Anda di halaman 1dari 1

Sel Surya Hibrid: Solusi Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan Siti Nurmilati; Enang Saepuloh;

Anisa Fitrina. Universitas Padjadjaran Abstrak: Pemenuhan kebutuhan listrik nasional selama ini sebagian besar dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang cadangannya semakin menipis dan harganya terus meningkat. Penggunaan bahan bakar fosil telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan, yaitu mengeluarkan gas buang karbondioksida yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Oleh karena itu, proyeksi pencarian sumber energi listrik masa depan, tidak lagi berbasis pada bahan bakar fosil tetapi sumber energi baru yang terbarukan dan ramah lingkungan. Sumber energi yang potensial untuk dikembangan di Indonesia adalah sumber energi surya. Energi surya dalam bentuk radiasi sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan perangkat elektronik yang disebut sel surya. Saat ini sel surya yang banyak dikembangkan adalah sel surya dengan bahan anorganik berupa silikon, atau GaAs atau CdSe. Sel surya ini mempunyai efisiensi mencapai 40%. Namun, pembuatannya sangat sulit, berat, tidak fleksibel dan harganya sangat mahal. Selanjutnya dikembangkan sel surya yang terbuat dari bahan organik bebasis polimer konduktif Poly(3Hexylthiopene) (P3HT) yang memiliki struktur regio reguler yang mampu menghasilkan konduktivitas listrik tinggi, memiliki kestabilan terhadap lingkungan, relatif mudah diproses dan fleksibel. Akan tetapi, sel surya organik hanya menghasilkan efisiensi sebesar 5%. Usaha untuk meningkatkan efisensi sel surya berbasis bahan organik dilakukan dengan cara penambahan bahan anorganik nanopartikel Zinc Oxide (ZnO) yang kemudian disebut sel surya hibrid. Sel surya ini mempunyai lapisan aktif berupa campuran bahan anorganik (ZnO) dan organik (P3HT), serta diharapkan mempunyai berbagai kelebihan karena memilki sifat gabungan dari sel surya anorganik dan organik. Sifat bahan anorganik (ZnO) memberikan kontribusi pada daya absorbsi cahaya matahari yang tinggi. Sedangkan sifat bahan organik memberikan kontribusi pada sifat mekanik seperti mudah disintesis, fleksibel, serta tersedia dalam harga yang murah. Berdasarkan pengujian dengan teknik Spectroscopy UV-Vis sel surya hibrid berbasis P3HT:ZnO mempunyai nilai absorbsi pada rentang yang panjang, nilai absorbsi dan band gap yang besar. Hal ini memberikan pengaruh pada nilai efisiensi sel surya. Oleh karena itu sel surya hibrid P3HT:ZnO, diharapkan dapat memiliki nilai efisiensi yang besar, sifat mekanik yang lebih fleksibel, ringan, transparan, proses pembuatan cukup mudah, harganya relatif lebih murah. Sehingga dapat menjadi solusi pemanfaatan sumber energi surya terbarukan yang ramah lingkungan. Kata Kunci: Sel Surya Hibrid, organik, anorganik,

Anda mungkin juga menyukai