Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap hari, kita selalu membutuhkan air.

Untuk makan, minum, memasak, mencuci, dll. Karena itu yang kita konsumsi harus mempunyai standart 3B (tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun). Akan tetapi, terkadang atau mungkin sering menemukan air yang keruh, berbabu, dan terkadang pula tercampur dengan bahan-bahan berlogam, plastik, zat kimia, ataupun organik. Dan setiap kali akhir muara air selalu berakhir ke sungai. Dan inilah yang membuat air tercemar. Kenapa? Karena orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air sungai karena hemat air. Dan karena air sungai tercemar, sehingga timbulah penyakit dimana-dimana. Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya, tapi bagi makhluk hidup di air, bisa mati. Ini semua dinamakan Polusi Air. Sebuah organisasi PBB, WHO (World Health Organization) menyatakan pada judulThe Best of All Things is Water (Semua Yang Terbaik Adalah Air) menunjukkan bahwa air sangatlah penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai barang yang sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup di bumi, sehingga perlu dijaga, dilindungi, dan

GINA NURHASANAH-1000210

dilertarikan. Karena itu, kualitas air yang kita gunakan sangat penting untuk diperhatikan. Dan karena itu semua, air memiliki standart kesehatan. Selain itu, kuantitas unsur-unsur (Ca, Cl, Hg, Cn, Cr, dll) yang terkandung dalam air sangatlah perlu diperhatikan, misal: air untuk minum. Maka unsur-unsur yang terkandung dalam air, harus diperhatikan standartnya. Tapi, apabila melebihi/kurang dari standar. Maka bisa merugikan kesehatan. B. RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apa itu populasi air? Mengapa bisa terjadi pencemaran air? Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, terutama air? Apa akibat yang ditimbulkan dari adanya polusi air? Dimana saja bisa terjadi pencemaran air? Siapa saja yang akan terkena dampak dari air yang berpolutan? Apakah tingkat polusi dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar? 8. Bagaimana caranya untuk mengatasi sekaligus mencegah terjadinya polusi air?

GINA NURHASANAH-1000210

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH 1. 2. 3. Untuk mengetahui apa itu polusi air. Untuk dapat memahami penyebab terjadinya pencemaran air. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari adanya air yang

berpolutan. 4. 5. Untuk mengetahui dimana saja air dapat tercemar. Untuk dapat membedakan mana air yang bersih dan berstandart dengan air yang sudah tercemar. 6. 7. Untuk dapat lebih berhati-hati dalam penggunaan air. Untuk dapat mengatasi serta mencegah saat/sebelum terjadinya polusi air.

GINA NURHASANAH-1000210

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. PENCEMARAN AIR Istilah pencemaran air atau polusi air dapat dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya mengingat banyak pustaka acuan yang merumuskan definisi istilah tersebut, baik dalam kamus atau buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang. Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara. Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat

GINA NURHASANAH-1000210

diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001). Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya

pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya buangan limbah cair. Aspek pelaku/penyebab dapat yang disebabkan oleh alam, atau oleh manusia. Pencemaran yang disebabkan oleh alam tidak dapat berimplikasi hukum, tetapi Pemerintah tetap harus menanggulangi pencemaran tersebut. Sedangkan aspek akibat dapat dilihat berdasarkan penurunan kualitas air sampai ke tingkat tertentu. Pengertian tingkat tertentu dalam definisi tersebut adalah tingkat kualitas air yang menjadi batas antara tingkat tak-cemar (tingkat kualitas air belum sampai batas) dan tingkat cemar (kualitas air yang telah sampai ke batas atau melewati batas). Ada standar baku mutu tertentu untuk peruntukan air. Sebagai contoh adalah pada UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 ayat 3 terkandung makna bahwa air minum yang dikonsumsi masyarakat, harus memenuhi persyaratan kualitas maupun kuantitas, yang persyaratan kualitas tettuang dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 146 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Sedangkan parameter kualitas air minum/air bersih yang terdiri dari parameter kimiawi, fisik, radioaktif dan mikrobiologi, ditetapkan dalam PERMENKES 416/1990 (Achmadi, 2001).

GINA NURHASANAH-1000210

B. Indikator Pencemaran Air Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi : 1. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna, bau dan rasa 2. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan pH 3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.

Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau konsentrasi ion hydrogen, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia (Biochemiycal Oxygen Demand, BOD) serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD). pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH sekitar 6,5 7,5. Air akan bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Bila pH di bawah pH normal, maka air

GINA NURHASANAH-1000210

tersebut bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai pH di atas pH normal bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan industri akan mengubah pH air yang akhirnya akan mengganggu kehidupan biota akuatik. Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahab pH dan menyukai pH antara 7 8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi proses biokimiawi perairan , misalnya proses nitrifikasi akan berakhir pada pH yang rendah. Pengaruh nilai pH pada komunitas biologi perairan dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel : Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan Nilai pH 6,0 6,5 Pengaruh Umum 1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun 2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak mengalami perubahan 5,5 6,0 1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin tampak 2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masih belum mengalami perubahan yang berarti 3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona litoral

GINA NURHASANAH-1000210

5,0 5,5

1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton dan bentos semakin besar 2. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos 3. Algae hijau berfilamen semakin banyak 4. Proses nitrifikasi terhambat

4,5 5,0

1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton dan bentos semakin besar 2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos 3. Algae hijau berfilamen semakin banyak 4. Proses nitrifikasi terhambat

Sumber : modifikasi Baker et al., 1990 dalam Efendi, 2003 Pada pH < 4, sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat bertoleransi terhadap pH rendah. Namun ada sejenis algae yaitu Chlamydomonas acidophila mampu bertahan pada pH =1 dan algae Euglena pada pH 1,6.

GINA NURHASANAH-1000210

Oksigen terlarut (DO) Tanpa adanya oksegen terlarut, banyak mikroorganisme dalam air tidak dapat hidup karena oksigen terlarut digunakan untuk proses degradasi senyawa organic dalam air. Oksigen dapat dihasilkan dari atmosfir atau dari reaksi fotosintesa algae. Oksigen yang dihasilkan dari reaksi fotosintesa algae tidak efisien, karena oksigen yang terbentuk akan digunakan kembali oleh algae untuk proses metabolisme pada saat tidak ada cahaya. Kelarutan oksigen dalam air tergantung pada temperature dan tekanan atmosfir. Berdasarkan data-data temperature dan tekanan, maka kalarutan oksigen jenuh dalam air pada 25o C dan tekanan 1 atmosfir adalah 8,32 mg/L (Warlina, 1985). Kadar oksigen terlarut yang tinggi tidak menimbulkan pengaruh fisiologis bagi manusia. Ikan dan organisme akuatik lain membutuhkan oksigen terlarut dengan jumlah cukup banyak. Kebutuhan oksigen ini bervariasi antar organisme. Keberadaan logam berta yang berlebihan di perairan akan mempengaruhi system respirasi organisme akuatik, sehingga pada saat kadar oksigen terlarut rendah dan terdapat logam berat dengan konsentrasi tinggi, organisme akuatik menjadi lebih menderita (Tebbut, 1992 dalam Effendi, 2003). Pada siang hari, ketika matahari bersinar terang, pelepasan oksigen oleh proses fotosintesa yang berlangsung intensif pada lapisan eufotik lebih besar daripada oksigen yang dikonsumsi oleh proses respirasi.

GINA NURHASANAH-1000210

Kadar oksigen terlarut dapat melebihi kadar oksigen jenuh, sehingga perairan mengalami supersaturasi. Sedangkan pada malam hari, tidak ada fotosintesa, tetapi respirasi terus berlangsung. Pola perubahan kadar oksigen ini mengakibatkan terjadinya fluktuasi harian oksigen pada lapisan eufotik perairan. Kadar oksigen maksimum terjadi pada sore hari dan minimum pada pagi hari. Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD) Dekomposisi bahan organic terdiri atas 2 tahap, yaitu terurainya bahan organic menjadi anorganik dan bahan anorganik yang tidak stabil berubah menjadi bahan anorganik yang stabil, misalnya ammonia mengalami oksidasi menjadi nitrit atau nitrat (nitrifikasi). Pada penentuan nilai BOD, hanya dekomposisi tahap pertama ynag berperan, sedangkan oksidasi bahan anorganik (nitrifikasi) dianggap sebagai zat pengganggu. Dengan demikian, BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organic yang ada dalam air menjadi karbondioksida dan air. Pada dasarnya, proses oksidasi bahan organic berlangsung cukup lama. Menurut Sawyer dan McCarty, 1978 (Effendi, 2003) proses penguraian bahan buangan organic melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme atau oleh bakteri aerobic adalah : CnHaObNc + (n + a/4 b/2 3c/4) O2 H2O + c NH3 n CO2 + (a/2 3c/2)

GINA NURHASANAH-1000210

10

Bahan organic

oksigen

bakteri aerob

Untuk kepentingan praktis, proses oksidasi dianggap lengkap selama 20 hari, tetapi penentuan BOD selama 20 hari dianggap masih cukup lama. Penentuan BOD ditetapkan selam 5 hari inkubasi, maka biasa disebut BOD5. Selain memperpendek waktu yang diperlukan, hal ini juga dimaksudkan untuk meminimumkan pengaruh oksidasi ammonia yang menggunakan oksigen juga. Selama 5 hari masa inkubasi, diperkirakan 70% - 80% bahan organic telah mengalami oksidasi. (Effendi, 2003). Jumlah mikroorganisme dalam air lingkungan tergantung pada tingkat kebersihan air. Air yang bersih relative mengandung

mikroorganisme lebih sedikit dibandingkan yang tercemar. Air yang telah tercemar oleh bahan buangan yang bersifat antiseptic atau bersifat racun, seperti fenol, kreolin, detergen, asam cianida, insektisida dan sebagainya, jumlah mikroorganismenya juga relative sedikit. Sehingga makin besar kadar BOD nya, maka merupakan indikasi bahwa perairan tersebut telah tercemar, sebagai contoh adalah kadar maksimum BOD5 yang

diperkenankan untuk kepentingan air minum dan menopang kehidupan organisme akuatik adalah 3,0 1992. 6,0 mg/L berdasarkan berdasarkan

UNESCO/WHO/UNEP,

Sedangkan

Kep.51/MENKLH/10/1995 nilai BOD5 untuk baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri golongan I adalah 50 mg/L dan golongan II adalah 150 mg/L.

GINA NURHASANAH-1000210

11

Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD) COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi. Bahan buangan organic tersebut akan dioksidasi oleh kalium bichromat yang digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) menjadi gas CO2 dan gas H2O serta sejumlah ion chrom. Reaksinya sebagai berikut : HaHbOc + Cr2O7 2- + H + CO2 + H2O + Cr 3+

Jika pada perairan terdapat bahan organic yang resisten terhadap degradasi biologis, misalnya tannin, fenol, polisacharida dansebagainya, maka lebih cocok dilakukan pengukuran COD daripada BOD.

Kenyataannya hampir semua zat organic dapat dioksidasi oleh oksidator kuat seperti kalium permanganat dalam suasana asam, diperkirakan 95% 100% bahan organic dapat dioksidasi. Seperti pada BOD, perairan dengan nilai COD tinggi tidak diinginkan bagi kepentingan perikanan dan pertanian. Nilai COD pada perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mg/L, sedangkan pada perairan tercemar dapat lebih dari 200 mg/L dan pada limbah industri dapat mencapai 60.000 mg/L (UNESCO,WHO/UNEP, 1992).

GINA NURHASANAH-1000210

12

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Tentang Polusi Air Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur ataukomponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan. Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila : 1. Kadarnya melebihi batas normal 2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.Kadar melebihi/kurang dari batas normal Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebiha nmenyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karenaitu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu. Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna. Namun, menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan

GINA NURHASANAH-1000210

13

polusi/pencemaran air adalahmasuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya. Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. B. Ciri-Ciri Air Berpolusi Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan jenis air dan polutan yang terkandung didalamnya. Karena itu, dibutuhkan suatu pengujian untuk menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari batasan polusi air. Perhatikan 2 tabel berikut: Tabel 2.2.1. Kandungan Maksimal logam yang diperbolehkan dalam air (dalam ukuran mg/L)

Kandungan Maksimal Dalam No Nama Logam Air 1 2 Kalsium (Ca) Magnesium (Mg) 200 150

GINA NURHASANAH-1000210

14

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Barium (Ba) Mangan (Mn) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Krom Heksavalen (Cr6+) Kadimum (Cd) Raksa (Hg) Timbal (Pb) Arsen (As) Selenium (Se)

0,05 1 1 15 0,05 0,01 0,001 0,1 0,05 0,01

Logam berat seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Seng (Zn), dan Nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering meninbulkan berbagai

permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan. Tabel 2.2.2 Jenis-jenis industri permbuangan limbah yang mengandung logam berat:

GINA NURHASANAH-1000210

15

No 1 2 3 4 5 6

Limbah Kertas Petro-chemical Pengelantang Pupuk Kilang Minyak Baja

Logam Berat Cr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni Cr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn

7 8

Logam Bukan Besi Kendaraan Terbang Bermotor, Pesawat

Cr, Hg, Pb, Zn, Cu Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn

9 10 11

Gelas, Semen, Keramik Tekstil Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Cr Cr Cr, Zn

C. Sifat-Sifat Polusi Air Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :

GINA NURHASANAH-1000210

16

1. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif. 2. Suhu Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 0o celcius. 3. Warna, bau dan rasa

Warna Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).

Bau Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).

Rasa Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut.

4. Jumlah padatan 5. Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand)/COD (Chemical Oxygen Demand) 6. Pencemaran mikroorganisme patogen 7. Kandungan minyak 8. Kandungan logam berat

GINA NURHASANAH-1000210

17

9. Kandungan bahan radio aktif

D. Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Limbah industri Pertanian Rumah rangga Ada beberapa tipe polutan yangmana dapat merusak perairan, yaitu: Mengandung bibit penyakit Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses penguraian) 7. 8. 9. Bahan-bahan kimia organik dari industry Limbah pupuk pertanian Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)

10. Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat karena polutan, timbulah banjir. Musibah banjir dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan akibat polusi air, antara lain: 1. Banjir bandang (banjir besar), yaitu: terjadi dari akibat meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang sangat besar.
GINA NURHASANAH-1000210 18

2.

Banjir genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena akibat dari tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut yangmana saluran air (arainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga air bisa masuk/menggenangi lingkungan serta dalam rumah kita. Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil

Trichonethan) oleh para petani untuk memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan

pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai terusmenerus, selain mencemari air, pada musim hujan akan timbul bencana banjir.

E. Jenis-Jenis Air Yang Tercemar 1. Padatan Kelarutan padatan : a. Padatan terendam (sedimen) b. Padatan tersuspensi dan koloid (keruh) c. Padatan terlarut d. Minyak dan lemak

GINA NURHASANAH-1000210

19

2. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (Oxigen demanding wastes) Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahanbahan yang mudah dibusukkanatau pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen terlarut. 3. Mikroorganisme Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau hewan, bahan organik lainnya dan sebagainya. Faktor-faktor jumlah dan jenis mikroorganisme : 1. 2. 3. 4. 5. Sumber air Komponen nutrien dalam air Komponen beracun Faktor fisik Logam berat dalam air Logam-logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadium (Cd), kromium (Cr), dan nikel (Ni). Bahan pencemar lain :

GINA NURHASANAH-1000210

20

1.

Fosfat Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.

2.

Nitrat dan nitrit Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organik.

3.

Poliklorin bifenil ( PCB) Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.

4.

Residu pestisida organiklorin Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh seranagga.

5.

Minyak dan hidrokarbon Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.

6.

Radio nuklida Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan limbah radioaktif.

7.

Logam-logam berat Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.

8.

Limbah pertanian Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.

GINA NURHASANAH-1000210

21

9.

Kotoran manusia Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

F. Penyebab Dari Timbulnya Polusi Air Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3.

1. 2.

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

4.

Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

G. Bahaya Yang Ditimbulkan Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena

GINA NURHASANAH-1000210

22

proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada air. Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit. Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal. Kebanyakan kandungan-kandungan yang terkandung dalam polutan berasal dari bahan-bahan kimia yangmana dapat merusak organ tubuh manusia hingga kanker, antara lain: arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon, dll. Apalagi setiap manusia yang mengomsumsi air yang tercemar secara langsung/tak langsung, maka organ tubuhnya akan berbahaya. Bahan logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gr/cm3 dan yang bersifat tahan urai inilah yang menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi didalam perairan. Apabila bahan ini masuk kedalam air yang selanjutnya akan masuk kedalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung maka akan menimbulkan bahaya pada kesehatan. Maksud dari secara langsung dan tidak langsung adalah. Bila secara langsung, misalnya air tersebut diminum. Tapi, bila tak langsung seperti barang

GINA NURHASANAH-1000210

23

yangmana sebelumnya sudah terkontaminasi dengan air berpolusi sebelum dibuat dan dikonsumsi, air didalam pembuatan kue, dll. Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh logam berat didalam tubuh, antara lain: 1. Barium (Ba) : berbentuk serbuk, mudah terbakar. Beracun bila terhidup dari udara dan dapat menyebabkan tekanan darah naik dan gangguan sistem saraf. 2. Cadmium (Cd) : dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracu. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi. 3. Kromium (Cr) : kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan dan kerusakan pada ginjal 4. Timbal (Pb) : beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap, jangka panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, kelainan pada kelahiran. 5. Raksa (Hg) : sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang,beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.

GINA NURHASANAH-1000210

24

6.

Perak (Ag) : beracun, Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, matadan membran mukosa (mucus).

H. Akibat Polusi Air Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain: 1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2) 2. 3. 4. 5. 6. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi) Pendangkalan dasar perairan Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator 7. 8. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung Mutasi sel, kanker, dan leukimia

Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain: Dapat menyebabkan banjir Erosi Kekurangan sumber air

1. 2. 3.

GINA NURHASANAH-1000210

25

4. 5. 6. 7.

Kekurangan sumber air Dapat membuat sumber penyakit Tanah longsor Dapat merusak ekosistem sungai

I. Usaha-Usaha Guna Mengatasi Dan Mencegah Pada musim hujan, biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin langkah-langkah dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain: 1. Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air diselaselanya). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut. 2. Apabila di halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyakbanyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:

Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak.

GINA NURHASANAH-1000210

26

Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah.

Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah.

Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50 cm, satu- satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir.

Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara mendetail. Banyak sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain:

1.

Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung) Penyaringan Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi) dan pemisahan Pemindahan endapan

GINA NURHASANAH-1000210

27

2.

Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi) Penyaringan trikel Lumpur aktif

3.

Proses penanganan tersier Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut) Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air semula, sebelum digunakan) Osmosis berlawanan Khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab penyakit)

GINA NURHASANAH-1000210

28

BAB IV KESIMPULAN A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dari Bab III dapat disimpulkan, sbb : Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsur atau komponen lain ke dalam lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.
2.

1.

Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir.

3.

Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan alga secara serentak menutupi pencemaran air. Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain-lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker.

4.

Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi pertanian. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan

GINA NURHASANAH-1000210

29

B. SARAN Agar polusi air tak ada lagi, saran penulis adalah: 1. Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang terpolusi dan ada yang tidak. 2. Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air. 3. Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak terjadi pencemaran air. 4. Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan. 5. Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan banjir.

GINA NURHASANAH-1000210

30

DAFTAR PUSTAKA http://waktuayu.wordpress.com/2010/11/02/makalah-pencemaran-air/ http://www.airminumisiulang.com/news/58/dampak_pencemaran_air_bagi_manu sia_dan_lingkungan http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ling1111/PENCEMARAN%20AIR.htm

GINA NURHASANAH-1000210

31

Anda mungkin juga menyukai