Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah biologi ini dengan sebaik-baiknya berdasarkan ilmu yang saya peroleh dari berbagai buku pengetahuan maupun media informasi atau internet. Dalam makalah biologi ini saya memberikan sebuah informasi tentang penyakit anemia (kurang darah) serta penyebab dan cara mecegahnya. Bagi para pelajar, kami berharap dengan makalah biologi ini mampu menambah kreatifitas dan keterampilannya di bidang pengetahuan alam ini. Dan tak lupa juga saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini begitu juga dengan guru pembimbing kami, yaitu : pak Wiroso Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan saya dalam menyusun makalah biologi ini. Mudah mudahan makalah ini mampu menambah wawasan dan pengetahuan bagi semua yang membacanya. Untuk itu kami mohon kritik dan saran membangun. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Sidoarjo, 30 November 2011 Penyusun

Shelvinia Agustin .A
Makalah Biologi ANEMIA Page 1

DAFTAR ISI
Cover1 Kata Pengantar.1 Daftar isi2 Pembahasan..3

1. Apakah itu anemia?........................................................................3


2. Kriteria Epidemiologi kegawatan Anemia Who..4

3. Penyebab anemia5 4. Faktor risiko Anemia.8 5. Upaya Penanggulangan Anemia Gizi Besi.9 Kesimpulan.9 Penutup..11

Makalah Biologi ANEMIA

Page 2

PEMBAHASAN
1. Apakah itu anemia?
Anemia adalah jumlah sel darah merah yang rendah. Sel darah merah, juga disebut eritrosit, dibentuk di sumsum tulang, dengan tugas untuk membawa oksigen dari paru ke jaringan. Pembentukan sel darah merah baru tergantung pada hormon alami yang disebut eritropoitin (EPO, yang dibentuk dan dikeluarkan dari ginjal). Orang yang menderita anemia kurang mampu membawa oksigen di dalam darahnya dan hal ini dapat mengakibatkan rasa lelah, kesulitan bernapas, peningkatan denyut jantung dan pucat. Darah kita (sel darah merah) dapat langsung dihitung atau diperkirakan dengan menggunakan hematokrit atau hemoglobin (Hb). Pemeriksaan ini umumnya disarankan oleh dokter kita setiap satu sampai tiga bulan, tergantung apakah memakai obat-obatan. Penyakit dan pengobatan tertentu dapat menyebabkan Hb kita menurun di bawah batas normal. Segalanya mengenai darah Apabila Hb kita menurun di bawah batas tertentu, tubuh kita mencoba mengatasinya dengan meningkatkan denyut jantung kita. Ketika jantung kita berdetak lebih cepat, hal ini memungkinkan lebih banyak darah dan oksigen yang dialirkan ke seluruh tubuh. Paru kita juga dapat menyebabkan kita bernapas lebih cepat untuk membawa oksigen ke tubuh kita. Pembuluh darah tertentu mengembang untuk memungkinkan lebih banyak darah yang mengandung oksigen masuk ke dalam jaringan. Pembuluh darah lain berusaha untuk menutup, untuk menyimpan oksigen. Pengalihan darah semacam ini dapat menyebabkan kulit kita tampak pucat dan dingin saat disentuh. Tetapi hal ini memungkinkan tubuh kita untuk menyediakan oksigen ke
Makalah Biologi ANEMIA Page 3

organ yang lebih penting. Dengan kegiatan yang meningkat, tubuh kita membutuhkan lebih banyak oksigen sehingga mengakitbatkan kelelahan, kelemahan, jantung berdebar, sesak napas, dan gejala lain.

2. Kriteria Epidemiologi kegawatan Anemia WHo menetapkan kriteria sbb :


Klasifikasi Anemia a. Anemia Defisiensi : Karena kekurangan (defisiensi) zat gizi tertentu b. Anemia Aplastik : Kekurangan produksi sel darah merah. Hal ini bisa terjadi bila sumsum tulang berhenti bekerja sehingga tidak cukup sel darah merah yang dibentuk c. Anemia Hemoragik : Karena pengeluaran darah dari tubuh lewatpendarahan d. Anemia Hemolitik : Karena penghancuran (destruksi) sel darah merah di dalam tubuh Anemia Defisiensi a. Anemia Gizi Besi : Anemia karena kekurangan zat besi didalam tubuh Tanda-Tanda : 1. Pucat, yang dapat dikenal dari penampakan di 2. bibir, jari dan kuku, telapak tangan dan konjuntiva(mata) 3. Denyut jantung cepat 4. Kurang tenaga ( mudah lelah ) 5. Mudah mengantuk 6. Kadang-kadang pusing 7. Kadar Hemoglobin di bawah normal. Dalam tubuh, zat besi sebagian besar terdapat dalam darah sebagai bagian dari protein yang bernama Hemoglobin (Hb) di sel-sel darah berfungsi mengangkut
Makalah Biologi ANEMIA Page 4

oksigen dari aru-paru ke seluruh sel tubuh. Mioglobin di sel-sel otot berfungsi mengangkut dan menyimpan oksigen untuk sel-sel otot b. Anemia Megaloblastik : Anemia karena kekurangan asam folat c. Anemia karena kekurangan zat gizi mikrolain (Vit B12, mineral)

3. Penyebab anemia
Pengobatan sering memicu anemia. Beberapa obat penyebab anemia termasuk tetapi tidak terbatas pada isoniazid, rifampisin, dapson, sulfonamid, nitrofurantoin, dilantin, fenobarbital, alkohol, penisilin, kotrimoksasol, AZT, gansiklovir, dan amfoterisin. Sering kali, menghentikan obat yang mengganggu dapat memulihkan anemia. Tetapi, apabila obat tersebut diperlukan untuk masalah lain, harus ditemukan cara lain untuk menghadapi anemia tersebut. Kekurangan vitamin seperti vitamin B12, asam folik, vitamin A, vitamin B6, vitamin C, vitamin E dan kekurangan zat besi adalah beberapa unsur penyebab anemia. Sebagian besar jenis anemia ini dapat diperbaiki dengan memakai suplemen. Perempuan dan Anemia Anemia megaloblastik berarti bahwa sel darah merah besar dan pucat. Sering kali gejala awal anemia megaloblastik adalah volume sel rata-rata (MCV) tinggi, di atas 98-115. AZT dan d4T dapat memicu peningkatan MCV yang palsu tanpa mengakibatkan anemia. Neuropati periferal dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan gejalanya dapat dipulihkan dengan memberi tambahan vitamin B12. Infeksi HIV dapat memicu sedikit kasus anemia yang parah. Antibodi HIV diperkirakan bekerja bertentangan dengan faktor yang intrinsik (sebuah protein tubuh membutuhkan penyerapan B12 yang cukup). Hal
Makalah Biologi ANEMIA Page 5

ini dapat mengarah pada kekurangan vitamin B12. Tanpa faktor yang intrinsik, tubuh kita tidak dapat menyerap vitamin B12 dari makanan yang kita makan dan selanjutnya mungkin kita membutuhkan vitamin B12. Kekurangan zat besi Penyebab utama lain yang dapat memicu anemia dan kelelahan adalah kekurangan zat besi yang dikenal sebagai mikrositosis (MCV di bawah 98). Zat besi adalah mineral yang memungkinkan oksigen diedarkan dalam sel darah merah. Banyak perempuan kekurangan zat besi. Pola makan yang buruk, dan haid yang parah dapat menyebabkan kekurangan zat besi setiap bulan. Haid yang sering atau berat dapat lazim terjadi pada perempuan yang terinfeksi HIV. Hal ini mengakibatkan kehilangan darah dalam jumlah besar dan anemia. Tablet zat besi dapat dipakai untuk menyembuhkan anemia jenis ini. Tablet tersebut harus dipakai dua sampai tiga kali sehari dengan makanan. Efek dari tablet zat besi adalah tinja yang berwarna lebih gelap. Sumsum tulang yang lemah Penyebab anemia yang terakhir adalah infeksi pada sumsum tulang. Apabila terjadi infeksi maka tidak ada ruang yang cukup dalam sumsum tulang untuk semua sel yang dibutuhkan. Sebagai akibatnya, sumsum tulang memperlamban produksi sel baru dan melemah, atau tidak dapat lagi memproduksi sel yang dibutuhkan untuk membawa oksigen ke seluruh organ. Beberapa infeksi yang dapat mengakibatkan kegagalan sumsum tulang adalah infeksi mikobakteri (MAC atau TB), infeksi jamur (kriptokokal, histoplasmosis) atau limfoma. Ini adalah infeksi yang biasa terjadi pada pasien AIDS lanjut. Biasanya infeksi ini dapat diobati secara berhasil, tetapi mungkin membutuhkan terapi rumatan untuk tetap menekan infeksi.

Makalah Biologi ANEMIA

Page 6

Usaha mencari penyebab anemia : 1. Hitung darah Hitungan darah lengkap (CBC), dilakukan pada awal. Apabila hasilnya tidak normal, hitung retikulosit (sel darah merah muda), G6PD (apabila kita memakai dapson), zat besi, TIBC, ferritin, B12, folat dan tingkat EPO dapat diukur. Berdasarkan pada gambaran klinis, riwayat haid, olesan periferal termasuk MCV serta tes tinja untuk darah okult (perdarahan saluran GI) barangkali diperlukan. (Dengan kata lain, banyak sekali tes!) 2. Transfusi Segala usaha harus dilakukan untuk mencari penyebab dasar anemia. Transfusi harus dipertimbangkan apabila hemoglobin turun sampai di bawah 8 mg/dL atau pasien bergejala (selalu lemah atau sesak napas), dan tidak ada kontraindikasi lainnya. Upaya harus dilakukan untuk mencegah transfusi darah karena banyak efek samping dan biaya. Pengobatan anemia dimulai dengan diagnosis penyebab dasarnya, apakah itu sebuah infeksi, kekurangan vitamin, kehilangan darah akibat haid berat, pola makan yang buruk atau hipotiroidisme. Apabila semua hasil tes adalah negatif dan kemungkinan kecil terjadinya infeksi, penyebab dasarnya mungkin adalah bukti adanya penyakit kronis terkait dengan HIV. Anemia terkait HIV telah menunjukkan tanggapan terhadap penggantian EPO. Pemberian EPO (obat anemia) adalah yang terbaik untuk mendorong pembentukan sel darah merah pada perempuan dengan cadangan zat besi yang cukup dan tingkat albumin normal walau dalam kondisi EPO rendah (di bawah 500 mU/ml). Obat ini diberikan secara suntikan di bawah kulit dan dulu dilakukan tiga kali seminggu. Berdasarkan informasi yang baru, EPO dapat diberi sebanyak 40.000 unit di bawah kulit seminggu sekali. EPO
Makalah Biologi ANEMIA Page 7

biasanya menyebabkan retikulositosis yang diikuti dengan peningkatan Hb dan hematokrit setelah dua hingga enam minggu. [Catatan: EPO sangat mahal di Indonesia, sehingga jarang terajngaku.] Di dalam beberapa penelitian, mereka yang mempunyai jumlah CD4 lebih rendah atau AIDS, mereka yang diobati untuk infeksi oportunistik, anemia, usia, transfusi darah atau terapi ART, penggunaan EPO dikaitkan dengan penurunan risiko kematian. Meskipun faktor untuk lain mungkin belum anemia dimasukkan, penggunaan EPO pengobatan

dihubungkan dengan peningkatan ketahanan hidup pada penyakit HIV. Terapi EPO mungkin juga berperan sebagai pendukung pada beberapa pasien terinfeksi HIV dengan meningkatkan Hb, mengurangi kelelahan, dan mengurangi kebutuhan transfusi sel darah merah.

4. Faktor risiko Anemia


Sebanyak 70-80 persen pasien terinfeksi HIV mengembangkan anemia pada suatu saat selama infeksinya. Beberapa uji klinis memberi kesan bahwa anemia merupakan risiko independen terhadap penurunan ketahanan hidup pasien dengan penyakit HIV. Tidak jelas apakah anemia merupakan satu-satunya penyebab menurunnya ketahanan hidup atau apakah anemia menjadi bagian dari penyakit oportunistik yang menyertainya seperti penyakit Mycobacterium avium atau virus sitomegalo. Sebuah penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins menemukan bahwa anemia adalah factor risiko kematian yang cukup besar pada pasien HIV. Sering kali perempuan menjadi begitu terbiasa terhadap rasa lelah sehingga mereka mungkin tidak pernah melaporkannya ketika mengunjungi dokter. Kadang-kadang anemia begitu lazim ditemukan,
Makalah Biologi ANEMIA Page 8

sehingga para dokter mungkin tidak menyadari dampak yang dapat diakibatkannya pada tingkat tenaga perempuan.

5. Upaya Penanggulangan Anemia Gizi Besi 1. Suplementasi


2. Fortifikasi 3. Membatasi pembuangan zat besi dari tubuh secara patologis 4. Penyuluhan

6. KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan, anemia umum ditemukan pada orang yang terinfeksi HIV dan mungkin sebagai faktor penyebab rasa kelelahan. Anemia dapat berperan penting dalam ketahanan dan mutu hidup Anda. Penting untuk mengetahui hitungan darah kita dan apakah kita mengalami anemia, sebaiknya kita membahas pilihan kita dengan dokter. Prevalensi anemia gizi yang tinggi pada anak sekolah membawa akibat negatif yaitu tingginya rendahnya angka kekebalan kesakitan. tubuh Dengan sehingga demikian menyebabkan

konsekuensi fungsional dari anemia gizi menyebabkan menurunnya kualitas sumber daya manusia Khusus pada anak balita, keadaan anemia gizi secara perlahan lahan akan menghambat pertumbuhan dan perkambangan kecerdasan, anak anak akan lebihmudah terserang penyakit karena penurunan daya tahan tubuh, dan hal ini tentu akan melemahkan keadaan anak sebagai generasi penerus . Penyebab utamaanemia gizi adalah konsumsi zat besi yang tidak cukup dan absorbsi zat besi yang rendah dan pola makan yang sebagian besar terdiri dari nasi dan menu yang kurang beraneka ragam. Selain itu infestasi cacing tambang memperberat keadaan anemia yang diderita pada daerahdaerah tertentu terutama
Makalah Biologi ANEMIA Page 9

daerah pedesaan), menyatakan bahwa anemia gizi juga dipengaruhi oleh faktorfaktor lain seperti sosial ekonomi, pendidikan, status gizi dan pola makan, fasilitas kesehatan, pertumbuhan, daya tahan tubuh dan infeksi. Faktor- faktor tersebut saling berkaitan. Selama ini upaya penanggulangan anemia gizi masih difokuskan pada sasaran ibu hamil, sedangkan kelompok lainnya seperti bayi, anak balita, anak sekolah dan buruh berpenghasilan rendah belum ditangani. Padahal dampak negatif yang ditumbuhkan anemia gizi pada anak balita sangatlah serius, karena mereka sedang dalam tumbuh kembang yang cepat, yang nantinya akan berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasannya. Mengingat mereka adalah penentu dari tinggi rendahnya kualitas pemuda dan bangsa kelak. Penganganan sedini mungkin sangatlah berarti bagi kelangsungan pembangunan. Maka, anemia sudah sangat penting untuk segera ditanggulangggi.

Makalah Biologi ANEMIA

Page 10

PENUTUP
Demikian yang dapat saya berikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati sya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Wassalamu;alaikum Wr.Wb

Makalah Biologi ANEMIA

Page 11

Anda mungkin juga menyukai