Anda di halaman 1dari 19

BAB 16 Metode-metode Pendanaan melalui Utang

1. Mengidentifikasi metode-metode umum pendanaan melalui utang bagis perusahaan.

Bisnis pada umumnya mengandalkan pedanaan melalui utang (debt financing) sebagai salah satu cara untuk mendanai operasi-operasinya. Sebagian besar bisnis memanfaatkan pendanaan melalui utang hingga mencapai jumlah tertentu dalam sebagian besar hidupnya. Namun, terdapat kekurangan dari pendanaan melalui utang yaitu beban bunga yang harus di bayar atas pinjaman. Pembayaran bunga atas pinjaman sama seperti beban-beban lainnya. Semakin besar bunga yang dibayarkan pada bulan tertentu , maka semakin tinggi beban perusahaan untuk mengandalkan pendanaan melalui utang hanya sampai pada tingkat yang dibutuhkan saja. Perusahaan meminjam dana untuk diinvestasikan pada aktiva seperti bangunan, mesin, dan peralatan. Perusahaan-perusahaan yang berinvestasi lebih besar pada aktiva umumnya membutuhkan peminjaman dana yang lebih banyak. Perusahaan-perusahaan jasa mengeluarkan lebih banyak uang untuk para karyawannya serta sedikit uang untuk mesin dan pabrik. Jadi, mereka tidak perlu meminjam terlalu banyak dana karena mereja tidak harus membeli mesin untuk tujuan produksi. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan industry cenderung memiliki investasi dalam jumlah besar pada aktiva seperti bangunan, mesin sehingga membutuhkan lebih banyak modal (capital). Metode-metode umum pendanaan melalui utang akan disajikan berikut ini. Bank

Pinjaman dari Lembaga-Lemabaga Keuangan

Perusahaan umumnya mendapatkan pendanaan dari lembaga-lembaga keuangan seperti bank-bank komersial, lembaga simpan pinjam, dan perusahaan-perusahaan keuangan (perbedaan antara lembaga-lembaga keuangan di atas akan dibahas nanti secara lebih rinci dalam bab ini). Bank-bank komersial lebih dikenal dengan tingkat pinjaman, bank tersebut harus memastikan bahwa bisnis mampu menghasilkan cukup kas setiap bulannya untuk mnutup pembayaran

pinjamannya. Oleh sebab itu, keika sebuah perusahaan mengajukan permohonan pinjaman, perusahaan tersebut harus memberikan rencana keuangan terinci yang menyebutkan proyeksiproyeksi pendapatan dan beban di masa depan secara spesifik. Rencana tersebut seharusnya menunjukkn bagainana perusahaan mampu menghasilkan cukup pendapatan dari waktu ke waktu untuk melunasi pinjamannya. Pada umumnya pinjaman bias memakan waktu tiga tahun atau lebih, pihak-pihak pemberi pinjamn akan menilai kelayakan kredit perusahaan dilihat dari beberapa factor. Factor-faktor tersebut meliputi (1) rencana penggunaan dana, (2) kondisi keuangan perushaan, (3) tinjauan atas imdustri atau lingkungan yang melingkupi bisnis perusahaan, dan (4) jaminan yang bias digunakan untuk mendukung pinjaman. Jika perushaan dinilai layak untuk mendapatkan kredit, maka pihak pemberi pinjaman mencoba untuk menyusun ketentuan-ketentuan pinjaman yang dapat diterima oleh perusahaan. Ketentuan-ketentuan pinjaman menentukan besarnya pinjaman, tanggal jatuh tempo, jaminan, dan suku bunga pinjaman. Pada umumnya tersedia berbagai jenis pinjaman yang berbeda. Serah Terima Jaminan. Perusahaan yang membutuhkan pinjaman mungkin akan diminta untuk menyerahkan sebagian aktivanya sebagai jaminan atas pinjaman. Pihak pemberi pinjaman

merasa lebih aman untuk memberi pinjaman ketika ditunjang dengan jaminan. Bentuk umum dari jaminan adalah aktiva yang diperoleh di penggunaan dana hasil pinjaman tersebut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memnijam dana unyuk mebel sebuah mesin dapat menawarkan mesin tersebut sebesar 70 persen dari nilai yang ada, maka pihak pemberi pinjaman dapat mendanai 70 persen nilai pembelian dan meminta mesin tersebut digunakan sebagai jaminan. Suku Bunga Pinjaman. Pada umumnya terdapat beberapa jenis pinjaman. Jenis pinjaman khusus yang diperoleh perusahaan bergantung pada alasan-alasan dibutuhkannya pendanaan atau jangka waktu dana tersebut dibutuhkan. Jenis pinjaman yang umum ditujukanuntuk menunjang operasi bisnis yang sedang berjalan. Terdapat jeda antara waktu ketika sebuah perusahaan mengeluarkan biaya untuk memproduksi dan memasarkan produk dan waktu ketika perusahaan menerima pendapatan dari penjualan produk. Pinajaman menyediakan pendanaan yang dibutuhkan untuk menutup berbagai biaya sampai produk laku terjual dan uangnya diterima. Pinjaman yang Dijamin oleh Pemerintah AS. Small Business Administration---SBA (Adminiatrasi Bisnis Kecil) memberikan jaminan atas pinjaman yang diberikan oleh pemberi pinjamn kepeda bisnis-bisnis kecil menurut berbagai jenis program. Ketika pinjaman disokong oleh SBA, lembaga keuangan menjadi lebih bersedia untuk memberikan bantuan karena risiko suatu bisnis tidak mampu melunasi pinjamannya menjadi lebih kecil. SBA menjamin sebagian besar (misalnya 75 persen) dari pinjaman, sehingga pemberi pinjaman mengalami kerugian yang lebih kecil jika bisnis tidak mampu melunasi pinjaman yang diterimanya. Program pinjamn terpopuler yang disponsor oleh SBA adalah program 7(a), yang dapat digunakan untuk berbagai jenis tujuan, termasuk membangun bisnis baru.

Menerbitkan Obligasi

Perusahaan-perusahaan besar bias memperoleh dana dengan menerbitkan obligasi (bonds), yaitu sekuritas utang jangka panjang (IOU) yang dibeli oleh para investor. Beberapa perusahaan besar lebih memilih menerbitkan obligasi disbanding mencari pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan karena suku bunganya yang bias jadi lebih rendah. Pemegang obligasi adalah kreditor, dan bukan pemilik, dari perusahaan yang menerbitkan obligasi. Nilai nominal atau nilai pari (par value) obligasi adalah jumlah yang diterima oleh pemegang obligasi pada saat jatuh tempo. Kebanyakan obligasi memiliki jangka waktu antara 10 hingga 30 tahun. Pembayaran kupon (bunga) yang dibayarkan per tahun ditentukan dengan memperhitungkan apa yang disebut sebagai tarif kupon dengan nilai pari. Jika tariff kupon adalah 10 persen, maka pembayaran kupon yang dibayarkan per tahun menjadi sebesar $100 untuk setiap $1000 nilai pari. Pembayaran kupon biasanya dibayarkan semitahunan dan memiliki jumlah tetap sepanjang masa obligasi tersebut. Tarif kupon obligasi dipengaruhi oleh suku bunga secara umum pada saat obligasi tersebut diterbitkan. Perusahaan pada umumnya lebih memlikih untuk menerbitkan obligasi pada saat suku bunga relative rendah. Ketika sebuah perusahaan berencana untuk menerbitkan obligasi, maka perusahaan tersebut harus membuat perjanjian perwaliamanatan (indenture), yaitu dokumen hokum yang menjelaskan obligasinya ke para pemegang obligasi. Sebgai contoh, perjanjian perwaliamanatan tersebut menyebutkan jaminan apa (jika ada) yang menjamin obligasi. Obligasi dengan jaminan (secured bonds) berarti dijamin dengan suatu jaminan , sedangkan obligasi tanpa jaminan (unsecured bonds) tidak dijamin dengan suatu jaminan. Perjanjian perwaliamanatan juga menyebutkan apakah obligasi tersebut memiliki hak tebus atau fitur pembelian kembali (call feature), yaitu memberikan hak kepada perushaan emiten untuk membeli kembali obligasi tersebut sebelum tanggal jatuh tempo.

Risiko Gagal Bayar Obligasi. Suku bunga yang dibayarkan atas obligasi tidak hanya dipengaruhi oleh suku bunga yang berlaku namun juga oleh tingkat risiko perusahaan emiten. Perusahaan-perusahaan yang memiliki risiko perusahaan emiten. Perusahaan-perusahaan yang memiliki risiko perushaan emiten. Perushaan-perusahaan yang memiliki risiko gagal bayar lebih tinggi harus memberikan suku bunga yang lebih tinggi kepeda para pemegang obligasi sebagai kompensasi atas risiko yang terkait. Agen-agen pemberi eringkat seperti misalnya Moodys Investor Serevice dan Standard & Poors Corporation memberikan peringkat pasa obligasi berdasarkan kualitas (keamanan) mereka. Agen-agen pemberi peringkat memberikan peringkat setelah mengevaluasi jondisi keuangan masing-masing perusahaan. Pemegang obligasi dapat mencoba untuk membatasi risiko gagal bayar dengan menerapkan perjanjian protektif (protective covenant), yaitu pembatasan-pembatasan yang dikenakan atas kebijakan-kebijakan keuangan tertentu perushaan. Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk memastikan bahwa para manajer tidak akan mengambil keputusan yang dapat meningkatkan risiko perushaan yang kemudian juga meningkatkan kemungkinan terjadinya gagal bayar.

Menerbitkan Surat Berharga


Banyak perusahaan juga menerbitkan surat berharga (commercial paper), yaitu sekuritas utang jangka pendek yang biasanya diterbitkan oleh perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik. Waktu jauh tempo normalnya antara tigadan enam bulan. Waktu jatuh tempo normalnya antara tiga dan enam bulan. Jadi, penerbitan surat berharga merupakan alternatif untuk mendapatkan pinjaman secara langsung dari lembaga-lembaga keuangan. Denominasi minimum surat berharga biasanya sebesar $100.000. Pada umumnya, denominasi tersebut adalah kelipatan

$1 juta. Berbagai lebaga keuangan umumnya mebeli surat berharga.suku bunga surat berharga dipengaruhi oleh suku bunga secara umum pada saat penerbitan.

Dampak Tingkat Pendanaan melalui Utang terhadap Beban Bunga


Untuk menggambarkan bagaimana tingkat pendanaan melalui utang (baik itu meminjam dari lembaga keuangan atau melalui penerbitan IOU) memengaruh beban bunga, kita lihat sebuah perusahaan yang meminjam $1 juta dalam jangaka waktu lima tahun dengan suku bunga sebesar 9 persen. Perusahaan tersebut akan membayar bunga sebesar $90.000 setiap tahun selama lima tahun ke depan (dihitung dari $1.000.000x9%). Jadi, perusahaan membutuhkan pendapatan yang cukup untuk menutup tidak hanya beban operasinya (seperti gaji) namun juga beban bunganya. Jika perusahaan meminjam $2 juta, maka perusahaan harus membayar bunga tahunan sebesar $180.000 (dihitung dari $2.000.000 x 9%).

Kreditor-kreditor yang Umumnya Menyediakan Pendanaan melalui Utang


Banyak sekali jenis kreditor yang menyediakan pendanaan melalui utang kepada perusahaan. Bank-bank komersial (commercial banks) menerima simpanan dari perorangan dan kemudia menggunkan dana tersebut terutama untuk memberikan pinjaman-pinjaman bisnis. Lembaga simpan pinjam (savings institutions) atau yang disebut juga dengan thrift instittitions, juga menerima simpanan dari perorangan dan menggunakan sebgaian dana yang disepositokan untuk memberikan pinjaman bisnis. Perusahaan-perusahaan pendanaan (finace companies) pada umunya mendapatkan dana dengan menerbitkan sekuritas utang (IOU) dan meminjamkan sebgaian besar dana yang dimilikinya kepada perusahaan-perusahaan.

Dana pension (pension funds) menerima kontribusi karyawan dari perusahaan hingga pensiun dan menginvestasikan utang yang diterima untuk para karyawan sampai dana tersebut dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan asuransi (insurance companies) menerima premi asuransi dari penjualan asuransi kepada para nasabah dan menginvestasikan uang yang diterima smpai dibutuhkan dana untuk membayar klaim-klaim asuransi. Mereka juga pada umumnya menginvestasikan sebagian dana yang dimiliki pada obligasi obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.

2. Metode-metode Pendanaan Melalui Ekuitas Metode-metode umum pendanaan melalui ekuitas (equity financing) adalah saldo laba (laba ditahan) dan penerbitan saham, yang akan dibahas di bawah ini. Saldo Laba Sebuah perusahaan dapat memperoleh pendanaan melalui ekuitas dengan menahan laba dan tidak membagikannnya ke para pemilik. Dewan direksi setiap perusahaan harus memutuskan berapa banyak laba triwulan perusahaan yang sebaiknya dipertahankan (diinvestasikan kembali kedalam perusahaan) atau dibagikan sebagai deviden ke para pemilik. Keputusan ini, yang disebut dengan kebijakan deviden (deviden policy) perusdahaan, adalah suatu hal yang penting karena mempengaruhi jumlah tambahan pendanaan yang harus dilakukan. Banyak sebagian perusahaan kecil menahan labanya untuk mendukung ekspansi. Perusahaanperusahaan yang lebih besar cendrung membayarkan sebagian besar labanya sebagai deviden, dan menahan hanya sebagian dari laba yang diperolehnya.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebijakan Deviden Sebuah Perusahaan. Tidak ada kebijakan deviden optimal yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan. Beberapa perusahaan menentukan oembayaran devidennya sebagai persentase dari laba masa mendatang. Setiap karakter unik perusahaan dapat memengaruhi kebijakan devidennya. Dua karakteristik yang dapat memengaruhi kebijakan deviden adalah Harapan Pemengang Saham. Para pemegang saham perusahaan bisa berharap akan menerima deviden jika mereka sejakdulu memang menerrima deviden. Jika perusahaan menghentikan atau mengurangi deviden, para pemegang saham dapat merasa tidak puas. Kebutuhan Pendanaan Perusahaan. Sebuah perusahaan yang tidak memiliki kebutuhan pendanaan tambahan dapat membagikan sebagian besar labanya sebagai deviden. Namun, peusahaan akan timbul kekhawatiran jika perusahaan membayarkan deviden yang tinggi, para pemegang saham akan terus berharap menerimannya. Jadi, sebagai ganti dari mencoba untuk mempertahankan jumlah pembayaran deviden yang tinggi, perusahaan dapat memutuskan untuk menggunakan labanya demi tujuan lain.

Menerbitkan Saham Saham biasa (common stock) adalah sekuritas yang menunjukan kepemilikan parsial atas sebuah perusahaan tertentu. Hanya pemilik saham biasa yang diperkenankan untuk memberi suara bagi masalah-masalah penting yang berkaitan dengan perusahaan. Saham preferen (preferen stock) adalah sekuritas yang menunjukan kepemilikan parsial atas sebuah perusahaan tertentu dan menawarkan beberapa prioritas khusus di atas saham biasa. Jika sebuah perusahaan tidak membayarkan deviden selama jangka waktu tertentu, perusahaan harus membayar kepada semua pemegang saham preferen semua deviden yang telah di abaikan sebelum

membayar deviden ke para pemegang saham biasa. Begitu pula jika perusahaan tersebut bangkrut, para pemegang saham preferen memiliki prioritas klaim atas aktiva perusahaan diatas para pemegang saham biasa. Perusahaan lebih sering menerbitkan saham biasa dari pada saham preferen. Menerbitkan Saham untuk Perusahaan-perusahaan Modal Ventura. Perusahaan dapat menerbitkan saham secara pribadi untuk sebuah perusahaan modal ventura (venture capital firm), yaitu sebuah perusahaan yang terdiri atas individu-individu yang berinvestasi pada bisnis-bisnis kecil. Investasi mereka pada umumnya mendukung proyek-proyek yang memiliki potensi pengembalian yang tinggi namun juga resiko yang tinggi. Para pengusaha yang membutuhkan pendanaan melalui ekuitas dapat menghadiri forum-forum modal ventura, di mana mereka diberi waktu yang singkat (15 menit) untuk meyakinkan perusahaan-perusahaan modal vntura memberikan pendanaan ekuitas bagi mereka.jika seorang pengusaha berhasil memberikan persentasi yang impresif, perusahaan-perusahaan modal ventura dapat meminta dilakukanya pertemuan yang lebih lama dengan pengusaha tersebut untuk mempelajari bisnis yang membutuhkan pendanaan secara lebih mendalam. Penyedia modal ventura menyadari bahwa beberapa bisnis yang mereka investasikan mungkin hanya menghasilkan sedikit pengembalian atau tidak sama sekali. Masuk Bursa. Jika sebuah perusahaan yang dimiliki secara pribadi ingin mendapatkan tambahan dana, perusahaan tersebut dapat mempertimbangkan untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public oferingIPO) atau disebut juga masuk bursa (going public), yaitu penerbitan saham kepada pemilik untuk pertama kalinya, perusahaan-perusahaan seperti google, yahoo!, dan amazon.com menjadi perusahaan terbuka agar dapat memiliki cukup modal untuk mendukung ekspansi yang mereka lakukan.

Perusahaan-perusahaan asuransi dan dana pensiun umunya membeli sejumalah besar saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Selain itu, reksa dana daham ( stock mutual funds) perusahaanperusahaan investasi yang menginvestasikan kumpulan dana yang diterima dari investor-investor perorangan kedalam sahammembeli saham yang diterbitkan oleh perusahaan dalam jumlah besar. Adanya IPO memungkinkan sebuah perusahaan mendapatkan tambahan modal tanpa harus menambah tingkat hutangnya saat ini dan tanpa harus mengandalkan diri pada saldo laba. Seiring kelebihan-kelebihannya, IPO juga memiliki beberapa kekuarangan. Pertama, perusahaan yang go public bertanggung jawab untuk menginformasikan kondisi keuangannya kepada para pemegang saham . semua perusahaan yang menerbitkan saham kepada publik harus menyampaikan laporanlaporan keuangannya secara berkala kepada securities and exchange commision (SEC), sedangkan menyiapkan laporan-laporan seperti ini bisa sangat mahal biayanya. Informasi keuangan tersebut selanjutnya dapat diakses para investor. Kekurangan kedua dari IPO adalah bahwa ketika suatu bisnis kecil mencoba untuk mendapatkan pendanaan dari publik, maka bisnis kecil tersebut akan mengalami kesulitan meyakinkan para investor bahwa rencana-rencana bisnisnya layak untuk dilakukan. Hal ini membatasi jumlah pendanaan yang dapat diperoleh dari IPO. Kekurangan ketiga dari IPO adalah terdilusinya struktur kepemilikan perusahaan, setelah saham dijual kepublik, bagian perusahaan yang dimiliki oleh pemilik awal menjadi berkurang. Kekurangan keempat dari IPO adalah bahwa bank-bank investasi membebankan biaya tinggi atas jasa nasihat dan penempatan saham bagi para investor. IPO secara umum lebih populer disaat kebanyakan harga saham sedang tinggi, karena perusahaan akan menerima harga yang lebih tinggi atas sahamnya yang baru diterbitkan dalam kondissi seperti itu.

Mendaftarkan Saham. Setelah perusahaan menerbitkan sahamnya ke publik, perusahaan akan mendaftarkan sahamnya pada bursa saham. Hal ini memungkinkan para investor menjual saham yang mereka beli dari perusahaan kepada investor lain dari waktu ke waktu. Bursa saham akan bertindak sebagai pasar sekunder (secondary market), atau pasar dimana ekuitas yang ada dapat diperdagangkan dii kalangan para investor. Perbandingan antara Pendanaan melalui Ekuitas dengan Pendanaan melalui Utang Bentuk-bentuk pendanaan melalui utang (pinjaman atau obligasi) mengharuskan perusahaan melakukan pembayaran bunga dan pinjaman pokok. Sebaliknya, bentuk-bentuk pendanaan melalui ekuitas (saldo laba dan saham) tidak mengharuskan pembayaran apa pun. Pendanaan dengan saham mengakibtakan adanya pembagian deviden, namun hanya jika perusahaan tersebut mampu melakukannya. Demikian pula, tidak ada pembayaran pokokkepada pemegang saham, karena saham tidak memiliki waktu jatuh tempo.

3. Bagaimana Perusahaan Menerbitkan Sekuitas Penawaran publik (public offering) sekuritas (seperti obligasi atau saham) menunjukan penjualan sekuritas kepada publik , penawaran publik meliputi IPO dan penawaran sekuritas tambahan oleh perusahaan sebelumnya telah go public. Sebuah perusahaan yang merencanakan penawaran sekuritas kepada publik dapat menerima bantuan dari bank-bank investasi, yang mempersiapkan, menjamin, dan mendistribusikan sekuritas. Persiapan Bank investasi memberikan saran kepada perusahaan mengenai jumlah saham atau obligasi yang dapat diterbitkan. Penerbitan sekuritas dalam jumlah yang berlebihan mengakibatkan turunnya harga pasar karena pasokan sekuritas yang diterbitkan dapat melebihi permintaan yang ada.

Demikian pula, penerbitan obligasi yang mengharuskan ditentukannya tanggal jatuh tempo, tarif kupon, dan jaminan. Penerbitan Ketika penawaran sekuritas dijamin (underwritten), bank investasi menjamin harga yang diterimaoleh perusahaan emiten, berapapun harga sekuritas yang akhirnnya terjual. Dengan cara ini bank investasi menanggung resiko jika sekuritas tersebut hanya terjual pada harga yang rendah. Alternatifnya bank investasi dapat berusaha untuk menjual sekuritas tersebut dengan basis usaha terbaik (best-efforts basis); dengan cara ini, bank tidak menjamin harga yang diterima oleh perusahaan emiten. Untuk menerbitkan sekuritas yang banyak, bank investasi dapat membuat suatu sindikat penjamin (underwritting syndicate), yaitu kelompok bank-bank investasi yang berbagi kewajiban penjamin sekuritas. Distribusi Perusahaan emiten harus mendaftarkan penerbitan tersebut kepada securities and exchange commission (SEC). Perusahaan akan memberikan prospektus (prospectus) kepada SEC, yaitu dokumen yang mengungkapkan informasi keuangan yang relevan mengenai sekuritas (misalnya jumlah) dan perusahaan. Setelah SEC menyetujui pendaftaran, prospektus tersebut kemudian didistribusikan kepada investor yang ingin membeli sekuritas. Ketika penerbitan sekuritas tidak menghasilkan penjualan yang bagus, bank investasi dapat menurunkan harga sekuritas tersebut untuk meningkatkan permintaan. Beberapa perusahaan mungkin lebih memilih untuk menggunakan suatu penempatan langsung (private placement), dimana sekuritas hanya dijual kepada satu atau sedikit investor. Biaya

penjualan dalam penempatan langsung akan lebih rendah karena hanya satu atau sedikit investor saja yang terlibat. Namun, kerugiannya adalah banyak investor yang tidak bisa membeli seluruh sekuritas yang diterbitkan.akibatnya, menempatkan sekuritas secara langsung merupakan hal yang sulit dilakukan. Biaya emisi (floation costs) yang terdiri atas biaya-biaya yang dibayarkan ke bank-bank investasi atas saran dan penjualan sekuritas, beban percetakan, dan biaya pendaftaran.

4. Metode-metode Penghimpunan Dana Lainnya Pendanaan dari Pemasok Ketika sebuah perusahaan memperoleh persediaan, maka perusahaan tersebut diberi jangka waktu tertentu untuk membayar tagihan-tagihannya. Pemasok tersebut pada intinya mendanai investasi perusahaan selama jangka waktu tadi. Bahkan jika perusahaan membutuhkan pendanaan lebih besar, bersediannya pemasok untuk menunggu pembayaran dapat menghemat sejumlah biaya pendanaan bagi perusahaan. Perusahaan hanya menanggung beban persediaaan ketiaka mendapat pendanaan oleh pemasok, namun perusahaan menanggung beban persediaan ditambah beban bunga jika pendanaan oleh pemasok tidak tersedia.

Sewa Guna Usaha Beberapa perusahaan lebih memilih untuk mendanai penggunaan aktiva dengan melakukan sewa guna usaha ( leasing), atau menyewa aktiva selama jangka waktu tertentu. Perusahaan-perusahaan ini menyewa aktiva dan memiliki kendali penuh atas aktiva tersebut selama periode tertentu. Perusahaan akan mengembalikan aktiva pada waktu yang telah ditentukan dalam kontrak sewa.

Beberapa perusahaan lebih memilih menyewa daripada membeli ketika perusahaan mungkin hanya membutuhkan aktiva tersebut dalam waktu yang singkat.

5. Menentukan Struktur Modal Semua perusahaan harus menentukan struktur modal (capital structure)-nya, atau jumlah pendanaan melalui utang versus pendanaan melalui ekuitas. Tidak ada struktur modal tertentu yang sempurna untuk semua perusahaan. Namun, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan beberapa karakteristik ketika menentuka nstruktur modal yang tepat. Penggunaan utang (seperti pinjaman bank atau obligasi) sebagai sumber dana adalah hal yang lebih disukai. Karena pembayaran bunga yang dilakukan oleh perusahaan atas utang-utangnya merupakan suatu pengurang pajak. Meskipun utang menawarkan kelebihan pengurang pajak, terlalu banyak utang dapat meningkatkan resiko gagal bayar perusahaan atas utang yang dimilikinya. Perusahaan cendrung menahan sebagian besar labanya sebagai salah satu bentuk pendanaan melalui ekuitasyang mudah dilakukan dan bersifat kontinu.

Mengubah Struktur modal Banyak perusahaan mengubah struktur modal mereka sebagai respons atas perubahan yang terjadi dalam kondisi perekonomian. Pada tahun 1990-an, untuk mengurangi tekanan harus melunasi pembayaran bunga yang tinggi, banyak perusahaan mengurangi tingkat utangnya dalam jumlah ratusan juta dollar. Sebaliknya, peusahaan lain seperti IBM justru meningkatkan jumlah utangnya untuk mengantisipasi agar mudah menutup pembayaran bunganya di masa mendatang yang berasal dari tambahan utang tadi.

Terkadang perusahaan megubah struktur modalnya dengan mengubah jumlah saham yang beredar. Perusahaan dapat menurunkan jumlah saham yang beredar dengan membeli kembali saham yang diterbitkan sebelumya. Strategi ini mungkin bisa memberi dampak positif pada harga aham perusahaan. Bagaimana Struktur modal Dapat Memengaruhi Pengembalian Ekuinitas Kinerja laba sebuah perusahaan (yang diukur melalui tingkat pengembalian atas ekuitas nya) dapat secara signifikan dipengaruhi oleh keputusan struktur modal. Kita misalkan sebuah perusahaan yang memiliki laba sebesar $1 juta tahun lalu dan $10 juta dalam bentuk aktiva. Pengembalian atas ekuitas perusahaan tersebut (yang dihitung dari laba dibagi dengan ekuitas pemilik) bergantung pada jumlah aktiva perusahaan yang didanaidengan ekuitas versus hutang. Tingakt pengembalian atas ekuitas perusahaan bergantung pada leverage (pengungkit) keuangannya. Jika perusahaan menggunakan seluruh ekuitas untuk mendanai $10 juta dalam bentuk aktiva, pengembalian atas ekuitas (ROE) perusahaan menjadi sebesar:

ROE = 10 % Di lain pihak, jika perusahaan hanya menggunakan 20 ekuitas ($2 juta) untuk mendanai aktivanya, ROE menjadi sebesar :

ROE = 50 % Meskipun menggunakan sebagian ekuitas (sebagian besar utang) dapat menghasilkan tingkat pengembalian utang atas ekuitas yang lebih tinggi, hal seperti ini membuka peluang resiko bagi perusahaan untuk tidak mampu menutupi pembayaran bunganya.

Tingkat leverage keuangan yang tinggi mengakibatkan beban bunga yang tinggi pula. Pada kenyataannya, dampak leverage keuangan yang tinggi bahkan bisa lebih terasa, hal ini karena pihak pemberi pinjaman membebankan suku bunga yang tinggi pada perusahaan-perusahaan yang meminjam dalam jumlah yang terlalu banyak. Premi tambahan pada suku bunga mengganti kerugian pemberi pinjaman atas resiko perusahaan yang tidak mampu melunasi kembali utangnya. Perusahaan akan memabndingkan potensi pengembalian atas ekuitas yang lebih tinggi sebagai akibat dari penggunaan pendanaan melalui utang dengan risiko yang berasal dari pembayaran bunga yang tinggi. Banyak perusahaan melakukan kompromi dengan menyertakan jumlah pendanaan melalui ekuitas dan utangnya.

6. Penyelesaian Masalah-masalah Utang Bahaya utama dari meminjam terlalu banyak utang adalah perusahaan mungkin tidak mampu melunasi utangnya kepada para kreditornya. Konsekuensi dari situasi ini adalah kegagalan bisnis. Dalam hal ini, dibutuhkan proses pailit secara formal. Namun, pertama-tama, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan alternatif penyelesaian-penyelesaian informal yang dapat menghindarkan terjadinya beban hukum. Penyelesaian-penyelesaian umum tersebut meliputi halhal berikut ini.: Perpanjagan Waktu Jika sebuah perusahaan mengalami kesulitan daalam memenuhi kewajibannya untuk membayar utang, para kreditor mungkin akan memberi perpanjangan waktu (extension), yaitu memberikan tambahan waktu bagi perusahaan untuk memperoleh cukup kas yang dibutuhkan guna melunasi utangnya. Perpanjangan waktu akan memungkinkan untuk

dilakukan hanay jika kreditor merasa yakin bahwa masalah keuangan perusahaan hanya berlangsung sementara. Jika kreditor memberi perpanjangan waktu, mereka mengharuskan perusahaan mematuhi ketentuan-ketentuan yang diberikan. Seorang kreditor tidak dapat dipaksa untuk memberi perpanjangan waktu. Lebih banyak kreditor yang tidak menyetujui perpanjangan waktu, maka perpanjangan waktu tersebut tidak mungkin dilakukan, karena perusahaan harus terlebih dahulu melunasi utangnya kepada kreditor yang tidak setuju. Komposisi Jika perusahaan tidak mampu membayar dan kreditornya tidak menyetujui adanya perpanjangan waktu, maka dapat mencoba untuk menegosiasikan kesepakatan komposisi (composition), yang menyebutkan bahwa perusahaan akan membayar utangnya kepada kreditor. Pembayaran secara parsial ini dapat sama atau lebih besar dari yang normalnya diterima oleh kreditor dalam proses kepailitan formal. Setiap kreditor yang tidak memberi persetuuan harus dibayar lunas. Likuidasi Langsung (private liquidation) Jika suatu perpanjangan waktu atau komposisi tidak mungkin dilakukan, kreditor dapat secara informal meminta perusahaan yang gagal bayar melikuidasi (menjual) aktivanya dan mendistribusikan dana yang diteriama melalui likuidsasi kepada mereka.meskipun hal ini dapat dicapai dalam proses kepailitan formal, likuidasi juga dapat dilakukan secara informal di luar sistem peradilan. Kesepakatan informal umumnya dapat dilaksanakan lebih cepat daripada proses kepailitan formal dan juga lebih murah karena terhindar dari niaya hukum yang banyak. Seluruh kreditor harus menyetujui penyelesaian yang disebut

likuidasi langsung (private liquidation) ini, atau alternatif penyelesaian lain terpaksa dilakukan. Penyelesaian Formal Jika kreditor tidak menyetujui penyelesaian secara informal, maka solusi dari masalah keuangan tersebut dapat diselesaikan secara formal dalam sistem peradilan. Apakah perusahaan sebaiknya direorganisasi atau dilikuidasi bergantung kepada estimasi nilai yang diperoleh dari masing-masing pilihan. Reorganisasi. Reorganisasi adalah sebuah perusahaan yang dapat meliputi penghentian sebagian bisnis dari perusahaan, penempatan fokus pada bisnis-bisnis perusahaan yang lain, perubahan struktur organisasi, dan perampingan. Kita lihat sebuah perusahaan yang nilainya sebagai suatu kelangsungan usaha (bisnis yang masih berlanjut), nilainya menjadi sebesar $20 juta setelah melakukan reorganisasi. Lihat nilai likuidasi (liquidation value) perusahaan tersebut, yaitu jumlah dana yang akan diterima dari likuidasi atas seluruh aktiva perusahaan. Jika nilai likuidasi perusahaan melebihi $20 juta, maka perusahaan tersebut sebaiknya melakukan likuidasi. Sebaliknya, jika nilai likuidasi kurang dari $20 juta, perusahaan sebaiknya di \reorganisasi. Dalam hal reorganisasi, perusahaan atau kreditor harus menyampaikan sebuah petisi, pengadilan kepailitan kemudian akan menunjuk suatu komite kreditor untuk bekerjasama dengan perusahaan dalam merestrukturisasi oprasinya. Likuidasi atas Kepailitan. Jika perusahaan dan kreditor tidak menyetujui kesepakatan informal, dan jika reorganisasi tidak layak untuk dilakukan, perusahaan akan melaporkan kepailitannya. Sebuah petisi kepailitan dapat dilaporkan baik oleh perusahaan yang gagal bayar maupun kreditor.

Perusahaan yang gagal bayar berkewajiban untuk menyerahkan daftar kreditor berikut dengan laporan keuangan terakhirnya. Sebuah kantor hukum akan ditunjuk untuk menjual aktiva yang tersisa dan mengalokasikan dana yang diterima kepada para kreditor.

Anda mungkin juga menyukai