Anda di halaman 1dari 4

BAB VI 1. Jelaskan kaitan antara pengukuran IMR dengan pengukuran ASNMR!

Jawab : IMR (In Migration Rate adalah banyaknya migrasi masuk pada suatu wilayah tertentu dan tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun)

I merupakan jumlah migrant yang masuk pada tahun tertentu, sedangkan jumlah penduduk pertengahan tahun dilambangkan dengan P dan k merupakan bilangan konstan (1000). Untuk mengetahui penduduk pertengahan tahun pada kasus mobilitas dapat diketahui dengan :

Dengan menggunakan Tabel estimasi angka migrasi menurut umur (ASNMR), terdapat beberapa informasi yang dapat diperoleh yakni jumlah penduduk pada tahun tertentu yang dikelompokkan berdasarkan jenjang waktu tertentu yang dapat digunakan untuk mengetahui dan ASNMR.

Jumlah migrant yang masuk (I) yang digunakan pada IMR juga dapatt diketahui dengan menggunakan table ASNMR yaitu

Sehingga apabila jumlah P dan I yang akan digunakan untuk mengetahui IMR tidak diketahui, maka dapata digunakan data-data yang tersedia pada table estimasi angka migrasi menurut umur (ASNMR). 2. Jelaskan alasan seseorang melakukan mobilitas permanen dan nonpermanent berdasarkan teori-teori mobilitas! Jawab : Mobilitas penduduk permanen merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang bertujuan untuk menetap di daerah tujuan, mobilitas penduduk permanen juga disebut migrasi. a. Menurut Everett S. Lee

Terdapat 4 faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk bermigrasi yaitu : Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan Rintangan-rintangan yang menghambat Factor-faktor pribadi

Di daerah asal maupu daerah tujuan terdapat beberapa factor yaitu factor positif, negative dan factor netral. Factor positif merupakan factor yang bersifat menguntungkan. Factor negative adalah factor yang memberikan nilai negative pada daerah tersebut yang menjadikan alas an untuk pergi dari daerah tersebut. Factor netral adalah factor yang ada pada daerah asal dan daerah tujuan namun tidak mempengaruhi individu untuk berada di daerah tersebut. Faktor terpenting setiap individu dalam melakukan migrasi adalah factor individu itu sendiri, karena individu itulah yang memberikan penilaian apakah suatu daerah dapat memenuhi kebutuhannya atau tidak. Rintangan antara dapat berupa biaya pindah yang tinggi, topografi daerah dan juga sarana transportasi. b. Robert Norris Menurut Norris, factor terpenting dalam terjadinya migrasi adalah daerah asal, karena kemanapun migrant tersebut berpindah, pasti mereka akan melakukan interaksi dengan daerah asalnya. c. A.L. Mabogunje Mabogunje melihat bahwa kontribusi migrant terdahulu di kota, sangat besar dalam membantu migrant baru yang berasal dari desa atau daerah yang sama dengan mereka terutama pada tahap-tahap awal dari mekanisme penyesuaian diri di daerah tujuan. Selain itu informasi yang diberikan oleh migrant terdahulu juga mendukung seseorang untuk melakukan migrasi. d. Todaro

Selain factor ekonomi, Todaro berpendapat terdapat beberapa factor lain yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan migrasi Factor social : termasuk keinginan para migrant untuk melepaskan diri dari kendala-kendala tradisional yang terkandung dalam organisasiorganisasi social yang sebelumnya mengekang mereka. Faktor fisik : termasuk pengaruh iklim dan bencana meteorologist, seperti banjir dan kekeringan. Faktor demografi : termasuk penurunan tingkat kematian yang kemudian mempercepat laju pertumbuhan penduduk suatu tempat. Faktor cultural : termasuk pembinaan kelestarian hubungan keluarga besar yang berada pada tempat tujuan migrasi. Factor komunikasi, termasuk kualitas seluruh sarana transportasi, system pendidikan yang cenderung berorientasi pada kehidupan kota dan dampakdampak modernisasi yang ditimbulkan oleh media massa atau media elektronik. e. E.G. Ravenstein Menurut Ravenstein migrasi dipengaruhi oleh : Jarak Perbedaan antara desa dan kota Teknologi, dan Motif ekonomi

f. Mitchell Kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asalnya disebut kekuatan sentrifugal, misalnya terbatasnya pasaran kerja, terbatasnya fasilitas pendidikan. Mobilitas Penduduk Non Permanent merupakan gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan tidak ada niatan menetap didaerah tujuan. Apabila imigran tersebut menginginkan sesuatu didaerah tujuan awal, misalnya ekonomi yang mendukung, akan tetapi hal tersebut tidak bisa ia dapatkan, maka imigran tersebut akan berpindah ke tempat tujuan baru yang mendukung pemenuhan kebutuhannya.

3. Dalam estimasi angka migrasi menurut umur, terlebih dahulu dilakukan estimasi terhadap penduduk perempuan, baru kemudian estimasi terhadap penduduk laki-laki. Kemukakan alasannya! Jawab : Pada estimasi angka migrasi menurut umur terhadap perempuan dan laki-laki terdapat perbedaan yaitu pada ASNMR perempuan dilakukan perhitungan terhadap ASFR dan jumlah kelahiran. ASFR merupakan banyaknya kelahiran hidup pada kelompok umur tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur tertentu. Dengan mengetahui jumlah kelahiran yang terjadi pada ASNMR perempuan, akan dapat diketahui juga jumlah penduduk yang berusia 0-4 tahun / jumlah penduduk laki-laki yang lahir pada tahun tertentu. Apabila jumlah penduduk berusia 0-4 tahun dengan menggunakan jenjang umur 5 tahunan, maka dapat pula diketahui estimasi angka migrasi menurut umur terhadap jenis kelamin laki-laki. 4. Jelaskan alasan yang mendasari perlunya dilakukan estimasi migrasi! Jawab : Estimasi migrasi dilakukan untuk memberikan perkiraan jumlah penduduk yang melakukan migrasi. Estimasi migrasi akan membuat suatu daerah akan mengetahui jumlah penduduk yang tetap tinggal atau pergi meninggalkan daerah tersebut dalam suatu kurun waktu. Jumlah tersebut mengikutsertakan penduduk dari umur 0 tahun, yang kemungkinan dilakukan pendataan kelahiran pada saat dilahirkan dan kemudian bayi tersebut mengikuti kedua orang tuanya untuk berpindah. Estimasi migrasi dilakukan terhadap perempuan dan laki-laki secara terpisah.

Anda mungkin juga menyukai