Anda di halaman 1dari 7

Azka Nurdiniah 240210090071 IV PEMBAHASAN Setiap bahan pangan selalu mengandung mikroba yang jumlah dan jenisnya berbeda.

Beberapa jenis mikroba yang terdapat pada bahan pangan adalah bakteri, kapang dan khamir. Pada praktikum kali ini akan mempraktikkan mengenai pengisolasian bakteri dan kapang dari bahan pangan. Sample yang digunakan untuk praktikum ini adalah rendang, kari ayam, sayur sop dan sayur daun singkong. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit. Pencemaran mikroba pada bahan pangan merupakan hasil kontaminasi langsung atau tidak langsung dengan sumber sumber pencemaran mikroba, seperti tanah , udara , air , debu , saluran pencernaan , dan pernafasan manusia dan hewan. Namun demikian , hanya sebagian saja dari berbagai sumber pencemar yang berperan sebagai sumber mikroba awal yang selanjutnya akan berkembang biak pada bahan pangan sampai jumlah tertentu . Dalam batas batas tertentu kandungan mikroba dalam bahan pangan tidak banyak berpengaruh terhadap ketahanan bahan pangan tesebut. Akan tetapi , apabila kondisi lingkungan memungkinkan mikroba untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat , maka bahan pangan akan rusak karenanya. Beberapa sifat morfologi bakteri sangat penting dalam bahan hubungannya dengan pertumbuhannya pada makanan dan ketahanannya terhadap pengolahan, sedangkan kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen, dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah tumbuh akan berbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapangnya. Isolasi berarti memisahkan bakteri dari kapang, artinya memisahkan satu jenis bakteri atau kapang dari satu kelompok atau campuran menjadi satu biakan murni, yaitu biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroorganisme.

Mikroorganisme sangat erat kaitanya dengan kehidupan kita, ada beberapa diantaranya bermanfaat dan adapula yang merugikan.Salah satu teknik untuk membiakan (Menumbuhkan) bakteri, yang menjadi padat dan tetap tembus pandang pada suhu inkubasi. Media yang baik adalah agar, dapat dilarutkan dalam larutan nutrien dan bilamana menjadi gel akan tetap padat dalam kisaran temperatur yang luas. Mikroorganisme terdapat dimana-mana didalam lingkungan kita mereka ada pada tubuh kita, didalam tubuh kita, dan disekeliling kita. Mereka merupakan komponen penting dalam ekosistem. Dihabitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mokroorganisme, bersama spesies-spesies biologi lainnya. Didalam komunitas ini, satu spesies mikroba dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-cara beberapa bersifat menguntungkan beberapa merugikan. teknik & metode isolasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Dengan Penuangan Robert Koch (1843 1905) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan, dan sampel ini kemudian disebarkan di dalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer. Dengan demikian yang diperoleh hanyalah suatu piaraan adukan. Setelah medium itu mengental, maka selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni-koloni yang masing-masing dapat dianggap murni. Dengan mengulang pekerjaan seperti tersebut di atas ini, maka akhirnya akan diperoleh biakan murni yang lebih terjamin. Dalam melakukan metode ini ada dua orang pembantu Koch yang sangat berjasa, yaitu Petri yang menciptakan cawan dengan tutup yang sekarang terkenal sebagai cawan Petri (Petri dish). Pembantu yang kedua ialah Hese yang menemukan agar-agar untuk menggantikan gelatin. Memang agar-agar ternyata lebih baik daripada gelatin untuk bahan pengental suatu medium. Agar-agar tidak lekas mencair, titik cairnya 95o C.

2. Dengan Penggesekan Metode ini sekarang banyak digunakan, karena tidak begitu memakan waktu, tapi dengan cara ini maka bakteri anaerob tidak dapat tumbuh.

Jika ujung kawat inokulasi dibengkokkan, kemudian ujung itu setelah disentuhkan suatu koloni lalu digesekkan pada permukaan medium padat, maka beberapa waktu kemudian daripada itu (kurang lebih setelah 12 jam) akan tampaklah koloni-koloni yang letaknya tersebat di permukaan medium. Jika diadakan pemindahan sampel dari suatu koloni yang letaknya terpencil, maka akan diperoleh suatu biakan murni. Medium umum yang digunakan untuk isolasi pada bakteri adalah NA. Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sample pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Untuk lebih mempermudah dalam melihat mikroorganismenya, pada medium NA dilakukan perwarnaan gram. Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada endospore yang bisa diwarnai. Endospora adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang stres karena kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai kondisi menjadi baik. Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif sehingga diperlukan adanya praktikum ini dilakukan agar mengetahui jalannya mekanisme pewarnaan gram. Sedangkan medium yang dipakai untuk isolasi kapang adalah PDA (Potato Dextrose Agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri

Pada praktikum kali ini, diberikan beberapa sampel, yaitu, rendang, kari ayam, sayur sop, dan sayur daun singkong. Berikut ini adalah hasil pengamatan lab b2 : SAMPEL 10 Rendang kelompok 5 Kari ayam Sop Sayur daun
-2

MEDIA NA 10
-3

Perhitungan SPC

singkong Rendang kelompok 9 Pada sample rendang kelompok 5, pengenceran 10-2 terdapat banyak koloni, yaitu berjumlah 23. Sedangkan pada pengenceran 10-3 mempunyai koloni sebanyak 18 koloni. Maka didapat kan nilai SPC dari sample rendang ini adalah 2,3 x 10 3. Pada sample kari ayam koloni yang terbanyak didapat pada pengenceran 10-2 dengan jumlah SPC yang 0,1 x 103. Berbeda lagi dengan koloni yang didapatkan dari sample sayur sop, pada pengenceran 10-2 koloninya berjumlah 7, sedangkan pada pengenceran 10-3 koloninya berjumlah 1, sehingga perhitungan SPC nya, 0,7 x 103. Sedangkan pada sampel sayur daun singkong, koloni terbanyak didapat pada pengenceran 10-2, dengan jumlah koloni 368, pengenceran 10-3 jumlah koloninya 247,maka perhitungan SPC nya diperoleh 2,47 x 105. Kelompok terakhir dengan sampel rendang, didapatkan 7 koloni pada pengenceran 10-2 dan 6 koloni pada pengenceran 10-3 sehingga perhitungan SPC nya diperoleh 0,7 x 103 Pada isolasi kapang digunakan mikroskop untuk melihat bentuk dari mikroorganisme yang tumbuh itu sendiri. Pada praktikum kali, dari 5 kelompok hanya 1 kelompok yang tumbuh kapangnya, yaitu kelompok 8 dengan sampel sayur daun singkong, isolasi kapang yang terlihat berwarna putih dan kuning, hal ini sesuai dengan literature yang didapat bahwa kapang berwarna putih. Karna hanya satu kelompok yang

tumbuh kapangnya, maka moist chamber hanya bisa diamati oleh kelompok 8, Berikut lampirannya: SAMPEL Rendang kelompok 5 Kari ayam Sop Sayur daun singkong Moist Chamber Miselium : hitam Spora : hitam Rendang kelompok 9 Kesebaran spora: berdempetan -

V KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat pada praktikum isolasi bakteri dan kapang ini adalah : 1. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik 2. Pencemaran mikroba pada bahan pangan merupakan hasil kontaminasi langsung atau tidak langsung dengan sumber sumber pencemaran mikroba,

seperti tanah , udara , air , debu , saluran pencernaan , dan pernafasan manusia dan hewan. 3. Pertumbuhan mikroorganisme yang terjadi adalah bakteri dan kapang (termasuk hifa).

DAFTAR PUSTAKA Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Nurwatoro dan Siregar Abbas.,1997. Mikrobiologi Pangan Hewan dan Nabati . Kanisius,Yogyakarta. Sardjono,D.Wiyono dan D Wibowo. 1988. Mikrobiologi Pengolahan .PAU Pangan dan Gizi .UGM. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai