Anda di halaman 1dari 6

Scribd Explore Amra Azki LANGKAH PENULISAN ASIGNMENT TOPICOF THE NEUROMUSCULOSKELETAL 1. Definisi / Pengertian2. Klasifikasi3. Epidemiologi4. Penyebab5.

Faktor pencetus / dan atau Risk Factor6. Patogenesis7. Gejala dan tanda8. Pemeriksaan penunjang9. Diagnosa Banding10. Penegakkan diagnosa11. Penatalaksanaan12. Pencegahan ( Promotion and Prevention )13. Komplikasi 14. Prognosa Saturday, April 4, 2009 d.wikipedia.org/wiki/Ensefalitis Ensefalitis Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ensefalitis Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme (Hassan,1997). P ada encephalitis terjadi peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pe mbungkus otak dan medula spinalis. Ensefalitis adalah peradanganakut otakyang disebabkan oleh infeksivirus. Terkadang ensefalit is dapat disebabkan oleh infeksibakteri, sepertimeningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies(disebabkan oleh virus) atausifilis(disebabkan oleh bakteri). Penyakitparasitdanprotozoa sepertitoksoplasmosis,malaria, atauprimar y amoebic meningoencephalitis, juga dapat menyebabkan ensefalitis pada orang yan g sistem kekebalan tubuhnya kurang. Kerusakan otakterjadi karena otak terdorong terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian. Penyebab

Ensefalitis Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan Ensefalitis , misalnya bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta, dan virus. Bakteri pe nyebab Ensefalitis adalahStaphylococcus aureus, streptokok, E. Coli, M. Tuberculosa dan T. Pallidum . Encephalitis bakterial akut sering disebut encephalitis supuratif akut (Mansjoer, 2000). Pen yebab lainadalah keracunan arsenik dan reaksi toksin dari thypoid fever, campak dan chicken pox/cacar air. Penyebab encephalitis yang terpenting dan tersering i alah virus. Infeksi dapat terjadikarena virus langsung menyerang otak, atau reak si radang akut infeksi sistemik atauvaksinasi terdahulu.Klasifikasi encephalitis berdasar jenis virus serta epidemiologinya ialah: y Infeksi virus yang bersifat endemik 1. Golongan enterovirus : Poliomyelitis, virus Coxsackie, virus ECHO.2. Golongan virus Arbo : Western equine encephalitis, St. Louis encephalitis, Easte rnequine encephalitis, Japanese B encephalitis, Russian spring summer encephalit is,Murray valley encephalitis. y Infeksi virus yang bersiat sporadik : rabies, Herpes simpleks, Herpes zoster,Lim fogranuloma, Mumps, Lymphocytic choriomeningitis, dan jenis lain yangdianggap di sebabkan oleh virus tetapi belum jelas. y Encephalitis pasca-infeksi : pasca-morbili, pasca-varisela, pasca-rubela, pascavaksinia, pasca-mononukleosis infeksius, dan jenis-jenis lain yang mengikuti inf eksitraktus respiratorius yang tidak spesifik.(Robin cit. Hassan, 1997) T anda dan Gejala Ensefalitis Meskipun penyebabnya berbeda-beda, gejala klinis Ensefalitis lebih kurang sama dan khas,sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. Secara umum, gejala berupaTrias Ensefalitis yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun. (Mansjoer, 2000).Adapun t anda dan gejala Ensefalitis sebagai berikut :Data Obyektif :1. Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia2. Kesadaran dengan cepat menurun3. Muntah4. Kejang-kejang, yang dapat bersifat umum, fokal atau twitching saja (kejang-kejan g dimuka)5. Gejala-gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri-sendiri atau bersama-sama ,misal paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya (Hassan, 1997Inti dari sin drom Ensefalitis

adalah adanya demam akut, dengan kombinasi tanda dan gejala :kejang, delirium, b ingung, stupor atau koma, aphasia, hemiparesis dengan asimetri reflekstendon dan tanda Babinski, gerakan involunter, ataxia, nystagmus, kelemahan otot-ototwajah .Pemeriksaan Penunjang Ensefalitis 1. Biakan: Dari darah ; viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk mendapatkan hasil yang positif. Dari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (ha silnekropsi), akan didapat gambaran jenis kuman dan sensitivitas terhadap antibi otika. Dari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang positif Dari swa phidung dan tenggorokan, didapat hasil kultur positif 2. Pemeriksaan serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi dan uj ineutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh. IgMdapat dijumpai pada awal gejala penyakit timbul. 3. Pemeriksaan darah : terjadi peningkatan angka leukosit.4. Punksi lumbal Likuor serebospinalis sering dalam batas normal, kadang-kadangdite mukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa.5. EEG/ Electroencephalography EEG sering menunjukkan aktifitas listrik yangmerenda h sesuai dengan kesadaran yang menurun. Adanya kejang, koma, tumor,infeksi siste m saraf, bekuan darah, abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkanaktivitas li strik berbeda dari pola normal irama dan kecepatan.(Smeltzer, 2002)6. CT scan Pemeriksaan CT scan otak seringkali didapat hasil normal, tetapi bisa pu ladidapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus seperti Ensefalitis herpes simplex,ada kerusakan selektif pada lobus inferomedial temporal dan lobus frontal.(Victor,2001)Penatalaksanaan Ensefalitis y Isolasi Isolasi bertujuan mengurangi stimuli/rangsangan dari luar dan sebagaitindakan pe ncegahan. y Ter api antimik r oba, s e suai hasil kultu r Obat yang mungkin dianjurkan oleh dokter :1. Ampicillin : 200 mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis2. Kemicetin : 100 mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis3. Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV), agen antiviral acyclovir secarasi gnifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas HSV encephalitis. Acyclovir diberikan secara intravena dengan dosis 30 mg/kgBB per hari dan dilanjutkan sela

ma10-14 hari untuk mencegah kekambuhan (Victor, 2001).4. Untuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi. y M e ngu r angi m e ningkatnya t e kanan int r ac r anial , manajemen edema otak 1. Mempertahankan hidrasi, monitor balans cairan; jenis dan jumlah cairan yangdiber ikan tergantung keadaan anak.2. Glukosa 20%, 10 ml intravena beberapa kali sehari disuntikkan dalam pipa giving setuntuk menghilangkan edema otak.3. Kortikosteroid intramuscular atau intravena dapat juga digunakan untuk menghilan gkan edema otak. y M e ngont r ol k ej ang Obat antikonvulsif diberikan segera untuk memberantas kejang.Obat yang diberikan ialah valium dan atau luminal.1. Valium dapat diberikan dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB/kali2. Bila 15 menit belum teratasi/kejang lagi bia diulang dengan dosis yang sama3. Jika sudah diberikan 2 kali dan 15 menit lagi masih kejang, berikan valium dripd engan dosis 5 mg/kgBB/24 jam. y M e mp er tahankan v e ntilasi Bebaskan jalan nafas, berikan O2 sesuai kebutuhan (2-3l/menit). y P e

natalaksanaan shock s e ptik y M e ngont r ol p er ubahan suhu lingkungan y Untuk mengatasi hiperpireksia, diberikan kompres pada permukaan tubuh yangmempun yai pembuluh besar, misalnya pada kiri dan kanan leher, ketiak,selangkangan, dae rah proksimal betis dan di atas kepala. Sebagai hibernasi dapat Leave a Comment You must be logged in to leave a comment. Submit Characters: 400 ensefalitis Download or Print 58 Reads Uploaded by O'ol U'ul Follow TIP Press Ctrl-F to quickly search anywhere in the document. 10 p. Askep Dermatitis 20 p. Askep Keluarga Tn Se 8 p. askep-hiv_2 Follow Us! scribd.com/scribd twitter.com/scribd facebook.com/scribd About Press Blog Partners Scribd 101 Web Stuff Support FAQ Developers / API Jobs Terms Copyright Adchoices AdChoices Advertise Privacy Copyright 2012 Scribd Inc. Language:

English

Anda mungkin juga menyukai