Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN MODUL I JARINGAN KOMPUTER LANJUT

INTERNET

NAMA : Ardhi Gunawan Suarsa NIM : 1008605029

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2012

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu, Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kertha wara nugraha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya yang berjudul Internet . Semoga laporan yang penulis buat ini bisa bermanfaat bagi pendidikan, khususnya dalam bidang Teknologi Informasi. Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan modul yang penulis kerjakan ini, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan berikutnya. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini sehingga laporan yang penulis kerjakan bisa selesai tepat pada waktunya. Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru. Om Shantih, Shantih, Shantih Om

September 2012

Penyusun

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv DAFTAR TABEL.....................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang...............................................................................................1 1.2 Tujuan............................................................................................................1 1.3 Manfaat..........................................................................................................2 BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3 2.1 Sejarah internet.............................................................................................3 2.2Internet Protokol.............................................................................................3 2.3 Network Edge...............................................................................................9 2.3.1 Host.......................................................................................................9 2.3.2 Koneksi Internet ( Acces Net )...............................................................9 2.3.3Physical Media ( Media transmisi )......................................................15 2.4 Network Core.............................................................................................16 2.4.1Packet / Circuit Switching....................................................................16 2.4.2Struktur Internet ...................................................................................17 2.5Performance ( Performansi )........................................................................18 2.5.1 Packet loss .........................................................................................18 2.5.2. Delay...................................................................................................19 2.5.3 Throughput..........................................................................................21 2.6 Service Model ............................................................................................21 BAB III PENUTUP................................................................................................22 3.1 Kesimpulan..................................................................................................22 3.2 Saran...........................................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................23

iii

DAFTAR GAMBAR
gambar2. 1: Layer Model OSI.................................................................................5 gambar2. 2: Layer pada model TCP/IP....................................................................6 gambar2. 3: Koneksi Dial Up.................................................................................10 gambar2. 4: Koneksi ISDN....................................................................................11 gambar2. 5: Koneksi Wireless................................................................................13

iv

DAFTAR TABEL
Table 1: Packet loss................................................................................................18 Table 2: Komponen Delay......................................................................................19 Table 3: Delay........................................................................................................20

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Internet (Inter-Network) adalah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya. Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan. Sebuah sistem komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan memiliki nama domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik dengan format tertentu sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis protokol lainnya. 1.2 Tujuan Tujuan pembuatan laporan ini ialah 1. Untuk memperkenalkan pengertian internet dan bagaimana sejarah serta perkembangan internet itu sendiri. 2. Untuk memperkenalkan apa saja mekanisme dari internet sehingga bisa bekerja.

2 1.3 Manfaat Manfaat dari pembuatan laporan ini adalah 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari internet dan bagaimana sejarah serta perkembangannya sampai saat ini. 2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja mekanisme sehingga internet itu bisa bekerja.

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Sejarah internet Internet adalah suatu jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahan Amerika Serikat yang bermarkas di Pentagon pada awal 60-an. Mereka membuat proyek yang bernama ARPA (Advanced Research Project Agency) yang diberi nama ARPANET untuk mendemonstrasikan bagaimana hardware dan software saling berkomunikasi jarak jauh melalui saluran telepon. Proyek ARPANET dibentuk secara khusus oleh Stanford Research University, University of California di St. Barbara, University of California di Los Angeles, dan University of Utah. Mereka membentuk suatu jaringan terpadu pada tahun 1969 dan secara umum ARPANET dikenalkan pada bulan Oktober 1972. Pada 1990, Pemerintah Amerika Serikat memberi izin kepada pihak" swasta dan bisnis untuk menggunakannya. Internet "ditemukan" secara bertahap, melalui inovasi demi inovasi, yang sebenarnya berawal dari teknologi yang dikembangkan untuk kepentingan militer AS pasca-PD II. Tetapi teknologi itu terus berkembang dengan pesat sehingga akhirnya memasuki dunia akademik dan dunia publik setelah beberapa puluh tahun. Internet baru dikenal oleh publik dalam bentuknya yang sekarang pada akhir dasawarsa 1990-an. Pertumbuhan Internet secara pesat juga baru terjadi menjelang tahun 2000. 2.2 Internet Protokol Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar entitas atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entitas atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua entitas dibutuhkan pengertian di antara dua belah pihak. Pengertian inilah yang dapat dikatakan sebagai PROTOKOL. Sehingga protokol merupakan himpunan dari rule, aturan, tata cara yang mengatur komunikasi data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan akan terjadinya komunikasi. Protokol merupakan sebuah rule, prosedur dan pengaturan sejumlah 3

4 operasi peralatan komunikasi data, dalam komunikasi data, aturan-aturan meliputi cara membuka hubungan, mengirim paket data, menginformasi jumlah data yang diterima, dan meneruskan pengiriman data. Beberapa protokol komunikasi telah dikembangkan untuk membentuk jaringan komputer. Kompetisi antar perusahaan komputer seperti DEC, IBM dll. melahirkan berbagai standar jaringan komputer. Hal ini terkadang menimbulkan masalah terutama jika akan melakukan interkoneksi antar berbagai jenis komputer dalam wilayah yang luas dan besar. Pada tahun 70-an Department of Defence(DoD) di Amerika Serikat memelopori pengembangan protokol jaringan komputer yang sama sekali tidak terikat pada jenis komputer maupun media yang digunakan. Protokol yang dikembangkan diberi nama InterNet Protokol dan Transmission Control Protokol atau biasa disingkat TCP/IP. Berbagai protokol tambahan kemudian dikembangkan untuk mengatasi jaringan TCP/IP. Jaringan komputer yang menggunakan TCP/IP kini lebih dikenal sebagai jaringan Internet. Secara umum fungsi protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan kehandalan yang tinggi. 1. Fragmentasi dan Reassembly fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan menjadi paket berita yang utuh. 2. Encaptulation fungsi dari enkapsulasi adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain. 3. Connection control fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi antara transmitter dan receiver. 4. Flow control fungsinya adalah mengatur perjalanan data dari transmitter menuju

5 receiver. 5. Error control dalam perngiriman data tak lepas dari sebuah kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan 6. Transmission service fungsi dari transmission service ini sendiri adalah memberi sebuah pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritasdan keamanan serta perlindungan data. Secara umum lapisan protokol dalam jaringan dapat dibagi menjadi atas tujuh lapisan/layer. Lapisan ini biasa juga disebut sebagai lapisan model OSI, seperti pada gambar berikut ini:

gambar2. 1: Layer Model OSI Masing masing lapisan/layer mempunyai fungsi masing-masing tergantung antara satu dengan yang lainnya serta mempunyai protokol-protokol yang bekerja pada layer tertentu. Hanya saja lapisan model OSI ini tidak menjelaskan bagaimana protokol-protokol yang ada pada layer tersebut, tetapi hanya

6 menjelaskan fungsi dari layer-layer tersebut. Sedangkan model yang menjelaskan fungsi dari protokol-protokol itu sendiri ada dalam model TCP/IP, seperti pada gambar berikut ini:

gambar2. 2: Layer pada model TCP/IP TCP/IP sendiri dikembangkan sebelum model OSI ada. Tetapi lapisanlapisan pada TCP/IP tidak seluruhnya sama dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP terdiri atas empat lapisan saja, Network Access, Internet, Transport, dan Application. Pada TCP/IP ini mencakup 3 lapisan OSI teratas, yakni Application, Presentation, dan Session, serta mencakup 2 lapisan OSI terbawah, yakni Data Link dan Physical. Network Access(Physical dan Data link layer pada model OSI) Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik. Artinya TCP/IP mendukung semua standar dan proprietary protokol lain. Adapun beberapa protokol protokol pada model OSI adalah sebagai berikut : 1) PPP (Point to Point Protokol) merupakan protokol yang digunakan untuk Point to Point pada suatu network. 2) SLIP(Serial Line Interenet Protokol) merupakan protokol yang digunakan untuk sambungan serial. dan beberapa protokol lainnya lagi. Internet Layer(Network layer pada model OSI) Pada lapisan ini TCP/IP mendukung IP dan didukung protokol lainnya, yakni sebagai berikut: oleh protokol-

7 1) IP (Internetworking Protocol) merupakan sebuah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP. IP disebut juga unreliable dan connectionless datagram protocol-a best effort delivery service. IP mentransportasikan data dalam paket-paket yang disebut datagram. 2) ARP (Address Resolution Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk menyesuaikan/mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik(Physical Address) dari sebuah komputer. 3) RARP (Reverse Address Resolution Protocol) merupakan kebalikan dari ARP(Address Resolution Protokol) yakni mengetahui physical address melalui alamat IP. 4) ICMP (Internet Control Message Protocol) merupakan sebuah mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host dan gateway untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah kepada host pengirim. 5) IGMP (Internet Group Message Protocol) digunakan untuk memfasilitasi transmisi message yang simultan kepada kelompok/group penerima. Transport Layer( Transpot layer pada model OSI) Terdapat 2 protokol utama pada layer ini, yakni: 1) TCP (Transmission Control Protocol) TCP menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi. TCP juga dapat dikatakan protokol transport untuk steram yang realiable. Dalam konteks ini artinya TCP bermakna connection-oriented, dengan kata lain: koneksi end to end harus dibangun dulu di kedua ujung terminal sebelum kedua ujung terminal mengirimkan data. 2) UDP (User Datagram Protocol) UDP merupakan protokol connectionless dan process-to-process yang menambahkan hanya alamat port, cheksum error control, dan panjang

8 informasi data dari lapisan di atasnya. 3) SCTP ( Stream Control Transmission Protokol ) Stream Control Transmission Protokol (SCTP) adalah unicast protokol dan mendukung pertukaran data antara dua sisi secara tepat, meskipun hal ini mungkin dapat diwakilkan dengan banyak IP address. Transmisi pada SCTP adalah full duplex dan memberikan transmisi yang reliable, mampu mendeteksi data hilang, tidak terurut, mengganda (duplikat), atau rusak. SCTP bersifat message oriented dan mendukung framing dari individual Application Layer (Application, Presentation, dan Session pada model OSI) Terdapat berbagai macam protokol pada layer ini, yakni: 1) HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) Merupakan protokol yang digunakan untuk transfer sebuah web dari sebuah web server menuju web client melalui web browser, HTTP mempunyai suatu metode untuk mengamankan sebuah URL pada protokol ini, yakni HTTPS (HyperText Transfer Protocol over Secure Socket Layer). HTTPS bukan merupakan protokol. 2) DNS (Domain Name System) Merupakan protokol yang digunakan memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat. 3) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Merupakan protokol yang digunakan untuk distribusi 4) FTP (File Transfer Protocol) Adalah protokol yang digunakan untuk transfer file dari suatu server kepada suatu client dengan command put dan get dalam proses transfer file. 5) POP3 (Post Office Protocol) POP adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent/mail delivery agent, pada protokol ini sebuah IP pada suatu jaringan dengan jumlah IP terbatas pada network yang akan digunakan.

9 mail akan di download ke dalam jaringan lokal. 6) SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Adalah suatu protokol yang berguna untuk mengirimkan suatu mail kepada mail client lain melalui perantara mail server. 2.3 Network Edge 2.3.1 Host Host atau end-system, Seorang pelanggan pada layanan jaringan komunikasi. Host biasanya berupa individual workstation atau personal computers(PC) dimana tugas dari Host ini biasanya adalah menjalankan applikasi dan program software server yang berfungsi sebagai user dan pelaksana pelayanan jaringan komunikasi. 2.3.2 Koneksi Internet ( Acces Net ) Untuk dapat tersambung ke jaringan internet, pengguna harus menggunakan layanan khusus yang disediakan ISP melalui media transfer data yang sesuai. Bisa melalui saluran telepon atau media yang lain. Kebutuhan akan koneksi internet yang cepat mendorong pengembangan teknologi komunikasi data yang baru. Dulu, akses internet dial up melalui jaringan telepon dirasa sudah mencukupi. Namun saat ini, layanan itu tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna internet. Pengguna internet tentu ingin membuka halaman-halaman buku elektronik dengan cepat, mendengarkan siaran radio internet, menonton siaran televisi online, telepon internet, atau melakukan konferensi jarak jauh. Semua itu membutuhkan koneksi internet dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, penyedia jasa internet (ISP) menawarkan berbagai macam metode koneksi internet yang dapat dipilih pelanggan sesuai dengan kebutuhannya.

10 Jenis-jenis koneksi internet antara lain : a) Dial Up Komputer yang dilengkapi dengan modem analog dapat melakukan dial up, yaitu menghubungi server milik ISP untuk memperoleh akses internet. Koneksi dial-up tidak hanya menggunakan jalur telepon rumah (PSTN), tetapi juga bisa menggunakan telepon genggam berteknologi CDMA.

gambar2. 3: Koneksi Dial Up Pertama-tama, komputer melalui modem melakukan pemanggilan telepon (dial-up) ke ISP. Setelah terhubung, komputer akan memperoleh akses internet dari ISP tersebut. Untuk mengakhiri koneksi internet, dilakukan dengan memutuskan hubungan telepon. Pelanggan akan dibebani biaya pulsa telepon plus layanan ISP yang jumlahnya bervariasi tergantung lamanya koneksi. Modem dial up mengubah sinyal digital dari komputer menjadi sinyal suara (sinyal analog) yang ditransmisikan melalui kabel telepon atau sebaliknya. Koneksi dilaksanakan, dengan sehingga metode ini paling cukup mudah luas. jangkauannya

Kekurangan paling mendasar adalah masalah kecepatan

11 koneksi. Kualitas jaringan telepon yang terpasang sangat berpengaruh pada kualitas koneksi. Hal ini disebabkan karena lebar pita frekuensi yang dipakai rentan terhadap gangguan (noise) yang ditimbulkan dari lingkungan b) Jaringan Leased Line Jaringan internet leased line artinya jaringan yang tersedia untuk mengakses internet selama 24 jam sehari. Hal ini berbeda dengan dial up, di mana akses internet hanya tersedia pada saat kamu melakukan hubungan ke ISP. Oleh karena itu jaringan leased line juga sering disebut sebagai jaringan dedicated line, yaitu jaringan yang dikhususkan untuk koneksi internet. Jaringan leased line dapat menggunakan jaringan telepon, kabel khusus untuk internet, maupun koneksi wireless.

gambar2. 4: Koneksi ISDN Cara kerja koneksi jenis ini mirip dengan ISDN, yaitu dengan menumpangkan sinyal transmisi data frekuensi

12 tinggi yang membawa data digital di saluran telepon. Dimana ISDN merupakan komunikasi melalui jaringan telepon yang dapat memisahkan aplikasi suara (data analog) dengan data nonsuara seperti teks, gambar, dan video (data digital) pada jaringan yang sama. Pada bagian pelanggan dipasang pemisah sinyal (splitter) yang memisahkan sinyal frekuensi tinggi agar tidak mengganggu sinyal pembicaraan dan sinyal fungsi operasional pesawat telepon. Dengan demikian, kita tetap bisa melakukan panggilan telepon ketika sedang berinternet. Sinyal data frekuensi tinggi diproses dalam modem DSL guna melangsungkan koneksi internet antara pelanggan dengan ISP. c) Jaringan Wireless Koneksi Teknologi gelombang tanpa kabel (wireless data connection) menggunakan gelombang merupakan inovasi baru untuk koneksi internet 24 jam. wireless radio mengirimkan dalam spektrum

elektromagnetik. Wireless merupakan solusi bagi para pengguna internet yang mengalami kesulitan mengakses internet dengan menggunakan kabel seperti serat optik, saluran telepon, atau jaringan kabel lainnya. Diprediksikan jaringan wireless akan menjadi pilihan utama bagi perusahaan-perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya di masa yang akan datang. Selain untuk sambungan langsung ke internet, jaringan wireless ini dapat digunakan untuk menggantikan jaringan LAN dengan kabel yang disebut Virtual Private Network (VPN). Salah satu layanan internet fixed wireless adalah wifi. Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk jaringan lokal

13 nirkabel (Wireless Local Area Network WLAN) yang didasari pada spesifikasi tertentu yang disebut IEEE 802.11. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan jaringan komputer LAN, namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinkan komputer/laptop yang mempunyai kartu nirkabel (wireless card) dan Personal Digital Assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet melalui titik akses yang disebut hotspot.

gambar2. 5: Koneksi Wireless d) Melalui telepon genggam Koneksi merupakan internet lain melalui telepon genggam yang bentuk teknologi wireless

diperuntukkan bagi peralatan bergerak (mobile wireless). Ada beberapa jenis teknologi layanan internet melalui telepon genggam, masing-masing mempunyai kecepatan akses yang berbeda-beda. Untuk meningkatkan kecepatan transfer data melalui telepon genggam, para ahli mengembangkan teknologi generasi kedua (2G) yaitu GPRS (General Packet Radio Service) sebagai salah satu standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki

14 kelebihan dalam kecepatannya yaitu mencapai 115 kbps. GPRS mendukung format data yang lebih luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia. Layanan ini dapat diakses melalui telepon genggam yang mendukung fasilitas GPRS. Teknologi lanjutan dari GPRS untuk memperoleh kecepatan transfer data yang lebih tinggi disebut EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Environment). EDGE sering disebut teknologi komunikasi bergerak generasi 2,5 (2,5 G) yang memiliki kecepatan transfer 384 kbps. Tuntutan pengguna telepon genggam untuk bisa bertelepon sambil bertatap muka (video calling) atau mengirim foto dan video dengan cepat, diperlukan kemampuan transfer data yang lebih cepat lagi. Maka dikembangkan teknologi wireless mobile generasi ketiga (3G), yaitu W-CDMA (Wideband Code Division Multiple Access) atau juga disebut UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service). Layanan 3G ini dapat mencapai kecepatan transfer data hingga 2 Mbps. Saat ini telah tersedia teknologi transfer data yang lebih cepat, yaitu HSDPA (High Speed Downlink Pocket Addressing atau sering disebut 3,5G). Telepon genggam yang mempunyai teknologi HSDPA dapat mengakses internet hingga kecepatan 3,6 Mbps. Bahkan tengah dikembangkan teknologi komunikasi bergerak generasi keempat atau 4G dan 4,5 G yang mampu melakukan transfer data lebih cepat lagi. e) Lokal Area Network ( LAN ) Salah satunya adalah untuk berbagi koneksi internet. Artinya dengan menghubungkan komputer ke jaringan lokal (LAN) yang telah terkoneksi ke internet, maka kita dapat

15 mengakses internet melalui komputer tersebut. Konsep inilah yang banyak dipakai di warnet (warung internet) dan kantor-kantor. Satu sambungan internet dipakai bersamasama oleh beberapa komputer. Itulah sebabnya, biaya akses internet dari warnet lebih murah dibandingkan kamu mengakses internet dial up melalui telepon rumah. Sayangnya, bila jumlah komputer dalam jaringan LAN cukup banyak dan semua digunakan untuk mengakses internet, akses internet menjadi lambat. 2.3.3 Physical Media ( Media transmisi ) Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Jenis-jenis media transmisi terbagi menjadi 2 yaitu : 1) Media fisik ( Guide Media ) Menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-paicable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya. 2) Media tanpa kabel ( Unguide Media ) Unguided mentransmisikan media atau komunikasi tanpa kabel tanpa gelombang elektromagnetik

menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara

16 broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus). Media tranmisi ini dapat menggunakan wireless atau menggunakan satellite. 2.4 Network Core 2.4.1 Packet / Circuit Switching Packet switching berkaitan dengan protocol, dimana message dibagi menjadi paket-paket kecil sebelum message itu dikirimkan. Packet switching merupakan salah satu teknologi efektif untuk komunikasi data jarak jauh. Jaringan packet switch merupakan kumpulan distribusi dari node-node packet switch sehingga selalu ada delay waktu antara perubahan status dalam satu porsi dari jaringan dan pengetahuan dari perubahan itu dimana saja. WANs (Wide Area Networks) protocol seperti TCP/IP, X.25 dan Frame relay adalah contoh-contoh teknologi yang menggunakan prinsip Paket Switching. Dalam koneksi data dari terminal ke host, sebagian waktu line dalam keadaan idle. Dengan demikian, dengan koneksikoneksi data, maka hubungan circuit switch tidak efisien. Perbedaan yang mendasar antara Packet Switching dengan Circuit Switching adalah bahwa jalur komunikasi tidak ditujukan untuk meneruskan message dari sumber ke tujuan. Dalam Packet Switching, message-message yang berbeda (ataupun paket-paket yang berbeda) dapat melewati rute yang berbeda, dan ketika ada dead time antara sumber dan tujuan, maka jalurnya dapat digunakan oleh rute lain. Dalam jaringan circuit switched, koneksi menyediakan transmisi pada kecepatan data yang konstan. Dengan demikian masing-masing dari 2 device yang dikoneksi harus mentransmit dan menerima pada kecepatan data (data rate) yang sama dengan

17 yang lainnya. Hal ini membatasi pemakaian dari jaringan dalam interkoneksi dari komputer-komputer host dan terminal-terminal. Namun, Circuit Switching dapat digunakan untuk mentransmisikan data secara real time, misalnya audio dan video. Packet Switching lebih efisien untuk data yang bisa menerima delay dalam transmisi, misalnya pesan e-mail dan Web pages. Keuntungan Packet Switching : 1) Efisiensi dari line yang bertambah besar, karena link dari node ke node dapat dibagi secara dinamis oleh banyak paket. 2) Jaringan packet switched dapat menjalankan konversi data rate. 3) Jaringan menolak menerima permintaan koneksi tambahan sampai beban pada jaringan berkurang. 4) Dapat menggunakan prioritas. 5) Memungkinkan error detection dan correction, fault diagnosis, message sequence checking, reverse billing, verifikasi dari message delivery, dll. 6) Tujuan dari informasi terdapat pada tiap paket, sehingga beberapa message dapat dikirim dengan cepat ke beberapa tujuan sekaligus. 2.4.2 Struktur Internet Setiap komputer yang terhubung dengan Internet

merupakan bagian dari sebuah jaringan, termasuk PC di rumah Anda. Misalnya, Anda menggunakan modem dan telepon agar tersambung dengan Internet Service Provider (ISP). Ketika terhubung dengan ISP, PC Anda merupakan bagian dari jaringan mereka. ISP Anda mungkin terhubung dengan jaringan yang lebih besar, dan menjadi bagian dari jaringan mereka. Secara sederhana,

18 Internet merupakan sebuah jaringan besar yang terdiri dari jaringan jaringan kecil. Kebanyakan perusahaan komunikasi besar memiliki backbone sendiri yang menghubungkan beberapa daerah. Di setiap daerah, perusahaan tersebut memiliki Point of Presence (POP). POP adalah tempat bagi pengguna setempat untuk mengakses jaringan milik perusahaan. Hal yang menakjubkan disini adalah ketiadaan jaringan yang mengontrol secara keseluruhan. Sebagai gantinya, terdapat beberapa jaringan high-level yang saling terhubung satu sama lain melaluiInternet Exchange Point (IXP). Untuk memenuhi kebutuhan interkoneksi di dalam negeri, ISP-ISP nasional yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membangun sebuah IXP dengan nama Indonesia Internet Exchange (IIX).

2.5 Performance ( Performansi ) 2.5.1 Packet loss Packet Loss, merupakan suatu parameter yang

menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima.

19 Kategori Degradasi Sangat Bagus Bagus Sedang Jelek Table 1: Packet loss Kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinkan, diantaranya yaitu: a) Terjadinya overload trafik didalam jaringan. b) Tabrakan (congestion) dalam jaringan. c) Error yang terjadi pada media fisik. d) Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa disebabkan karena overflow yang terjadi pada buffer. Di IP, nilai packet loss ini dalam implementasi jaringan 0,00% 3,00% 15,00% 25,00% Packet Loss

diharapkan mempunyai nilai yang minimum.' 2.5.2. Delay Delay (latency), adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Adapun komponen delay adalah sebagai berikut:

20 Jenis Delay Algorithmic delay Keterangan Delay ini disebabkan oleh standar codec yang digunakan. Contohnya, Algorithmic delay untuk G.711 adalah 0 ms Packetization delay Delay yang disebabkan oleh peng-akumulasian bit voice sample ke frame. Seperti contohnya, standar G.711 untuk payload 160 bytes memakan waktu 20 ms. Serialization delay Delay ini terjadi karena adanya waktu yang dibutuhkan untuk pentransmisian paket IP dari sisi originating (pengirim). Propagation delay Delay ini terjadi karena perambatan atau perjalanan. Paket IP di media transmisi ke alamat tujuan. Seperti contohnya delay propagasi di dalam kabel akan memakan waktu 4 sampai 6 ms per kilometernya. Coder (Processing) Delay Waktu yang diperlukan oleh Digital Signal Processing (DSP) untuk mengkompres sebuah block PCM, nilainya bervariasi bergantung dari codec dan kecepatan prosessor Table 2: Komponen Delay

Table 3: Delay Kategori Latensi ( Delay ) Excellent Good Poor


Unacceptable < 150 ms 150 s/d 300 ms 300 s/d 450 ms > 450 ms

Besar Delay

21 2.5.3 Throughput Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan throughput dalam selalu melakukan dikaitkan pengiriman dengan data. Biasanya Karena bandwidth.

throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix sementara throughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. 2.6 Service Model Dalam internet terdapat layanan-layanan yang diberikan antara lain : 1) dokumen/World Wide Web/WWW (HTTP) 2) e-mail (POP, SMTP, IMAP) 3) chatting (IRC) 4) pertukaran file (FTP) 5) akses komputer jarak jauh (telnet) 6) direktori (LDAP) 7) monitoring jaringan (NMAP) 8) modul aplikasi (SOAP) 9) suara (VoIP) 10) dll.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan Berdasarkan laporan yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa internet merupakan sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya. Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). 3.2 Saran Dengan dibuatnya laporan modul 1 ini, penulis menganjurkan untuk mencari referensi lain untuk mengisi kekurangan yang ada pada laporan ini.

22

DAFTAR PUSTAKA

Veronica Berthariana. Sejarah Perkembangan Internet ( Secara Singkat) http://veronicariana3.blogspot.com/2010/11/sejarah-perkembanganinternet.html Diakses tanggal 19 September 2012 jam 22.30 Anonymous. KUALITAS LAYANAN PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI http://repository.politekniktelkom.ac.id/Courseware/Semester%203/Sistem %20Telekomunikasi/Produce/TE%20-%20112%20-%20Telekomunikasi %20Sistem%20-%20Indo/sistel%20bab%201%20s.d%207/Bab %204%20(QOS).doc Diakses pada tanggal 19 September 2012 jam 22.00 Anonymous. Protokol Protokol Internet. http://wilis.himatif.or.id/download/MAKALAH%20PROTOKOLPROTOKOL%20INTERNET.pdf Diakses pada tanggal 19 September 2012 jam 21.12 Chapter 1 Introduction http://www.cse.ohio-state.edu/~lai/677/Chapter1_5th_April2009.ppt Diakses pada tanggal 19 September 2012 jam 20.30 Anonymous. Jenis Jenis Koneksi Internet http://blog.codingwear.com/bacaan-279-Jenis-Jenis-Koneksi-Internet.html Diakses pada tanggal 19 September 2012 jam 21.30

23

Anda mungkin juga menyukai