Anda di halaman 1dari 19

Alat pancang tiang

Pemukul jatuh (Drop Hammer) Pemukul aksi tiang (single-acting hammer) Pemukul aksi dobel(double-acting hammer) Pemukul diesel (diesel hammer) Pemukul getar (vibratory hammer)

Pemukul jatuh (Drop Hammer)


Pemukul jatuh terdiri dari blok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Alat ini digunakan pada volume pekerjaan pemancangan yang sangat kecil.

Pemukul aksi tiang (single-acting hammer)


Pemukul ini berbentuk memanjang dengan ram yang bergerak naik oleh udara atau uap yang terkompresi, sedangkan gerakan turun ram disebabkan oleh beratnya sendiri

Pemukul aksi dobel (double-acting hammer)


Pemukul ini menggunakan uap atau udara untuk mengangkat ram dan untuk mempercepat gerakan kebawahnya

Pemukul diesel (diesel hammer)


Pemukul ini terdiri dari silinder,blok anvil dan sistem injeksi bahan bakar. Pemukul tipe ini ringan, kecil dan digerakkan dgn menggunakan bahan bakar minyak.

Pemukul getar (vibratory hammer)


Pemukul getar merupakan unit alat pancang yang bergetar pada frekuensi tinggil. Estimasi kapasitas dukung tiang didasarkan pada jumlah pukulan yang dibutuhkan untuk memancang tiang pada penetrasi yang ditentukan.

Nilai efisiensi hammer (eh) berdasar alat pemancang

KAPASITAS DUKUNG TIANG TUNGGAL

STATIC PILE CAPACITY (BERDASARKAN SIFAT DAN KARAKTERISTIK TANAH)

Berdasarkan cara tiang meneruskan beban ke tanah dasar 1. End Bearing/Point Bearing pile
Kapasitas dukung tiang ditentukan oleh tahanan ujung tiang. Umumnya tiang dukung ujung berada pada zone tanah lunak di atas tanah keras. Dukung netto tiang (Qu) = Qb + Qs Wp Qb = tahanan ujung bawah ultimit (kN) Qs = tahanan gesek ultimit (kN) Wp = berat sendiri tiang Kapasitas Qult = a.c.Nc + q.Nq + b.B.g.Ng a dan b bernilai 1

2. Friction /Adhesive Pile


Adalah tiang yang kapasitas dukungnya ditentukan oleh perlawanan gesekan (j >>) atau lekatan (C >>) antara dinding tiang dengan tanah disekitarnya

3. Tiang dukung ujung dan friksi (1 + 2)


Kapasitas dukung tiang tunggal cara statis(dari sifat-sifat tanah/uji laboratorium)

PENDEKATAN HASIL UJI PENETRASI


Kurva hasil sondir yang digunakan sebagai dasar penentuan kapasitas dukung tiang

Kapasitasdukungtiangdariujikerucutstatis (sondir)
1. MethodeMayerhoff (Qu = Qb + Qs) Tahananujungtiangultimit (Qb) = Ab.qc dengan qc adalah rata-rata dihitung 8d di atas dasartiang dan 4d dibawahdasartiang. Tahanangesekdindingtiang (Qs = As.fs)
Untuktiangpancangbeton ; kayu qc fs = kg/cm 200 Untuktiangprofil H padatanahpasir qc fs = kg/cm 400 Sehingga : Qu Qu = Qb+QsQall = SF = 2.5 3 SF = (Ab*qc) (As*fs)

2. MethodeBageman, 1965 Hampir sama dengan methode Mayerhoff hanya tahanan gesek dinding tiang diambil sama dengan tahananselimutsondirnya. Sehinggakapasitas dukungultimittiangpancangmenurutBageman Qu = Qb+QsQall = = 2.5 3 = (Ab*qc) (As*fs) dengan : Ab= luasujungbawahtiang (cm2) As = luasdindingtiang (cm2) qc = tahanan penetrasi kerucut statis (kg/cm2) qf= tahanangesekkerucutstatis (kg/cm2) dimananilai qc danqfdiambilreratadari 8d di atasujung tiangdan4d di bawah ujung tiang .
Qu SF SF

PadapenelitianselanjutnyaMayerhoff (1976) mengusulkanpersamaan untuk menghitung tahanan ujung tiang : Qb = Ab(38*N)(Lb/d) 380*N*Ab (kN)

dengan nilai rata-rata dari 8d di atas dasr tiang sampai 4d di bawahdasartiang.Lb/d merupakanrasiokedalaman.
Apabilapengujiandilakukanpadapasirhalusdi bawahmukaair tanahmakanilai N hasil SPT perlu dikoreksiuntuk N>15. N = 15 + (N 15)

2. Menurut L. Decourt Qu = Qb + Qs Qb = Np *k *Ap N Qs = ( + 1)*As 3 dimana: K = koefidien L. Decourt = rata-rata harga N di bawah ujung tiang

Anda mungkin juga menyukai