Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh bahan pengisi (diluents): Sifat kelarutan dan kompresibilitas dari bahan pengisi akan mempengaruhi kecepatan dan

mekanisme waktu hancur. Semakin besar kelarutan bahan pengisi maka kecepatan waktu hancur juga semakin cepat, disolusinya juga semakin cepat absorpsi nya cepat bioavailability nya tinggi. If dissolution time is more, bioavailability will be less and vice versa. di dalam formulasi, kecocokan/ compatible obat dengan diluents harus diperhatikan, ex: calcium carbonate yang digunakan sebagai diluents pada antibiotic spectrum luas tetracycline dapat menimbulkan gangguan absorpsi pada GI tract. when drug substances have low water solubility, it is recommended that water soluble diluents (Laktosa, Sukrosa, Dektrosa, Mannitol, Sorbitol) be used to avoid possible bioavailability problems. Antiepileptic drug sodium phenytoin will form poorly absorbable calcium-phenytoin complex, when calcium sulphate dihydrate used as diluent in the formulation. But using of lactose as diluent improves bioavailability of the antiepileptic drug significantly. Manfaat diluent: o Bahan pengisi dibutuhkan untuk membuat bulk (menambah bobot sehingga memiliki bobot yang sesuai untuk dikempa) o memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan aktif yang sulit dikempa o untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung.

Jumlah bahan pengisi yang dibutuhkan bervariasi, berkisar 5-80% dari bobot tablet (tergantung jumlah zat aktif dan bobot tablet yang diinginkan). Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat tablet (campuran massa yang akan ditablet) secara keseluruhan ditentukan oleh sifat bahan pengisi. diluent tidak terlalu penting digunakan jika dosis obat pada tablet tinggi (e.g.aspirin and certain antibiotics)

Anda mungkin juga menyukai