Zaman sekarang yang oleh kebanyakan orang dikatakan sebagai zaman edan, karena telah terjadi apa yang dinamakan dengan kriris multidimensi. Mulai dari krisis ekonomi, kriris moral, krisis kepemimpinan dan lain sebagainya. Ini merupakan sesuatu yang wajar, karena sekarang ini tidak figure atau idola yang memang patut untuk diidolakan, diteladani, dan patut digugu. Hal tersebut terjadi karena sosok yang sebetulnya menjadi teladan bagi setiap orang sudah berbeda-beda sosok, yang satu sama lain mempunyai sisi kekurangan. Bukan lagi kepada sosok yang sempurna, yakni Rasulullah. Sekarang orang lebih memilih Pemimpin suatu Negara menjadi idolanya, Cristiano Ronaldo atau David Beckham yang terkenal dengan keglamourannya, Lady Gaga dengan gaya nyentriknya, Tom Cruise dengan ketampanannya, boyband atau girlband, atau yang lagi ngetrend sekarang yakni bintang-bintang dari korea. Daripada sosok yang memang pantas mereka pilih yakni Muhammad SAW. Ini merupakan keprihatinan dan tanggung jawab kita bersama untuk segera diselesaikan. Memang kita boleh mengidolakan seseorang, akan tetapi itu tidak dijadikan sebagai acuan ataupun referensi nomor satu bagi kita dalam menjalani kehidupan. Mereka hanya acuan nomor ke-sekian dan tetap yang menjadi teladan nomor satu ialah Rasulullah. ;- 4p~E 7 O) Oc4O *.- NE4Ocq O4L=OEO }Eg 4p~E W-ON_O4C -.- 4O4O^-4 4O=E- 4OEO4 -.- -LOOgVE ^g Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Q. S. Al Ahzab; 21) Idola kita selama ini belum tentu memiliki sisi kesempurnaan seperti Muhammad SAW, pasti ada sisi kekurangannya yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Dan mereka terus mencoba untuk menutupi kekurangannya tersebut sembari terus mengexpose sisi baiknya. Berbeda dengan Muhammad SAW, yang tidak ada satupun kekurangan atau kelemahan yang dimilikinya. Karena memang ia diciptakan untuk sempurna agar layak untuk menjadi suri teladan bagi setiap orang. Apa jadinya kalau, seorang sosok idola kita mempunyai kelemahan atau kekurangan??? Pastilah kita akan berpindah ke sosok yang lainnya lagi. Berdasarkan pemaparan diatas, mengenal dan meneladani sosok Muhammad SAW adalah suatu kemutlakan yang harus dilakukan oleh setiap Muslim, sehingga kita bisa mengamalkan ajaran-ajaran Islam secara menyeluruh dan sempurna. Tanpa dia maka kita akan kehilangan arah petunjuk dalam menjalani kehidupan, tidak dapat melaksanakan Islam dengan baik, dan dapat mengakibatkan hidup yang semrawut seperti sekarang ini. Dengan kehadirannya bisa memberikan panduan dan bimbingan hidup kepada kita, bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan, bagaimana cara mengamalkan Islam secara sempurna, bagaimana cara mendekatkan diri kepada Sang Khalik, dll. Persoalan ahlak merupakan persoalan sangat penting dan krusial bagi ummat Muslim karena ini akan menentukan eksistensi atau keberadaan seorang muslim sebagai mahluk Allah. Bagaimana ia hidup di tengah keluarga, ditengah-tengah hiruk pikuk masyarakat, bahkan hidup ditengah keberagaman bangsa dan ummat Muslim sedunia. Ahlak merupakan persoalan kepribadian seseorang, persoalan karakter yang tidak dapat dipisahkan dan akan selalu di bawa-bawa kemanapun kita pergi. Ahlak merupakan symbol keluhuran budi dan kualitas seseorang. Model manusia apa yang akan menjadi sebagai teladan/pegangan hidup kita? Tentunya kita semua akan menjawab, yang bisa menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang sempurna, penunjuk ke jalan yang lurus, pribadi yang berprestasi selagi produktif, pribadi yang bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, dan akhirnya sebagai pribadi yang mendapat ridha Allah. Dan semua macam kepribadian tersebut, tentunya hanya ada pada diri Muhammad SAW. Ucapan terima kasih patut kita layangkan kepada Allah SWT yang telah mengirimkan kepada kita, sesosok insane yang mulia yang kaya akan keteladanan yang luhur nan agung, Muhammad SAW. Beliau adalah sosok yang tidak akan tergantikan keteladanan sampai kapanpun, hingga akhir zaman. Dalam al Quran sendiri mengakuinya, dikatakan bahwa Muhammad SAW merupakan manusia yang memiliki ahlak yang sangat agung. El^^)4 _O>E -U7= 1g4N ^j Artinya: Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q. S. Al Qalam; 4) Ahlak beliau merupakan cerminan dari nilai-nilai Islami. Bahkan Aisyah sendiri telah menyebutkan bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al Quran. Bagaimana tidak, kepribadian, karakter, perilaku, dan interaksi beliau dengan manusia merupakan pengejawantahan atau penerapan nyata hakikat Al Quran. Beberapa ahlak Nabi: 1. Berkata baik Maksudnya ialah menjaga ucapan-ucapan kita dari kata-kata yang kurang bermanfaat dan tidak baik, tidak mengeluarkan kata-kata yang jelek atau buruk, tidak membicarakan orang lain (ghibah). Og^4C 4g~-.- W-ONL4`-47 W-O4>- -.- W-O7O~4 LO~ -4CgEc ^_ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar. (Q. S. Al Ahzab: 70) 2. Malu Maksud dari malu di sini ialah bahwa kita malu untuk tidak berbuat baik, malu untuk berbuat jahat, malu untuk marah, malu tidak shalat fardhu, dll. Rasa malu diperlukan setiap saat, namun rasa malu itu tidak untuk menghalangi keberanian ketika menyampaikan kebenaran. 3. Sabar dan Pemaaf Terkadang dalam menjalani kehidupan di dunia ini, sering kita jumpai sesuatu hal yang benar-benar tidak kita sukai dan senangi. Namun alangkah lebih baiknya apabila ketika kita memperoleh rahmat-Nya maka kita ucapkan syukur dan ketika kita mendapat cobaan atau ujian-Nya hendaknya kita bersabar. Dan apabila seseorang telah berbuat yang tidak baik kepada kita maka kita sebaiknya maafkan 4g~-.- 4pOgLNC O) g7.-O-O- g7.-O--4 4-ggE:^-4 E^^O4^- 4-gE^-4 ^}4N +EE4- +.-4 OUg47 --gLO^- ^@j Artinya; (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q. S. Ali Imran: 134) 4. Rendah Hati Seorang Muslim harus memiliki sifat rendah hati dan tidak boleh menyombongkan diri. Karena semua yang ada di dunia ini hanyalah sebuah titipan dari Allah, kita hanya diberikan amanat untuk menggunakannya guna memakmurkan kehidupan. Sabda Rasulullah: Tidak akan masuk surga, orang yang pada hatinya tersimpan kesombongan walaupun hanya sebesar zarah (HR. Muslim) 4 +;> O) ^O- O4O4` ..... Artinya: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong (Q. S. Al Israa: 37) 5. Rela Berkorban Selaku mahluk social, kita dianjurkan untuk memiliki hubungan yang harmonis dengan sesame manusia. Oleh karena itu, sikap rela berkorban harus dimiliki oleh setiap. Baik itu mengorbankan yang sifat materi maupun imateri, seperti uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwa raga. } W-O7E4> O^- _/4EO W-OgL> Og` ]Oc:g4q` _ 4`4 W-OgL> }g` 7/E* Ep) -.- gO) _1)U4 ^_g Artinya: kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q. S. Ali Imran; 92) Beberapa contoh ahlak Nabi diatas merupakan hanya sebagian kecil dari banyaknya ahlak Nabi yang patut kita teladani. Namun setidaknya hal tersebut menjadikan motivasi bagi kita untuk menggali khazanah keIslaman, khususnya mengenai keteladanan tehadap Muhammad SAW. Keteladanan tersebut dapat dilakukan oleh setiap orang manusia, karena Nabi telah memiliki segala sifat terpuji yang dapat dimiliki oleh manusia. * Mahasiswa aktif Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Aktif di organisasi kemahasiswaan, antara lain HME FPTK UPI, HMI PTK UPI, dan ESTETIKA UPI. Diselesaikan pada tanggal 14 Juli 2012.