Anda di halaman 1dari 12

LENTUR

Jika balok beton-bertulang menerima beban kecil, seperti gambar 2.2, beton
bagian tarik belum mengalami retak karena tegangan maksimum pada serat tarik
fc < fr.
Gaya tarik setara ditahan oleh beton dan batang baja tulangan,
Gaya tekan seluruhnya ditahan oleh beton tekan.
Pada beban sedang, yaitu beban yang menyebabkan tegangan pada serat
tarik lebih besar dari kuat tarik beton (gambar 2.3)
Terjadi retak-retak rambut pada beton bagian tarik dan
Beton tidak lagi memberikan sumbangan untuk menahan gaya tarik, seluruh
gaya tarik ditahan oleh baja-tulangan dan
Gaya tekan ditahan oleh bagian beton tekan.
Tegangan beton tekan masih dapat dianggap sebanding dengan nilai
regangannya.
Gambar 2.4 memperlihatkan regangan dan tegangan pada kondisi
beban mendekati beban ultimit/batas, disini tegangan beton tekan
sudah tidak sebanding dengan regangannya dan umumnya baja-
tulangan telah mencapai regangan leleh. Bila kapasitas batas
kekuatan beton dilampaui, maka balok akan hancur.
Memperhatikan gambar 2.5, besarnya gaya-gaya dalam :
Gaya Tekan beton : C = k1 k3 fc b x
Gaya Tarik baja-tulangan :
Bila s < y maka T = As fs dengan fs = s Es
Bila s y maka T = As fy
k1 k2 & k3 adalah koefisien yang tergantung mutu beton
|1 adalah konstanta yang tergantung dari kuat tekan beton:
untuk fc 30 MPa ---> |1 = 0,85
untuk fc > 30 MPa ---> |1 = 0,85 - 0,008 ( fc - 30 ) 0,65
Sedangkan besar gaya-gaya dalam :

Gaya Tekan : C = 0,85 fc b a

Gaya Tarik : T = As fy

dan keseimbangan gaya dalam C = T memberikan :
0,85 fc b a = As fy
Dan letak garis netral x = a / |1

Momen Nominal :
Mn = C ( d - a/2 ) atau Mn = T ( d - a/2)
tinggi blok tekan
b f
fy As
a
c
' 85 , 0
.
=
1
|
a
x =
Regangan berimbangan dicapai bila pada saat yang sama
(gambar 2.7) :
Serat terluar beton tekan mencapai cu = 0,003

Baja-tulangan-tarik mencapai regangan leleh
s
y
y
E
f
= c
Pada keadaan regangan berimbang, sejumlah tulangan tarik Asb
akan memberikan jarak garis netral xb, tinggi blok tekan ab, dan besar
gaya-gaya dalam adalah Cb dan Tb .
Dalam praktek kondisi regangan berimbang sulit dicapai, karena
pembulatan jumlah baja- tulangan yang dipergunakan, sehingga luas
baja-tulangan yang dipergunakan Asb
Karena itu terdapat dua kemungkinan seperti gambar 2.8
o As < Asb yang disebut penampang bertulangan kurang / lemah
(Under Reinforced) atau
o As > Asb yang disebut penampang bertulangan lebih / kuat (Over
Reinforced).

Bila :
a. As < A
sb
( bertulangan kurang / under reinforced ) sehingga T < Tb dari
keseimbangan gaya-gaya dalam diperoleh :
x < xb dan a < ab
Baja tarik mencapai regangan leleh terlebih dahulu s y sebelum
beton tekan mencapai regangan hancur
Balok akan memperlihatkan lendutan yang cukup besar karena
regangan baja-tulangan tarik s y sebelum regangan beton tekan
mencapai cu = 0,003 (keruntuhan daktail).
b. As > A
sb
( bertulangan lebih / over reinforced ) sehingga T > Tb dari
keseimbangan gaya-gaya dalam didapat :
x > xb, dengan demikian a > ab
Beton lebih dahulu mencapai cu = 0,003 sedang regangan baja-
tulangan s < y
Keruntuhan terjadi secara mendadak dengan beton tekan hancur
terlebih dahulu (getas)
Luas Baja Tulangan
d b
A
s
.
=
d b
A
sb
b
.
=
|
|
.
|

\
|
+
=
fy f
f
y
c
b
600
600 ' 85 , 0
1
|
Untuk beton bertulang, tebal selimut beton minimum
yang harus disediakan untuk tulangan harus memenuhi
ketentuan berikut:
Tebal Selimut
minimum
(mm)
a) Beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu
berhubungan dengan tanah
b) Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca:
Batang D-19 hingga D-56
Batang D-16, jaringan kawat pols atau ulir W16 dan
yang lebih kecil
c) Beton yang tidak langsung berhubungan dengan
cuaca atau tanah:
Pelat, dinding, pelat berusuk:
Batang D-44 dan D-56
Batang D-36 dan yang lebih kecil
Balok, kolom:
Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral
70


50

40



40
20

40

Anda mungkin juga menyukai