Anda di halaman 1dari 3

SIFAT FISIKA KIMIA Kelarutan dan karakteristik hidrogen dengan berbagai macam logam merupakan subye k yang sangat

penting dalam bidang metalurgi (karena perapuhan hidrogen dapat te rjadi pada kebanyakan logam dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk me yimpan hidrogen sebagai bahan bakar. Hidrogen sangatlah larut dalam berbagai sen yawa yang terdiri dari logam tanah nadir dan logam transisi dan dapat dilarutka n dalam logam kristal maupun logam amorf. Kelarutan hidrogen dalam logam disebab kan oleh distorsi setempat ataupun ketidakmurnian dalam kekisi hablur logam. Kelimpahan Hidrogen di Alam Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam. Perkiraan persentase jumlah hidrogen di alam adalah sebesar 92% dan helium sebesar 7%, serta sisanya 1% adal ah unsur yang lain. Tetapi kelimpahan H2 di atmosfer bumi sangat kecil. Hal ini disebabkan medan gravitasi bumi terlalu kecil untuk mengikat unsur tersebut, mes kipun sejumlah H2 ditemukan dalam gas vulkanik. Di sisi lain, hidrogen termasuk dalam sepuluh unsur yang paling melimpah dalam kerak bumi (1520 ppm atau 0,152% berat). Senyawa yang mengandung hidrogen sangat melimpah, khususnya air, makhluk hidup (karbohidrat dan protein), senyawa organik, bahan bakar fosil (batubara, petroleum dan gas alam), amonia dan asam. Pada kenyataannya, hidrogen lebih bany ak dalam bentuk senyawa daripada unsur lainnya. Meskipun hidrogen memiliki berat kurang dari 1% dari kerak bumi, kira-kira 16% dari atom pada permukaan bumi ber upa hidrogen. Sebagian besar hidrogen alam ditemukan di dalam air. Kegunaan Hidrogen banyak digunakan untuk mengikat nitrogen dengan unsur lain dalam proses Haber (memproduksi amonia) dan untuk proses hidrogenasi lemak dan minyak. Hidro gen juga digunakan dalam jumlah yang banyak dalam produksi methanol, di dealkila si hidrogen (hydrodealkylation), katalis hydrocracking, dan sulfurisasi hidrogen . Kegunaan-kegunaan lainnya termasuk sebagai bahan bakar roket, memproduksi asam hidroklorida, mereduksi bijih-bijih besi dan sebagai gas pengisi balon. Daya angkat 1 kaki kubik gas hidrogen sekitar 0.07 lbf pada suhu 0 derajat Celsi us dan tekanan udara 760 mm Hg. Baterai yang berbahan bakar hidrogen (Hydrogen Fuel cell) adalah teknologi baru yang sedang dikembangkan, di mana tenaga listrik dalam jumlah besar dapat dihasi lkan dari gas hidrogen. Pabrik-pabrik baru dapat dibangun dekat dengan laut untu k melakukan proses elektrolisis air laut guna memproduksi hidrogen. Gas yang beb as polusi ini lantas dapat dialirkan melalui pipa-pipa dan disalurkan ke daerahdaerah pemukiman dan kota-kota besar. Hidrogen dapat menggantikan gas alam lainn ya, bensin, agen dalam proses metalurgi dan berbagai proses kimia (penyulingan), dan mengubah sampah menjadi metan dan etilen. Kendala-kendala yang ada untuk me wujudkan impian tersebut masih banyak. Di antaranya persetujuan publik, penanama n modal yang besar dan harga hidrogen yang masih jauh lebih mahal ketimbang baha n bakar lainnya sekarang.

Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen atau H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi, dibandingkan den gan bahan bakar manapun. Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia, sehingga jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebas. Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa de ngan unsur lain, seperti dengan oksigen dalam air atau dengan karbon dalam metan a. Sehingga untuk dapat memanfaatkanya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahul u dari senyawanya agar dapat digunakan sebagai bahan bakar. Ada beberapa metode pembuatan gas hidrogen yang telah kita kenal. Namun semua me tode pembuatan tersebut prinsipnya sama, yaitu memisahkan hidrogen dari unsur la in dalam senyawanya.

Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Tetapi secara umum parameter yang dapat dipertimbangkan dalam memilih metode pembuatan H2 ada lah biaya, emisi yang dihasilkan, kelaikan secara ekonomi, skala produksi dan ba han baku. Sekarang mari kita bahas satu per satu metode-metodenya. 1. Steam Reforming Dalam proses ini, gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam (uap air) pada suhu tinggi (700~1000oC) dengan bantuan katalis, untuk men ghasilkan hidrogen, karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO). Sebuah reak si samping juga terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Persamaan reaksi yang terjadi pada proses ini adal ah: CH4 + H2O --> CO + 3H2 CO + H2O --> CO2 + H2 Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurnikan, dengan memisahkan karbon dioks ida dengan cara penyerapan. Saat ini, steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara komersil di berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan hidrogen p eroksida (H2O2). Akan tetapi metode produksi seperti ini sangat tergantung dari ketersediaan gas alam yang terbatas, serta menghasilkan gas CO2, sebagai gas efe k rumah kaca. 2. Gasifikasi Biomasa Metode yang kedua adalah gasifikasi biomasa atau bahan alam seperti jerami, limb ah padat rumah tangga atau kotoran. Di dalam prosesnya, bahan-bahan tadi dipanas kan pada suhu tinggi dalam sebuah reaktor. Proses pemanasan ini mengakibatkan ik atan molekul dalam senyawa yang ada menjadi terpecah dan menghasilkan campuran g as yang terdiri dari hidrogen, karbon monoksida dan metana. Selanjutnya dengan cara yang sama seperti pada steam reforming, metana yang diha silkan diubah menjadi gas hidrogen. Gasifikasi biomasa atau bahan organik memiliki beberapa keunggulan, antara lain menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida, sumber bahan baku yang berlimpah dan terbarukan, bisa diproduksi di hampir seluruh tempat di dunia serta biaya produ ksi yang lebih murah. 3. Gasifikasi Batu Bara Gasifikasi batu bara merupakan metode pembuatan gas hidrogen tertua. Biaya produ ksinya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan metode steam reforming gas alam . Selain itu, cara ini pula menghasilkan emisi gas buang yang lebih signifikan. Karena selain CO2 juga dihasilkan senyawa sulfur dan karbon monoksida. Melalui cara ini, batu bara pertama-tama dipanaskan pada suhu tinggi dalam sebua h reaktor untuk mengubahnya menjadi fasa gas. Selanjutnya, batu bara direaksikan dengan steam dan oksigen, yang kemudian menghasilkan gas hidrogen, karbon monok sida dan karbon dioksida. 4. Elektrolisa Air (H2O)

Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi unsur-un sur pembentuknya, yaitu H2 dan O2. Gas hidrogen muncul di kutub negatif atau kat oda dan oksigen berkumpul di kutub positif atau anoda. Hidrogen yang dihasilkan dari proses electrolisa air berpotensi menghasilkan zer o emission, apabila listrik yang digunakan dihasilkan dari generator listrik beb as polusi seperti energi angin atau panas matahari. Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan energi listrik yan g cukup besar. Nah, selain keempat metode di atas, masih ada metode lain untuk memproduksi gas hidrogen, yaitu antara lain photoelectrolysis, dekomposisi air pada suhu tinggi (themal decomposition of water), photobiological production, plasmatron, ferment asi bahan organik dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai