Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Perawatan luka merupakan tindakan untuk mencegah infeksi dan dapat

mempercepat

penyembuhan

luka.

Namun

dalam

pelaksanaannya

meningkatkan intensitas nyeri. Nyeri tersebut timbul dari luka insisi dan tindakan operasi bedah. Untuk mengurangi nyeri digunakan managemen nyeri baik secara farmakologis maupun non-farmakologis. Secara non-farmakologis terdapat berbagai teknik seperti stimulus dan massage kutaneus, distraksi, terapi es dan panas, hypnotis dan relaksasi. Dari studi pendahuluan di ruang bedah RSUD Bangil, terdapat 472 pasien post-op dari bulan Agustus-Oktober, dari 3 pasien post-op yang diwawancarai oleh peneliti mengatakan nyerinya meningkat selama perawatan luka dengan peningkatan 2-3 skala nyeri, baik dengan rawat luka modern maupun secara konvensional. Peningkatan intensitas nyeri selama perawatan luka post-op diakibatkan karena luka insisi bedah yang masih belum menutup sempurna. Nyeri dapat bersifat hilang timbul ataupun menetap, nyeri terasa semakin memburuk bila pasien bergerak. Dengan adanya nyeri dan bila nyeri semakin meningkat dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan pasien sulit berkonsentrasi, beristirahat, dan hambatan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan. Yang juga

dapat menyebabkan pasien tidak berdaya dan depresi, bahkan pasien akan menghindar ketika akan dilakukan tindakan rawat luka. Terdapat berbagai macam metode penatalaksanaan nyeri mencakup metode farmakologis dan non-farmakologis. Dalam tindakan perawatan luka selalu terjadi peningkatan intensitas nyeri, sehingga tindakan non-farmakologis sangat diperlukan di samping tindakan farmakologis dengan penggunaan obat untuk mempersingkat episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit dan menurunkan intensitas nyeri. Salah satu metode non-farmakologis untuk menurunkan nyeri adalah dengan terpi distraksi-relaksasi. Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Efektifitas Penggunaan Teknik Distraksi dan Relaksasi Dalam Penurunan Nyeri Selama Perawatan Luka Post-Op.

1.2

Rumusan Masalah Bagaimanakah efektivitas perbedaan Efektifitas Teknik Distraksi dan

Relaksasi Dalam Penurunan Nyeri Selama Perawatan Luka Post-Op.

1.3

Tujuan Penelitian Mengidentifikasi perbedaan Efektifitas Teknik Distraksi dan Relaksasi Dalam Penurunan Nyeri Selama Perawatan Luka Post-Op.

1.4

Manfaat Penelitian a. Bagi Profesi Sebagai bahan masukan perawat dalam mengatasi atau menurunkan tingkat nyeri selama perawatan luka post-op. b. Bagi Institusi Dengan dilakukan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan akademik. c. Bagi Peneliti Memberikan kesempatan kepada mahasiswa unutk menerapkan

pengetahuan riset dan medikal bedah yang telah didapat di Akademik. d. Bagi Pasien Pasien dapat lebih nyaman selama perawatan luka post-op dengan intensitas nyeri yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai