PP Golongan I A
PP Golongan I A
Adytya Fitriani
Conita Kiftia
Riska Purwanti
BAB II
GOLONGAN IA
BAB I
BAB III
PENGERTIAN GOLONGAN IA
Unsur-unsur dari golongan IA adalah Hidrogen (H), Lithium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), dan Cesium (Cs), Fransium (Fr). Golongan IA memiliki sifat yang berbeda dengan unsur unsur golongan lainnya. Golongan IA juga disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa. Namun Hidrogen tidak termasuk logam alkali selain wujudnya yang bukan logam, hidrogen
SUMBER UNSUR
Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini bersifat radioaktif dengan waktu paro pendek 21 menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Natrium terutama didapatkan pada air laut dalam bentuk garam NaCl yang terlarut. Konsentrasi ion Na+ pada air laut adalah 0,47 molar. NaCl kita temui juga di beberapa daerah sebagai mineral pada halit (batu karang NaCl). Kalium terdapat di kulit bumi sebagai mineral silvit (KCl), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), sendawa (KNO3), dan feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2). Dalam tumbuh-tumbuhan, kalium banyak terkandung sebagai garam oksalat dan tatrat. Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam mineral fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur dengan alumunium.
Simbol
Li Na K Rb
Konfigurasi
1s2 2s1 [He] 3s1 [Ar] 4s1 [Kr] 5s1
Cesium
Fransium
Cs
Fr
[xe] 6s1
[Rn] 7s1
SIFAT FISIK
Li Nomor atom Titik leleh (oC) Titik didih (oC) Rapat jenis ( 20 oC, g/cm3) 3 179 1336 0,54 Na 11 98 883 0,97 K 19 63 762 0,86 Rb 37 39 700 1,53 Cs 55 28 670 1,90 Fr 87 -
60
95
133
148
169
123
157
203
216
235
520
496
419
403
376
370
7296
4563
3069
2650
2420
2170
Eo, L
L+ + e- (V)
3,05
2,71
2,92
2,49
3,02
Elektronegativitas
1,0
1,0
0,9
0,9
0,9
WARNA NYALA
Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki sprektum emisi. Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala Bunsen. Berikut warna nyala logam alkali :
SIFAT FISIKA
Jari-jari atom dan jari-jari ion dari satu gol, atas ke bawah semakin besar karen lintasan elektron yang dalam semakin banyak Ukuran jari-jari ion < jari-jari atom karena ion logam alkali membentuk ion positif. Ion positif mempunyai jumlah elektron yg lebih sedikit dibandingkan atomnya. Berkurangnya jumlah elektron menyebabkan daya tarik inti terhadap lintasan elektron yang paling luar menjadi lebih kuat sehingga lintasan elektron lebih tertarik ke inti. Potensial ionisasi, atas ke bawah semakin kecil, unsur semakin reaktif sehingga semakin mudah membentuk ionnya. Berkurangnya potensial ionisasi juga disebabkan semakin jauh elektron valensinya dengan inti Elektronegatifitas dari atas ke bawah semakin kecil karena semakin besarnya jari-jari (semakin naiknya nomer atom) putih seperti perak, dan dapat diiris dengan pisau penghatar listrik dan panas yang baik titik lebur dan titik didih dengan naiknya nomor atom makin kecil, karena mempunyai Energy ionisasi yang kecil sehinng electron terluar lebih mudah dilepaskan, atau makin atau makin besar jari-jari atom makin lemah gaya tarik menarik antar atom logamnya (iktan logam), sehingga makin mudah putus ikatanya. Masssa jenis makin kebawah makin besar.
unsur
r atom
r ion
P I ev
Li Na K Rb Cs
SIFAT KIMIA
merupakan reduktor paling kuat tersolvasi jika dimasukkan kedalam larutan amonia (NH3). Ketika logam dimasukkan kedalam larutan amonia maka elektron dari logam akan tersolvasi oleh atom-atom H dari NH3, dimana tidak terjadi serah terima elektron antara logam dengan atom H. jika direaksikan dengan oksigen menghasilkan senyawa oksida, peroksida dan superoksida. mudah bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah. Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka semakin kuat sifat basanya. Reaksi dengan usur-unsur Halogen Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan garam halida. 2L(s) + X2 2LX Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi negatif. 2L(s) + H2(g) 2LH(s)
Litium
Fransium
Kalium
Cesium
next
LITIUM
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara fisik, litium tampak keperak-perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K), anggota seri logam alkali. Litium bereaksi dengan air, tetapi tidak seperti natrium. Litium memberikan nuansa warna pelangi yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam ini terbakar benar-benar, lidah apinya berubah menjadi putih.
natrium
Natrium terutama didapatkan dalam air laut dalam bentuk garam NaCl yang terlarut NaCl dijumpai di beberapa daerah sebagai mineral padat halit (batu karang NaCl) Unsur Na tersebar di kulit bumi sebagai: natron (Na2CO3 .10H2O), kriolit (Na3AlF6 ), sendawa Chili (NaNO3), albit (Na2O.Al2O3 .3SiO2) dan boraks (Na2B4O7.10H2O)
KALIUM
Kalium terdapat di kulit bumi sebagai mineral silvit (KCl), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), sendawa (KNO3), dan feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2) Dalam tumbuh-tumbuhan, kalium banyak terkandung sebagai garam oksalat dan tartrat Jika tumbuh-tumbuhan diperabukan akan diperoleh K2CO3 Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara logam-logam. Kecuali litium, kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat lunak, dan mudah dipotong dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada permukaan barunya. Elemen ini cepat sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam kerosene (minyak tanah). Seperti halnya dengan logamlogam lain dalam grup alkali, kalium mendekomposisi air dan menghasilkan gas hidrogen. Unsur ini juga mudah terbakar pada air. Kalium dan garam-garamnya memberikan warna ungu pada lidah api.
RUBIDIUM
Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak bumi. A Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan logam akali yang lembut, keperakperakan dan unsur akali kedua yang paling elektropositif. Ia terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air, membakar hidrogen yang terlepaskan. Dengan logamlogam alkali yang lain, rubidium membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan emas, cesium dan kalium. Ia membuat lidah api bewarna ungu kekuning-kuningan. Logam rubidium juga dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium dan dengan beberapa metoda lainnya.
Cesium
Cesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat aluminum dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Karakteristik metal ini dapat dilihat pada spektrum yang memiliki dua garis biru yang terang dan beberapa di bagian merah, kuning dan hijau. Elemen ini putih keperak-perakan, lunak dan mudah dibentuk. Sesium merupakan elemen akalin yang paling elektropositif. Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan. Sesium bereaksi meletup-letup dengan air dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu di atas 116 derajat Celsius. Sesium hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras dengan kaca.
Fransium
Fransium merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik. Ada 33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac, K), anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop fransium yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat labil, sifat-sifat fisik mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sifat-sifat kimia fransium sangat mirip dengan Cesium.
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas dalam BAB II, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dalam sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan Golongan IA, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin, merupakan penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain.