P.S AGROEKOTEKNOLOGI
P.S AGROEKOTEKNOLOGI
SOSEK
HPT
TETA
TANAMAN CENGKIH
SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman tumbuh optimal pada 300 600 dpal dengan suhu 22-30C, curah hujan yang dikehendaki 1500 4500 mm/tahun
PEMBIBITAN
Buat bedengan untuk naungan dengan lebar 1- 1,2 m dan panjang sesuai kebutuhan dengan arah membujur ke utara selatan. Kanan kiri bedengan dibuat parit sedalam 20 cm dan lebar 50 cm. Diatas bedengan dibuat naungan setinggi 1,8 m dibagian timur dan 1,2 m dibagian selatan, intensitas cahaya 75%. - Benih dibenamkan pada media di polybag ukuran 15 cm x 20 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada umur 1 tahun) atau ukuran 20 cm x 25 cm (untuk bibit yang akan dipindahkan pada
sehari.
Penyiangan
dilakukan 2-3 kali dalam sebulan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Intensitas dikurangi naungan secara
per
liter
air.
-Kemudian
susun
perlahan-lahan
PENGAJIRAN
Pengajiran dilakukan pada blok tanaman untuk memudahkan penanaman dengan jarak tanam 8 x 8 m dengan pola bujursangkar atau empatpersegi panjang.
PENANAMAN
Cangkul tanah yang telah diberi ajir dengan ukuran lubang tanam 75 x 75 x 75 cm. Lakukan penanaman pada awal musim
PEMELIHARAAN TANAMAN
Pengaturan peneduh dilakukan antara 4-6 bulan sekali. diberikan dua periode pemberian pupuk pertama dilakukan awal musim hujan (September-Oktober) dan kedua pada akhir musim hujan (Maret-April).
- Siramkan SUPERNASA atau POWER NUTRITION dosis 1 sendok makan per 10 lt air per pohon setiap 3-6 bulan sekali - Semprotkan POC NASA dosis 3 - 4 tutup + HORMONIK dosis 1-2 tutup pertangki setiap 1-2 bulan sekali hingga umur 5 tahun.
PANEN
Cengkih dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5 - 6,5 tahun,
untuk memperoleh mutu yang baik bunga cengkih dipetik saat matang petik, yaitu saat kepala bunga kelihatan sudah penuh tetapi belum
Jangka waktu pengembalian modal pada investasi usahatani cengkeh dicapai pada tahun ke enam bulan ke sembilan artinya tanpa memperhatikan tingkat bunga yang berlaku maka investasi atau modal usaha bisa kembali dalam waktu enam tahun sembilan bulan. Keuntungan bersih yang dicapai dalam bentuk NPV selama 15 tahun usaha yaitu sebesar Rp. 9.846.800,60 nilai ini dapat diartikan bahwa dengan memperhitungkan tingkat bunga yang berlaku (15%), petani memperoleh pendapatan bersih rata rata senilai Rp 656.453,37 pertahun (nilai uang sekarang), nilai NPV ini cukup tinggi disbanding komoditas yang lain hal ini disebabkan oleh nilai jual komoditas cengkeh yang cukup tinggi sedangkan input produksi oleh petani tergolong rendah.
Hasil analisis Net B/C diperoleh nilai sebesar 2,67 yang berarti bahwa selama 15 tahun usaha, net benefit yang diperoleh 2,67 kali lipat dari cost yang dikeluarkan (layak, net B/C > 0). Jika dibandingkan dengan suku bunga komersial yang berlaku di Bank ternyata pada usahatani kelapa diperoleh IRR sebesar 29,00% artinya bahwa sampai pada tingkat suku bunga komersial Bank dibawah 29,00% usaha tersebut masih menguntungkan. Sebaliknya jika suku bunga naik diatas 29,00% usahatani tersebut tidak layak lagi, kecuali terjadi peningkatan produksi secara signifikan.
Hasil analisis kepekaan menunjukkan bahwa pada tingkat suku bunga 15 % jika terjadi kenaikan biaya sebesar 10% sedangkan benefit tetap atau terjadi penurunan benefit sebesar 10% sedangkan biaya tetap, maka akan terjadi penurunan nilai NPV yaitu Rp. 8.137.237,66 dan Rp 7.152.557,60 atau turun sebesar 17% dan 27% dari kondisi normal. Begitu juga dengan nilai IRR turun menjadi 26,30 % dan 26,00% (masih lebih tinggi dari tingkat bunga yang berlaku), sedangkan Net B/C turun menjadi 2,25 dan 2,21 ( > 0). Nilai tersebut menunjukkan bahwa usahatani cengkeh rakyat peka terhadap adanya perubahan biaya dan benefit. Namun pada tingkat perubahan sebesar 10% usahatani kelapa rakyat masih layak untuk diusahakan.
SUMBER
http://analisisekonomibisnisusaha.blogspot.c om/2010/08/analisis-usaha-budidayacengkeh.html