ISI PAPARAN
1
2
KONDISI UMUM
PEMIKIRAN AWAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2013 INDUSTRI DALAM PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2013
3 4
PENUTUP
2
KONDISI UMUM
Pencapaian 2011, Prakiraan Tahun 2012 Permasalahan dan Tantangan 2013
PERTUMBUHAN EKONOMI
2009 Total 4,6 4,0 4,4 2,2 14,3 7,1 1,3 15,5 5,1 6,4 4,9 15,7 3,3 -9,7 -15,0 I 5,6 3,0 3,1 3,9 8,8 7,3 8,6 12,0 4,8 4,8 3,9 -7,6 8,0 20,0 22,6 II 6,1 3,1 3,9 4,5 5,1 7,2 9,1 13,0 5,6 5,3 5,0 -7,3 8,0 14,6 18,4 2010 III 5,8 1,8 2,7 4,3 3,4 6,8 8,7 13,2 5,9 6,4 5,2 4,8 9,2 9,6 12,2 2011 IV 6,9 3,8 4,2 5,3 4,3 6,7 8,4 15,5 6,3 7,5 4,4 7,3 8,7 16,1 16,9 Total 6,1 2,9 3,5 4,5 5,3 7,0 8,7 13,5 5,7 6,0 4,6 0,3 8,5 14,9 17,3 I 6,5 3,7 4,2 5,0 4,3 5,3 8,0 13,7 7,3 7,0 4,5 2,8 7,3 12,5 14,4 II 6,5 3,9 0,8 6,1 3,9 7,6 9,6 10,7 6,9 5,7 4,6 4,5 9,4 17,5 15,3 III 6,5 2,7 0,3 6,6 5,2 6,4 10,1 9,5 7,0 7,8 4,8 2,5 7,1 18,5 14,2 I - III 6,5 3,4 1,7 5,9 4,5 6,4 9,3 11,2 7,0 6,8 4,6 3,3 7,9 16,2 14,6
Pertumbuhan ekonomi Sisi Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas , dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, Persewaan, Jasa Usaha Jasa-jasa Sisi Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Konsumsi Pemerintah Investasi Ekspor Impor
Sumber: BPS
Kinerja ekonomi makro tetap terjaga. Dalam tiga triwulan pertama tahun 2011, ekonomi Indonesia tumbuh 6,5 persen (y-o-y) dengan daya beli masyarakat yang terjaga, investasi yang meningkat, dan dukungan ekspor yang kuat. Kondisi tersebut ditopang pula oleh industri pengolahan yang meningkat 5,9 persen (y-o-y) dengan industri pengolahan nonmigas yang meningkat 6,5 persen (y-o-y). Dalam keseluruhan tahun 2011, ekonomi diperkirakan tumbuh sebesar 6,5 persen (rincian pada halaman 18).
Sejak kuartal-4 tahun 2005, pertumbuhan industri non-migas selalu lebih rendah dari pertumbuhan PDB; Akibatnya, share sektor industri di dalam PDB menurun dari 24% tahun 2004 menjadi 21,6% tahun 2010; Itu sebabnya ditenggarai adanya deindustrialisasi di Indonesia. Namun sejak kuartal-3 tahun 2009, gap antara pertumbuhan PDB dan pertumbuhan industri non-migas semakin kecil; Dan pada kuartal-3 tahun 2011, pertumbuhan industri non-migas sudah hampir sama dengan pertumbuhan PDB; Bila trend ini berlanjut terus, maka pada tahun 2012, pertumbuhan industri non-migas berpotensi melebihi pertumbuhan PDB. Artinya, reindustrialisasi sedang berlangsung.
4,59 7,01 15,03 6,12 4,18 2,26 0,88 8,63 7,29 6,49
o Ketiganya secara konsisten tumbuh positif dalam 2 tahun terakhir. o Artinya, kesempatan kerja formal tumbuh dengan baik di sektor industri.
6
5 4 3 2 1 0
UMUM (headline) Transp, Kom & JK Dik, Rek & Or Kesehatan Sandang Rmh, Utility & BB Mskn jd, Rkok & Tmbk
Apr'10
Agust'10
Apr'11
Agust'11
Mei'10
Nov'10
Mei'11
Jan'10
Jan'11
Mar'10
Mar'11
Nov'11
Feb'10
Feb'11
Jun'10
Jun'11
Jul'10
Okt'10
Jul'11
Des'10
Okt'11
Sept'10
Sept'11
Des'11
-1 -2 -3
Bhn Mknan
o Stabilitas Harga dapat dijaga rendah. Inflasi pada bulan Desember 2011 sebesar 0,28 persen (mtm), dan sebesar 3,78 persen (yoy).
Nominal Rp/USD
8.537
Des-11
Jun-10
Sep-10
Des-10
Jun-11
Sep-11
Jan-10
Jan-11
Okt-10
Mei-10
Mar-10
Agust-10
Mar-11
Mei-11
Stabilitas nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing masih terjaga pada level Rp. 9000-an pada akhir Desember 2011. Rata rata nilai tukar sepanjang tahun 2011 adalah sebesar Rp. 8.787,82/USD. Rata rata nilai tukar pada bulan Januari 2012 sampai dengan tanggal 24 Januari 2012 adalah sebesar Rp. 9.145/USD.
Agust-11
Feb-10
Feb-11
Okt-11
Jan-12
Jul-10
Jul-11
NERACA PEMBAYARAN
2009 2010 5,6 158,1 28,7 129,4 -127,4 -25,4 -102,0 -25,0 26,2 0,1 26,1 10,7 13,2 2,2 31,7 -1,6 30,3 96,2 2011 I 2,1 45,8 8.7 37,1 -37,1 -8.7 -28,5 -6,6 6,4 0,0 6,4 3,2 3,6 -0,4 8,5 -0,8 7,7 105,7 II 0,5 51,8 9.5 42,3 -42,2 -10.4 -31,8 -9,2 13,1 0,0 13,1 3,5 5,5 4,1 13,6 -1,7 11,9 119,7 III 0,2 52,8 10.3 42,4 -43,2 -9.9 -33,3 -9,4 -3,4 0,0 -3,4 2,4 -4,7 -1,1 -3,2 -0,8 -4,0 114,5 10,6 119,6 20,6 99,0 -88,7 -15,2 -73,5 -20,3 4,9 0,1 4,8 2,6 10,3 -8,2 15,5 -3,0 12,5 66,1
Transaksi Berjalan Ekspor Migas Non-migas Impor Migas Non-migas Jasa-jasa*) Transaksi Modal dan Finansial Transaksi Modal Transaksi Finansial Investasi Langsung (neto) Investasi Portfolio Investasi Lainnya (neto) Total Selisih Perhitungan Neraca Keseluruhan Cadangan Devisa *) Termasuk pendapatan (neto) dan transfer Sumber: BI
Neraca pembayaran dan cadangan devisa tetap terjaga. Surplus transaksi berjalan masih terjaga dengan ekspor nonmigas dan impor nonmigas tumbuh masing-masing sebesar 33,1 persen dan 27,6 persen (y-o-y). Transaksi modal dan finansial mengalami tekanan di bulan September terkait krisis Eropa. Pada akhir Desember 2011 cadangan devisa dapat terjaga sebesar USD110,1 miliar.
PENGANGGURAN TERBUKA
SMTP
14,15% 12,94% 10,73% 9,39% 8,37% 7,45% 8,37%
SD
6,58% 6,09% 4,59% 4,57% 3,78% 3,81% 3,56%
Tingkat pengangguran terbuka (TPT-Agustus 2011) menurut Tingkat Pendidikan menurun hampir disemua tingkatan pendidikan.
TPT lulusan Diploma dan perguruan tinggi, tahun 2011 menurun dibandingkan tahun 2010. Jumlah penganggurnya masing-masing menurun dari 440 ribu dan 710 ribu tahun 2010, menjadi 240 ribu dan 490 ribu orang tahun 2011.
60
54,2
50
48,0
40
40,1
33,3
30
26,9
21,6
27,2
25,9 22,5
24,2
20
15,4
14,2 13,3 12,5
16,6
10
11,3
2006
2007
1976
1978
1980
1981
1984
1987
1990
1993
1996
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2008
2009
2010
Catatan: Pada tahun 1996 BPS melakukan perubahan metode penghitungan kemiskinan dengan mempertinggi kriteria ambang batas kemiskinan di bidang pendidikan.
Sumber: Diolah dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) beberapa tahun, BPS.
2011
11
12
Konsolidasi demokrasi Indonesia sejak tahun 2009 mengalami sejumlah ujian tidak ringan Kebebasan sipil berada pada tingkat yang relatif tinggi, dengan pengecualian sejumlah tindakan kekerasan sektarian dan konflik agraria yang mendapat sorotan luas, karena adanya penghilangan nyawa orang, pembakaran rumah ibadah, dan sebagainya
IDI
60,40 67,30
Kebebasan Sipil
75,70 86,97
53,00 54,60 52,30 62,72
Hak-hak politik membaik walaupun masih terganggu oleh hak memilih dan dipilih yang bermasalah pada pemilu nasional dan daerah
Lembaga demokrasi masih di titik terendah dibandingkan aspek demokrasi lainnya, dengan kredibilitas dan kapasitas parpol yang berada di titik sangat rendah
Hak-hak Politik
Lembaga Demokrasi 2007
2009
13
o Ada gap besar antara aspek Kebebasan Sipil dengan Hak Politik dan Lembaga Demokrasi yang secara umum terjadi di hampir semua provinsi o Grafik menunjukkan Kebebasan Sipil yang luar biasa tinggi, tidak diimbangi dengan kemampuan lembaga demokrasi, yang masih jauh masih sangat lemah. o Warga sangat aktif melaporkan keluhan-keluhan merupakan civil discontent. Jika civil discontent ini tidak mampu direspon dengan baik oleh lembaga demokrasi dan pemenuhan hak politik, akan bisa bergulir ke yang lain-lain yang lebih merepotkan, seperti ethnic, religious, regional discontent o Jika gap terus menerus tinggi, Pemerintah dan masyarakat harus bersiap-siap untuk munculnya berbagai discontent tersebut.
14
PENEGAKAN HUKUM
IPK INDONESIA
6.0
5.0 5.0 4.0
4.0
3.0 2.0 2.0 1.0 0.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
2.2
2.4
2.3
2.6
2.8
2.8
3.0
3.2
Keterangan: Target RKP 2012 = 3,2 Target RKP 2013 = 4,0 (draft) Target RPJMN pd 2014 = 5,0
15
TANTANGAN EKSTERNAL
a) Pemerintah negara-negara Uni Eropa mulai menemukan solusi politik penyelesaian krisis keuangannya. b) Ekonomi di AS mulai tumbuh walau masih kecil.
1 Dampak krisis masih berlanjut pengangguran masih tinggi konsumsi menurun permintaan domestik turun; 2 Aktifitas perdagangan dunia melambat; 3 Pergerakan arus modal melambat dan volatilias nilai tukar meningkat; 4 Perubahan iklim, cuaca ekstrim, dan bencana alam cenderung meningkat; 5 Ketegangan geopolitik di Timur Tengah; 6 Semuanya mempengaruhi harga komoditi primer khususnya minyak mentah dan beras
TANTANGAN INTERNAL
KEKUATAN
Perekonomian Tumbuh dan Stabil Kepercayaan Global Meningkat Investment Grade
KELEMAHAN
Keteresediaan dan kualitas Infrastruktur dan Energi belum memadai Hambatan Investasi perijinan dan ketidakpastian hukum Penyimpangan dan Korupsi masih terjadi pajak dan APBN
ARAH UTAMA Mengembangkan dan mendayagunakan seluruh potensi yang ada di dalam negeri demi peningkatan kesejahteraan rakyat to tap the true potentials
Arahan RPJP/RPJMN: Mandiri, Pertumbuhan yang Tinggi (paling tidak 7,0 persen)
KATA KUNCI TAHUN 2013: (1) DAYA TAHAN PEREKONOMIAN NASIONAL; dan (2) KESEJAHTERAAN RAKYAT
Daya Tahan Makro: Neraca pembayaran, Fiskal, Moneter, dan Keuangan tetap Kuat
SEKTOR KEUANGAN
NERACA PEMBAYARAN
Terjaganya surplus transaksi berjalan Terjaganya kecukupan cadangan devisa Pengelolaan arus masuk modal asing
22
Daya Saing
Pengelolaan Impor
24
1 2 3 4
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi 12 PNL Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan 13 PNL Bidang Perekonomian a. Industri Pengolahan non Migas
5 Ketahanan Pangan
1877 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar 001 Revitalisasi Industri Pupuk
1835 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan
001 Revitalisasi Industri Gula
Energi
b. Kerjasama Ekonomi Internasional c. Tenaga Kerja Indonesia 14 PNL Bidang Kesejahteraan Rakyat
1877 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar 006 Klaster Industri Berbasis Migas 007 Center of Excellence Industri Petrokimia
26
NO
ISU STRATEGIS
INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Pengembangan industri pengolah sumber daya alam dan penyedia utama lapangan kerja
Tumbuhnya industri berbasis hasil tambang: Industri aluminium di Kuala Tanjung Sumut dan industri alumina di Kalbar; bijih besi di Kulonprogo - DIY dan Batulicin - Kalsel; industri berbasis nikel, tembaga, batubara, petrokimia, dan migas. Tumbuhnya industri pengolah hasil pertanian: Industri minyak sawit di KEK Sei Mangke - Sumut, Maloy Kaltim, dan Dumai Riau; industri pengolah karet, cokelat, bubur kayu dan kertas, Tumbuhnya industri berbasis SDM dan untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik: tekstil, pakaian jadi, alas kaki, komponen elektronika, komponen dan aksesories kendaraan bermotor, dan galangan kapal, alat rumah tangga, furnitur dan rotan Industri Obat dan Alat Kesehatan Hasil perundingan dengan Jepang tentang Inalum Ketersediaan bahan baku dan energi Infrastruktur pendukung produksi dan distribusi Insentif fiskal dan non-fiskal Ketersediaan bahan baku dan energi Infrastruktur pendukung produksid an distribusi Akses ke sumber pembiayaan Insentif fiskal dan nonfiskal Insentif bea masuk bagi bahan baku, setengah jadi, mesin dan peralatan Insentif fiskal bagi R&D dan diklat SDM Akses terhadap sumber pembiayaan Pengamanan pasar domestik Peningkatan akses pada KUR, modal ventura, dll. Peningkatan akses pasar melalui promosi dan pameran Peningkatan kompetensi SDM IKM dan penumbuhan wirausaha baru Peningkatan kemampuan IKM sebagai pemasok bagi industri besar / lainnya
2.
Membangun industri kecil dan menengah (IKM) yang kuat, sehat, dan mandiri
Tumbuhnya IKM: meningkatnya populasi IKM ; berkembangnya inovasi pada IKM; tumbuhnya industri kreatif; dan berkembangnya IKM sebagai pemasok bagi industri besar.
TERIMA KASIH
28