Anda di halaman 1dari 28

Raden Bondan E B Ivan Komara Daniel Sihombing

150110080162 150110080150 150110080126

Skema Pembahasan
Bab I
H Bab II

LB

KP

Bab III

IM

TK

Bab IV

LB : Latar Belakang IM : Identifikasi Masalah TK : Tujuan dan Kegunaan KP : Kerangka Pemikiran H : Hipotesis

Pendahuluan

Latar Belakang
LB LB LB
Pada umumnya hanya ditanami padi sekali dalam setahun Sumatera Barat sebagai propinsi yang terdapat perbedaan musim hujan dan kemarau yang tidak seimbang

Kemarau curah hujan masih mendukung pertumbuhan tanaman untuk bereproduksi

Penanaman jagung setelah padi dilakukan pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.

Identifikasi Masalah
Padi satu kali

IM
Berkaitan dengan Bulan Basah

Intensitas Bulan Basah dan Kering

IM

IM

Tujuan dan Kegunaan (TK)


Mengetahui pola penanaman tanaman palawija

pada lahan sawah tadah hujan tipe basah Mengetahui hasil penanaman tanaman palawija pada lahan sawah tadah hujan tipe basah

Kerangka Pemikiran (KP)


Iklim Indonesia menjadi kendali dalam pertanian adalah suhu dan hujan KP Pola hujan memadukan curah dan distribusi hujan untuk padi - palawija Lahan sawah tadah hujan tipe basah dipengaruhi oleh factor iklim hujan

Hipotesis (H)
suhu dan hujan

hujan bulanan > 200mm, padi sawah dapat ditanam

Lahan sawah dipengaruhi hujan

Pola hujan menentukan spesies tanaman

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka (TP)


Sawah Tadah Hujan
Curah hujan sebagai sumber air Dikerjakan sekali dalam satu tahun

Lahan Sawah Tadah Hujan


sumber daya fisik potensial pengembangan pertanian

Pengaruh Pola Hujan


Spesies tanaman Pola Tanaman

Zona Agroklimat A

Kondisi Sebaran BB dan BK >10 BB

B1 B2 C1 C2 C3 D1 D2 D3 D4 E1 E2 E3 E4

7-9 BB dan <2 BK 7-9 BB dan 2-4 BK 5-6 BB dan >2 BK 5-6 BB dan 2-4 BK 5-6 BB dan 5-6 BK 3-4 BB dan <2 BK 3-4 BB dan 2-4 BK 3-4 BB dan 5-6 BK 3-4 BB dan <6 BK <3 BB <2 BK <3 BB 2-4 BK <3 BB 5-6 BK <3 BB >6 BK

Oldeman (1975)

Pembahasan

Studi Kasus 3.1 Varietas dan Lahan


Pendahuluan
Lahan Nagari Surantih

Pemeliharaan
Urea 150 kg/ha, SP36 100

Sumatera Barat. Varietas ditanam, kemudian pengolahan tanah intensif Yang diamati hasil gabah 10 sampel

kg/ha dan KCL 50 kg/ha. Penyiangan yaitu 20 dan 42 hst Musim kemarau dilanjutkan penanaman jagung Bisma dan Sukmaraga Sistem TOT Urea 250 kg/ha, SP36 1 kg/ha, urea 250 kg/ha, SP 36 100 g/ha, KCL 100 kg/ha dan pupuk kandang 2 t/ha

Studi Kasus 3.1


Hasil Padi
IR42 3,87 t/ha dengan

Hasil Jagung
Bisma dapat memberikan

kisaran 3,32-4,55 t/ha dan Batang Lembang 4,31 t/ha . Padi varietas Batang Lembang memberikan hasil yang lebih tinggi.

sebesar 6,85 t/ha dan varietas Sukmaraga sebesar 7,31 t/ha. Sukamaraga berpotensi pada lahan sawah tadah hujan disebabkan faktor genetik dan adaptasi tanaman

Studi Kasus 3.2 Manajemen Air


Pendahuluan
Jagung di lahan kering dan

lahan sawah

Pola Tanam Lahan Sawah Tadah Hujan


Selain drainase diperlukan

Pola tanam jagung


Lahan kering beriklim kering

: jagung bera bera sumber air tanah jagung jagung bera Lahan kering beriklim basah Periode tanaman jagung : jagung jagung jagung membutuhkan pengairan jagung jagung bera dibagi menjadi lima fase :? Lahan tadah hujan : padi bera bera padi jagung bera Lahan sawah irigasi : padi padi jagung padi jagung jagung

tambahan irigasi dari

Awal 15-25

Pematangan 10-25

Vegetatif 2540

Pengisian 35-45

Pembungaan 15-20

Skema Pertumbuhan Tanaman Jagung setiap Fase (FAO.2001)

Hubungan Tingkat Penurunan Hasil dengan deficit air relative tanaman Jagung (FAO. 2001)

Studi Kasus 3.3 Teknologi Manajemen Air Lahan Sawah Tadah Hujan
Pendahuluan
Prabowo et al (1996) pola penanaman padi

jagung padi ,selain drainase diperlukan tambahan irigasi .. teknologi sederhana kincir angin tradisional petani Kupitan Kabupaten Sijunjung

Studi Kasus 3.4 Rancangan Legowo


140 x 20 x 10cm
Dirapatkan

50 x 25 x 12.5 cm
Dirapatkan

Ruang Kosong dalam Barisan

Ruang Kosong

Effek tanaman pinggir (Border side effect) akan

memberikan hasil lebih baik. Ruang kosong untuk pengaturan air, Pengumpulan keong mas

Kesimpulan

Kesimpulan
Pemanfaatan lahan basah tadah hujan untuk

komoditas tanam harus memperhatikan tiga aspek yaitu varietas tanaman, intensitas curah hujan dan pengelolaan air. Varietas memiliki faktor genetik dan adaptasi tanaman terhadap lingkungan, curah hujan menentukan kecocokan tanaman yang digunakan saat pola penanaman, dan pengelolaan air berkaitan dengan irigasi

Daftar Pustaka
M, Aqil., I.U. Firmansyah., dan M, Alkil. 2008.

Pengelolaan Air Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serelia, Maros. Diakses melalui http://docs.docstoc.com/orig/22 20185/5a7d5da2-5a86-49f4-8704 487480f1b1dd.pdf. Tanggal akses 18 September 2011 Tati, N., Wawan, I., dan Agus, W. 2004. Teknologi Peningkatan Produksi Tanaman. Kelompok Usaha Bersama Giratuna. Jatinangor.

Kesuksesan adalah buah dari kerja keras,.. Kegagalan adalah buah dari kemalasan.. Maka Bangkitlah dan Buktikan!! By 4th Group

http://filekom.com/ca0iyoz9y5br.html

Anda mungkin juga menyukai