Pemukul jatuh (Drop Hammer) Pemukul aksi tiang (single-acting hammer) Pemukul aksi dobel(double-acting hammer) Pemukul diesel (diesel hammer) Pemukul getar (vibratory hammer)
Berdasarkan cara tiang meneruskan beban ke tanah dasar 1. End Bearing/Point Bearing pile
Kapasitas dukung tiang ditentukan oleh tahanan ujung tiang. Umumnya tiang dukung ujung berada pada zone tanah lunak di atas tanah keras. Dukung netto tiang (Qu) = Qb + Qs Wp Qb = tahanan ujung bawah ultimit (kN) Qs = tahanan gesek ultimit (kN) Wp = berat sendiri tiang Kapasitas Qult = a.c.Nc + q.Nq + b.B.g.Ng a dan b bernilai 1
Kapasitasdukungtiangdariujikerucutstatis (sondir)
1. MethodeMayerhoff (Qu = Qb + Qs) Tahananujungtiangultimit (Qb) = Ab.qc dengan qc adalah rata-rata dihitung 8d di atas dasartiang dan 4d dibawahdasartiang. Tahanangesekdindingtiang (Qs = As.fs)
Untuktiangpancangbeton ; kayu qc fs = kg/cm 200 Untuktiangprofil H padatanahpasir qc fs = kg/cm 400 Sehingga : Qu Qu = Qb+QsQall = SF = 2.5 3 SF = (Ab*qc) (As*fs)
2. MethodeBageman, 1965 Hampir sama dengan methode Mayerhoff hanya tahanan gesek dinding tiang diambil sama dengan tahananselimutsondirnya. Sehinggakapasitas dukungultimittiangpancangmenurutBageman Qu = Qb+QsQall = = 2.5 3 = (Ab*qc) (As*fs) dengan : Ab= luasujungbawahtiang (cm2) As = luasdindingtiang (cm2) qc = tahanan penetrasi kerucut statis (kg/cm2) qf= tahanangesekkerucutstatis (kg/cm2) dimananilai qc danqfdiambilreratadari 8d di atasujung tiangdan4d di bawah ujung tiang .
Qu SF SF
PadapenelitianselanjutnyaMayerhoff (1976) mengusulkanpersamaan untuk menghitung tahanan ujung tiang : Qb = Ab(38*N)(Lb/d) 380*N*Ab (kN)
dengan nilai rata-rata dari 8d di atas dasr tiang sampai 4d di bawahdasartiang.Lb/d merupakanrasiokedalaman.
Apabilapengujiandilakukanpadapasirhalusdi bawahmukaair tanahmakanilai N hasil SPT perlu dikoreksiuntuk N>15. N = 15 + (N 15)
2. Menurut L. Decourt Qu = Qb + Qs Qb = Np *k *Ap N Qs = ( + 1)*As 3 dimana: K = koefidien L. Decourt = rata-rata harga N di bawah ujung tiang