Anda di halaman 1dari 5

Pantangan Makanan Penyakit Kanker Usus yang harus dihindari ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh

penderita kanker usus diantaranya : Daging Beberapa macam daging dagingan yang harus dihindari diantaranya :

dagingan

Daging unggas, biasanya untuk memacu pertumbuhan ternak atau unggas digunakan obat-obatan kimia termasuk hormon yang disuntikkan ke dalam tubuh hewan sehingga bobot ternak atau unggas cepat meningkat. Seafood seperti udang, kerang, kepiting, cumi mengandung kandungan lemak tinggi. Ikan asin yang diolah dari bahan tidak segar mengalami penguraian sehingga menjadi bahan allergen yang mengundang reaksi imunitas tubuh. Akibatnya, tubuh akan merasa meriang, gatal-gatal, dan bengkak. Lemak daging Sapi, Kerbau, Kambing, Babi memfasilitasi pertumbuhan sel yang tidak normal.

Sayur-sayuran

Durian menghasilkan alkohol sehingga merangsang berkembangnya sel kanker. Lengkeng dan Nangka mengandung zat yang dapat medorong pertumbuhan sel kanker. Sawi putih dan kangkung mengurangi efektivitas kinerja obat-obatan. Cabai merangsang aktifitas bawah sadar sehingga menurunkan jumlah oksigen dalam tubuh. Tauge mengandung zat yang mendorong pertumbuhan sel kanker. Dan yang terkahir adalah beberapa Makanan yang diawetkan karena mengandung senyawa kimia yang dapat berubah menjadi karsinogenaktif.

TUMOR GANAS Karsinoma pada usus halus jarang terjadi. Tetapi lebih sering terjadi pada penderita penyakit Crohn di usus halus. Limfoma, kanker yang terjadi pada sistem getah bening, bisa tumbuh pada bagian tengah usus halus (jejunum) atau bagian bawah usus halus (ileum). Limfoma bisa menyebabkan bagian usus menjadi kaku dan memanjang. Kanker ini lebih sering ditemukan pada penderita penyakit seliak. Usus halus, terutama ileum, adalah bagian yang paling sering terkena tumor karsinoid. Tumor bisa menyebabkan penyumbatan dan perdarahan ke dalam usus, yang bisa menimbulkan gejala berupa darah dalam tinja, nyeri kram perut, perut menggelembung dan muntah. Tumor karsinoid bisa mengeluarkan hormon yang menyebabkan diare dan kemerahan di kulit. Diagnosis kanker usus halus dibuat berdasarkan hasil foto rontgen barium, endoskopi atau pembedahan eksplorasi. Pengobatan terbaik adalah pengangkatan tumor. Hindari makanan berlemak. Lemak adalah tempat subur untuk pertumbuhan kanker dan merupakan zat yang menyimpan berbagai penyakit. Lemak juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga virus, bakteri penyakit dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuh. Kebiasaan makan dengan makanan berlemak tinggi harus segera di tinggalkan

Berikut ini beberapa makanan yang paling banyak mengandung serat.


Sayur-sayuran : Wortel yang belum dimasak, daun selada, brokoli, kentang manis dan asparagus yang sudah dimasak. Tomat dan sayuran yang dijus. Kacang-kacangan : Kacang, dan berbagai macam polong polongan. Biji bijian. Buah-buahan : Pisang, apel, buah pir, buah beri dan buah yang dikeringkan. Padi-padian : Padi padian, gandum, beras merah, pop corn dan oatmeal.

Jenis sayuran yang banyak mengandung serat


Kacang panjang Bayam Kecipir Brokoli Pare Daun talas Rebung Pecay Kecambah Kedelai Sawi Mentimun

Jenis buah-buahan yang banyak mengandung serat


Lemon Pisang Nanas segar Jeruk Mangga Pepaya

Sebagai saluran terakhir pencernaan makanan, usus berpotensi terkena kanker dari makanan yang kita konsumsi. Ada lima stadium dengan sifat masing-masing dan besaran kemungkinan bertahan hidup yang semakin kecil bagi pasien. Gejala

Lelah, sesak napas waktu bekerja, dan kepala terasa pening. Pendarahan pada rektum, rasa kenyang bersifat sementara, atau kram lambung serta adanya tekanan pada rektum. Adanya darah dalam tinja, seperti terjadi pada penderita pendarahan lambung, polip usus, atau wasir. Pucat, sakit pada umumnya, malnutrisi, lemah, kurus, terjadi cairan di dalam rongga perut, pembesaran hati, serta pelebaran saluran limpa.

Penyebab

Kontak dengan zat-zat kimia tertentu seperti logam berat, toksin, dan ototoksin serta gelombang elektromagnetik. Pola makan yang buruk, antara lain terlalu banyak daging dan lemak yang tidak diimbangi buah dan sayuran segar yang banyak mengandung serat. Zat besi yang berlebihan diantaranya terdapat pada pigmen empedu, daging sapi dan kambing serta tranfusi darah. Lemak jenuh dan asam lemak omega-6 (asam linol). Minuman beralkohol, khususnya bir. Usus mengubah alkohol menjadi asetilaldehida yang meningkatkan risiko menderita kanker kolon. Obesitas. Bekerja sambil duduk seharian, seperti para eksekutif, pegawai administrasi, atau pengemudi kendaraan umum.

Pemeriksaan medis

Fiberoptik kolonoskopi: Memasukkan sejenis pipa terbuat dari serat optik ke dalam usus melalui anus (dubur). Kamera yang terdapat pada alat itu bisa digunakan untuk melakukan pemeriksaan apakah dalam usus terdapat polip atau tidak. CT Scan. Pemeriksaan darah: Menentukan tumor marker CEA (carcino-embryonis antigen) dalam darah.

Perawatan

Kemoterapi Radiasi Operasi: Pemotongan usus besar yang sakit, dan menyambungkan kembali dua ujung bagian usus besar yang sehat. Teknik laparoskopi: Melalui beberapa lubang kecil yang dibuat dibeberapa titik di perut. Operasi dilakukan dengan alat-alat kecil yang dioperasikan lewat lubang-lubang itu dan dipantau lewat layar monitor.

Pencegahan

Konsumsi banyak makanan berserat. Untuk memperlancar buang air besar dan menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi dalam usus besar. Asam lemak omega-3, yang banyak terdapat dalam ikan tertentu. Kosentrasi kalsium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin. Susu yang mengandung Lactobacillus acidophilus. Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang air besar. Hidup rileks dan kurangi stres.

Anda mungkin juga menyukai