Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Jumlah perokok semakin tahun semakin meningkat, baik di kalangan pria maupun wanita. Yang memprihatinkan, jumlah perokok anak dan remaja usia 10 hingga 14 tahun juga mengalami peningkatan. Prevalensi perokok jauh meningkat, dari tahun 2000-2010 mengalami peningkatan, baik di kalangan perokok laki-laki maupun dikalangan perokok perempuan. Jadi sekarang perokok laki-laki diatas 15 tahun sudah mencapai 66%, sedangkan perokok perempuan 4%. Juga yang meningkat adalah perokok pemula yang berusia muda seperti 10 sampai 14 tahun, demikian juga 15 tahun. (Menkes Sri Endang Sedyaningsih, Komnas Pengendalian Tembakau, 26/9/2011). Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dengan jumlah perokok terbanyak setelah China dan India. Berdasarkan data Riskesdas 2010 diketahui sekitar 34,7% penduduk Indonesia menjadi perokok aktif yang kebanyakan berpendidikan rendah. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2010 diketahui prevalensi merokok di Indonesia mencapai 34,7% dengan jumlah paling tinggi terjadi pada kelompok usia 25-64 tahun. Menurut Menkes, peningkatan jumlah perokok ini terjadi karena jumlah industri rokok yang terus meningkat, sehingga jumlah batang rokok yang dihasilkan menjadi semakin banyak. Indonesia merupakan salah satu negara yang belum meratifikasi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control), yang didalam FCTC itu terdapat 6 komponen penting, yakni cukai rokok, iklan, peringatan bergambar, kawasan tanpa rokok, kampanye anti rokok, dan pendidikan. (detikhealth.com, 27/9/2011) Dewasa ini, kebiasaan merokok yang tidak wajar juga mempengaruhi kalangan muda, bahkan anak-anak. Banyak pelajar muda yang sudah terbiasa

merokok tanpa memperhatikan dampak bagi tubuhnya. Apalagi banyak dari mereka yang beranggapan bahwa merokok itu membuat mereka tampak lebih keren atau seperti istilah zaman sekarang, tampak lebih gaul, membuat semakin susahnya menekan jumlah perokok di kalangan remaja. Dengan mengacu pada uraian diatas, kami selaku tim penyuluhan kesehatan mempunyai keinginan besar untuk mengadakan kegiatan penyuluhan ini bagi pelajar, khususnya bagi pelajar sekolah menengah pertama yang merupakan masa-masa penting dan rentan akan pengaruh globalisasi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah yakni : 1. Mengapa rokok dianggap berbahaya ? 2. Apa kandungaan dalam rokok ? 3. Apa dampak dari penggunaan rokok ? 4. Bagaimana cara menghindarkan para remaja dari rokok ? C. Tujuan Adapun tujuan yang ingin diperoleh, yakni : 1. Menambah wawasan mengenai rokok dan bahaya serta resikonya, baik bagi diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. 2. Menekan tingkat/jumlah remaja yang merokok. 3. Menghindarkan generasi muda dari pergaulan bebas, dimulai dari mengurangi kebiasaan merokok di kalangan remaja. 4. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan Masyarakat, khususnya di bidang Promosi Kesehatan Masyarakat. D. Manfaat Dengan adanya makalah dan Promosi Kesehatan Masyarakat ini, diharapkan nantinya : 1. Makalah ini mampu memberikan wawasan yang lebih detail mengenai rokok, bahaya, serta resiko penggunaannya.

2. Melalui bertambahnya pengetahuan mengenai bahaya rokok, diharapkan mampu menekan jumlah perokok, baik di kalangan anak-anak, remaja, bahkan sampai dewasa dan lanjut usia. 3. Menyadarkan generasi muda mengenai betapa pentingnya hidup sehat dengan tidak merokok. 4. Tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan Masyarakat melalui kegiatan Promosi Kesehatan Masyarakat bisa terpenuhi.

BAB II ISI DAN PEMBAHASAN

A. Penjelasan Mengenai Rokok

Anda mungkin juga menyukai