Anda di halaman 1dari 2

Perlukah Mengkonsumsi Suplemen Antioksidan

Banyak sekali suplemen antioksidan yang ditawarkan saat ini pada kita. Sebelum menentukan pilihan,banyak yang harus kita pertimbangkan terlebih dahulu. Apakah kita benar benar membutuhkannya atau tidak. Sesuai dengan namanya, suplemen tetaplah suplemen alias penunjang, ia bukan pemeran utama yang dapat membereskan segala masalah. Suplemen merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi,bisa berupa kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga vitalitas tubuh agar tetap prima. Suplemen gizi berupa vitamin-mineral antioksidan,terutama beta karoten,vitamin c, vitamin E, serta beberapa jenis mineral seperti zinc,selenium, kromium, tembaga, kalsium, magnesium. Sedangkan suplemen non gizi biasanya berupa zat fitokimiawi atau ekstrak tanaman, seperti flavonoid, klorofil, tokoferol, serat, ginkgo, bawang putih. Manfaat yang paling populer dari suplemen yang diklaim dapat menghambat aksi perusakan sel oleh radikal bebas ini, adalah sebagai pil anti penuaan. Khasiatnya dalam melawan penyakit, disebutkan paling efektif mengusir penyakit akibat gaya hidup yang tidak sehat. Seperti diabetes,kanker,penyakit jantung koroner, stroke dan tekanan darah tinggi. Radikal bebas nerupakan biang kerok dari kerusakan sel- sel yang ada dalam tubuh kita hingga muncul tanda-tanda penuaan dini dan penyakit. Dengan mengkonsumsi zat anti radikal bebas ini,radikal bebas akan bisa dikurangi dari sel tubuh, sehingga kerusakan sel dapat diminimalisasi.Namun masalahnya, harga suplemen yang pada umunya tidak murah. Oleh sebab itu,sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen antioksidan, simak dulu pola makan anda. Benarkah kita memang membutuhkannya? Suplemen antioksidan tidak diperlukan jika: 1. Berat badan anda Ideal Berat badan ideal didapat dari tinggi badan dikurang 100 dikali 0.9 [(TB-100) x 0.9]. Berat badan yang normal merupakan cerminan pengendalian asupan kalori,terutama karbohidrat,dengan makan secukupnya. Tidak lagi kelaparan ataupun kekenyangan. Dalam kondisi yang demikian,produksi radikal bebas dalam tubuh yang merupakan hasil sampingan proses metabolisme akan sangat terbatas.Sebaliknya, kalau kita sampai kekenyangan karena konsumsi karohidrat yang berlebihan, baik karbohidrat kompleks (makanan pokok) maupun karbohidrat sederhana (gula) tidak hanya berat badan menjadi berlebihan,tapi tubuh juga akan dibanjiri radikal bebas. 2. Tidak berlebihan mengkonsumsi daging Daging ternak maupun unggas menyimpan beberapa sumber radikal bebas sekaligus, yakni lemak jenuh dan amin heterosiklik. Lebih berbahaya lagi yang terdapat dalam daging olahan, seperti kornet dan daging asap, karena nitrit/ nitrat yang ditambahkan telah menjadi nitrosamine yang karsinogenik (merangsang tumbuhnya sel kanker). 3. Terbiasa membatasi konsumsi lemak jahat Ada banyak jenis lemak makanan, beberapa diantaranya memberikan pengaruh buruk, sehingga konsumsinya harus dibatasi. Seperti lemak jenuh, kolesterol, lemak trans, lemak tak jenuh jamak. Lemak jenuh terdapat dalam kelapa,santan pekat, minyak kelapa, mentega,lemak hewan-seperti gajih, daging berlemak,kulit ayam, susu berlemak, keju.Otak, hati, jeroan, kuning telur, udang, kerang merupakan sumber kolesterol. Margarine shortening, dan minyak goreng yang pekat kaya lemak trans. Lemak tak jenuh jamak tersimpan dalam minyak jagung. 4. Mengkonsumsi buah dan sayur Sayuran dan buah-buahan merupakan bahan makanan yang kaya akan serat dan zat fitokimiawi yang bersifat antioksidan aktif. Konsumsi sayuran yang sehat terdiri atas

sayuran hijau,sayur warna kuning, polong-polongan, dan sayuran jenis lain. Sayuran warna kuning diantarnya wortel,labu kuning, ubi jalar merah,kulit melinjo, tomat buah. Contoh sayuran plong-polongan adalah kacang panjang, buncis, kapri, kecipir. 5. Biasa mengkonsumsi teh Kebiasaan minum teh yang kepekatannya wajar-bukan teh pahit, adalah salah satu cara menghimpun antioksidan alami. Memang sebagian ahli gizi mengkhawatirkan terjadinya defisiensi zat besi pada peminum teh,terutama teh pekat dan berlebihan. Sebab dapat mengakibatkan timbulnya penyakit anemia alias kurang darah. Namun kemungkina penghambatan penyerapan zat besi dapat diminimalkan jika kita cukup makan buah-buahan yang kaya vitamin c. Suplemen antioksidan diperlukan jika darurat,yakni: 1. Tidak bisa makan sayur dan buah segar dalam sehari Kondisi ini mungkin terjadi selama pelayaran panjang atau bekerja di lepas pantai. Sayur dan buah kaleng yang biasanyadiperkaya dengan vitamin mineral tidak bisa menggantikan zat fitokimiawi yang tersimpan dalam sayur dan buah segar. 2. Makan lemak berlebihan, merokok, dan minum alcohol Dalam satu hari adakalanya kita makan makanan berlemak secara berlebihan,atau merokok atau minum alcohol. Perilaku tersebut memang bisa dijadikan alasan untuk menelan suplemen antioksidan,namun jangan memanfaatkannya sebagai pembenaran untuk berperilaku makan lemak berlebihan atau merokok dan minum alcohol. 3. Berada dalam lingkungan berpolusi berat Jika kita berada dilingkungan yang banyak terdapat asap knalpot, asap rokok, asap pabrik, yang merupakan pencetus radikal bebas, kita disarankan untuk mengkonsumsi suplemen antioksidan. Walaupun dalam keadaan darurat kita memerlukan suplemen antioksidan, namun janganlah berlebihan dalam mengkonsumsinya. Jika kita menelannya dalam dosis yang berlebihan, suplemen antuoksidan bukan lagi suplemen, namun racun. Susahnya, ambang overdosis itu tak bisa dipukul rata untuk semua individu. Tergantung pada status kesehatan,pola makan,pola aktivitas, dan kondisi lingkungan. Menelan suplemen dibawah ambang sekalipun tak selalu bebas dari efek samping. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan berfikir dapat membebaskan gangguan kesehatan dengan hanya mengkonsumsi suplemen antioksidan, tanpa mau membatasi bahan makanan sumber radikal bebas. (berbagai sumber)

Anda mungkin juga menyukai