Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOKIMIA PROSES PROSES BLEACHING PADA BIODIESEL

Oleh : KELOMPOK 4 1. 2. 3. 4. 5. I Gst Ayu Ananda Dama Sastri Prasetya Dwitama Putu Setia Budi I Komang Putra Adnyana I Nyoman Bangbang P (1011205022) (1011205039) (1011205012) (1011205005) (1011205018)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2011

I.
1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN

1.2 Tujuan 1.3 Rumusan masalah 1.3.1 Apa yang dimaksud dengan proses bleaching? 1.3.2 Bagaimana penerapan proses bleaching pada biodiesel? 1.4 Manfaat II. TINJAUAN PUSTAKA

Kesadaran akan menipisnya minyak bumi, harga minyak yang terus meningkat dan masalah lingkungan hidup telah diintensifkan dengan mencari bahan bakar alternatif. Minyak sayur dan lemak hewan ditemukan menjadi calon terbaik sebagai alternatif sumber energi. Penggunaan secara langsung mereka, bagaimanapun, adalah terbatas karena dua alasan utama yaitu viskositas tinggi dan volatilitas rendah. (Knothe, 2005) Biodiesel ini ditemukan untuk menjadi pengganti terbaik dari bahan bakar petrodiesel, tidak hanya sebanding dengan nilai kalornya tetapi juga memiliki beberapa keunggulan yang lain seperti biodegradable, emisi beracun rendah, titik api yang tinggi, pelumasan yang sangat baik, karbon netral, dan lingkungan bahan bakar penerimaan (Knothe, 2005; Wedel, 1999). Trigliserida untuk produksi biodiesel berasal dari berbagai sumber, yaitu minyak goreng, dimakan minyak, limbah / minyak yang telah digunakan, lemak hewan (Haas & Foglia, 2005), dan baru-baru dari mikroorganisme (Meng et al, 2009). Atau, penggunaan limbah minyak nabati bisa menjadi solusi yang lebih baik karena tersedia melimpah (Gui et al, 2008). Meskipun ekstraksi minyak dari SBC telah banyak yang menggunakannya (Ong, 1983; Hong, 1983; Lee et al, 2000) tetapi penelitian untuk trans-esterifikasi minyak yang diekstraksi menggunakan katalis heterogen masih sangat terbatas. Di sisi lain, penggunaan katalis basa heterogen memiliki banyak manfaat, yaitu aktivitas yang lebih tinggi, kondisi reaksi ringan, toleransi terhadap FFA dan kadar air; katalis tahan lama, dan biaya rendah (Ebiura et al, 2005; Liu et al, 2008). Penggunaan CaO dalam trans-esterifikasi telah digunakan selama bertahun-tahun (Peterson & Scarrah, 1984), tetapi limbah minyak SBC yang diproses dengan trans-esterifikasi menggunakan CaO sangat terbatas.

III. 3.1

PROSES

Definisi Bleaching Bleaching adalah proses pemucatan atau pemutuhan. Tujuan utama dari proses ini

adalah untuk menjernihkan bahan dengan cara mengadsorpsi zat-zat warna dalam bahan. Pemucatan dilakukan pada kisaran suhu 50 -120 o C, pemilar 0,5 -2,5% dan kisaran waktu kontak 0-150 menit. Terdapat beberapa cara pemucatan, yaitu : a. Menggunakan senyawa kimia Zat yang dapat digunakan,seperti oksigen, ozon, peroksida, dikromat, permanganate, klorin, hipoklorit) b. Pemucatan dengan hidrogenasi Zat warna karotenoid ( karotenoid menjadi rusak / katalisator data menyerap zat warna) Semua karotenoid merupakan struktur alisiklik C40H56 Propana dapat melarutkan zat warna dan kotoran dalam minyak.

c. Menggunakan pelarut (ekstraksi cair-cair) -

d. Pemanasan Efektif untuk karotenoid Pada suhu 215C, hampa udara Tidak efektif untuk klorofil

e. Dengan adsorben (arang aktif, tanah pemucat) Paling banyak digunakan Prosesnya disebut adsorpsi

3.2

Proses Bleaching pada Biodiesel Biodiesel ditemukan untuk menggantikan kegunaan bahan bakar petrodiesel, tidak hanya sebanding dengan nilai kalornya tetapi juga memiliki beberapa keunggulan yang lain, seperti biodegradable, emisi beracun rendah, titik api yang tinggi, pelumasan yang sangat baik, dan kadar karbon netral. Proses bleaching biodiesel ini menggunakan katalis CaO (kalsium monoksida). Mekanisme kerja CaO dalam reaksi trans-esterifikasi dimulai dengan disasosiasi CaO dan metanol. Kemudian pembentukan anion metoksida dihasilkan dari reaksi antara metanol dan ion hidroksida. Anion kemudian menyerang karbonil karbon untuk membentuk trigliserida antara tetrahedral. Kemudian penataan ulang antara molekul membentuk mol metil ester dan diglyceride.

Kemudian metoksida serangan atom karbon karbonil lainnya di diglyceride, membentuk mol ester metil dan monogliserida yang lain. Akhirnya serangan metoksida lain pada monogliserida menghasilkan total tiga mol metal ester dan mol gliserol.

CaO <> Ca+ + OO- + CHOH <> OH + CHO OH + CHOH <> HO + CHOO R3 C OCR

ROCOR ROCOR R-OCOR O ROCR

ROCOR ROCOR | RO

ROCOR O ROCR OCH


Tetrahedral intermediate

CHO-

Diglyceride anion

Methyl ester

IV.

PENUTUP 4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA Anonimous.2011.Mekanisme Bleaching Earth. http://www.chem-is-try.org/. 10 Oktober 2011

Anda mungkin juga menyukai