MAKALAH II
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN NIFAS
DISUSUN SEBAGAI TUGAS AKHIR
MATA AJARAN KEPERAWATAN MATERNITAS
OLEH
KELOMPOK D1
11
22
KATA PENGANTAR
Seraya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan taufiq-Nya kepada kami sehingga dapat menyusun
materi seminar dengan judul : STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN IBU NIFAS.
Tujuan penyusunan materi tersebut adalah sebagai salah satu tugas dalam
mata kuliah keperawatan maternitas.
Pada kesempatan yang baik ini, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada :
Dr. H. Azrul Azwar MPH, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia, yang telah memberikan waktu kepada kami untuk melakukan praktek
keperawatan maternitas.
Dr. Heyder Tadjudin, selaku direktur Rumah sakit Umum Pusat Fatmawati, yang telah
memberikan kesempatan dan lahan praktek bagi mahasiswa Fakultas Ilmu
Keperawatan di RSUP Fatmawati.
Dra. Setyowati, Skp. MApp.Sc. seaku kordinator mata kuliah maternitas.
Dosen pembimbing klinik maternitas yang telah meluangkan waktu dan tenaga demi
tersusunya dan terselenggaranya makalah seminar ini.
Sejawat dan semua pihak yang banyak membantu demi terselesainya penulisan
makalah seminar ini.
Akhirnya kritik dan saran yang bersifat konstruktif kami harapkan untuk
perbaikan dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pelayanan kesehatan.
Jakarta, 28 Oktober 1996
33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian ibu maternal di Indonesia masih merupakan masalah nasional. Data
yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik, angka kematian maternal di
Indonesia pada tahun l986 adalah 450/l00.000 dan pada tahun l996 390/l00.000
kelahiran hidup ( Jakarta Post, 21 Oktober 1996 ). Angka ini 3-6 kali lebih tinggi
dibanding negara-negara di Asean. Hal ini menunjukkan perlunya usaha lintas
program dan lintas sektoral untuk menurunkan angka kematian ibu.
Sesuai definisi WHO Kematian maternal itu sendiri dapat didefinisikan
sebagai berikut kematian seorang wanita waktu hamil atau 42 hari sesudah
berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan
tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. (Sarwono, 1996).
Beberapa faktor telah diidentifikasi dapat menyebabkan kematian maternal,
diantaranya adalah masalah yang terjadi pada masa nifas seperti perdarahan post
partum, infeksi masa nifas , kurangnya pengetahuan dan keterampilan ibu dalam
rangka pemeliharaan kesehatan masa nifas.
Sistem pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang turut bertanggungjawab untuk mencegah masalah diatas.
satunya
Salah
pengetahuan
tentang
standar
asuhan
keperawatan
dapat
khususnya
keperawatan maternitas.
C. Sistematika penulisan
Untuk makalah seminar ini sistematika penulisannya adalah sebagai berikut
BAB I Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah , tujuan dan
sistematika penulisan.
BAB II Penyusunan standar asuhan keperawatan nifas.
BAB III Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
44
BAB II
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN NIFAS.
Dari hasil wawancara dengan 30 orang ibu nifas diruang perawatan
postpartum RSUP Fatmawati didapatkan beberapa masalah keperawatan ibu nifas.
Masalah keperawatan yang diidentifikasi meliputi kurangnya pengetahuan dan
keterampilan ibu nifas tentang cara merawat payu dara, perineum, meneteki yang
benar, nutrisi, program KB. Perawatan bayi meliputi ; immunisasi, merawat tali pusat
dan memandikan, cara mengganti popok, persaingan antar saudara(sibling) mengenal
tanda - tanda bahaya.
menimbulkan suatu masalah kesehatan dan dapat meningkatkan morbiditas ibu nifas,
ini akan menyebabkan waktu dan biaya perawatan masa nifas akan meningkat, yang
berarti bisa menimbulkan angka kematian ibu dan bayi.
Masalah
-masalah
keperawatan yang timbul pada masa nifas diatas sebetulnya dapat dicegah dengan
memberikan asuhan keperawatan yang baik dan benar sesuai kewenangan perawat.
Standar praktek asuhan keperawatan nifas
disusun untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan merupakan
suatu kewenangan melakukan tindakan keperawatan. Tipe standar yang digunakan
untuk membuat standar asuhan keperawatan nifas pada makalah ini menggunakan
tipe standar normatif, berorientasi kepada praktek keperawatan ideal yang harus
diberikan kepada klien nifas.
Dengan pendekatan ini penyusunan standar praktek asuhan keperawatan
nifas digunakan pendekatan proses keperawatan meliputi ; Pengkajian, Diagnosa
keperawatan, Identifikasi hasil yang diharapkan, Perencanaan, Implementasi, dan
Evaluasi (ANA, 1991)
Teori keperawatan yang digunakan adalah teori Self Care Deficit yang
dikemukakan oleh Dorothea Orem. Filosofi Orem dikatakan bahwa manusia pada
dasarnya mempunyai kemampuan dalam merawat dirinya sendiri. Yang dimaksud
dengan self care(perawatan mandiri) adalah aktivitas seseorang untuk menolong
dirinya sendiri dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Teori
keperawatan ini digunakan sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan
nifas. Perawat profesional bertanggung jawab dalam membantu klien dan keluarga
untuk mencapai kemandiriannya. Kemandirian ibu nifas bisa tercapai bila kegiatan
asuhan keperawatan didasari adanya kerjasama yang baik antara perawat dalam
memberikan pengetahuan dan motivasi kepada ibu nifas dalam memenuhi kebutuhan
klien ibu nifas.
Beberapa keuntungan dalam teori bagi ibu nifas yaitu pengetahuan akan
meningkat dan akhirnya ibu dan keluarga akan mandiri dalam pemeliharaan
55
kesehatannya. Kemandirian pada ibu nifas sangatlah penting karena setelah pulang,
keluarga
untuk mempertahankan
kesehatan
dan
kesejahteraannya.
Berikut ini penyusunan standart asuhan keperawatan ibu nifas dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan (ANA, 1991).
Pendekatan standar asuhan keperawatan infus dengan menggunakan format proses
keperawatan ( ANA, 1991 ) adalah :
A. Standar I. Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan
kondisi/kebutuhan klien saat ini. Pengumpulan data ini dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan dengan menggunakan tehnik-tehnik pengkajian yang tepat
dengan melibatkan klien, keluarga dan tenaga kesehatan lain. Data yang diperoleh
dikomunikasikan dan dicatat secara lengkap.
1. Riwayat ibu nifas mencakup :
a. Wawancara
- Kebiasaan
- Makanan dan cairan
- Perubahan berat badan
- Pola istirahat dan tidur
- Toleransi aktivitas
b. Pengkajian psikologi
- Status emosional
- Pola koping
- Persepsi terhadap keadaan pasien
c. Pengkajian fisik
- Personal higiene
- Status nutrisi
- Nyeri
- Tanda-tanda vital
- Keadaan fisik pada ibu nifas adalah :
* Payu dara
- Kekenyalan
- Puting susu
* Abdomen
- Diastasis recti abdominis
- Striae
* Gastro intestinal
- Peristaltik
66
* Uterus
- Tinggi fundus uteri
- Kontraksi
* Perkemihan
- Frekuensi dalam 24 jam pertama
* Lochea
- Warna
- Encer \ kental
- Bau
- Jumlah
tersebut
77
Diagnosa yang sering timbul pada masa nifas antara lain (Bobak, IM Ana
Jenzen)
Nyeri sehubungan dengan :
Involusi uterus
Trauma perineum
Episiotomi
Perdarahan
Pembengkakan payudara
Kurangnya volume cairan sehubungan dengan
Perdarahan post partum
Konstipasi dan retensio urine sehubungan dengan
Ketidak nyamanan post partum
Trauma jaringan atau otot-otot spincter karena persalinan
Resiko cedera sehubungan dengan
perdarahan postpartum
efek anestesi
resiko tinggi infeksi sehubungan dengan
trauma jaringan setelah melahirkan
Gangguan tidur sehubungan dengan
Kenyamanan postpartum
Proses persalinan yang lemah
Merawat bayi
Tidak efektifnya memberikan makan pada bayi sehubungan dengan
gangguan rasa nyaman
respon normal fisiologis
menurunnya harga diri sehubungan dengan
pengalaman persalinan yang lalu
Gangguan menjadi orang tua sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan dalam merawat bayi
Cemas sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang perawatan mandiri
Standar III Identifikasi hasil
Identifikasi hasil ditetapkan dari diagnosa keperawatan berdasarkan kriteria
yang dapat diukur dan dirumuskan dengan melibatkan klien, keluarga dan orang yang
terdekat bersifat realistis dalam hubungannya dengan kemampuan klien saat ini dan
bersifat potensial.
88
Hasil dapat dicapai sesuai dengan sumber yang tersedia bagi klien. Untuk
99
keperawatan
direncanakan
dan
10
1010
Keamanan, meliputi :
Perhatian keamanan klien pada saat melakukan pergerakan.
Keamanan klien pada saat dipindahkan
Perhatikan kondisi lingkungan yang membahayakan klien.
Mencegah infeksi.
Rambu-rambu tanda keamanan.
Menggunakan alat pengaman pada pemakaian alat elektronik.
Gunakan label pada tempat obat yang dipergunakan.
Untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan nutrisi, keseimbangan cairan dan
elektrolit, eliminasi, kebutuhan oksigen, mekanisme regulasi, fungsi kognitif/sensori,
respon fisiologis dan terapi dan lainnya. Menetapkan intervensi diperlukan untuk
mengetahui respon tubuh selama kehamilan dan melahirkan .
Nutrisi, keseimbangan cairan dan elektrolit
Catat cairan yang keluar dan masuk
Status elektrolit diperoleh dari pengkajian klien dan hasil laboratorium
Kaji terapi intra vena jika klien mendapatkan Intra vena Fluid Drip (IVFD)
Eliminasi :
Buang air besar
Kaji eliminasi
Kaji pemberian laksatif
Perkemihan
kaji pemberian diuretik
Kaji drainase vagina
Fungsi kognitif/sensori
Mengkaji persepsi sensori secara baik
Respon fisiologis
Observasi : warna kulit, tanda vital, kesadaran, reaksi verbal dan tinggi fundus uteri.
Perawat memberikan dukungan pada klien dan keluarga untuk reaksi emosional klien
postpartum.
Kebutuhan emosional :
Memberikan dukungan pada klien
Respek terhadap klien
Sebagai pendengar yang baik
Observasi dan mencatat tingkah laku
Berikan dorongan pada keluarga
Kebutuhan spiritual :
Bantu klien untuk informasi pelayanan religius yang ada di rumah sakit
11
1111
Perawat
memban1
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
12
1212
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
21212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212
12121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121
13
1313
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
3131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131313131
14
1414
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141
4141414141414141414141414