Anda di halaman 1dari 7

KASUS RUPTUR KORNEA

1. Identitas -Nama -Umur - Jenis kelamin - Pekerjaan - Alamat - Masuk RST 2. Anamnesa Autoanamnesa, - Keluhan utama - Keluhan tambahan : Mata kanan tidak bisa melihat dan sakit hebat : Mata kanan terasa pedih, pusing dan merasa mual : Bapak Mahmuji : 29 tahun : Laki-laki : Tidak tetap : Seno Petung Magelang : 16-09-2012 Jam 19.35

- Riwayat penyakit sekarang Pasien datang dengan keluhan mata kanan terkena tutup sprite jam 15.00, dimana mata kanan terasa sakit,merah,keluar air mata disertai penglihatan yang menurun, maka Pasien langsung pergi ke UGD RST untuk berobat. Pada mata kiri tidak ada kelainan dan tidak ada gangguan penglihatan. - Riwayat penyakit dahulu Tidak ada - Riwayat penyakit keluarga Tidak ada 3. Pemeriksaan Fisik Status generalis - Keadaan umum - Kesadaran - Tekanan darah : Tampak sakit hebat : Compos mentis : 130/80 mmHg

- Nadi - Pernafasan - Suhu - Kepala Mata Hidung Telinga Mulut - Toraks Jantung Paru - Abdomen Hepar Lien - Ekstremitas

: 72 x/menit : 24 x/menit : 36 C : Dalam batas normal : Status oftalmologis : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Tidak teraba : Tidak teraba : Tidak ada kelainan

RESUME Pasien Laki - laki berusia 29 tahun, datang dengan keluhan mata kanan terkena tutup botol sprite. Mata kanan terasa sakit,berwarna merah di seluruh permukaan mata,keluar air mata disertai penglihatan yang menjadi menurun.. Pada mata kanan tidak ada keluhan dan tidak ada gangguan penglihatan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan Status generalis : Dalam batas normal

STATUS OFTALMOLOGIS

OCULUS DEKSTRA 1/300 Tidak dapat dikoreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan Kedudukan Normal Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Oedem (+), hematom (+), Hecting (+) Oedem (+), hematom (+), Hecting (+) Hiperemis Sulit dinilai Hiperemis, Kemotik (+) Sulit dinilai Ruptur 6mm Dangkal Prolaps Lonjong, RC (-) Keruh Tidak dilakukan Tidak dilakukan N-1 (palpasi) Lakrimasi VISUS KOREKSI SKIASKOPI SENSUS COLORIS BULBUS OCULI SUPERSILIA PARESE/PARALISE PALPEBRA SUPERIOR PALPEBRA INFERIOR CONJUNGTIVA PALPEBRA CONJUNGTIVA FORNICES CONJUNGTIVA BULBI SCLERA CORNEA CAMERA OCULI ANTERIOR IRIS PUPIL LENSA FUNDUS REFLEKS CORPUS VITREUM TENSIO OCULI SISTEM CANALIS LACRIMALIS

OCULUS SINISTRA 6/6 Tidak dikoreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan Kedudukan Normal Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tenang Tenang Tenang Anikterik Jernih Normal Gambaran kripta baik Bulat,sentral, RC (+) Jernih Tidak dilakukan Tidak dilakukan Normal (palpasi) Normal

Diagnosa Kerja Ruptur Kornea e.c Trauma tumpul Therapi UGD 1. 2. 3. 4. 5. RL 20 TPM Ketorolac 1 ampul / IV Dexamethason 1 Ampul / IV Ondancetron 1 Ampul/ IV Ranitidine 1 Ampul/ IV

Medikamentosa a. Gentamicin ED 3 dd gtt 1 b. Flaman 2 kali 50 mg c. Mefinal 3 kali 1 d. ATS e. Ciprofloxacin 6. Operatif Hecting Kornea

Prognosa - Quo ad vitam - Qou ad fingsionam - Quo ad sanam - Quo ad Kosmetikam - Quo ad Vanam : ad bonam : ad malam : : :

Walaupun mata mempunyai sistem perlindungan yang cukup baik, seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar sealin terdapatnya refleks memejam dan mengedip mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Trauma pada mata memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan. Dibedakan : 1. 2. 3. Trauma tumpul Luka akibat benda tajam Luka bakar dan etsing Trauma tumpul dapat menyebabkan: 1. Hematoma Palpebra Hematom palpebra yang merupakan pembengkakan atau penimbuna darah di bawah kulit kelopak akibat pecahnya pembuluh darah palpebra. Pada hematom palpebra yang dini dapat dibrikan kompres dingin untuk menghentikan perdarahan dan menghilangkan rasa sakit. Bila telah lama, untuk memudahkan absorbsi darah dapat dilakukan kompres hangat pada kelopak. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Emfisema Palpebra Perdarahan di bilik mata depan (Hifema) Kelainan Lensa Perdarahan Kelainan Retina Perdarahan Retina Robekan Sklera Eksoftalmus Endoftalmus

Luka akibat benda tajam: 1. Luka pada Palpebra Kalau pinggiran palpebra luka dan tidak diperbaiki, dapat menimbulkan koloboma palpebra akuisita. Bila besar kerusakan kornea oleh karena mata tidak dapat menutup dengan sempurna. Oleh kaena itu, tindakan harus dilakukan secepatnya. 2. Luka pada Orbita Luka tajam yang mengenai orbita dapat merusak bola mata, merusak saraf optik, menyebabkan kebutaan atau merobek otot luar mata sehingga timbul paralise dari otot dan diplopia. 3. a. b. Luka mengenai bola mata Luka mengenai konjungtiva Bila kecil dapat sembuh dengan spontan, bila besar perlu dijahit Luka di kornea Bila tanpa perforasi: Erosi kornea atau benda asing tersangkut dikornea. Tes fluorisens (+) jaga jangan sampai terkena infeksi, sehingga dapat timbul ulkus serpens akut atau herpes kornea. Bila ada perforasi : Harus bertindak selekas mungkin. Bila luka kecil, lepaskan konjungtiva dilimbus yang berdekatan, kemudian ditarik supaya menutupi luka kornea tersebut (Flap konjungtiva). Bila luka dikornea, harus dijahit. Trauma tembus pada kornea dapat pula disertai oleh trauma pada lensa. Hal ini dapat terjadi baik dengan maupun tanpa prolaps korteks lensa ke bilik mata depan. Tindakan pengobatan tergantung pada besarnya ruptur dan kekeruhan yang diakibatkan pada lensa.

Anda mungkin juga menyukai