Identitas An. A, laki-laki, 3 bulan Masuk RSAM ; 24 Januari 2012 Islam, Jawa, Sukarame Anamnesis Kel.utama : Diare Kel.tambahan : Demam, Batuk, pilek, sesak nafas `
7/17/12
Riw. Penyakit sekarang : Mencret 1 hari frekw lebih 5x /hr, gelas berisi cairan kekuningan, tanpa lendir dan darah, berbau asam. Keluhan mencret juga disusul dengan demam tidak mengigil dan tidak muntah, terkadang batuk dan sesak.
pasien sudah berobat ke dokter, dan diberikan 2 jenis obat, penurun panas dan obat untuk diare. tapi mencret mencret masih bahkan bertambah sering.
7/17/12
Riw. Penyakit dahulu : menurut keterangan ibu pasien, pasien sering sesak jika menangis dan batuk. Riw. Keluarga : Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti ini. Riw. Kehamilan : Selama hamil, ibu pasien rajin memeriksakan kehamilannya ke bidan dan tidak ada keluhan yang berarti selama hamil.
7/17/12
Riw.persalinan. Bayi lahir cukup bulan, spontan & langsung menangis. BB: 3200gr PB : 50 cm. Anak kedua. Riw. Makanan : Umur : 0sekarang : ASI + PASI + bubur bayi Riw. Imunisasi : BCG : 1x, umur 2 bulan Hepatitis : 2x, umur 0 dan 1 bulan Polio : 2x, umur 0 dan 2 bulan DPT : 1x, umur 2 bulan Kesan : Imunisasi lengkap sesuai umur
7/17/12
Pemeriksaan fisik Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis HR :112x/mnt reguler RR : 62x/mnt T : 37,3 0C BB : 4,6 kg Status gizi : cukup
7/17/12
Status generalis kelainan mukosa kulit/subkutan yg menyeluruh : Pucat : (+) Sianosis : (-) Ikterus : (-) Perdarahan : (-) Oedem umum : (-) Turgor : Lambat Lemak bawah kulit : Cukup Pembesaran KGB generalisata : (-)
7/17/12
Agak cekung kepala : UUB Mata kelopak mata cekung, konjungtiva tidak anemis abdomen : Inspeksi: Cembung, simetris Palpasi : Turgor lambat,hepar dan lien tidak teraba Perkusi : Timpani. Auskultasi : Bising usus (+) meningkat.
7/17/12
Anus Diaper Rash ekstremitas : Superior : Akral hangat, Oedem (-/-), Rumple leed (-) Inferior : Akral hangat, Oedem (-/-)
7/17/12
Resume: An.A, laki-laki, 3 bulan Mencret sejak 1 hari, lebih dari 5x/hari, gelas,berisi cairan kuning dan berbau asam. demam tanpa muntah, terkadang batuk dan sesak.
7/17/12
Resume Pemeriksaan fisik Tampak sakit sedang, Compos Mentis, HR: 112x/mnt; RR: 62x/mnt; T: 37,3 BB: 4,6 kg, gizi cukup Status generalis UUB : agak cekung Mata : normal, air mata (-) Abd : Cembung, Turgor lambat, Bising usus (+) meningkat Genital : Diaper Rash Ekstremitas : akral hangat 7/17/12
Feses makros : konsistensi : encer warna : kuning bau : indol/skatol darah & lendir :(-) Diagnosa kerja : Diare akut dengan dehidrasi sedang e.c virus Diagnosa banding : Diare Akut dengan Dehidrasi Sedang e.c Infeksi Parasit Diare Akut dengan Dehidrasi Sedang e.c bakteri
7/17/12
Penatalaksanaan : 1. IVFD RL 250 cc / 4 jam pertama 500 cc / 20 jam berikutnya 2. Cairan rumatan : Oralit 3. Medikamentosa - Antipiretika : Paracetamol 2 x cth (kalau panas) - Antibiotik : Inj. Ampicilin 150 mg/8 jam (skintest)
7/17/12
Cairan rumatan
: Oralit
Medikamentosa Anti piretika : Parasetamol 2 X 1/2 cth (kalau panas) Antibiotik : Inj. Ampicilin 150 mg/ 8 jam (skintest) Zinc sulfat 1 x 10 mg/ hari Ambroxol 3 dd 1/3 cth
7/17/12
Anjuran Pemeriksaan Pemeriksaan Analisa Feses Prognosa Quo ad Vitam : Bonam Quo ad Functionam : Bonam Quo ad Sanationam : Bonam
7/17/12
Tgl 27 - 12 - 2012 : Pasien boleh pulang dengan persetujuan dokter Dengan Alasan: BAB tidak cair lagi Frekuensi BAB 3 x sehari Febris (-) Mual muntah (-) Nafsu makan baik
Dengan Anjuran : Mengkonsumsi makanan rendah serat & tidak merangsang usus sementara waktu Menggunakan susu formula rendah Laktosa sampai kondisi stabil Memperhatikan hygienes makanan yang dimakan serta lingkungan sekitar.
7/17/12
Analisis Kasus Menurut IDAI 2009, cara mendiagnosis diare adalah dengan menentukan 3 hal yaitu: persistensi, etiologi, dan derajat dehidrasi. Keluhan pasien berupa BAB mencret lebih dari 5 kali sehari, berlangsung kurang dari 14 hari, BAB berbau asam, tidak berlendir, tidak berdarah, dan berwarna kuning. Diare dengan jumlah banyak, Gelisah, Mata cowong, Kehausan atau sangat haus Cubitan kulit perut kembali dengan lambat , perut kembung dan cairan tinja berwarna kekuningan. Diagnosis dehidrasi sedang e.c. virus
Pasien juga mengalami batuk dan sesak saat menangis. Terdapat ISPA.
7/17/12
Diagnosis Banding Pada anamnesis di dapatkan keterangan dari ibu pasien bahwa diare banyak, setengah gelas, berwarna kuning tanpa lendir dan darah, perut bayi kembung, hal ini sesuai dengan diare oleh karena virus. Diare oleh karena bakteri umumnya akut dengan keadaan klinis yang lebih buruk dan didapatkan lendir atau darah dalam feses.Dan dalam pemeriksaan laboratorium akan terdapat leukosit maupun eritrosit pada diare e.c. infeksi bakteri invasive. Namun, pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
7/17/12
Penatalaksanaan Rehidrasi Pada saat di IGD, pasien diberikan rencana pengobatan oralit sebagai cairan rehidrasi oral. Kemudian pasien meminum oralit tersebut diruangan. Pasien seharusnya meminum 200-400 ml Cairan Rehidrasi Oral dengan cara pemberian sedikit demi sedikit. Menurut kami, penatalaksanaan pemberian cairan dengan infus RL sudah tepat. Karena cairan yang digunakan untuk rehidrasi merupakan cairan isotonik, salah satunya adalah RL. Kemudian setelah rehidrasi tercapai terapi cairan digantikan dengan KAEN 3B untuk maintenance cairan dan elektrolit.
7/17/12
Dukungan Nutrisi Selama perawatan pasien harus mendapat dukungan nutrisi yang baik. Pada pasien ini pasien tetap diberikan ASI oleh ibu, serta diberi minum susu LLM karena produksi ASI kurang memadai.
Suplementasi Zinc Pemberian zinc sulfat dengan dosis 10 mg per hari selama 10 hari berturut-turut sudah tepat. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya diare berulang, kemudian sebagai antioksidan dan berperan dalam penguatan sistem imun.
7/17/12
Pemilihan antibiotik yang tepat bila terapi antibiotik sesuai untuk diagnosi Pemberian terapi antibiotik yaitu ampicilin 150mg /8jam pada pasien ini kurang tepat karena diagnosis disebabkan infeksi virus. Pemberian antibiotik dapat dilakukan dengan indikasi adanya diare berdarah. Pemberian antibiotic yang kurang rasional dapat mengganggu keseimbangan flora usus dan mempercepat resistensi kuman.
Edukasi Orang Tua Diberikan edukasi kepada orang tua agar dapat merawat anaknya dengan baik. Memberikan nutrisi yang baik. Dan mencegah timbulnya diare kembali.
7/17/12
Pada pasien ini, diberikan pula terapi: Paracetamol syrup 2x 1/2 sendok teh per hari karena pasien demam dan diberikan untuk menurunkan demam pasien.
Pemberian Ambroxol tepat sebagai mukolitik. Dosis Ambroxol 1,2-1,6mg/Kg/hari maka pada pasien ini 5,52-7,36 mg/ hari dalam 3 dosis (1,842,45mg/hari). Sedian Ambroxol sirup 30 mg/5 ml maka pemberian 3 X 1/3 cth sudah tepat.
7/17/12