Anda di halaman 1dari 2

Korean J Ophthalmol 2012;26(2):132-134

Kasus Central Retinal Artery Occlusion Paska Manipulasi Chiropractic pada Leher
Young-Jun Jang, Jun-Woo Chun, Seung-Woo Lee, Ho-Chang Kim Department of Ophthalmology, Dongguk University Gyeongju Hospital, Dongguk University College of Medicine, Gyeongju, Korea Abstrak Di sini kami melaporkan sebuah kasus Central Retinal Artery Occlusion (CRAO) paska manipulasi chiropractic pada leher. Seorang laki-laki 49 tahun datang ke Rumah Sakit karena tiba-tiba kehilangan penglihatan pada mata kanannya setelah menjalani manipulasi chriopractic pada lehernya 8 hari sebelumnya. Pada kunjungan pertama visus terbaiknya dengan koreksi adalah lmbaian tangan. Pemeriksaan opthalmologi lengkap dilakukan, dan ditemui cherry-red spot pada makula mata kanannya. Kami melakukan angiogram fluorescein dan cervical color dopler. Waktu transit aretriovena memanjang, dan terdapat stenosis pada arteri karotis interna dengan plak atherosklerosi luas pada arteri karotis komunis. Kami meresepkan ekstrak ginko biloba (Tanamin). Tiga tahun setelah kunjungan pertamanya, visus dengan koreksi terbaiknya adalah 20/200.

Dengan banyaknya kebutuhan akan kedokteran komplementer dan alternatif, manipulasi chiropractic dan teknik masase spinal semakin populer di seluruh dunia [1]. Bagaimanapun, efek samping langka, acak, dan tidak terduga dari praktek tersebut juga telah dilaporkan. Contohnya, kurang dari seraus kasus stroke akibat praktek chiropractic telah dilaporkan sejak tahun 1925 [1,2]. Lima kaus CRAO paska katerisasi jantung [3,4], dan terdapat satu kasus CRAO setelah manipuasi chiropractic pada leher [1]. Di sini kami mendeskripsikan seorang pasien dengan CRAO setelah menjalani manipulasi chriopractic, yang sebelumnya belum pernah dilaporkan di Korea. Case Report Seorang laki-laki usia 49 tahun dirujuk kepada kami karena mengalami kehilangan penglihatan pada mata kanan secara tiba-tiba tanpa rasa nyeri. Delapan hari sebelum kunjungan ke RS ia menjalani manipulasi chiropractic pada bagian leher dalam posisi tengkurap selama sekitar 10 menit untuk mengatasi keluhan kaku pada leher dan bahu. Sesaat setelah manipulasi mata kanannya tidak dapat digunakan untuk melihat. Ketika ia pertama kali datang ke klinik, visus dengan koreksi terbaiknya adalah dapat melihat lambaian tangan, sementara visus mata kiri 20/20. Pemeriksaan segmen anterior mata tidak didapati adanya kelainan, dan mata kanan mengalami defek pupil aferen. Terdapat cherry-red spot pada makula mata kanan, dan waktu transit aretriovenous memanjang pada fluorescein angiogram. Cervical doplerr color memperlihatkan adanya stenosis pda arteri karotis interna, dengan plak atherosklerosis luas pada aretri karotis komunis. Pada MRI angiogram, rtery komunikans anterior tidak tervisualisasi. Pasien pernah opname dua kali sebelumnya karena infrak cerebri, dan menderita disarthria sebagai sekuele penyakitnya. Ia telah menjalani pengobatan rutin untuk hipertensi dan diabetes mellitus selama 5 tahun. Pada kasus CRAO ini, usaha emergency untuk memperbaiki sirkulasi retina dengan masase digital bola mata, serta parasentesis camera oculi anterior tidak dilakukan karena delapan hari elah berlalu sejak serangan. Kami meresepkan ekstrak ginko iloba (Tanamin; Yuyu Pharmacy, Seol, Korea) 3 tablet perhari. Tiga tahun kemudian visus mata kanan dengan koreksi maksimal adalah 20/200.

YJ Jang, et al. CRAO after Chiropractic Manipulation of the Neck

Diskusi Chiropractic, sebuah disiplin yang pertama kali dikembangkan oleh D. D. Palmer pada 1895, bertujuan untuk mengoreksi gangguan spinal dan tulang belakang melalui cara maniplasi manual [1]. Sekitar 10% penduduk Amerika mendatangi chiropractor sekitar tujuh sampai sepuluh kali pertahun, secara total kurang lebih 250 juta kunjungan per tahun [1,5]. Terlepas dari besarnya jumlah kunjungan, komplikasi dari praktek tersebut banyak terabaikan. Askey [6] melaporkan enam kasus hemiplegia seketika setelah masase chiropractic spinal. Calverley dan Millikan [7], dan Millikan [8] mendeskripsikan total tujuh pasien mengalami paralsis kontralaterl setelah manipulasi leher. Jumper dan Horton [1] melaporkan sebuah kasus CRAO setelah manipulasi leher oleh seorang chiropractor. Central Retinal Artery Occlusion sering mengakibatkan kehilangan penglihatan permanen dan sering dihubungkan dengan penyakit vaskular sistemik [9]. Penyebab CRAO di antaranya emboli, thrombosis, vaskulitis, diseksi aretri, dan arteriolar necrotic hipertensi [3]. Emboli merupakan penyebab paling umum terjadinya CRAO, dan sumber utamanya berasal dari arteri karotis [10]. Faktor resikonya termasuk hipertensi, coronary artery disease, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, dan penggunaan tembakau [9-11]. Di sini kami melaporkan seorang pasien dengan CRAO setelah manipulasi chiropractic leher. Kami menduga bahwa manipulasi servikal mengakibatkan terlepasnya plk atherosklerosis pada arteri karotis komunis, kemudian mengakibatkan sumbatan arteri karotis interna. Sebagai kesimpulan, sebelum melakukan manipulasi leher, chiropractor dan petugas medis lain harus menggali riwayat penyakit vaskular servikal, terutama pada pasien usia lanjut. Arteri karotis harus ditangani secara hati-hati dan lembut pada pasien dengan atau yang beresiko mengalami penyakit atherosklerosis.

1. Jumper JM, Horton JC. Central retinal artery occlusion after manipulation of the neck by a chiropractor. Am J Ophthalmol 1996;121:321-2. 2. Sedat J, Dib M, Mahagne MH, et al. Stroke after chiropractic manipulation as a result of extracranial postero-inferior cerebellar artery dissection. J Manipulative Physiol Ther 2002;25:588-90. 3. Nakata A, Sekiguchi Y, Hirota S, et al. Central retinal artery occlusion following cardiac catheterization. Jpn Heart J 2002;43:187-92. 4. Kreis AJ, Nguyen T, Rogers S, et al. Acute retinal arteriolar emboli after cardiac catheterization. Stroke 2008;39:3086-7. 5. Eisenberg DM, Kessler RC, Foster C, et al. Unconventional medicine in the United States. Prevalence, costs, and patterns of use. N Engl J Med 1993;328:246-52. 6. Askey JM. Hemiplegia following carotid sinus stimulation. Am Heart J 1946;31:131-7. 7. Calverley JR, Millikan CH. Complications of carotid manipulation. Neurology 1961;11:185-9. 8. Millikan CH. The pathogenesis of transient focal cerebral ischemia. Circulation 1965;32:438-50. 9. Foroozan R, Savino PJ, Sergott RC. Embolic central retinal artery occlusion detected by orbital color Doppler imaging. Ophthalmology 2002;109:744-7. 10. Hayreh SS, Podhajsky PA, Zimmerman MB. Retinal artery occlusion: associated systemic and ophthalmic abnormalities. Ophthalmology 2009;116:1928-36. 11. Rothwell DM, Bondy SJ, Williams JI. Chiropractic manipulation and stroke: a population-based case-control study. Stroke 2001;32:1054-60.

Anda mungkin juga menyukai