Anda di halaman 1dari 15

Revitalisasi pendidikan Islam

Kelompok 10
Sifa Fujiatul Kurnia Elsa Suci Mutiara Novia Rizqi

Pengertian Revitalisasi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Revitalisasi berasal dari kata vital yang berarti sangat penting (untuk kehidupan), secara etimologi revitalisasi berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya menjadi lebih berdaya. Jadi, pengertian revitalisasi ini secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.

Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata didik atau mendidik yang berarti memelihara atau memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan yang diberi awalan pe dan akhiran an yang berarti Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan bimbingan yang diberikan oleh orang kepada orang lain agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Dalam pendidikan Islam, pendidikan ditujukan untuk memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri dalam pandangan Islam adalah manusia yang sempurna. Berdasarkan informasi Al-Quran, ciri manusia sempurna itu adalah: 1. Jasmaninya sehat, kuat, dan berketerampilan sehingga tidak menjadi beban ornag lain. 2. Cerdas serta pandai sebagai wujud akal yang berkembang. 3. Rohani yang berkualitas tinggi yang terletak pada kalbu/hatinya.

Revitalisasi Pendidikan Islam


Revitalisasi pendidikan islam berarti perubahan yang lebih baik dalam system pendidikan islam. Inovasi dan pembaharuan juga diperlukan dalam pola pengelolaan pendidikan Islam. Sebab, dalam masyarakat global saat ini, institusi pendidikan Islam dituntut memiliki kinerja yang produktif, efektif, transparan, dan akuntabel. Di pihak lain, penerapan tata kelola yang bersih dan baik (clean and good governance) merupakan imbas positif dari demokratisasi pada level pemerintahan yang kemudian menjadi tuntutan di semua level organisasi, termasuk pada tingkat lembaga pendidikan. Sebab, secara tidak langsung, baik atau buruknya pengelolaan pendidikan akan berdampak pada layanan terhadap peserta didik di semua jenjang pendidikan.

Aspek-Aspek dalam Revitalisasi Pendidikan Islam


Dalam perspektif Islam, guru bukan hanya bertugas sebatas taliim semata, tapi juga tarbiyyah. Guru adalah juga muaddib, yang bertugas mengasuh, memberikan ketrampilan, dan mendidik secara profesional. Melalui tangannya, peserta didik diupayakan semaksimal mungkin dapat memiliki kecerdasan dalam berbagai dimensinya, intelektualitas, emosional-spritualitas, dan skill. Pencapaian ke arah sana memerlukan kesiapan guru untuk terus mengembangkan dirinya. Dari saat ke saat, guru perlu memacu dirinya untuk terus mengembangkan keilmuan, metode mendidik, dan pengayaan wawasan, serta sebagai avant garde dalam pengembangan dan pembumian al-akhlaaq al-shalih.

Benang Kusut Sistem pendidikan


Maraknya KKN Angka pengangguran yang tinggi Transaksi jual beli gelar kesarjanaan Mutu pendidikan yang rendah Sistem NEM

Reformasi Pendidikan Islam pada Era Globalisasi


Pembaharuan atau modernisasi adalah sebuah tema perubahan yang dikenal dalam Islam dengan tajdid, yaitu upaya untuk menyesuaikan dengan kehidupan kontemporer dengan jalan menafsiran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kondisi masyarakat (Abu al-Hasan al-Nadawi, 1977:71). Upaya ini pada dasarnya berpijak pada karakteristik ajaran Islam yang bersifat paripurna dan universal.

Berpedoman pada lingkup pendidikan Islam yang ingin dicapai, maka kurikulum pendidikan Islam itu harus berorientasi pada 1). Tercapainya tujuan hablum minallah 2). Tercapainya tujuan hablum minannas 3). Terciptanya tujuan hablum minalalam.

fungsi pokok pendidikan dalam masyarakat modern ada tiga bagian, yaitu: 1. Sosialisasi, artinya pendidikan merupakan wahana bagi integrasi anak didik ke dalam nilai-nilai kelompok atau nasional yang dominant. 2. Penyekolahan (schooling), yaitu mempersiapkan mereka untuk menduduki posisi ekonomi tertentu. 3. Pendidikan (education), artinya untuk menciptakan kelompok elit yang pada gilirannya akan memberikan sumbangan besar bagi kelanjutan program modernisasi.

Pemerintah bersama masyarakat perlu sekali mengembangkan sekolah model yang melibatkan partisipasi masyarakat yang nantinya bisa ditiru dan dikembangkan di berbagai wilayah. Yaitu, sebuah pendidikan yang meperhatikan potensi dan minat individu, kondisi, dan kebutuhan wilayah, namun tetap memiliki wawasan dan komitmen kebangsaan dan kemanusiaan universal. Adalah suatu kenyataan historisantropologis dan politis bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai ragam budaya dan agama.

Kurikulum pendidikan di era globalisasi seharusnya tidak mendikotomikan antara sains dengan agama. Konsep pendidikan Islam sendiri memiliki prinsip jelas tentang integrasi sains dan agama dalam pendidikan, yang menuntut keseimbangan tataran kehidupan duniawi dan ukhrowi. Selain itu, saat ini diperlukan model pendidikan agama sebagai perspektif. Model ini menjadi jawaban dan pelengkap dari model yang dikembangkan sebelumnya. 1. Pertama, model pendidikan agama sebagai tambahan informasi, yakni pendidikan agama di sekolah umum. 2. Kedua adalah pendidikan agama sebagai filter, yaitu pendidikan agama di bawah Departemen Agama.

Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan adalah Islam yang kompatibel dengan modernitas. Karena, kalau kita berbicara masalah modernitas, maka syaratnya adalah memiliki rasionalitas, demokratis dan toleran terhadap perbedaan, berorientasi ke depan (future oriented) dan tidak backward looking (melihat ke belakang). Inilah yang menjadi ciri modernitas. Jadi model keislaman seperti inilah yang seharusnya dikembangkan melalui lembaga-lembaga pendidikan Islam. Pendidikan agama bukan hanya tanggung jawab lembaga-lembaga pendidikan Islam, tapi lebih utama adalah tanggung jawab keluarga.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai