Anda di halaman 1dari 6

Interface no 1

Fungsi dan operasional PPI 8255 dengan Mikrokontroler 8051 PPI ( Peripheral Programmable Interface ) adalah interface yang bisa diprogram dan memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan sebagai input maupun output ataupun keduanya. PPI 8255 dibuat oleh Intel.Co untuk digunakan bersama dengan mikroprosesor buatan Intel.Co pula. PPI memiliki 3 port 8 terminal yaitu port A, B dan C ( port C dapat terbagi atas 2 yaitu port C upper 4 terminal dan port C lower 4 terminal ). Masing-masing port ini dapat berfungsi sebagai Input atau Output, termasuk port C upper dan lower difungsikan sama atau beda. Port A dan Port C dari PC7 sampai PC4 tergambung dalam Group Kontrol A, sedang Port B dan Port C dari PC3 sampai PC0 tergabung dalam Group Kontrol B. PPI 8255 ini dapat dioperasikan dalam 3 mode, yaitu : Mode 0, Mode 1 dan Mode 3. Deskripsi Operasional Terdapat tiga mode dasar yang dapat dipilih oleh sistem software :

Mode 0 : Basic input/output

Dalam mode 0, 24 jalur I/O dibagi menjadi 2 group, yaitu group A dan group B. Group A terdiri dari 8 jalur port A dan 4 jalur port C upper. Group B terdiri dari 8 jalur port B dan 4 jalur port C lower. Masing-masing port dapat digunakan sebagai jalur masukan atau keluaran. Definisi fungsi dasar Mode 0 : v Dua 8 bit port dan dua 4 bit port v Setiap port dapat dikonfigurasikan sebagai input atau output v Output mempunyai sifat latch v 16 konfigurasi input/output yang berbeda dimungkinkan pada mode ini.

Mode 1 : Strobe input/output

Dalam mode 1, PPI hanya menggunakan dua buah port yaitu port A dan port B. Untuk operasi masukan atau keluaran, masing-masing port mentransfer data bersamaan dengan adanya Strobe atau sinyal Handshaking. Port A dan Port B menggunakan semua bit dari port C.

Mode 2 : Bi-directional Bus

Port A yang difungsikan sebagai port input dan juga port output yang dilengkapi handshaking. Sifat dari port A ini adalah dua arah (bidirectional input dan output). Untuk handshaking juga digunakan port C. Port B tidak digunakan. Untuk mode 2 sangat jarang digunakan.

Gambar dibawah ini memperlihatkan dua buah group kontrol port, yaitu group A dan group B.

Kontrol group A mengontrol mode transfer data (dari atau ke) 8 bit port A dan 4 bit dari port C upper. Sedangkan kontrol group B mengontrol mode transfer data (dari atau ke) 8 bit port B dan 4 bit dari port C lower. Kontrol data yang dituliskan dari kontrol register akan menentukan karakteristik pengoperasian PPI. Pada gambar tersebut terlihat D5-D7 digunakan untuk mengontrol grup B. D7 menentukan port C lower (PC0-PC3), logic1 diprogram untuk masukan sedangkan logic 0 diprogram sebagai keluaran. D6 menentukan port B (PB0-PB7), logic1 diprogram untuk masukan sedangkan logic 0 diprogram sebagai keluaran. D5 digunakan untuk memilih mode port B yang diinginkan, yakni mode 0 atau mode 1. D1 sampai D4 digunakan untuk mengontrol grup A. D4 menentukan port C upper (PC4-PC7), logic 1 diprogram sebagai masukan dan logic 0 dipogram sebagai keluaran. D3 menentukan port A (PA0-PA7), logic1 diprogram untuk masukan sedangkan logic 0 diprogram sebagai keluaran. Sedangkan D1 dan D2 akan menentukan mode untuk group A; bila 00 berarti modus 0, bila 01 berarti modus 1, dan bila 1X berarti modus 2. Modus 0 dinamakan simple input/output. Bila diprogram sebagai keluaran, data yang ada di port keluaran akan ditahan, sedangkan bila diprogram sebagai port masukan, masukan ini tidak ditahan. Sedangkan D0 adalah modus set flag. D0 ini harus selalu berlogic 1 agar PPI dapat beroperasi. Pengoperasian PPI 8255 untuk mode tertentu dilakukan dengan memprogram register CW yang disebut dengan proses inisialisasi. Inisialisasi tersebut dilakukan dengan memasukkan data 8 bit ke register pengendali (control word register) sesuai dengan PPI 8255 yang ditunjukkan dengan gambar di atas. Yang biasa digunakan adalah mode0, untuk itu program ini memakai jenis komunikasi mode. Selain itu di dalam PPI 8255 masih terdapat 2 blok berlabel Data Bus Buffer dan Read-Write Control Logic. Kedua bus tersebut berfungsi menghubungkan antara CPU dan PPI 8255, sedangkan masing-masing port memiliki buffer dan sifat latch sehingga data yang dikeluarkan ke output port akan dijaga tetap keadaannya selama tidak diubah atau direset. Konfigurasi fungsi

dari 8255 adalah diprogram oleh sistem software sehingga tidak diperlukan komponen gerbang logika eksternal untuk perangkat peripheral interface. PPI 8255 adalah suatu komponen parralel input/output port dalam satu chip yang dapat di program inpu/oututnya. PPI 8255 memiliki 24 pin I/O yang dibagi menjadi tiga port masingmasing 8 bit. Port port tersebut adalah port A (PA0-PA7), port B (PB0-PB7) dan port C (PC0PC7). Sebagai jalur untuk transfer data dari dan ke PPI 8255 disediakan saluran 8 bit bus data (D0-D7). Bus data dari PPI ini dapat dihubungkan langsung dengan bus data dari mikrokomputer. Berikut ini penjelasan mengenai tiap pin : 1. PA0-PA07 Merupakan port A yang terdiri dari 8 bit, dapat diprogram sebagai input atau output dengan metode bidirectional input/output. 2. PB0-PB07 Port B dapat diprogram sebagai input/output, tetapi tidak dapat digunakan sebagai port bidirectional. 3. PC0-PC07 Port C dapat diprogram sebagai I/O, bahkan dapat dipecah menjadi dua, yaitu CU (bit PC4-PC7) dan CL (bit PC0-PC3) yang dapat diprogram sebagai I/O. RD dan WR Sinyal kontrol aktif rendah ini dihubungkan ke 8255. Jika 8255 menggunakan desain periferal I/O maka IOR dan IOW bus sistem dihubungkan ke kedua pin ini. 4. RD dan WR Sinyal control aktif rendah ini dihubungkan ke 8255. Jika 8255 menggunakan desain peripheral I/O, IOR adan IOW dari system bus dihubungkan ke kedua pin ini. 5. RESET Pin aktif tinggi ini digunakan untuk membersihkan Control Register. Ketika RESET diaktifkan, seluruh port diinisialisasi sebagai port input. Arsitektur PPI 8255

Deskripsi fungsi 8255 a. Data bus buffer Buffer bidirectional theree state ini digunakan untuk antar muka 8255 ke sistem bus data,data dikirim dan diterima oleh buffer berdasarkan eksekusi input atau output dari CPU. Kata kontrol dan status informasi juga dikirimkan melalui buffer data bus. b. Read/Write dan kontrol logik. Fungsi dari blok ini adalah untuk mengatur semua pengiriman baik internal maupun eksternal dari data dan kata kontrol. Blok ini menerima input dari alamat CPU dan bus kontrol dan selanjutnya blok ini mengirimkan perintah ke kedua group kontrol. c. Chip Select Chip Select, logika low pada pin input ini maka komunikasi antara 8255 dan CPU akan enable. d. Read Read,logika low pada pin input ini maka 8255 akan mengirimkan data atau status informasi ke CPU pada bus data. e. Write

Logika low pada pin input ini maka CPU dapat menulis data atau kata kontrol ke 8255 f. A0 dan A1 Port select 0 dan port select 1,sinyal input ini berhubungan dengan input RD dan WR, mengontrol pemilihan satu dari tiga port atau register kontrol pin tersebut umumnya dihubungkan ke least significant bus dari bus addres (A0 dan A1). g. Reset Logika high pada pin input ini akan menyebabkan reset pada register kontrol dan semua port (A,B,C) akan berfungsi dalam mode input. h. Port A,B dan C 8255 terdiri dari tiga buah port 8 bit (A,B dan C). semuanya dapat dikonfigurasikan dalam berbagai variasi fungsi bergantung pada sistem software yang diberikan.

Port A. 8 bit data Output latch buffer dan 8 bit data input latch. Port B. 8 bit data Output latch buffer dan 8 bit data input latch. Port C. 8 bit data Output latch buffer dan 8 bit data input latch.

Tiap 4 bit port terdiri dari 4 bit latch dan dapat digunakan untuk sinyal output kontrol dan sinyal input status. G. Vcc dan GND adalah Terminal Tegangan Suplai Operasi Dasar PPI 8255 dapat di jelaskan dari gambar dibawah ini:

Penjelasan:

A1=0; A0=0; ==> memilih port A A1=0; A0=1; ==> memilih port B A1=1; A0=0; ==> memilih port C A1=1; A0=1; ==> memilih Control Word ( CW )

Anda mungkin juga menyukai