Anda di halaman 1dari 48

Embriologi

Dr. ARIFIN

DIII- FISIOTERAPI STIKES ARGA HUSADA

Organisms (species) develop from primordial cells or/of previous organisms by sexual or asexual reproduction.
Multicellular organisms (including human) develop by sexual reproduction. Sexual reproduction is carried out through the reunion of gametes (sex cells) fusion of male gametes (spermatozoa) & female gametes (ovum) fertilization zygotes develop to become new organisms.

In humans production of gametes, fertilization & generation of new organism (embryo) are facilitated by sex organs (reproductive organs).

Gametogenesis Primordial germ cells (PGC) occupy gonad during embryonic development. male spermatogonia seminiferous tubules. female oogonia ovarian cortex. Spermatogonia & oogonia are inactive during childhood and become active as individuals become puberty. Gametogenesis process : - cell proliferation mitosis - formation of haploid cells meiosis - maturation transformation & capacity forfertilization

Zigot merupakan hasil dari penyatuan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid). Pembelahan berlangsung secara mitosis berkali-kali

Cleavage ?
Ketika zigot telah terbentuk, maka dimulailah pembelahan mitosis pada zigot yang dikenal dengan tahapan pembelahan (cleavage). Dalam fase ini, zygot berubah bentuk dari sel tunggal menjadi sebuah masa sel yang solid/padat disebut morula. Morula berkembang menjadi bola sel yang berrongga (rongga =blastosel), disebut blastula. Sel-sel kecil hasil pembelahan tersebut dikenal dengan istilah blastomer.

Pembelahan diawali dengan pembelahan inti, kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma menjadi banyak sel yang lebih kecil, zigot membelah secara mitosis menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya. Pada saat dimana sel tersebut mencapai 32 sel dan membentuk bola padat, inilah yang disebut morula.

Compaction and Cavitation

Compaction Cavitation

Bagaimana perkembangan selanjutnya dari Blastula?


Perkembangan zigot menjadi morula dan blastula merupakan tahapan cleavage. Setelah terbentuk blastula, sel-sel tersebut akan terus membelah dan menata ulang dirinya hingga terbentuk embrio berlapis tiga disebut gastrula, proses pada tahapan ini disebut Gastrulasi. Setelah terbentuk gastrula, embrio akan berdiferensiasi dan membentuk perubahan bertahap yang dramatis dalam proses organogenesis

Stage Time Period 1. Zygote 12-14 hours after ovulation. 2. Cleavage 30 hours to 3 days.

3. Morula Third to fourth day.


4. Blastocyst Fifth day to end of the second week.

Gastrulasi ?

Setelah mencapai bentuk blastula, pertambahan massa sel masih terus terjadi dengan pembelahan mitosis. Akibatnya sel mendesak kebawah (ke arah kutub vegetal / vegetal pole) dan terjadilah pelipatan sel ke dalam (invaginasi). Terjadinya invaginasi membentuk sebuah lekukan yang disebut blastopore. Invaginasi ini menandai dimulainya gastrulasi. Gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula, sehingga blastula akan mengalami transformasi menjadi embrio berlapis tiga (gastrula)

Bagaimana Terbentuknya Gastrula?


Sel-sel blastula yang mengalami invaginasi terus tumbuh ke arah dalam sehingga blastopore akan terus terdesak ke dalam dan terbentuk rongga arkenteron. Rongga ini membagi sel-sel yang tumbuh tersebut menjadi lapisan endoderm disebelah dalam dan mesoderm dibagian tengah. Lapisan bagian luar dari lapisan sel pada animal pole yang tetap berada diluar (tidak melipat ke dalam) membentuk ektoderm. Ketiga lapisan tersebut kemudian disebut dengan Lapisan Germinal Embrio

Hasil Akhir Gastrulasi


Gastrulasi akan menghasilkan gastrula, embrio berlapis tiga (3 lapisan germinal; endoderm, mesoderm, ektoderm) dengan rongga pencernaan rudimenter (arkenteron). 3 lapisan germinal hasil gastrulasi ini menjadi ciri umum perkembangan pada sebagian besar filum hewan, yaitu tipe tubuh tripoblastik (3 lapis). Ketiga lapisan tersebut nantinya akan berkembang menjadi berbagai jaringan dan organ dalam sistem tubuh hewan dewasa.

Implantasi
Blastokis uterus Penetrasi dinding uterus Sel-sel trofoblas enzim erosi stratum kompaktum invasi Sel-sel trofoblas proliferasi sel-sel superfisial dng batas tdk jelas sinsitio trofoblas korion (berfungsi sbg endokrin) Sel-sel trofoblas bag yg berbatasan dng blastosul sito-trofoblas

Stages of implantation
Apposition is the orientation of the blastocyst within the lumen of the uterus. Adhesion of the blastocyst is a progressive phenomenon that ties the embryo to the lumenal epithelium and is the primary event initiating an embryo-maternal relationship regulated by cytokines and adhesion molecules (Cross et al.,1994). Invasion is a process that allows the embryonic trophoblast to penetrate deep into the maternal decidua, invading the endometrial spiral arteries
(Blankenship et al., 1993).

Apposition
Hatching. ICM and trophectoderm. Cytokines : CSF1-LIF-IL1

Adhesion

Invasion

A whole collection of adhesion molecules, including integrins and selectins that interact with extracellular component, especially Laminin and fibronectin

Cyto and Syncitiotrophoblast formation

Invasion of maternal blood vessels

Implantasi
Sinsitio trofoblas korion hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Sekitar 3 minggu tes kehamilan +

DIFERENSIASI DAN ORGANOGENESIS


Ektoderm : epidermis,rambut, kel.minyak, kel.keringat, sistem saraf. Mesoderm : tulang, jar.ikat, otot, sistem peredaran darah, ekskresi, sistem reproduksi. Endoderm : epitel pencernaan, respirasi, pankreas dan hati, kel. Gondok.

Plasenta dan Membran Janin


Amnion - Epiblast / Mesoderm Ekstraembrional Kantung kunir (Yolk Sac) - Hipoblas / Mesoderm Ekstraembrional Alantois - Embryonic Hindgut Korion - Trofoblas / Mesoderm Ekstraembrional Plasenta - Korion / Desidua Maternal

Kantung Kunir (Yolk Sac)


Hipoblas kantung kunir primer atau Heuser's membrane. Hari ke 12 Gelombang kedua migrasi sel membentuk kantung kunir definitif Berasal dari endoderm ekstraembrionik Nutrisi dini (2-3 minggu)untuk embrio kemudian akan berdegenerasi tidak berfungsi divertikulum Meckels (evaginasi usus halus / outpocketing of small intestine)

Berhubungan dengan midgut melalui tangkai kantung kunir (yolk sac stalk)

Derivat: Membentuk sel darah dini dari pulau-pulau darah Sel primordia germinal (SPG) Cikal bakal usus, epitel saluran respirasi dan pencernaan

Plasenta dan Membran Janin


Amnion - Epiblast / Mesoderm Ekstraembrional Kantung kunir (Yolk Sac) - Hipoblas / Mesoderm Ekstraembrional Alantois - Embryonic Hindgut Korion - Trofoblas / Mesoderm Ekstraembrional Plasenta - Korion / Desidua Maternal

Alantois

Berasal dari endoderm evaginasi kaudal dari kantung kunir Masuk kedalam tangkai penghubung (stalk) (mesoderm ekstraembrional) yg menggantung embrio di dalam rongga korionik Terlibat dalam hematopoiesis dini (sampai 2 bulan pertama) Pembuluh darah alantois - arteri dan vena menjadi pembuluh darah umbilikalis Sisa alantois menjadi ligamen urachus yg menghubungkan belly button ke kandung kemih

Korion
Rongga korionik (sulom ekstraembrional dibatasi oleh mesoderm ekstraembrional Rongga korionik meluas memisahkan amnion dari sitotrofoblas Kantung korionik terdiri dari : Lapisan sitotrofoblas Lapisan sinsitiotrofoblas Mesoderm somatik ekstraembrional Korion / endometrium maternal membentuk plasenta Korion membentuk jonjot (stem villi)

Plasenta dan Membran Janin


Amnion - Epiblast / Mesoderm Ekstraembrional Kantung kunir (Yolk Sac) - Hipoblas / Mesoderm Ekstraembrional Alantois - Embryonic Hindgut Korion - Trofoblas / Mesoderm Ekstraembrional Plasenta - Korion / Desidua Maternal

Desidua

Reaksi Desidua sel stroma mengakumulasi glikogen dan lipid, disebut Sel Desidua Desidua basalis membentuk komponen maternal dari plasenta; berhubungan dengan korion frondosom Desidua kapsularis lapisan superfisial membungkus seluruh embrioblast lapisan ini akhirnya berdegenerasi; berhubungan dengan chorion leave Desidua parietalis semua bagian sisa dari endometrium yang tidak berhubungan dengan embrio

Anatomi Plasenta

Korda Umbilikalis (Umbilical Cord)


Satu vena umbilikalis, dua arteri umbilikalis Jeli Wharton jaringan penyambung mukoid yg mengelilingi pembuluh darah Alantois Tangkai Kunir/Yolk stalk (duktus vitelinus) dan pembuluh darah vitelinus (dini) Intestinal loop umbilical hernia (late)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai