Anda di halaman 1dari 2

Diambil dari Buku Kisah Penuh Hikmah 1 : Karunia pertolongan ALLAH Azza wa Jalla terkadang definisi-nya tidak mesti

sama de ngan apa yang terpikir dalam benak dan terbetik dalam untaian harapan kita. Bisa jadi apa yang kita artikan dan kita dambakan lewat doa ataupun cetusan hati itu berupa A, ternyata yang datang berbentuk B. Sayangnya, kita kerapkali tidak menyada rinya. Kita anggap bahwa ALLAH tidak menolong kendati sudah habis-habisan berdoa. Akan tetapi, bagi orang yang sudah memiliki makifat, tentulah tidak akan atau se tidaknya tidak akan berlama-lama terjebak dalam buruk sangka seperti itu. Dia ak an diberi kesanggupan oleh ALLAH untuk dapat menangkap hikmah dibalik setiap kej adian. Dan oleh karena itu, cepat atau lambat akan segera disadarinya bahwa ALLA H Azza wa Jalla sama sekali tidak akan pernah lalai dalam mengurus hamba-Nya dan tidak akan pernah lupa untuk mengabulkna doa-doanya. Ketika suatu waktu kita ingin pertolongan ALLAH dan ternyata pertolongan itu bel um datang juga seperti yang kita inginkan, namun kita tetap bisa berdoa dan shal at tahajud, maka itu pun harus membuat kita puas. Mengapa? Sebab, karunia ALLAH tidak harus berbentuk material seperti yang kita inginkan. Kita bisa berdoa, kit a bisa tahajud, dan kita bisa tetap bersungguh-sungguh dalam meminta, itu pun me rupakan karunia besar. Bahkan bisa jadi lebih besar daripada apa yang yang kita minta, baik berupa uang ataupun aneka bentuk pertolongan lainnya. Ketika kita diuji dengan lilitan hutang, misalnya, lantas kita setiap malam mena ngis dan berdoa, Ya, ALLAH. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Mahakaya. Jagat ray a alam semesta ini sungguh milik-Mu. Bayangkanlah hutangku, ya Rabb. Akan tetapi, ketika ternyata hutang-hutang itu tak bisa terbayarkan juga, maka bukanlah itu berarti doa kita tidak dikabulkan-Nya. Sesungguhnya, kesanggupan kita untuk bang un setiap malam dan memanjatkan doa dengan penuh harap, ini pun karunia ALLAH ya ng amat besar. Apa sih artinya hutang bagi ALLAH yang Mahakaya? Mungkin dengan h utang itu ALLAH justru sedang menjerat seorang hamba-Nya agar semakin dekat kepa da-Nya. Ya, ALLAH. Usahaku saat ini sedang macet. Tolonglah, ya ALLAH. Bukanlah Engkau Ma hakaya, Pemiliki segalanya? Subhanallah. Bukankah sangat jarang kata-kata seperti ini terucap dari lisan seseorang ketika dia sedang dalam keadaan makmur? Sunggu h mahal kata-kata makrifat seperti itu, yang bisa jadi terlontar dari lisan kita justru tatkala kita sedang dalam kesusahan. Nah, siapa tahu itu merupakan karun ia yang lebih besar daripada dilapangkan seketika oleh ALLAH. Jadi, kita terus-menerus memohon, menghiba-hiba, dan dengan sekuat tenaga memaks akan diri mendekat kepada ALLOH, itu pun adalah karunia ALLAH yang lebih besar d ari pada yang kita mintakan dalam doa. Anda datang menghadiri pengajian di majlis taklim karena suatu kesulitan dan kes empatan yang tengah di hadapi, lalu anda dengarkan ceramah sang mubaligh; itu le bih baik daripada doa yang kita minta. Karena dengan cara ini mungkin lebih bany ak yang terselesaikan daripada satu penyelesaian masalah yang kita mintakan dala m doa. Anda minta dimudahkan urusan oleh ALLAH tetapi malah diberi ilmu; bisa jadi itu lebih manfaat daripada kemudahan urusan yang anda cari. Karena, dengan ilmu just ru lebih banyak urusan yang bisa terselesaikan. Demikian juga bila anda sedang m empunyai masalah dengan tetangga atau orang tua, tetapi Anda telah datang kepada ulama untuk menuntut ilmu; itu kan merupakan masalah yang dapat membuat kita men jadi lebih baik. Walhasil, janganlah takut oleh suatu masalah karena pertolongan ALLAH itu terama t dekat. Dan bentuknya yang mahal adalah ketika kita berubah menjadi semakin taa t kepada ALLAH. Sekali lagi, semua itu adalah karunia yang jauh lebih besar dari pada yang kita minta.

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai