Anda di halaman 1dari 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Air Air adalah zat yang terdiri atas hidrogen dan oksigen (H2O).

Dibutuhkan oleh semua makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan (Siswanto, 2002). 2. Air Permukaan Air permukaan adalah air yang berkumpul di permukaan bumi, bisa berupa sungai, danau, parit maupun genangan (Darpito, Hening, dkk 1997). 3. Sungai Sungai adalah tempat dan wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kiri serta sepanjang pengalirannya oleh garis sepadan (Siswanto, 2002). 4. Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan, tapi baru dapat diminum setelah dimasak (Siswanto 2002). 5. Fe-Mangan Fe adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Unsur besi merupakan unsur yang penting dan berguna untuk metabolisme tubuh. Setiap hari tubuh memerlukan unsur besi 7-35 mg/hari yang sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat besi (Fe) yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Depkes RI menetapkan kadar maksimum unsur besi terdapat dalam air minum adalah 0,3 mg/l (Sutrisno dan Suciastuti, 1987). Jika mangan bergabung dengan air, maka yang terjadi adalah memperburuk kualitas air. Hal tersebut terjadi jika kadar mangan melebihi 0,1 mg/l. Standar tersebut berdasarkan standar dari WHO. Mangan biasanya dapat menyebabkan noda, bercak, bintik pada kloset, wastafel, porselen dan pakaian. Mangan juga menghasilkan bau dan rasa yang khas pada air minum.

8 dalam jumlah yang besar (> 0,1 mg/l) , mangan (Mn) dalam air minum bersifat neurotoksik. Gejala yang timbul berupa gejala susunan syaraf : insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka sehingga ekspresi muka menjadi beku dan muka tampak seperti topeng/mask (Slamet, 2007). 6. Filter Filtrasi merupakan proses pengolahan air dimana air dipisahkan dari koloid dan zat pengotor yang dikandungnya, jumlah bakteri berkurang dan karakteristik kimia air tersebut berubah, dengan cara melewatkannya melalui media berpori. Filtrasi merupakan proses pengolahan air dengan cara mengalirkan air baku melewati suatu media filter (lapisan berpori) yang disusun dari bahan-bahan butiran dengan diameter dan tebal tertentu. Lapisan berpori ini dapat terdiri dari bermacam-macam bahan, seperti granular (kerikil), pasir, batuan kecil, antrasit, pecahan kaca, abu. Dalam pemurnian air minum, pasir hampir selalu digunakan khusus sebagai penyaring karena ketersediaannya, harganya murah dan bermanfaat (Huisman, 1975). Sistem penyaringan pasir lambat merupakan salah satu proses paling awal yang digunakan untuk menghilangkan kontaminan dari permukaan air untuk menghasilkan air minum (Rachwal et al., 1986 dalam Taweel dan Ali, 1999). Karena kesederhanaan, efisiensi dan keekonomisannya, maka saringan pasir lambat menjadi sarana pengolahan air yang tepat, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan air masyarakat di negara-negara berkembang (Visscher, 1988 dalam Taweel dan Ali 1999). Menurut (Puspita, 2008), ada berbagai macam cara untuk menjernihkan air. Namun, yang paling banyak digunakan dan dikenal adalah teknik penyaringan, pengendapan, dan penyerapan. Bahan yang dipakai untuk ketiga teknik tersebut juga beraneka ragam, tawas, bubuk kapur, dan kaporit, merupakan media yang bersifat mengendapkan dan menyerap bahan pencemar yang ada di dalam air. Sedangkan pasir, kerikil, dan ijuk merupakan media penyaring dan karbon aktif merupakan penyerap. Media filter berfungsi untuk menghilangkan padatan tersuspensi dengan menggunakan satu atau lebih lapisan pasir, krikil, antrasit, dan media lainnya. Ketika air bergerak melalui media filter, partikel tersuspensi akan terperangkap

9 di dalam filter. Kebnayakan partikel yang melewati permukaan lapisan pasir akan terjebak dalam ruang pori-pori atau permukaan partikel dalam media pasir (Tansel, 2010).

Anda mungkin juga menyukai