Anamnesis
Nama lengkap pasien, umur,tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pendidikan,agama, pekerjaan,suku bangsa. Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat pekerjaan dan pola hidup Pengkajian Psikososial
Pemeriksaan Fisik
Menilai kesadaran umum pasien: kompos mentis, apatis , delirium , Somnolen, sopor/stupor Kesakitan yang dialami pasien Tanda- Tanda Vital B1 (Breathing) B2 (Blood) B3 (Brain) B4 (Bladder) B5 (Bowel) B6 (Bone)
Pemeriksaan Penunjang
Ekokardiografi EKG Foto toraks Scan isotope nuklir Biokimiawi Kateterisasi jantung Pencatatan EKG 24 jam untuk menilai adanya aritmia.
WD
Penyakit gagal jantung > dekompensasi kordis/ insufisiensi jantung/ inkompeten jantung.
Klasifikasi
1. Gagal jantung akut > gagal jantung kiri > mendadak. Tidak terdapat cukup waktu utk mekanisme kompensasi > edema paru akut.
2. Gagal jantung Kronis > gagal jantung kanan> bertahap > menunjukkan mekanisme kompensasi. 3. Kegagalan biventricular kronis > gagal jantung kongestif.
Epidemiologi
75% pasien yang dirawat dengan CHF berusia antara 65 - 75 tahun 44% pasien Medicare yang dirawat karena CHF akan dirawat kembali pada 6 bulan kemudian . Faktor risiko terpenting : usia, PJK , jantung iskemik, hipertensi , kardiomiopati, aritmia, gagal ginjal, diabetes, penyakit katup jantung
Etiologi
Hipertensi, Kardiomiopati Penyakit katup jantung (mitral dan aorta) Kongenital (ASD , VSD), Obat-obatan ( B- bloker ,antagonis kalsium ) Alkohol Aritmia Kondisi curah jantung tinggi, Perikard (konstriksi atau efusi)
Gambaran Klinis
Gambaran klinis gagal jantung kiri : Penurunan kapasitas akitivitas Dispnu (mengi, ortopnu, PND) Batuk (hemoptysis) Letargi dan kelelahan Penurunan nafsu makan Kulit lembap Tekanan darah (tinggi, rendah, atau normal) Denyut nadi (alternans/takikardia/aritmia) Pergeseran apeks Regugirtasi mitral fungsional Krepitasi paru Efusi pleura
Gambaran klinis gagal jantung kanan : Pembengkakan pergelangan kaki Dispnu (bukan ortopnu / PND) Penurunan kapasitas aktivitas Nyeri dada Denyut nadi aritmia takikardia Peningkatan JVP Edema Hepatomegaly dan asites Gerakan bergelombang parasternal S3 atau S4 RV Efusi pleura
Klasifikasi Fungsional
kelas I : tidak ada batasan aktivitas fisik kelas II : sedikit batasan pada aktivitas (rasa lelah, dispnu) kelas III: batasan aktivitas bermakna (nyaman saat istirahat namun sedikit aktivitas menyebabkan gejala ) kelas IV : gejala saat istirahat
Patofisiologi
Curah jantung tidak adekuat > menstimulasi mekanisme kompensasi (hipovolemia) bermanfaat > maladaptif Aktivasi neurohormonal > peningkatan vasokonstriksor (renin, angiotensin II, katekolamin) > retensi garam & air , meningkatkan beban akhir (afterload) jantung > mengurangi pengosongan ventrikel kiri (LV) > menurunkan curah jantung> aktivasi neuroendokrin > meningkatkan afterload
Dilatasi ventrikel > terganggunya fungsi sistolik & retensi cairan> meningkatkan volume ventrikel > dilatasi .
Tatalaksana
Terapi umum : aritmia ,kurangi asupan garam dan air Diuretik : simptomatik , edema paru (Spinorolakton =diuretic hemat kalium) Antagonis reseptor angiotensin II : losartan B-Bloker : bisoprolol, metoprolol > katekolamin > gagal jantung. Menurunkan kegagalan pompa serta kematian mendadak akibat aritmia. Digoksin : inotropic positif > perbaikan simtomatik.
Prognosis
lebih buruk dari kanker > progresif /mendadak Klinis : semakin buruk gejala pasien, kapasitas aktivitas, dan gambaran klinis = semakin buruk prognosis. Hemodinamik : semakin rendah indeks jantung = buruk prognosis. Biokimia: Hiponatremia = prognosis yang lebih buruk. Aritmia: takikardia ventrikel = prognosis yang buruk.
Komplikasi
Tromboemboli Komplikasi fibrilasi atrium Kegagalan pompa progresif Aritmia ventrikel
- Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu) - Barrel chest - Hipertropi otot bantu napas - Pelebaran sela iga - denyut vena jugularis dii leher dan edema tungkai > gagal jantung kanan. - pink puffer atau blue bloater - emfisema : fremitus melemah , sela iga melebar - Suara napas vesikuler normal, atau melemah, - ronki dan atau mengi .
Kesimpulan
Hipotesis diterima