Anda di halaman 1dari 2

Makal ah

Sangg aha n 1

Judul

: PENGARUH DESAIN RUMAH TINGGAL SEBAGAI LINGKUNGAN TERAPI BAGI LANJUT USIA

Dosen pembimbing Penyaji Penyanggah

: Ir. Alb Sidharta M, MSA. : Freddy Kurniawan : DIANA SHIENA 08.11.0025 08.11.0070

Makalah seminar yang dibahas saudara Freddy cukup menarik untuk dikupas lebih mendalam lagi. Mengingat topic yang diangkat sangat langka karena kurang mendapat perhatian khususnya dalam arsitektur. Dengan adanya judul ini membuka pandangan kita akan pentingnya memperhatikan faktor yang mungkin tidak pernah dipikirkan kelak, yaitu mendesain rumah yang nyaman hingga hari tua. Dalam makalahnya, saudara Freddy memberikan beberapa teori yang mengkaji tentang lingkungan terapi yang dibutuhkan bagi kaum lansia. (1) definisi pasti dari lingkungan terapi masih kurang kuat. Terapi apa ? siapa yang diterapi? Bagaimana proses terapinya? Bagaimana lansia menerima atau melakukan proses terapi itu padahal hanya dengan tingglal dalam sebuah bangunan yang di desain lingkungan terapi? Begitu banyak keterangan yang dibahas dalam teori tersebut yang menjabarkan tentang keterbatasan lansia dalam beraktifitas, hanya saja tidak disertai dengan implementasinya pada desain. (2) Bagaimana cara aristek/arsitektur mengatasi keterbatasan lansia: Dalam kemampuan visual Dalam kemampuan pendengaran Dalam kemampuan indera perasa Kekurangan lain yaitu memori kurang, kesulitan berkonsentrasi, lambatnya kemampuan kognitif dan kerja saraf. Walaupun mengalami kemunduran fisik, pada dasarnya lansia ingin tetap menjalani kehidupan normal tanpa adanya bantuan orang lain. Seperti apa penerapan dalam desain sehingga dapat dikatakan sebagai lingkungan terapi dan adakah standar untuk sebuah rumah sehingga dapat dikatakan lingkungan terapi? Dalam pembahasan, Anda mengambil 2 sampel rumah dan 1 panti jompo untuk disurvey. Subyek pertama sangat tidak memberikan Anda sebuah analisis mengenai desain lingkungan terapi karena yang empunya tidak memiliki masalah apapun untuk diterapi, anda hanya lebih banyak

Makal ah

Sangg aha n 2

menekankan tentang masalah keamanan penghuni saja. (3)Disebutkan pada subyek kedua, sirkulasi dalam rumah cukup efektif sehingga memudahkan penghuni melakukan aktifitas. Lalu dimana letak terapinya? Pada study kasus anda menyebutkan "Yang diperlukan untuk lebih mengoptimalkan fungsi tiap ruangnya baik untuk saat ini hingga masa mendatang adalah peningkatan peran lingkungan fisik rumah tinggal sebagai lingkungan terapi. Sebagai contoh yaitu mengubah penggunaan warna pada dinding, material, pencahayaan atau pengaturan furniturnya" (4) terapi apa yang didapat oleh penghuni ? apa maksud dan tujuan dari tindakan tersebut? Judul anda adalah PENGARUH DESAIN RUMAH TINGGAL SEBAGAI LINGKUNGAN TERAPI BAGI LANJUT USIA yang berarti DESAIN (lingkungan terapi) yang mempengaruhi LANSIA (aktivitas). Namun pada makalah anda yang dijelaskan adalah LANSIA yang mempengaruhi DESAIN sehingga terjadi perombakan (redesain) pada bangunan rumah tinggal itu. Jadi judul tidak sesaia dengan isinya. Survey Anda terhadap kedua subjek rumah tinggal juga tidak anda kaitkan dengan teori yang anda kaji. Dr. Ir. A. Rudyanto Soesilo MSA.pernah menceritakan tentang desain yang mempengaruhi aktivitas. Dimana desain sebuah jalur untuk mengantri yang dibatasi oleh besi agar barisan antrian teratur, lalu diganti dengan pagar tanaman yang lebih rendah hingga pada akhirnya hanya di batasi dengan plesteran semen yang sangat rendah. Namun yang terjadi adalah, orang-orang tetap mengantri sesuai jalurnya tanpa harus ada pemisah yang tinggi. Seharusny seperti itu isi dari makalah Anda, bukan malah sebaliknya. Penjelasan anda pun kurang rinci dan mendetail, masih sangat macro karena point-point yang Anda jelaskan hanya menjelaskan konsisi fisik rumah pada umumnya saja, belum spesifik kea rah lingkungan terapi Demikian makalah sanggahan ini dibuat, semoga berguna.

Anda mungkin juga menyukai