Anda di halaman 1dari 44

MALARIA

Oleh Febriana Muchtar

Pendahuluan Prevalensi Patogenesis Dampak Penanggulangan

Pendahuluan
Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Malaria adalah suatu penyakit protozoa dari genus plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina.

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia, ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina (WHO 1981).

PREVALENSI

Setiap tahun lebih dari 500 juta penduduk dunia terinfeksi malaria dan lebih dari 1.000.000 orang meninggal dunia. Kasus terbanyak terdapat di Afrika dan beberapa negara Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan beberapa bagian negara Eropa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, setiap tahun 350 juta hingga 500 juta orang terinfeksi malaria, dan 700 ribu hingga 2,7 juta diantaranya meninggal dunia, termasuk lebih dari 1 juta anak di Afrika.

Hampir 50% penduduk beresiko terinfeksi Penyakit malaria Insiden malaria pada ibu hamil berkisar 7-24% tergantung pada tingkat endemisitas daerah. Penyakit Malaria mengenai semua usia mulai dari Bayi, Balita,anak-anak, usia remaja bahkan pada usia produktif.

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap malaria. Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 Kabupaten endemis dari 495 Kabupaten yang ada, dengan perkiraan sekitar 45% penduduk berdomisili di daerah yang berisiko tertular malaria. Jumlah kasus pada tahun 2006 sebanyak 2.000.000 dan pada tahun 2007 menurun menjadi 1.774.845.

Klasifikasi daerah Endemis :


Endemis tinggi (API>5 ), Endemis sedang (API 1-<5), Endemis rendah (API 0-1) dan Bebas malaria (API=0)

Annual Parasite Incidence (API) adalah angka kesakitan per 1000

penduduk beresiko dalam satu tahun.

Berdasarkan Data Riskesdas 2007

Prevalensi Nasional : 2,85% Sultra : 2,16%


3 Provinsi dengan prevalensi yang cukup tinggi adalah : 1. Papua Barat : 26,14% 2. Papua : 18,41% 3. NTT : 12,0%

Berdasarkan Data Riskesdas 2010 Prevalensi Nasional : 10,6% Sultra : 7,1% 5 Provinsi dengan prevalensi yang cukup tinggi adalah : 1. Papua Barat : 33,8% 2. Gorontalo : 28,6% 3. Papua : 25,9% 4. NTT : 25,3% 5. Maluku Utara : 20,8

PATOGENESIS MALARIA

Gejala yang klasik yaitu terjadinya "Trias Malaria" secara berurutan: 1. periode dingin (15-60 menit): mulai menggigil, penderita sering membungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar dan gigi-gigi saling terantuk, diikuti dengan meningkatnya temperatur; 2. Periode panas: muka penderita merah, nadi cepat dan panas badan tetap tinggi beberapa jam, diikuti dengan keadaan berkeringat; 3. Periode berkeringat: penderita berkeringat banyak dan temperatur turun dan penderita merasa sehat.

PENULARAN

Menurut epidemiologi penularan malaria secara alamiah terjadi akibat adanya interaksi antara tiga faktor yaitu :

Host Agent Environment

HOST (PEJAMU)
1. Manusia (host intermediate) Pada dasarnya setiap orang bisa terinfeksi oleh agent atau penyebab penyakit dan merupakan tempat berkembang biaknya atau perbanyakan agent (parasit plasmodium). 2. Nyamuk Anopheles (host definitive) Hanya nyamuk Anopheles betina yang menghisap darah, darah diperlakukan untuk pertumbuhan atau pemasakan telurnya.

AGENT
Agent malaria adalah Parasit Plasmodium Plasmodium hidup di dalam tubuh manusia dan dalam
tubuh nyamuk.

which infect humans


Plasmodium vivax (tertian)

Plasmodium species

Plasmodium ovale (ovale)


Plasmodium falciparum (tropika)

Plasmodium malariae (quartian)

Environment
Environment (lingkungan) adalah lingkungan dimana manusia dan nyamuk berada. Nyamuk berkembang biak dengan baik bila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan oleh nyamuk untuk berkembang biak.

Kasus impor adalah kasus yang berasal dari luar wilayah. Kasus indigenous adalah kasus yang berasal dari penularan di wilayah setempat. Kasus induced adalah kasus yang penularannya melalui transfusi darah, atau melalui plasenta ibunya, dan bukan penularan melalui vektor. Kasus introduced adalah kasus penularan setempat generasi pertama yang berasal dari kasus impor.

DAMPAK

Penyakit Malaria mengenai semua usia mulai dari Bayi, Balita,anak-anak, usia remaja bahkan pada usia produktif

1.Dampak terhadap kesehatan

status

a. Angka kesakitan b. Angka kematian Resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada ibu dengan malaria meningkat 2 kali dibandingkan dengan ibu hamil tanpa malaria.

Malaria

Jika seorang wanita hamil mengidap malaria, dapat menyebabkan anemia dan anemia ini akan memperbesar resiko kematian pada saat atau setelah persalinan. Penyakit malaria pada masa hamil dapat pula menyebabkan keguguran atau kelahiran dini, bayi terlalu kecil, atau kelahiran mati.

2.Dampak ekonomi
Kehilangan waktu bekerja, Biaya pengobatan meningkat penurunan tingkat kecerdasan dan produktivitas kerja

PENANGGULANGAN

Pengendalian Malaria
1. Pemberantasan Vektor a. Penangulangan vector dilakukan dengan cara membunuh nyamuk dewasa (penyemprotan rumah dengan

Insektisida ).

b. kegiatan anti jentik dan mengurangi atau menghilangkan tempat-tempat perindukan, sehingga perkembangan jumlah (Density) nyamuk dapat

dikurangi.

2. Pengendalian Vektor
a. Penyemprotan rumah penyemprotan dilakukan pada semua bangunan yang ada b. Larviciding kegiatan anti larva yang dilakukan dengan cara kimiawi c. Pengendalian larva dengan cara hayati d. Pengolahan lingkungan e. Kelambunisasi adalah pengunaan kelambu yang terlebih dahulu dicelup dengan insektisida permanent 100EC yang berisi bahan aktif permethrin.

3. Diagnosis dan Pengobatan Selain pencegahan, diagnosis dan pengobatan malaria juga merupakan upaya pengendalian malaria yang penting.

Pemeriksaan Sediaan Darah (SD)

Untuk diagnosis malaria salah satu yang perlu dilihat adalah pemeriksaan sediaan darah . Untuk itu dukungan dari pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjaminan ketersediaan bahan/reagen lab/mikroskospis malaria, kemampuan petugas kesehatan, jangkauan pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat malaria.

Pencegahan Malaria
Pencegahan sederhana dapat dilakukan oleh masyarakat, antara lain : 1. Menghindari atau mengurangi gigitan nyamuk malaria, dengan cara tidur memakai kelambu, tidak berada diluar rumah pada malam hari, mengolesi badan dengan lotion anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela.

2.Membersihkan tempat sarang nyamuk, dengan cara membersihkan semak-semak disekitar rumah dan melipat kain-kain yang bergantungan, mengusahakan didalam rumah tidak gelap, mengalirkan genangan air serta menimbunnya. 3.Membunuh nyamuk dewasa (penyemprotan dengan insektisida) 4.Membunuh larva dengan menebarkan ikan pemakan larva 5.Membunuh larva dengan menyemprot larvasida.

Malaria - Prevention

Anda mungkin juga menyukai