10/29/2012
Gilar Saparenggana
Di dalam sistem SCR, penguapan amoniak di injeksikan ke dalam sistem aliran gas buang, yang mana sebagai pengurang adanya Katalis, dan juga untuk mengurangi emisi sampai 95 %. Reagent Amonia (NH3) bereaksi dengan membentuk nitrogen dan air. Reksi stoikiometrinya sekitar 1,0 (mol dari Amonia (NH3) per mol dari NOx yang berkurang).
10/29/2012
Gilar Saparenggana
Amonia Di desain nilainya berkisar 2-10 ppm. Dengan desain yang memadai ini sistem SCR dapat di instal atau di pasangkan di plant baru ke PC, CFB, atau terhadap sistem pembakaran pada unit turbin dengan menggunakan bahan bakar batu bara, fuel, atau gas alam dengan efek yang sangat kecil di dalam peralatan plant.
10/29/2012
Gilar Saparenggana
10/29/2012
Gilar Saparenggana
Proses Reaksi
4NO + 4 NH 3 + O 2 4 N 2 + 6 H 2 O ........... 14-3 2 NO 2 + 4 NH 3 + O 2 3 N 2 + 6 H 2 O ........ 14-4 Dengan reaksi sekunder yang lainnya: 2 SO 2 + O 2 2 SO 3 .................................... 14-5 2 NH 3 + SO 3 + H 2 O (NH 4) 2 SO 4 ............. 14-6 NH 3 + SO 3 + H 2 O NH 4 HSO 4 ................. 14-7
10/29/2012
Gilar Saparenggana
Reaksi berpotensi adalah oksidasi S02 untuk S03 (Reaksi 14-5) dan potensi selanjutnya reaksi S0 3 dengan amonia yang tidak bereaksi untuk membentuk amonium bisulfat (Reaksi 14-6). Konversi dari S0 2 sampai S0 3 sangat meningkat pada suhu di atas kira-kira 700 F. Oleh karena itu, untuk aplikasi yang menggunakan bahan bakar yang mengandung sulfur, injeksi amonia (operasi SCR) harus terbatas pada suhu di bawah 660-700 F.
10/29/2012
Gilar Saparenggana
TERIMA KASIH
10/29/2012
Gilar Saparenggana