Anda di halaman 1dari 14

Page |1

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Penggunaan bahasa adalah sangat penting sebagai alat komunikasi, karena tentunya segala bentuk kegiatan yang ada di masyarakat akan lumpuh bila tanpa bahasa komunikasi. Komunikasi dengan berbahasa juga akan membuat orang dapat menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa komunikasi resmi yang digunakan oleh bangsa Indonesia. Bahasa yang penggunaannya diresmikan setelah proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ini juga di gunakan sebagai bahasa kerja di Timor Leste. Dapat dikatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang pada masa ke masa menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun bahasa ini dipahami oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia tidak menjadi bahasa ibu bagi mayoritas penduduknya. Dewasa ini, keprihatinan terhadap pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin meningkat. Idealnya, bangsa Indonesia dari segala generasi harus mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Khususnya penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis. Namun kenyataan yang terlihat adalah bahasa gaul yang seharusnya hanya menjadi bahasa pergaulan telah masuk ke ruang praktis pendidikan.

Ada sebuah pepatah mengatakam Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan. Dengan artian daripada kita mengutuk kegelapan dengan terus menerus menyalahkan kaum alay yang merusak sistim tata bahasa kita melalui kreatifitas mereka atau terus menggerutu lantaran generasi muda kita menulis ala gaul di tengah acara formal, sebaiknya kita menyalakan lilin dengan berbuat sesuatu.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Page |2

Kendala

menyampaikan

komunikasi

dalam

tulisan

adalah

kurangnya

keterampilan dalam berbahasa. Juga masalah penyampaian maksud dan gagasan. Seringkali maksud dan gagasan penulis berbeda dengan tafsiran pembaca. B. RUMUSAN MASALAH Ruang lingkup pembahasan makalah ini meliputi: 1. Sejarah bahasa Indonesia. 2. Kegunaan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi tulis. 3. Jenis-jenis komunikasi tulis. 4. Pemasalahan dalam penulisan komunikasi tulis resmi dan tidak resmi. 5. Faktor-faktor pendukung dan penghambat penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis. 6. Kesimpulan dan saran dari permasalahan yang disampaikan. C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Memberikan informasi tentng penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis agar maksud yang disampaikan dalam bentuk tulisan dapat dimengerti 2. Menyampaikan kepada khalayak bagaimana bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam komunikasi tulis 3. Memberi contoh macam-macam penggunaan bahasa yang benar dalam suatu komunikaasi tulis 4. Menyampaikan sistim tata tulis dalam komunikasi tulis 5. Sebagai pengetahuan mengenai macam komunikasi tulis 6. Menerapkan komunikasi tulis dalam keseharian

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Page |3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuno yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan katakata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa dan Pulau Luzon. Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik. Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Page |4

Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. B. Kegunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi Tulis 1. Sebagai sarana penyampaian informasi kepada orang lain melalui tulisan mengenai apapun yang ingin kita sampaikan agar orang dapat mengerti maksud dan tujuan yang disampaikan tanpa menghindari tata bahasa yang sudah ada. 2. Mahasiswa dapat membuat tugas-tugas (karangan ilmiah sederhana) dari dosen-dosen dengan menerapkan dasar-dasar yang diperoleh dari mata kuliah bahasa Indonesia 3. Sebagai alat interaksi dengan manusia yang lainnya C. Jenis Komunikasi Komunikasi terbagi atas 2 macam yaitu komunikasi lisan dan tulis. Dalam subbab ini akan disampaikan beberapa macam komunikasi tulis resmi. Komunikasi tulis resmi memiliki unsur tertentu yaitu dalam penggunaannya. Jenis komunikasi tulis resmi yaitu : Makalah, Karya Ilmiah, Surat Resmi, Proposal dan lain-lain.

1. Makalah
Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup tertentu. Makalah ini umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Page |5

Langkah-Langkah Dalam Membuat Makalah: a. Sebelum memulai membuat makalah maka anda wajib mempelajari dan menganalisa topik yang akan ditulis. b. c. Menyusun pola pikir. Mengumpulkan bahan-bahan materi.

d. Dalam menulis sebuah makalah kita dituntut untuk: - Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar - Menyusun kalimat agar lebih mudah dipahami - Singkat, padat, dan jelas dalam uraian - Rangkaian uraian yang berkaitan Struktur Penulisan Makalah: a. Lembar Judul atau Jilid 1) Judul makalah 2) Nama dan Nim 3) Nama dan Tempat Perguruan Tinggi 4) Tahun b. Lembar Pengesahan c. Kata Pengantar

d. Daftar Isi e. Daftar Gambar f. Daftar Tabel g. Tubuh Makalah 1) Pendahuluan Terbagi menjadi 3 Bab a) Latar belakang b) Ruang lingkup c) Maksud dan tujuan penulisan 2) Pembahasan

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Page |6

3) Penutup a) Kesimpulan b) Saran 4) Daftar Pustaka 5) Lampiran Format Ukuran Kertas dan Sampul Pembuatan Makalah a. Kertas : A4 80 gram b. Sampul : Kertas Buffalo warna Kuning c. Font d. Size e. Spasi f. Margin 1) Atas 2) Kiri : 4 cm : 4 cm : Times new roman : 12 : 1,5

3) Bawah : 3 cm 4) Kanan : 3 cm g. Makalah ditulis minimal 10 halaman belum termasuk halaman Judul, Lampiran, dan Daftar Pustaka. h. Nomor Halaman 1) Letak di kanan atas 2) Angka i,ii,iii,dst. Mulai dari kata pengantar sampai dengan sebelum Bab Pendahuluan. 3) Angka 1,2,dst. Mulai dari Pendahuluan sampai dengan akhir.

2.

Proposal
Proposal merupakan karangan atau rencana kerja penulisan sebuah karangan

yang berisi strategi pelaksanaan pekerjaan yang disusun secara lengkap dan rinci.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Page |7

Unsur-unsur proposal a. Judul b. Dasar pemikiran c. Tujuan dan manfaat kegiatan d. Ruang lingkup kegiatan e. Waktu dan tempat kegiatan f. Penyelenggara kegiatan g. Anggaran biaya kegiatan Jenis-jenis proposal a. Proposal penelitian b. Proposal kegiatan

3.

Surat resmi
Surat resmi adalah surat yang disampaikan oleh suatu instansi/lembaga kepada

seseorang atau lembaga/instansi lainnya. Surat resmi memiliki bagian-bagian yang tetap, yaitu : a. Kepala Surat Kepala surat yang ditulis lengkap terdiri atas 1) Nama instansi 2) Alamat lengkap 3) Nomor telepon 4) Nomor kotak pos 5) Lambang atau logo.

b. Tanggal Penulisan Surat Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf yang diawali huruf kapital, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota sudah ada pada kepala surat. Setelah tanggal tidak ada tanda baca.
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Page |8

c. Nomor, lampiran, dan hal surat Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital dan diikuti dengan tanda titik dua (:) yang ditulis secara estetik sesuai dengan panjang

ketiga kata tersebut. d. Alamat Tujuan 1) Penulisan nama penerima surat harus cermat dan lengkap sesuai dengan kebiasaan si pemilik nama menulis namanya. 2) Nama diri penerima surat ditulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsurnya, bukan huruf kapital semua.

3) Penulisan alamat surat juga harus cermat, lengkap, dan informatif. Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup ditulis Yth. Dengan huruf awal huruf kapital disertai dengan tanda titik. Penggunaan kata kepada sebelum nama diri tidak diperlukan karena kepada merupakan kata penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan arah. 4) Alamat pengirim juga tidak perlu memakai kata dari yang menyatakan asal. 5) Kata Saudara ditulis dengan disingkat, Sdr., sedangkan kata Bapak dan Ibu ditulis lengkap, tanpa disingkat. 6) Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr., dr., atau Drs., atau memiliki pangkat seperti kolonel atau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu, Sdr tidak digunakan. 7) Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berhimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan. 8) Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat. Alamat yang lebih sempit dengan alamat yang lebih luas tingkatannya diantarai dengan tanda koma. 9) Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai dengan nama jabatannya, atau nama jabatannya saja, dan bukan nama instansinya. e. Salam Pembuka dan Penutup f. Isi Surat (tubuh surat) g. Pengirim Surat (tanda tangan, nama terang, dan jabatan)

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Page |9

Penulisan pengirim surat perlu memperhatikan hal-hal berikut: 1) Nama tidak perlu ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, cukup ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama tiap unsurnya. 2) Nama tidak perlu diberi tanda kurung, digarisbawahi, dan tidak perlu diakhiri dengan tanda baca.

h. Tembusan (jika diperlukan) Ketentuan penulisan tembusan adalah sebagai berikut: 1) Jika tembusan lebih dari satu, diberikan nomor urut tembusan. 2) Pihak yang diberi tembusan hendaknya nama jabatan atau nama orang, bukan nama instansi. 3) Dalam tembusan tidak perlu diberikan Kepada Yth atau Yth. a) Dalam tembusan tidak perlu ada ungkapan, untuk laporan, untuk diperhatikan, untuk bahan pertimbangan, atau ungkapan lain yang mengikat. b) Dalam tembusan tidak perlu ada ungkapan arsip atau pertinggal karena setiap surat resmi pasti ada tembusan

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

P a g e | 10

Contoh Surat resmi :

Jenis komunikasi tulis tidak Resmi yaitu : Pesan singkat, chatting.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

P a g e | 11

D. Permasalahan dalam Penulisan Komunikasi Tulis Resmi dan Tidak Resmi Kesalahan dalam penulisan komunikasi tulis resmi. Contohnya dalam penulisan surat resmi :

Dalam contoh diatas terdapat beberapa kesalahan dalam pembuatan surat resmi. Hal ini menujukan bahwa kurangnya pemahaman dan pengetahuan yang mumpuni untuk membuat salah satu contoh komunikasi tulis resmi.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

P a g e | 12

Penyalahgunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis tidak resmi (seharihari). Biasa terjadi pada penulisan dalam pesan singkat. Seperti contoh dibawah ini.

Contoh tersebut menunjukan kemunduran penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam komunikasi tulis tidak resmi. Hal ini akan berdampak pada perkembangan kemampuan berbahasa bangsa Indonesia dikemudian hari.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

P a g e | 13

E. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis Faktor pendukung : 1. Adanya tuntutan dalam proses belajar mengajar perkuliahan baik secara formal maupun informal, 2. Timbulnya kesadaran diri dari masing-masing individu untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis, 3. Adanya keterampilan berbahasa yang menunjang pembelajaran, 4. Timbulnya rasa penasaran dalam diri seseorang untuk mempelajari bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis, dan 5. Adanya realisasi dari sumpah pemuda (berbahasa satu, bahasa Indonesia) sehingga mendorong para pemuda untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis. Faktor penghambat : 1. Kurangnya peninjauan kembali dalam proses pembelajaran, dan terkadang ketika pembelajaran telah dilaksanakan penggunakan bahasa Indonesia diacuhkan, 2. Kurangnya kesadaran diri dari masing-masing individu, 3. Kurangnya kemauan untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis, 4. Kurangnya penunjang pembelajaran karena tidak meratanya pendidikan di semua kalangan, 5. Tidak adanya rasa ingin tahu dalam diri seseorang karena acuh terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis, 6. Adanya tulisan alay, 7. Terlupakannya poin sumpah pemuda (bebahasa satu, bahasa Indonesia), dan 8. Adanya pengaruh bahasa asing dalam lingkungan sehari-hari sehingga memengaruhi komunikasi tulis tidak resmi.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

P a g e | 14

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam kehidupan ini tentunya membutuhkan komunikasi. Penggunaan bahasa Indonesia dalam komunikasi tulis resmi dan tidak resmi sama penting dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan komunikasi secara lisan yang sudah menjadi sebuah fitrah seorang manusia sejak ia di lahirkan, komunikasi tulis memerlukan suatu keterampilan, keuletan, dan bahasan tersendiri dalam hal komunikasi. Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, namun tampaknya itulah yang menjadi pertimbangan tersendiri untuk kita sebagai seorang komunikator. Tapi dewasa ini, ditemukan banyak kemunduran dalam kemampuan menulis komunikasi tulis resmi maupun tidak resmi. Hal itu disebabkan banyak faktor diantaranya yaitu kurangnya kesadaran untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, ada sikap ketidak pedulian untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi. Maka dari itu kesalahan itu terus terjadi tanpa sebuah perbaikan. Belum lagi masalah modernisasi yang mengakibatkan kemunduran kemampuan individu dalam berbahasa . B. SARAN Setelah mengetahui lebih dalam mengenai Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis Resmi dan Tidak Resmi, mungkin ada beberapa saran untuk pengajar agar membiasakan kepada anak didiknya untuk memperdalam dan mengoreksi cara menulis dengan baik dan benar. Dengan itu kreatifitas dan kemampuan akan tergali lebih dalam tanpa adanya kesalahan yang terus berkelanjutan. Serta mengajak peserta didik, lebih luasnya kepada masyarakat umum untuk tidak terlalu terpengaruh terhadap hal-hal yang bisa mengakibatkatkan degradasi berbahasa Indonesia.

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Tulis

Anda mungkin juga menyukai