Anda di halaman 1dari 4

Bahagia Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan Sungguh nikmatnya hidup ini, setiap sesuatunya pasti ada hikmah dan

kebajikan yang Allah sediakan bagi setiap hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang sia-sia dan hampa dari setiap amal atau perbuatan, dari waktu yang berjalan bahkan dari hasrat dan niat Allah juga sediakan balasannya. Sungguh merupakan karunia yang agung, nikmat yang tiada kira dan anugerah yang berlimpah bisa berjumpa kembali dengan bulan ramadhan, bahkan sudah melewatinya hingga satu pekan. Harapannya semoga Allah memberikan balasan berlipat ganda dari amal ibadah; puasa, tilawah, tarawih, sedekah, ifthar, sahur, belajar, bekerja mencari nafkah dan amal ibadah lainnya. Dan memberikan kekuatan untuk bisa menggenapi amal ibadah disisa hari pada bulan Ramadhan yang penuh berkah. Ada penggalan lirik lagu tentang Ramadhan yang dikarang dan dinyanyikan oleh group Bimbo beberapa tahun silam, yang mana dari isi lirik tersebut mengajak umat Islam memahami makna dan esensi dari ibadah puasa; bahwa puasa mengajarkan seseorang untuk rendah hati selalu. "Ada anak bertanya pada bapaknya; Buat apa berlapar-lapar puasa? Ada anak bertanya pada bapaknya?? Tadarus tarawih apalah gunanya? Lapar mengajarmu rendah hati selalu, Tadarus artinya memahami kitab suci, Tarawih mendekatkan diri pada Ilahi". Allah SWT berfirman: Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (Al-Baqarah : 184). Puasa pada hakikatnya adalah momentum untuk menjadikan diri sebagai pribadi baru yang lebih sukses dan bahagia. Melalui puasa hubungan jiwa manusia begitu kuat dengan Allah, karena dengan puasa berarti mampu melakukan pengendalian diri; terhindar dari berbagai perbuatan maksiat; terhindar berbuat salah dan keliru karena pikiran lebih jernih dan tak terkontaminasi oleh apa pun; sekaligus banyak menuai kebaikan karena benih kebaikan yang ditebarkan pada sesama. Dan kadang pula hampir selalu bisa meraih citacita dan keinginan baik karena pribadi yang lebih sabar (lebih hati-hati dan tak kenal lelah) untuk berusaha meraih cita-cita dan keinginan baik itu. Puasa juga merupakan sarana untuk mendidik manusia -terutama umat Islam- agar sukses dan bahagia dalam menjalani hidup; yaitu dengan selalu teratur dalam menata waktu secara baik; Kapan waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan kapan waktu ibadah. Sebagaimana dengan puasa juga mendidik manusia untuk hidup yang lebih baik dan meraih derajat mulia; baik melalui jalinan hubungan yang baik secara horizontal (hubungan yang erat dengan Allah) dan vertikal (hubungan baik kepada seluruh makhluk, terutama sesama muslim dengan saling memberi, saling peduli dan meningkatkan solidaritas yang tinggi). Dengan ibadah puasa pula, Allah SWT ingin memberikan tarbiyah (pembinaan) kepada umat; agar tercetak sosok yang shalih; meningkat keimanannya; bertambah mulia akhlaqnya; dan luas pengetahuannya serta tinggi komitmennya terhadap jalan dakwahnya dalam rangka menggapai ridha Allah SWT, sehingga setelah itu lahir kepribadian islami yang utuh dan seimbang, yang siap menjawab tantangan zaman dengan segala

: " : "

problematika, ujian dan cobaan hidup di dunia menuju kebahagiaan hidup yang kekal di alam akhirat kelak. Aisyah ra pernah berkata:

Jika seseorang selamat secara baik- dalam ibadah Ramadhan maka akan selamatlah satu tahun penuh setelahnya, dan jika selamat pada hari jumat nya maka akan selamat pula hari-hari setelahnya. (Baihaqi) Adapun di antara keistimewaan ibadah puasa yang akan membuahkan kebahagiaan adalah sebagai berikut: 1. Puasa Sebagai Perisai. Rasulullah saw bersabda: Puasa itu adalah perisai yang dapat melindungi diri seorang hamba dari api neraka. (Ahmad) Puasa merupakan perisai karena memelihara setiap hamba yang berpuasa dari melakukan tindakan yang melanggar aturan Allah dan Rasul-Nya. Memelihara diri agar tidak terjerumus pada perbuatan maksiat, perkataan kotor, dan hati yang pendengki. 2. Puasa Memasukkan Seseorang ke Dalam Surga Sebagaimana telah disebutkan sebelum-nya bahwa puasa itu dapat menjauhkan diri dari api neraka, yang otomatis mendekatkan pelakunya kepada surga. Diriwayatkan dari Abu Umamah ra, ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw.:

Abu Umamah Al-Bahili pernah berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang Allah dapat memberikan manfaat kepadaku dengannya. Maka Rasulullah saw. pun menjawab : Hendaknya kamu berpuasa, karena puasa itu tidak ada tandingan (pahala)-nya. (HR. Nasai).

3. Puasa Mendapat Pahala Tak Terhingga Allah SWT berfirman: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang menjaga kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Ahzab : 35) 4. Orang yang Berpuasa Mendapatkan Dua Kebahagiaan

Ada dua kebahagiaan yang diperuntukkan bagi orang yang berpuasa; kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum bagi Allah dari pada aroma minyak misk. (Bukhari dan Muslim) 4. Puasa dan Al-Quran Memberi Syafaat Bagi Pelakunya Rasulullah saw. bersabda:

Nabi saw bersabda:

Puasa dan Al-Quran itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata: Wahai Tuhan-ku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat di waktu siang, karenanya perkenankanlah aku untuk memberikan syafaat kepadanya. Dan Al-Quran berkata: Saya telah melarangnya dari tidur di malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya. Beliau bersabda, Maka syafaat keduanya diperkenankan. (Ahmad) 5. Puasa Sebagai Kafarat atau Penebus Dosa Nabi saw. bersabda:

Shalat lima waktu, hari jumat dengan jumat yang lainnya dan antara Ramadhan dengan Ramadhan lainnya, adalah sebagai penebus dosa selama tidak berbuat dosa besar. (Muslim) Dalam hadits lain juga disebutkan, nabi saw. bersabda:

Demikian halnya shaum dan sedekah, keduanya berperan serta dalam penebus pelanggaran dosa seseorang, baik di dalam keluarga, harta, atau tetangga. Dari Hudzaifah bin Yaman ra. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.: Fitnah (ujian) seseorang dalam keluarga (istri), harta, anak, dan tetangganya dapat ditutupi dengan shalat, puasa, dan sedekah. Bukhari dan Muslim 6. Ar-Rayyan Disediakan Bagi Orang yang Puasa Nabi saw. bersabda:


Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat satu pintu yang diberi nama Ar-Rayyan. Dari pintu ter-sebut orang-orang yang berpuasa akan masuk di hari kiamat nanti dan tidak seorang pun yang masuk ke pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa. Dikatakan kepada mereka: Di mana orang-orang yang berpuasa?. Maka mereka pun masuk melaluinya. Dan apabila orang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu tersebut ditutup sehingga tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk, maka ia akan minum minuman surga. Dan barangsiapa yang minum minuman surga, maka ia tidak akan haus selamanya. (Bukhari dan Muslim) Demikianlah hakikat ibadah puasa Ramadhan yang selayaknya dapat memberikan kebahagiaan bagi pelakunya; baik kebahagiaan batin, kebahagiaan fisik dan kebahagiaan pikiran. Karena secara garis besar tujuan dari ibadah shaum adalah membersihkan jiwa dari kekerdilan diri, menahan nafsu hewani, dan menjaga kesehatan jasmani. Allahu alam

Anda mungkin juga menyukai