Anda di halaman 1dari 26

SIKLUS REPRODUKSI WANITA

Dr. Arifin STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI

PENGERTIAN
Haid perdarahan rahim sekali sebulan, disertai pelepasan lapisan dalamnya.
Keadaan Normal : - Panjang siklus 28 2 hari - Lama haid 3 7 hari. - Banyaknya 2-3 kali ganti duk sehari

FISIOLOGI HAID
Hormon Reproduksi
Hypothalamic Releasing - Hormone : GnRH Pelepasan GnRH Norepinefrin ( sekresi ) Dopamin ( sekresi ) GnRH Sekresi FSH & LH Gonadotropins : LH & FSH Merupakan hormon glikoprotein, menyerupai TSH & hCG LH Ovulasi memicu korpus luteum sintesis progesteron FSH pematangan folikel sintesis estrogen

Androgen Hormon Steroid Testoteron & Dihydrotestoteron Estrogen Untuk maturasi saluran reproduksi (vagina, uterus & tuba) Perkembangan stromal dan duktal payudara Pertumbuhan endometrial lining dan meningkatkan produksi sekresi vagina dan mukus serviks. Progesteron Perobahan sekretorik pada endometrial lining Hormon lain Inhibin (glikoprotein) mengatur sekresi dan produksi FSH

GAMBAR 1 : Hormon Reproduksi & Target Organ

Perubahan Siklik Endometrium pada Siklus Menstruasi Endometrium perubahan histologis dan sitologis menstruasi Respon terhadap siklus hormonal ovarium. Morfologi Basal (1/3 bawah) regenerasi endometrium Fungsional (2/3 atas) implantasi blastokis Fungsional proliferasi, sekresi dan degenerasi.

1. Fase Proliferatif (Follicular, estrogenic) Sel epitel stratum basale migrasi melapisi stroma Disertai regenerasi dari pembuluh darah & sel stroma Peningkatan ketebalan endometrium(3-5 mm) Endometrium mitosis epitel, glandula & stroma Arteri spiralis regenerasi stratum fungsional stroma Dipengaruhi estrogen

Fase Folikuler ovarium


14 hari pertama Folikel ovariumpematanganfolikel dominan (folikel de graaf) Diinduksi oleh FSH Pada hari ke 5 -7 folikel dominan akan matang dan akan berovulasi pada hari ke 13-15 Selama fase folikuler tengah hingga akhir kadar estradiol dan inhibin B akan terus meningkat sekresi FSH turun mencegah pembentukan folikel baru

2. Fase Sekretori (Luteal, Progestasional) Saat ovulasi & pembentukan korpus luteum menstruasi Dipengaruhi progesteron Glandula berkelok-kelok; lumen dilatasi, sakulasi berisi glikogen dan lipid Ketebalan endometrium 5-6 mm Arteri spiralis elongasi dan konvolusi Hari ke 21 siklus menstruasi

FASE OVULATOAR
Lonjakan sekresi LH hipofisis 1-2 hari pertengahan siklus, sesaat sebelum ovulasi Dilepaskannya ovum melalui kapsul ovarium karena konsetrasi estrogen plasma yg tinggi EstrogenGnRH hipothalamussekresi LH dan FSH hipofisis

FASE LUTEAL
LH mempertahankan corpus luteum LH merangsang corpus luteum memproduksi estrogen dan progesteron, dg jumlah progesteron lebih besar Kadar progesteron meningkat selama fase luteal Corpus luteum berfungsi selama 2 minggu, degenerasi jika tidak terjadi pembuahan

3. Fase Menstruasi (Menses)


Degenerasi corpus luteum estrogen dan progesteron menurun tidak mendukung endometrium Spasme arteri spiralis suplai darah Nekrotik ruptur pembuluh darah perifer 3-4 hari seluruh lapisan fungsionalis nekrosis dan lepas.

Mekanisme Haid
Estrogen dan Progesteron pertumbuhan endometrium

Estrogen endometrium menebal (fase proliferasi) Progesteron pembuluh darah & kelenjar (fase sekresi).
Estrogen & progesteron pertumbuhan endometrium terhenti pelepasan dan perdarahan endometrium

GAMBAR 2 : Siklus Menstruasi

Faktor Enzim

Fase proliferasi Penyimpanan enzim hidrolitik


pembentukan glikogen & asam-asam mukopolisakarida. Pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti Faktor vaskuler Mulai proliferasi vaskularisasi Faktor Prostaglandin P6 Kontraksi miometrium

OOGENESIS :
Oogenesis

adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung telur). Oogonium bersifat diploid. Oogonium memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis menghasilkan oosit primer, yang bersifat diploid. Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer akan membelah secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak perempuan tadi mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam keadaan dorman.

OOGENESIS :
Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit primer dalam setiap ovariumnya, terjadi degenerasi selama masa pertumbuhan sampai ketika pubertas jumlah oosit primer tersisa sekitar 200 ribu saja. Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I, menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak selesai sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika terjadi fertilisasi meiosis II akan dilanjutkan kembali dengan hasil satu ootid dan satu polosit sekunder, sedang polosit primer mebelah menjadi dua polosit sekunder. Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit sekunder.

OOGENESIS :
Ketika

mengalami oogenesis : oosit berada dalam suatu folikel, yang berfungsi menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan peristiwa oogenesis :
Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Setelah oosit sekunder keluar dari folikel, folikel de Graaf menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans, jika terjadi fertilisasi korpus luteum akan tetap mempertahankan diproduksinya hormon estrogen dan progesteron.

PERHITUNGAN MASA SUBUR


Perubahan Lendir Servik Perubahan suhu Basal Kalender

PERUBAHAN LENDIR SERVIKS


Merasakan

perubahan rasa vulva pagi hari hingga

malam hari Pemeriksaan lendir serviks dilakukan dengan cara: dengan menggunakan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan keringbasah. Lendir servik pada masa subur seperti daun pakis Namun cara menghitung masa subur dengan perubahan lendir servik memang agak lebih rumit dan juga cara ini juga tidak jelas dengan adanya cairan infeksi vagina, spermisida dan sperma

PERUBAHAN SUHU BASAL


Suhu basal: suhu tubuh dalam keadaan istirahat/tidur Diukur pagi hari setelah bangun tidur dg menggunakaan termimeter basal Termometer diletakkan di oral, vagina tau dubur selama 5 menit Peningkatan suhu basal pada masa subur 0,2-0,5 derajad celcius, dimulai 1-2 hari setelah ovulasi

KALENDER
Syarat: siklus menstruasi normal 21- 35 hari Sel telur keluar pada pertengahan siklus menstuasi, sekitar hari ke 12 sampai ke 16 dihitung dari hari pertama menstruasi.

CONTOH:

Rumus menghitung masa subur sebagai berikut: haid

teratur (28 hari), pertengahan siklusnya hari ke-14 (28:2).


Berarti masa suburnya 3 hari sebelum hari ke-14, yaitu hari ke-11 (14-3) dan 3 hari setelah hari ke- 14, yaitu hari ke-17 (14+3). Jadi, masa subur berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-17 (7 hari) dari siklus haid wanita

normal. Ahli lain berbendapat bahwa menghitung masa


subur hanya selama lima hari yaitu 2 hari sebelum hari ke-14 dan 2 hari setelah hari ke-14 atau dari hari ke12

hingga hari ke-16 dari periode haid.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai