Anda di halaman 1dari 6

WiMAX atau LTE (seri 1)

Studi tentang WiMAX dan LTE sebagai alternatif infrastruktur ICT masa depan
Disusun oleh Ariya Bayu Juni 2010

Pendahuluan
Aspek yang paling sulit dalam memilih solusi platform teknologi adalah memprediksikan bahwa pilihan platform tersebut akan tetap didukung dan dikembangkan pada masa-masa berikutnya, sehingga semua invetasi dan potensi bisnis yang disiapkan tetap dapat memberikan manfaat. Belajar dari beberapa pengalaman yang ada bisa dilihat bahwa pemilihan platform yang 'salah' menyebabkan kerugian yang signifikan, contoh: pemilihan untuk mengembangkan teknologi ISDN di Indonesia, ternyata pada perjalanan waktu pilihan tersebut tidak menjadi produk yang diminati oleh pengguna di Indonesia sehingga banya investasi yang telah dikucurkan 'terbuang' begitu saja. Hal yang pelik juga terjadi pada saat Telkom dan Telkomsel menggunakan pilihan platform teknologi CDMA(Code Division Multiple Access) dan GSM (Global System for Mobile) dalam memberikan solusi produk layanan mobile telefoni, dimana pada awal pengembangannya masing-masing di inisiasikan untuk pasar dan orientasi yang berbeda. Namun sebagaimana kita tahu saat ini ternyata peran operator dalam membuat pasar telah tergantikan oleh peran produsen CPE (Customer Premises Equipment/ terminal pelanggan), sehingga dengan semakin kurangnya ketersediaaan CPE dan produsen CPE untuk CDMA, membuat positioning CDMA hanya dapat bersaing di tingkat Low End User. 'Pertarungan' serupa ternyata juga masih berlanjut, dimana untuk menjaga dominasi Telkom (group) di penguasaan pasar kedepan dihadapkan pada pilihan apakah Telkom akan memilih solusi WiMax untuk infrastruktur layanan 4G ataukan akan memilih LTE. Perlu untuk diketahui bahwa baik WiMAX atau LTE secara roadmap teknologi sama-sama merupakan teknologi yang superior sehingga akan sangat sulit untuk membuat keputusan pilihan mana yang akan di ambil, adapun pilihan 'aman' adalah jika dipilih untuk mengimplmentasikan keduanya namun tentunya akan menyedot budget Capex yang lebih dalam.

Hal 1 dari 6

Untuk itu tulisan ini akan mencoba memaparkan aspek-aspek yang dapat menjadi rujukan dalam memahami kedua teknologi tersebut serta kemungkinan-kemungkina yang akan terjadi dalam pengembangannya, juga roadmap yang direncanakan.

WiMAX & LTE


WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access), adalah suatu sistem komunikasi digital yang merupakan pengembangan dari teknologi WiFi (yang berdaya jangkau hanya 100m) dengan kemampuan yang lebih, dimana WIMAX dapat menjangkau sampai dengan jarak 50 km untuk fixed station dan 5-15km untuk mobile station, kelebihan lain WiMAX telah menggunakan sistem radio yang canggih sehingga memperkecil kemungkinan teradinya interferensi antar kanalnya dan lebih efisien dalam penggunaan bandwidth RF. Selain itu karena WiWAX merupakan inisiatif dari IEEE (IEEE 802.16) maka standard-standard dan protokol yang digunakan lebih bersifat terbuka sehingga memungkinkan lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam pengembangannya. LTE (Long Term Evolution), disebutkan merupakan standard mobile broadband generasi ke-4, LTE diposisikan sebagai kompetitor bagi WiMAX, karena merupakan pengembangan dari teknologi GSM/UMTS maka sudah dapat dipastikan bahwa penggusungnya adalah produsen-produsen perangkat telekomunikasi seperti AT&T, Vodafone, T-Mobile, Verizon; sehingga jika dibandingkan dengan WiMAX, LTE lebih banya menggunakan standard yang dikembangkan secara proprietary. Komparasi Teknologi,

dari komparasi tersebut terlihat keduanya (WiMAX dan LTE) secara arsitektur memiliki banyak kesamaan antara lain:

Hal 2 dari 6

Menggunakan arsitektur Enhance FLAT IP yang memungkinkan untuk membangun suatu network yang lebih sederhana dibandingkan arsitektur herarki, sehingga pembiayaan untuk implementasi dan operasi akan lebih murah, karena jumlah node path lebih sedikit, serta akan mengurangi latency propagasi paket data karena delay propagasinya menjadi lebih rendah. Menggunakan teknologi Smart Antena berbasis Multi Array Antena yaitu MIMO (Multi Input, Multi Output) dimana dalam teknologi tersbut memungkinkan untuk menggunakan lebih dari 1 antena untuk transmit dan lebih dari 1 antena untuk receive secara bersamaan; penggunaan teknologi ini sangat pas untuk kondisi lingkungan yang tingkat interferensinya besar dan banyak bangunan penghalang serta pada pengunaan dalam kendaraan yang berkecepatan tinggi (mobil, kerata api dll.), disamping itu penggunaan teknologi MIMO ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan throughput data

Alokasi Penggunaan Spectrum Frekuensi,

Penggunaan spectrum LTE sama dengan spectrum GSM/UMTS, sementara WiMAX menggunakan spectrum yang sama sekali baru dan pada band frekuensi yang lebih tinggi, tentunya semua fenomena frekuensi radio akan melekat pada kondisi tersebut, misalkan pada frekuensi yang lebih tinggi akan terjadi redaman yang lebih besar, namun diperlukan antena yang lebih kecil dimensinya.

Hal 3 dari 6

Roadmap Deployment dan Rollout,

Terlihat pengembangan WiMAX (802.16e-2005) lebih maju 2 tahun dibandingkan dengan pengembangan LTE, namun penggunaan / implementasi di lapangan juga bergantung kepada seberapa cepat operator menggunakan teknologi tersebut karena aspek ini tidak dapat dipungkiri juga merupakan penentu penetrasi.

Hal 4 dari 6

WiMAX vs LTE WiMAX Standard IEEE.802.16e ; merupakan standard yang terbuka, sehingga perangkatnya akan lebih murah. Telah diimplemtasikan dan digunakan oleh lebih 34juta orang di US Belum cukup jelas rencana penggunaa WiMAX oleh operator-operator eksisting LTE Dikembangkan oleh vendor perangkat dan operator, dimana standard yang digunakan merupakan proprietary model/standard Akan diimplemetasikan tahun ini (2010) Telah resmi diadopsi sebagai solusi oleh 80% dari 64 operator di dunia.

Implementasi (contoh : US) Adopsi teknologi

Kesimpulan
Pada kenyataannya teknologi ternyata hanya merupakan salah satu parameter bagi penentuan keberhasilan, faktor dominan lain adalah pendekatan pemasaran dan kondisi ekomomi / sosial dari pasar, karena walaupun dari awal sudah diketahui bahwa windows bukan merupakan O/S yang paling baik namun dalam penetrasi pasar merupakan yang terbesar. Semoga kita dapat menarik beberapa pelajaran dan dapat menentukan pilihan yang benar dalam pemilihan kedepan.insya Allah. Telkom saat ini telah mengimplementasikan semua produk/ teknologi tersebut, Telkom Flexi dengan CDMA 1xRTT; komersial Telkom WiMAX (802.16d); fasa uji coba Telkomsel GSM/UMTS/HSDPA; komersial Telkomsel LTE; fasa uji coba

Hal 5 dari 6

melihat, perkembangannya dalam track mobile communications ada dua inisiatif 3GPP ( 3rd Generation Partnership Project) untuk project 1 (3GPP dengan platform GSM) dan project 2 (3GPP2 dengan platform CDMA); sebagaimana yang disinyalir untuk inisiatif 3GPP2 / CDMA sampai dengan hari ini belum memiliki roadmap yang jelas untuk menuju ke Generasi-4 Mobile Broadband Wireless; sedangkan WiMAX yang di kembangkan oleh IEEE sepertinya masih memerlukan satu tahapan setelah implemetasi WiBro-802.16e sebelum dapat 'menjadi Generasi-4', dari sini Roadmap 3GPP/GSM lah yang terlihat paling jelas untuk menuju ke Generasi-4. Penyampaian ini semata hanya menampilkan salah satu parameter dari keberhasilan implementasi dan rollout, dimana keberhasilannya juga dipengaruhi oleh berbagai aspek antara lain aspek sosial, culture, ekonomi, masketing dan sebagainya; agaknya memerlukan studi intensif lebih lanjut agar Telkom tidak salah melangkah kedepan. Semoga arsitektur dan cetak biru Insync2004 telah memperhitungkan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi dan rollout 'kendaraan baru bernama new-wave' sebagai andalan cash-cow Telkom kedepan.

Pustaka
Diolah dari berbagai sumber di internet.

Hal 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai