Hakikat Manusia
Manusia adalah makhluk terbaik yang diciptakan Allah.
Ia merupakan makhluk termulia dibandingkan makhluk atau
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik, (QS At-Tin [95]: 4)
wujud lain yang ada di jagat raya. Dan sungguh, telah Kami muliakan anak-anak Adam, (QS Al-Isra [17]: 70) Allah mengaruniakan kualitas keutamaan kepada manusia sebagai penmbeda dengan makhluk lain. Sebagai makhluk utama dan ciptaan terbaik, manusia diberi tugas menjadi khalifah atau wakil Tuhan di muka bumi.
(QS [6]: 165) Manusia ditumbuhkan dari bumi dan diserahi tugas untuk memakmurkannya. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya. (QS Hud [11]: 61)
Dimensi ritual: Manusia memiliki kecenderungan untuk beribadah. Bahkan, ibadah merupakan manifestasi yang paling elementer dan bersifat terusmenerus.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah, (QS Adz-Dzariyat [51]: 56)
Dimensi spiritual: Manusia dibekali dengan akal yang bisa digunakan sebagai instrumen untuk membedakan kebaikan dan keburukan. Bahkan, seandainya Tuhan tidak mengutus seorang rasul, manusia pasti tetap bisa membedakan antara kebajikan dengan kejahatan dengan nalar pikirannya. Hati tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya, (QS An-Najm [53]: 11) Dimensi kognisi: Manusia memiliki potensi untuk mengenal dirinya. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lain, semisal binatang dan tumbuhan. Kedua makhluk yang disebut terakhir, selamanya takkan pernah bisa mengetahui dirinya sendiri.
beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah takdir ketentuan Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahatahu. (QS Al-Anam [6]: 96) Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah takdir ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Mahatahui. (QS Yasin
[36]: 38)
mewahyukan pada setiap langit urusannya. Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami pelihara dengan baik. Demikianlah takdir ketentuan Yang Mahaperkasa lagi Mahatahu. (QS Fushshilat [41]: 12)