Anda di halaman 1dari 3

Allah mengatahui segala sesuatu

Penjagaan Allah terhadap


sunnah

Oleh: Apri Al-Madury

Jelaslah bahwa apa yang disampaikan rasulullah tentang agama,


semuanya ialah wahyu dan Az-ZIKIR, semua terjaga dan
terpelihara dengan penjagaan dan pemeliharaan Allah, Allah
menjaga agamanya yang ada didalam Al-qur’an risalahnya dari
tangan pelaku bid’ah , ialah dengan cara memeliharanya pada
lisan para sahabat, dan semua kandungan Al-Qur’an terpelihara
dan dinukil secara mutawatir, demikian juga sunnah terpelihara
dan nukil secara mutawatir juga walaupun sebagian. Disamping
sunnaturrasul sebagai wahyu ia mempunyai banyak mampaat
diantaranya adalah penjelas Al-qur’an dan pengkhusus lafazh-
lafazh umum pada Al-qur’an.

Dapat disebutkan bahwa ada beberapa paktor yang menjadi


sebab ,sehingga Allah menjadikan sunnah tetap terjaga dari para
pelaku bid’ah yang akan membuat dalil atas perbuatan mereka,
yaitu diantaranya:

1. Thoifah Al-Masruroh
Ia menciptakan sebuah kelompok dari ummat islam yang
senantiasa menjaga kebenaran nya sampai akhir zaman dari
tangan orang-orang yang akan membuat dalil palsu guna
memperkokoh amalan bid’ah mereka. Sebagaimana sabda
rasulullah Saw.

‫ل تزل طا ئفة من امتى ظهرين على الحق ل يضر هم من خذ لهم حتى‬


‫ياءتي امر الله وهم كذ لك‬
“Senantiasa akan ada kelompok dari ummatku yang
menang diatas kebenaran dan orang-orang yang menghina
mereka tidak merugikan mereka hingga datang
keputusan Allah dan keadaaan mereka daalaam kedaan
demikian.. “(HR, muslim)

2. Pemeliharan sholafussholeh terhadap sunnah


Pemeliharaan sholafussaleh terhadap sunnah dengan cara
mereka masing-masing, adapun cara mereka menjaga
hadits dengan cara menghapal dan menulisnya dibuku
mereka masing-masing.
Allah mengatahui segala sesuatu

3. Ulama-ulama muhaddisin
Penjagaan Allah terhadap hadist dengan cara
menumbuhkan semangat juang para pemuda yang ada pada
masa itu, seperti halnya yang terjadi padaa permulaan ke-
3, pada permulaan abaad inilah para ulama muhaddisin
hidup dengan semangat menuntut ilmu kepada guru
mereka. Sepert yang terjadi pada masa kejayaan kholipah
Arun-Ar- syid, mreka dengan penuh smangat mengumpulkan
hadist dengan ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan.
4. Rihlah fil-tholabil hadist

MENDEBAT AHLI BID’AH

Nash-nash tentang larangan perdebatan dalam agama

Firman Allah dalam surat Al-Mu’min :4

          
      
tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-
ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. karena itu
janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari
suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu.

Firman Allah dalam surat Al-mu’min :35

         
  

‫مسا ضلى قسو م بعسد هودا كاا نسو عليسه ال اوتسو الحسد ل ثسم تل رسسو ل الله‬
‫هذه الية ماضربوهه لك ال جدل بل هم قوم خاصمون‬

Artinya;tidaklah suatu kaum sesudah mereka mendapat


petunjuk kecuali mereka diberi perdebatan,kemudian
Rasulullah saw membaca surah az-Zuhruf ayat 58(HR.At-
tirmidzi)

Nash-nash tentanng larangan mendebat ahli bid’ah


Allah mengatahui segala sesuatu

Rasulullah bersabda; rasullullah saw membaca ayat


dialah yang menurunkan al-kitab kepadamu diantara isinya
ada ayat-ayat muhkamat itulah pokok isi al-Qur’an dan yang
lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang didalam
hainya condong kepada kesesatan maka mereka mengikuti
sebagian ayat-ayat mutasyabihat daripadanya menimbulkan
fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya padahal tidak ada yang
mengetahuinya selain Allah dan orang-orang yang dalam
ilmunya mengatakan kami beriman kepada ayat-ayat yang
mutasyabihat semuanya dari sisi Rob kami, dan tidak ada
yang dapayyt mengambil pelajaran padanya kecuali orang-
orang yang berakal..”aisyah berkata” Rasulullah SAW
bersabda “ jika kalian melihat orang-orang yang mengikuti
sebagian ayat-ayat yang mutasyabih maka meerekalah yang
disebuta Allah maka waspadalah dari mereka (Muslim).

Iman Nawawy menjelaskan hadits ini dengan mengatakan “


dalam hadits ini terdapat peringatan dari berbaur dengan
para pemilik kesesatan , ahli bid’ah, dan orang yang
mencari-cari masalah untuk menimbulkan fitnah (syarah
Muslim 16/218)

Peringatan Salaf dalam mendebat Ahli Bid’ah

– Ibnu Abbas berkata” sesungguhnya pendustaan


kepada Allah adalah kesyirikan dan kebid’ahan maka
janganlah kalian mendebat mereka sehingga berjalan
kesyirikan dan kebid’ahan mereka ditengah-tengah
kalian.”(HR: Ibnu Bathhthoh, Ibanah Qubro 2/524 dan
Ajuri di syari’ah, hal. 215)
– Abu Qilbah –hasan al- Basri dan Ibnu Sirin berkata “
janganlah kalian dengan pengekor haawa nfsu , ahli
bid’ah, dan janhanlah mendengarkan dari mereka .(
diriwayatkan oleh Damiri dalam Suannya Ibnu
Bathhthoh di Ibanan Qubro 2/444)
– Janganlah kalian duduk dengan ahli debat karena
sesunggunya meraka memperolok ayat-ayat Allah .

Anda mungkin juga menyukai