Dr. ARIFIN
Organisms (species) develop from primordial cells or/of previous organisms by sexual or asexual reproduction.
Multicellular organisms (including human) develop by sexual reproduction. Sexual reproduction is carried out through the reunion of gametes (sex cells) fusion of male gametes (spermatozoa) & female gametes (ovum) fertilization zygotes develop to become new organisms.
In humans production of gametes, fertilization & generation of new organism (embryo) are facilitated by sex organs (reproductive organs).
Gametogenesis Primordial germ cells (PGC) occupy gonad during embryonic development. male spermatogonia seminiferous tubules. female oogonia ovarian cortex. Spermatogonia & oogonia are inactive during childhood and become active as individuals become puberty. Gametogenesis process : - cell proliferation mitosis - formation of haploid cells meiosis - maturation transformation & capacity forfertilization
Zigot merupakan hasil dari penyatuan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid). Pembelahan berlangsung secara mitosis berkali-kali
Cleavage ?
Ketika zigot telah terbentuk, maka dimulailah pembelahan mitosis pada zigot yang dikenal dengan tahapan pembelahan (cleavage). Dalam fase ini, zygot berubah bentuk dari sel tunggal menjadi sebuah masa sel yang solid/padat disebut morula. Morula berkembang menjadi bola sel yang berrongga (rongga =blastosel), disebut blastula. Sel-sel kecil hasil pembelahan tersebut dikenal dengan istilah blastomer.
Pembelahan diawali dengan pembelahan inti, kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma menjadi banyak sel yang lebih kecil, zigot membelah secara mitosis menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya. Pada saat dimana sel tersebut mencapai 32 sel dan membentuk bola padat, inilah yang disebut morula.
Compaction Cavitation
Stage Time Period 1. Zygote 12-14 hours after ovulation. 2. Cleavage 30 hours to 3 days.
Gastrulasi ?
Setelah mencapai bentuk blastula, pertambahan massa sel masih terus terjadi dengan pembelahan mitosis. Akibatnya sel mendesak kebawah (ke arah kutub vegetal / vegetal pole) dan terjadilah pelipatan sel ke dalam (invaginasi). Terjadinya invaginasi membentuk sebuah lekukan yang disebut blastopore. Invaginasi ini menandai dimulainya gastrulasi. Gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel blastula, sehingga blastula akan mengalami transformasi menjadi embrio berlapis tiga (gastrula)
Implantasi
Blastokis uterus Penetrasi dinding uterus Sel-sel trofoblas enzim erosi stratum kompaktum invasi Sel-sel trofoblas proliferasi sel-sel superfisial dng batas tdk jelas sinsitio trofoblas korion (berfungsi sbg endokrin) Sel-sel trofoblas bag yg berbatasan dng blastosul sito-trofoblas
Stages of implantation
Apposition is the orientation of the blastocyst within the lumen of the uterus. Adhesion of the blastocyst is a progressive phenomenon that ties the embryo to the lumenal epithelium and is the primary event initiating an embryo-maternal relationship regulated by cytokines and adhesion molecules (Cross et al.,1994). Invasion is a process that allows the embryonic trophoblast to penetrate deep into the maternal decidua, invading the endometrial spiral arteries
(Blankenship et al., 1993).
Apposition
Hatching. ICM and trophectoderm. Cytokines : CSF1-LIF-IL1
Adhesion
Invasion
A whole collection of adhesion molecules, including integrins and selectins that interact with extracellular component, especially Laminin and fibronectin
Implantasi
Sinsitio trofoblas korion hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) Sekitar 3 minggu tes kehamilan +
Berhubungan dengan midgut melalui tangkai kantung kunir (yolk sac stalk)
Derivat: Membentuk sel darah dini dari pulau-pulau darah Sel primordia germinal (SPG) Cikal bakal usus, epitel saluran respirasi dan pencernaan
Alantois
Berasal dari endoderm evaginasi kaudal dari kantung kunir Masuk kedalam tangkai penghubung (stalk) (mesoderm ekstraembrional) yg menggantung embrio di dalam rongga korionik Terlibat dalam hematopoiesis dini (sampai 2 bulan pertama) Pembuluh darah alantois - arteri dan vena menjadi pembuluh darah umbilikalis Sisa alantois menjadi ligamen urachus yg menghubungkan belly button ke kandung kemih
Korion
Rongga korionik (sulom ekstraembrional dibatasi oleh mesoderm ekstraembrional Rongga korionik meluas memisahkan amnion dari sitotrofoblas Kantung korionik terdiri dari : Lapisan sitotrofoblas Lapisan sinsitiotrofoblas Mesoderm somatik ekstraembrional Korion / endometrium maternal membentuk plasenta Korion membentuk jonjot (stem villi)
Desidua
Reaksi Desidua sel stroma mengakumulasi glikogen dan lipid, disebut Sel Desidua Desidua basalis membentuk komponen maternal dari plasenta; berhubungan dengan korion frondosom Desidua kapsularis lapisan superfisial membungkus seluruh embrioblast lapisan ini akhirnya berdegenerasi; berhubungan dengan chorion leave Desidua parietalis semua bagian sisa dari endometrium yang tidak berhubungan dengan embrio
Anatomi Plasenta
Satu vena umbilikalis, dua arteri umbilikalis Jeli Wharton jaringan penyambung mukoid yg mengelilingi pembuluh darah Alantois Tangkai Kunir/Yolk stalk (duktus vitelinus) dan pembuluh darah vitelinus (dini) Intestinal loop umbilical hernia (late)
Terima Kasih