Skema Pembahasan
Bab I
H Bab II
LB
KP
Bab III
IM
TK
Bab IV
LB : Latar Belakang IM : Identifikasi Masalah TK : Tujuan dan Kegunaan KP : Kerangka Pemikiran H : Hipotesis
Pendahuluan
Latar Belakang
LB LB LB
Pada umumnya hanya ditanami padi sekali dalam setahun Sumatera Barat sebagai propinsi yang terdapat perbedaan musim hujan dan kemarau yang tidak seimbang
Penanaman jagung setelah padi dilakukan pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
Identifikasi Masalah
Padi satu kali
IM
Berkaitan dengan Bulan Basah
IM
IM
pada lahan sawah tadah hujan tipe basah Mengetahui hasil penanaman tanaman palawija pada lahan sawah tadah hujan tipe basah
Hipotesis (H)
suhu dan hujan
Tinjauan Pustaka
Zona Agroklimat A
B1 B2 C1 C2 C3 D1 D2 D3 D4 E1 E2 E3 E4
7-9 BB dan <2 BK 7-9 BB dan 2-4 BK 5-6 BB dan >2 BK 5-6 BB dan 2-4 BK 5-6 BB dan 5-6 BK 3-4 BB dan <2 BK 3-4 BB dan 2-4 BK 3-4 BB dan 5-6 BK 3-4 BB dan <6 BK <3 BB <2 BK <3 BB 2-4 BK <3 BB 5-6 BK <3 BB >6 BK
Oldeman (1975)
Pembahasan
Pemeliharaan
Urea 150 kg/ha, SP36 100
Sumatera Barat. Varietas ditanam, kemudian pengolahan tanah intensif Yang diamati hasil gabah 10 sampel
kg/ha dan KCL 50 kg/ha. Penyiangan yaitu 20 dan 42 hst Musim kemarau dilanjutkan penanaman jagung Bisma dan Sukmaraga Sistem TOT Urea 250 kg/ha, SP36 1 kg/ha, urea 250 kg/ha, SP 36 100 g/ha, KCL 100 kg/ha dan pupuk kandang 2 t/ha
Hasil Jagung
Bisma dapat memberikan
kisaran 3,32-4,55 t/ha dan Batang Lembang 4,31 t/ha . Padi varietas Batang Lembang memberikan hasil yang lebih tinggi.
sebesar 6,85 t/ha dan varietas Sukmaraga sebesar 7,31 t/ha. Sukamaraga berpotensi pada lahan sawah tadah hujan disebabkan faktor genetik dan adaptasi tanaman
lahan sawah
: jagung bera bera sumber air tanah jagung jagung bera Lahan kering beriklim basah Periode tanaman jagung : jagung jagung jagung membutuhkan pengairan jagung jagung bera dibagi menjadi lima fase :? Lahan tadah hujan : padi bera bera padi jagung bera Lahan sawah irigasi : padi padi jagung padi jagung jagung
Awal 15-25
Pematangan 10-25
Vegetatif 2540
Pengisian 35-45
Pembungaan 15-20
Hubungan Tingkat Penurunan Hasil dengan deficit air relative tanaman Jagung (FAO. 2001)
Studi Kasus 3.3 Teknologi Manajemen Air Lahan Sawah Tadah Hujan
Pendahuluan
Prabowo et al (1996) pola penanaman padi
jagung padi ,selain drainase diperlukan tambahan irigasi .. teknologi sederhana kincir angin tradisional petani Kupitan Kabupaten Sijunjung
50 x 25 x 12.5 cm
Dirapatkan
Ruang Kosong
memberikan hasil lebih baik. Ruang kosong untuk pengaturan air, Pengumpulan keong mas
Kesimpulan
Kesimpulan
Pemanfaatan lahan basah tadah hujan untuk
komoditas tanam harus memperhatikan tiga aspek yaitu varietas tanaman, intensitas curah hujan dan pengelolaan air. Varietas memiliki faktor genetik dan adaptasi tanaman terhadap lingkungan, curah hujan menentukan kecocokan tanaman yang digunakan saat pola penanaman, dan pengelolaan air berkaitan dengan irigasi
Daftar Pustaka
M, Aqil., I.U. Firmansyah., dan M, Alkil. 2008.
Pengelolaan Air Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serelia, Maros. Diakses melalui http://docs.docstoc.com/orig/22 20185/5a7d5da2-5a86-49f4-8704 487480f1b1dd.pdf. Tanggal akses 18 September 2011 Tati, N., Wawan, I., dan Agus, W. 2004. Teknologi Peningkatan Produksi Tanaman. Kelompok Usaha Bersama Giratuna. Jatinangor.
Kesuksesan adalah buah dari kerja keras,.. Kegagalan adalah buah dari kemalasan.. Maka Bangkitlah dan Buktikan!! By 4th Group
http://filekom.com/ca0iyoz9y5br.html