Anda di halaman 1dari 1

JAWABAN 1.

Yang melatar belakangi tercetusnya 6 tuntutan pada Agenda Reformasi adal ah berdasarkan atas kesamaan nasib sebagai rakyat yang tertindas oleh kesewenang -wenangan dan kediktatoran negeri saat itu yang dilakukan oleh Soeharto, mahasis wa bergerak dalam satu derap langkah serta mengemban amanat dari rakyat Indonesi a, yaitu Reformasi. 2. Kondisi keamanan saat tidak diberlakukannya dwifungsi ABRI adalah fungsi dari pelayanan sipil yang diambil alih oleh Polisi Rakyat Indonesia (Polri), t ernyata juga belum memberikan makna reformasi yang sesungguhnya kepada masyaraka t. Pemberian layanan keamanan kepada masyarakat seakan semakin sulit untuk didap atkan. Aksi premanisme dan main hakim sendiri semakin marak. Meski pelaku kejaha tan sudah jelas, namun Polri belum memiliki sikap untuk mengatasi hal tersebut, bahkan terkesan melindung oknum yang bersangkutan. 3. UUD 1945 sudah diamademen sebanyak empat kali perubahan (amandemen) terh adap konstitusi negara Indonesia, yaitu perubahan pertama tahun 1999, perubahan kedua tahun 2000, perubahan ketiga tahun 2001, dan perubahan keempat tahun 2002. Kemudian, pada tahun 2010-2011 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mulai mewacanak an perubahan kelima. 4. Dampak negatif dari kebijakan otonomi daerah yang seluas-luasnya adalah kebijakan tersebut mengakibatkan kekuasaan desentralisasi yang tak terkendali. R egulasi pemekaran wilayah menjadi hal yang sampai saat ini masih menjadi diskusi menarik untuk dibahas, belum lagi pemilihan kepala daerah (pilkada) yang merupa kan salah satu produk otonomi daerah, telah menjadi unsur yang dapat mengakibatk an perpecahan atau bahkan disintegrasi bangsa karena banyaknya konflik antar pes erta yang terjadi. 5. Yang dimaksud dengan hukum Indonesia itu tajam ke bawah, tetapi tumpul ke a tas adalah ketidak merataan dan ketidak adilan dalam menangani kasus-kasus yang ter jadi di Indonesia. Dimana kasus yang dialami rakyat khususnya rakyat kelas menen gah kebawah, dilakukan secara cepat dalam penangannannya yang sangat kontradikti f dengan kasus-kasus pelanggaran HAM berat seperti yang dilakukan Tentara Nasion al Indonesia (TNI).

Anda mungkin juga menyukai