Anda di halaman 1dari 7

2.8 Diagnosis banding Glaukoma sudut tertutup akut 2.8.1 Iritis akut a.

Nyeri mata pada iritis tidak sehebat glaucoma akut b. Fotofobia lebih hebat daripada glaucoma akut c. Pupil kecil d. Bilik mata depan tidak terlalu dangkal atau normal e. Tekanan bola mata biasa atau rendah

2.8.2 konjungtivitis akut a. Tidak ada nyeri atau sangat sedikit b. Tidak ada perubahan tajam penglihatan c. Ada secret mata d. Hiperemi konjungtiva berat, tidak ada hiperemi perikordial

2.9 Tatalaksa di lapangan dan rumah sakit Glaukoma akut 2.9.1 Tatalaksana di lapangan a. Supresi pembentukan aqueous humor Agen osmotic : Larutan timolol maleat 0,25% dan 0,5 % sekali setiap pagi. Jarang menimbulkan efek samping. Larutan Betaxolol 0,25% dan 0,5 % sekali setiap pagi Larutan Levobutolol 0,25% dan 0,5 % sekali setiap pagi Larutan Metipranolol 0,3 % sekali setiap pagi

Larutan Carteolol 1 % dan 0,25 % sekali setiap pagi

Kontraindikasi utama pemakaian obat ini adlah penyakit obstruksi jalan nafas kronik terutama asma dan defek hantaran jantung.

Apraclonidine : Larutan 0,5% 3X1 Larutan 1% sebelum dan sesudah terapi laser Brimonidine larutan 0,2% 2X1. Sebagai lini pertama namun sering menimbulkan reaksi alergi. Dorzolamide hydrochloride larutan 2% dua atau tiga kali sehari. Efek samping : rasa pahit sementara pada lidah dan blefarokonjungtivitis alergi. Penghambat anhidrasi karbona sistemik. Azetalamide yang paling banyak digunakan.

b. Fasilitasi aliran keluar aqueous humor Analog prostaglandin : Larutan bimatoprost 0,003% satu kali setiap malam Larutan trovoprost 0,004% satu kali setiap malam Larutan unoprostone 0,15% dua kali sehari

Obat parasimpatomimetik : Larutan Pilocarpine 0,5-6 %diteteskan hingga 4 kali atau dalam bentuk gel yang 4%

yang diberikan sebelum tidur. Sekarang jarang digunakan sejak ditemukan analog prostaglandin. Larutan epinephrine 0,25-2 % diteteskan sekali atau dua kali sehari.

c. Penurunan volume vitreus Obat-obat hiperosmotik Glycerin oral 1 mL/kg BB dalam suatu larutan 50% dingin dicampur dengan jus lemon. Hati-hati pada diabetes.8

d. Miotik, midriatik dan sikloplegik Dilatasi pupil sangat penting dalam pengobatan penutupan sudut iris bombe karena sinekia posterior. Apabila penutupan sudut disebabkan pergeseran lensa ke anterior, digunakan siklopegik ( cyklopendolate dan atropine) untuk merelaksasikan otot siliaris sehingga apparatus zonular menjadi kencang dalam upaya menarik lensa kebelakang8.

2.9.2 Tatalaksana di rumah sakit Setelah melakukan terapi lini pertama untuk pencegahan komplikasi lebih lanjut seperti diatas, saat dirumah sakit juga masi dilakukan terapi medikamentosa yang sama sampai terjadi penurunan tekanan intraokular yang terkontrol sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut.

Tindakan lain yang akan dilakukan di rumah sakit diantaranya : a. Iridoplasti, iredektomi, dan iridiotomi perifer Blockade pupil pada sudut tertutup paling baik di atasi dengan membentuk saluran langsung antara bilik mata depan dan belakang sehingga tidak ada perbedaan tekanan diantara kedunya. Iredektomi paling baik dilakukan dengan laser YAG neodymium walupun laser argon mungkin diperlukan pada iris berwarna gelap. Tindakan iredektomi perifer dilakukan bila iredektomi laser YAG tidak efektif. Iredektomi laser YAG menjadi suatu tindakan pencegahan apabila dikerjakan ada sudut sempit sebelum serangan penutupan sudut. Pada beberapa kasus penutupan sudut ysng tekanan intraokularnya tidak mungkin dikendalikan dengan obat atau tidak dapat dilakukan dengan iredektomi laser YAG, dapat

dikerjakan iredoplasti perifer laser argon (ALPI) . Suatu cicin laser yang membakar iris perifer menyebabkan kontraksi stroma iris dan secara mkanis, menarik sudut bilik mata depan hingga terbuka. Terdapat resiko terjadinya sinekia anterior perifr sebasar 30 % dan peningkatan tekanan intraokular secara kronis, tetapi ini mencerminkan sulitnya kasus yang ditangani.

b. Bedah drainase glaukoma Trabekulektomi adalah prosedur paling sering digunakan untuk memintas saluran-

saluran drainase normal sehingga terbantuk akses langsung aqueous humor dari bilik mata depan ke jaringan supkonjungtiva dan orbita. Komplikasi yang utama adalah fibrosis jaringan episklera, yang menyebabkan penutupan jalur drainase baru tersebut. Terapi adjuvant pra- dan pascaoprasi dengan anti metabolit seperti 5-fluorourasil dan mitomysin C memperkecil resiko kegagalan bleb dan dikaitkan dengan tekanan intraokular yang baik. Akan tetapi terapi ini dapat menimbulkan komplikasi yang berkaitan dengan blep, misalnya merasa tidak nyaman terus menerus pada mata, infeksi blep, atau makulopati akibat hipotoni okular persisten. Trabekulektomi mempercepat pembentukan katarak pada mata. Penanaman selang silikon untuk membentuk saluran keluar permanen bagi aqueous humor adalah tindakan alternatif untuk mata yang tampaknya tidak berespon terhadap trabekulektomi . Viskokanalostomi dan sklerektomi dalam dengan implant kolagen menghindarkan dlakukannya insisi ketebalan penuh (Full-Thickness) kedalam mata. Penurunan tekan

intraokular yang dihasilkan tidak sebaik trabekkulektomi, tetapi komplikasi yang timbul mungkin lebih sedikit. Secara teknis ,tindakan ini sulit dikerjakan.

c. Tindakan siklodestruktif Kegagalan terapi medis dan bedah pada glaukoma lanjut dapat menjadi alasan untuk mempertimbangkan tindakan destruktif Corpus Ciliare dengan laser atau pembedahan untuk

mengontrol tekanan ocular. Krioterapi, Diatermi, terapi laser YAG Neodynium Thermal mode atau laser dioda dapat digunakan untuk menghancurkan Corpus ciliare .Terapi biasanya diberikan dari luar melalui sclera, tetapi telah tersedia sistem aplikasi laser endoskopi.

2.10 Pencegahan Pencegahan terhadap glaukoma akut dapat dilakukan Pada orang yang telah berusia 20 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata berkala secara teratur setiap 3 tahun, bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada keluarga makalakukan pemeriksaan setiap tahun. Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan mata pada orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma. Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan sakit kepalayang berat, serta keluarga yang pernah mengidap glaukoma.

2.11 Komplikasi Glaukoma akut Apabila terapi ditunda, iris perifer dapat melekat ke anyaman trabekuler ( sinekia anterior) sehingga menimbulkan oklusi sudut bilik mata depan ireversibel yang dapat menyebabkan kebutaan permanen dalam 2-3 hari memerlukan tindakan bedah untuk memperbaikinya. Sering terkadi kerusakan nervus optikus.7,8

2.12. Prognosis Glaukoma akut merupakan kegawat daruratan mata, yang harus segera ditangani dalam 24 48 jam. Jika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah terapi akut glaukomasudut tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi kerusakan penglihatan progresif.Tetapi bila terlambat ditangani dapat mengakibatkan buta permanen.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Glaukoma adalah suatu kelainan pada mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intra okuler yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang. Glaukoma terjadi karena peningkatan tekanan intraokuler yang dapat disebabkan

olehbertambahnya produksi humor akueus oleh badan siliar ataupun berkurangnya pengeluaran humor akueus di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil.Glaukoma dibagi menjadi Glaukoma primer sudut terbuka (glaukoma kronis),glaukoma primer sudut tertutup (sempit/ akut), glaukoma sekunder, dan glaukomakongenital (glaukoma pada bayi).Glaukoma sudut tertutup primer terjadi apabila terbentuk iris bombe yangmenyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris perifer, sehingga menyumbat aliranhumor akueus dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat sehingga menimbulkan nyerihebat, kemerahan dan kekaburan penglihatan. Glaukoma sudut tertutup primer dapat dibagimenjadi akut, subakut, kronik, dan iris plateau. Glaukoma akut merupakan kegawat daruratan mata, yang harus segera ditanganidalam 24 48 jam. Jika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah terapi akut glaukomasudut tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi kerusakan penglihatan progresif. Tetapi bila terlambat ditangani dapat mengakibatkan buta permanen Prinsip dari pengobatan glaukoma akut yaitu untuk mengurangi produksi humor akueus dan meningkatkan sekresi dari humor akueus sehingga dapat menurunkan tekanan intra okuler sesegera mungkin.

3.2 Saran Penatalaksanaan lini pertama pada glaucoma sudut tertutup akut hendaknya harus dikuasai dan mampu melakukannya karena diagnose dan penanganan kasus yang cepat dan tepat akan memberikan prognosa yang lebih baik pada pasien.

DAFTAR PUTAKA 1. Vaughan, 2000. Tersedia dari URL : http://repository.usu.ac.id (diunduh pada 11 agustus 2011) 2. Prof.dr.H.Sidarta Ilyas,Sp.M.2010.Ilmu Penyakit Mata.Jakarta : FKUI 3. Glaucoma. dr.Dewi, 2008. Tersedia dari URL http://www.klinikmatanusantara.com/glaukoma.php (diunduh pada 11 agustus 2011) 4. Glaucoma, 2009. Tersedia dari URL :http://lovelylilly.wordpress.com/2009/05/15/glaukomaakut-yuliarni_fk-unsri/ ( diunduh pada 11 agustus 2011) 5. Referat glaucoma, 2011http://www.docstoc.com/docs/42220664/REFERAT-glaukoma

(diunduh pada 11 agustus 2011). 6. PERDAMI.2002. Ilmu Penyakit Mata.Jakarta : cv.SagungSeto 7. American Academy Of Opthalmology: acute Primary Anggle Closure Glaukoma in Basic and Clinical Science Course, Section 10, 2005-200 8. Vaughan & Asburys General Opthalmology,2010. Oftalmology Umum:EGC

Anda mungkin juga menyukai