Anda di halaman 1dari 17

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat tuntunan dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Gelombang, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. kami
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


Medan, Januari 2012


Penulis
ii

DAFTAR ISI


Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii

Bab I : PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................... 1

Bab II : PEMBAHASAN
A. GELOMBANG ............................................................................. 2
1. Pengerian Gelombang ............................................................. 2
2. Macam-Macam Gelombang berdasarkan arah getaran ........... 3
3. Sifat-sifat gelombang .............................................................. 5
4. Beberapa rumus yang menyertai gelombang beserta dan
penyelesaiannya ....................................................................... 10

Bab III : PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................... 14


Daftar Pustaka
1

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari alam sekitarnya, salah satunya
adalah keberadaan gelombang. Sebagai contoh, cahaya matahari dan bunyi.
Cahaya matahari merupakan kumpulan gelombang transversal dengan bermacam-
macam frekuensi dan amplitudo. Begitu pula dengan bunyi. Bunyi yang kita
dengar merupakan gelombang longitudinal yang terdiri dari berbagai rapatan dan
renggangan.Semakin majunya pola pikir manusia mendorong terciptanya aplikasi
yang memanfaatkan gelombang. Penerapan gelombang sebagai aplikasi ini dapat
ditemukan di sekeliling kita..
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. GELOMBANG
1. Pengertian gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu
gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan
mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga
terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya
memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan
energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium
berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Malahan,
setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu.
Suatu medium disebut:
1. linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa
dijumlahkan,
2. terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas
3. seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda
4. isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda


3

2. Macam-macam gelombang Berdasarkan arah getar:
1. Gelombang transversal arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.
Suatu gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang trasnversal jika
partikel-partikel mediumnya bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus
terhadap gerak gelombang. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali.
Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun
dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Bentuk gelombang
transversal tampak seperti gambar di bawah.

Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada
bidang horisontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis
putus-putus yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang
menyatakan posisi setimbang medium (misalnya tali atau air). Titik tertinggi
gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah. Amplitudo
adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur
dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada
gelombang disebut panjang gelombang (disebut lambda huruf yunani).
Panjang gelombang juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak
atau jarak dari lembah ke lembah.
2. Gelombang longitudinal arah getarnya searah dengan arah rambatnya.
Perhatikan gambar di bawah
4


Pada gambar di atas tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah
rambatan gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang
pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat,
sedangkan regangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling
menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah,
maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang
gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang
berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan
berurutan pada rapatan atau regangan (lihat contoh pada gambar di atas).
Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara.
Udara sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang
sepanjang arah rambat gelombang udara. Berbeda dengan gelombang air atau
gelombang tali, gelombang bunyi tidak bisa kita lihat menggunakan mata. anda
suka mendenger musik khan ? nah, coba sentuh loudspeaker ketika dirimu sedang
memutar lagu. Semakin besar volume lagu yang diputar, semakin keras
loudspeaker bergetar. Kalau diperhatikan secara seksama, loudspeaker tersebut
bergetar maju mundur. Dalam hal ini loudspeaker berfungsi sebagai sumber
gelombang bunyi dan memancarkan gelombang bunyi (gelombang longitudinal)
melalui medium udara.
- Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui :
1. Gelombang mekanik yang dirambatkan
adalah gelombang mekanik dan untuk perambatannya diperlukan medium.
5

2. Celombang elektromagnetik yang dirambatkan
adalah medan listrik magnet, dan tidak diperlukan medium.
- Berdasarkan amplitudonya:
1. Gelombang berjalan gelombang yang
amplitudonya tetap pada titik yang dilewatinya.
2. Gelombang stasioner gelombang yang amplitudonya
tidak tetap pada titik yang dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah
gelombang datang dan pantul yang masing-masing memiliki frekuensi dan
amplitudo sama tetapi fasenya berlawanan.
3. Sifat-sifat Gelombang
Pada pembahasan ini kita akan mempelajari sifat sifat gelombang yang
meliputi pemantulan, pembiasan, disperse, interferensi, difraksi dan polarisasi.
a. Pemantulan Gelombang (Refleksi Gelombang)

gambar:refraksi gelombang
6

Pemantulan gelombang pada tangki riak, pada pemantulan ini diperoleh
gelombang lingkaran yang pusatnya adalah sumber gelombang S. Gelombang
pantul yang dihasilkan oleh bidang lurus juga berupa gelombang lingkaran S
sebagai pusat lingkaran. Jarak S ke bidang pantul sama dengan jarak s ke bidang
pantul.
Menurut Hukum Snellius, gelombang datang, gelombang pantul, dan garis
normal berada pada satu bidang dan sudut dating akan sama dengan sudut pantul,
seperti tampak pada gambar berikut:
Muka Gelombang

Muka gelombang (Front wave) didefinisikan sebagai tempat kedududkan titik
titik yang memiliki fase yang sama pada gelombang, pada gambar di samping
ini menunjukkan lingkaran lingkaran tersebut merupakan muka gelombang.
Jarak antara muka gelombang yang berdekatan sama dengan satu gelombang ().
Sinar gelombang adalah garis yang ditarik dengan arah tegak lurus terhadap muka
gelombang
b. Pembiasan Gelombang (Refraksi Gelombang)
Pada pemantulan gelombang, gelombang yang tiba di batas medium akan
dipantulkan ke arah semula. Pada pembiasan, gelombang yang mengenai bidang
batas antara dua medium, sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan
diteruskan atau dibiaskan. Gelombang yang dibiaskan ini akan mengalami
pembelokan arah dari arah semula tergantung pada mediumnya.
Pada medium kedua, cepat rambat gelombang mengalami perubahan dan
perubahan ini pun tergantung pada mediumnya. Dengan kata lain, pembiasan
7

gelombang adalah pembelokan arah lintasan gelombang etelah melewati bidang
batas antara dua medium yang berbeda.

Gambar pembiasan sinar dari udara ke air

Pada gambar diatas diperlihatkan pembiasan cahaya dari medium udara dengan
indeks bias n, ke medium air yang memiliki indeks bias n2. Menurut Hukum
Snellius tentang pembiasan:
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias, terletak pads satu hidang datar.
2. Sinar yang datang dari medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan
indeks bias yang lebih besar dibiaskan mendekati garis normal, dan
sebaliknya.
3. Perbandingan nilai sinus sudut datang (sin i) terhadap sinus sudut bias (sin r)
dari satu medium ke medium lainnya selalu tetap. Perbandingan ini disebut
sehagai indeks bias relatif suatu medium terhadap medium lain. Secara
matematis Hukum Snellius dapat dirumuskansebagai berikut:
c. Interferensi Gelombang

8

Keterangan:
(a) Dua Gelombang Sefase
(b) Dua gelombang berlawanan fase
Dua gelombang disebut .sefase. jika kedua gelombang tersebut memiliki
frekuensi sama dan pada setiap saat yang sama memiliki arah simpangan yang
sama pula. Adapun dua gelombang disebut berlawanan fase, jika kedua
gelombang tersebut memiliki frekuensi sama, dan pada setiap seal yang sama
memiliki arah simpangan yang berlawanan. Jika dua gelombang sefase dan dua
gelombang berlawanan fase mengalami interferensi, akan didapatkan seperti
gambar dibawah ini:

Keterangan:
(a) Interferensi maksimum dua gelombang sefase
(b) Interferensi minimum dua gelombang berlawanan fase
d. Difraksi gelombang

Peristiwa difraksi atau lenturan dapat terjadi jika sebuah gelombang
melewati sebuah penghalang atau melewati sebuah celah sempit. Pada suatu
9

medium yang serba sama, gelombang akan merambat lurus. Akan tetapi, jika pada
medium tersebut gelomhang terhalangi, bentuk dan arah perambatannya dapat
berubah.
Perhatikan Gambar diatas. Sebuah gelombang pada permukaan air
merambat lurus. Kernudian, gelombang tersebut terhalang oleh sebuah
penghalang yang memiliki sebuah celah sempit. Gelombang akan merambat
melewati celah sempit tersebut. Celah sempit seolah-olah merupakan sumber
gelomhang baru. Oleh karena itu. setelah melewati celah sempit gelombang akan
merambat membentuk Imgkaran-lingkaran dengan celah sempit tersebut sebagai
pusatnya.
e. Dispersi Gelombang

Perubahan bentuk gelombang ketika melewati suatu medium disebut
disperse gelombang. Gelombang longitudinal, seperti gelombang bunyi, kecil
sekali mengalami disperse atau bahkan tidak sama sekali. Sifat inilah yang
digunakan dalam pencitraan dengan mengunakan USG (Ultra Sonografi).
Sudut Dispersi
Bila cahaya putih (polikromatik) atau cahaya matahari melewati suatu
prisma maka cahaya yang keluar dari prisma berupa spektrum cahaya matahari
yang terdiri atas warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nilla, dan ungu.
Penguraian warna polikromatik menjadi warna monokromatik yang disebabkan
oleh perbedaan cepat rambat dari masing masing warna disebut dengan disperse.


10

f. Polarisasi Gelombang
Gelombang yang hanya merambat pada satu bidang disebut gelombang
terpolarisasi linier, sedangkan gelombang yang merambat tidak pada satu bidang
disebut gelombang takterpolarisasi.

Keterangan :
'(a) Gelombang terpolarisasi linier pada arah vertical
(b) Gelombang terpolarisasi linier pada arah horizontal
(c) Gelombang takterpolarisasi
Gelombang cahaya terpolarisasi adalah gelombang cahaya yang getarannya hanya
dalam satu bidang, proses untuk mengubah cahaya takterpolarisasi menjadi
cahaya terpolarisasi dikenal sebagai polarisasi.
4. Beberapa Rumus Yang Menyertai Gelombang Beserta Contoh Soal Dan
Penyelesaiannya
a. persamaan gelombang hasil superposisi
y = y
1
+ y
2
= A sin e t + A sin (e t + u A )
contoh soal 1 :
Dua gelombang melalui pada medium dan arah getar yang sama. Jika diketahui
persamaan getaran disuatu titik yang dihasilkan dari setiap gelombang tersebut
adalah y
1
= 0,05 sin ( 16 t t - t x ) m dan y
2
= 0,05 sin ( 16 t t - t x ) m,
tentukanlah :
1 Amplitudo gelombang untuk x = 0,25 m,
2 Simpangan superposisi gelombang x = 0,25 m dan t =
48
1
s.
11

Jawab :
1 superposisi kedua gelombang
y = y
1
+ y
2
= 0,05 sin ( 16 t t - t x ) - 0,05 sin ( 16 t t - t x )

= 0,1 sin ( 16 t t) cos (t x)
= cos (t x) ,1 sin ( 16 t t)
Untu x= 0,25 m, amplitudo super posisi gelombang A
s
adalah :
A
s
= 0,1 cos t x
= 0.1 |
.
|

\
|
2
2
1
= 0,05 2 m = 5 2 cm
2 y = 0,1 cos |
.
|

\
|
4
t
sin |
.
|

\
|
48
16t
= 0,1 cos |
.
|

\
|
4
t
sin |
.
|

\
|
3
t

= 0.1 |
.
|

\
|
2
2
1
|
.
|

\
|
3
2
1
= 0,025 6 m = 2,5 6
persamaan gelombang pantul y
p
= A sin 2 |
.
|

\
|

t
x
T
t

persamaan amplitudo gelombang A
s
= 2A sin 2 |
.
|

\
|

t
x

Menentukan letak perut gelombang x = (2n + 1)
4



12

Contoh soal 2:
Seutas tali yang panjang nya 4 m dengan satu ujung terikat, digetarkan sehingga
pada tali merambat gelombang sinus dengan amplitudo 5 cm,periode 0.2
panjanglombang 25 cm. Jika x adalah jarak sebuah titik dari ujung pantulan,
tentukanlah :
a. persmaam simpang gelombang datang pada x =
3
1
m
b. Ampliytudo superosisi gelombang pada x =
3
1
m
c. Letak perut gelombang dari ujung pemantulan
Jawab :
a. y
p
= A sin 2 |
.
|

\
|

t
x
T
t
= 0,05 sin 2t
|
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

25 , 0
3
1
4
2 , 0
t

= 0,05 sin |
.
|

\
|

3
88
10
t
tt meter
d. Amplitudo superposisi gelombang pada x =
3
1
m
A
s
= 2A sin 2 |
.
|

\
|

t
x
= 2 (0,05) sin 2t
|
|
|
|
.
|

\
|
25 , 0
3
1

= 0,1 sin 2
0
120 sin 1 , 0
3
2
sin 1 , 0
3
2
= = t
t

= 0,1 3 05 , 0 3
2
1
=
|
.
|

\
|
m m
b. letak perut gelombang dari ujung pemantulan

13

x = (2n + 1)
4

dengan n = 0,1,2,3.... dan =


4
1
m
= m m m
16
5
,
6
3
,
6
1
,....
4
5 ,
4
3 ,
4
=


b. persamaan gelombang pada ujung tali bebas
Secara sederhana, persamaan simpangan superposisi gelombang dititik Q
dapat dituliskan menjadi :
y = 2A cos 2 |
.
|

\
|

|
.
|

\
|

t

T
t x
2 sin
contoh soal 1:
Seutas tali panjang 5 m dengan ujun iktannya dapat bergerak bebas, dan ujung
lainnya digetarkan dengan frekwensi 8 Hz sehingga gelombnag merambat dengan
kelajuan 3 ms. Jika diketahui amplitude gelombang 10 cm tentukanlah persamaan
simpang superposisi gelombang dititik p yang berjarak 1 meter dari ujung
pemantulan?
Jawab :
Dik : = 5 f = 8 Hz, v = 3 ms
1
, A = 10 cm = 0,1 m, s danT m
f
v
8
1
,
8
3
= = =
y = 2A cos 2 |
.
|

\
|

|
.
|

\
|

t

T
t x
2 sin
m007Ay2ssaa
= 2(0,1) cos 2
|
|
|
|
.
|

\
|

|
|
|
|
.
|

\
|
8
3
5
8
1
2 sin
8
3
1 t
t t

= 0,2 cos meter t
|
.
|

\
|

3
80
16 sin
3
16 t
t
t

14

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu
gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan
mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga
terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya
memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan
energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium
berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal
Macam-macam gelombang Berdasarkan arah getar:
1. Gelombang transversal arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.
2. Gelombang longitudinal arah getarnya searah dengan arah rambatnya.

Sifat-Sifat Gelombang
a. Pemantulan Gelombang (Refleksi Gelombang)
b. Pembiasan Gelombang (Refraksi Gelombang)
c. Interferensi Gelombang
d. Difraksi gelombang
e. Dispersi Gelombang
f. Polarisasi Gelombang





15

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/35522640/Jurnal-Fisika
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang
http://arifkristanta.wordpress.com/belajar-online/gelombang/

Anda mungkin juga menyukai