Anda di halaman 1dari 6

Profil Provinsi Jawa Barat

Demografi Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Selama lebih kurang 50 tahun sejak pembentukannya, wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat baru bertambah 5 wilayah, yakni Kabupaten Subang (1968), Kota Tangerang (1993), Kota Bekasi (1996), Kota Cilegon dan Kota Depok (1999). Padahal dalam kurun waktu tersebut telah banyak perubahan baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi, maupun kemasyarakatan. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki alam dan pemandangan yang indah serta memiliki berbagai potensi yang dapat diberdayakan, antara lain menyangkut Sumber Daya Air, Sumber Daya Alam dan Pemanfaatan Lahan, Sumber Daya Hutan, Sumber Daya Pesisir dan Laut serta Sumber Daya Perekonomian. Dalam kurun waktu 1994-1999, secara kuantitatif jumlah Wilayah Pembantu Gubernur tetap 5 wilayah dengan tediri dari : 20 kabupaten dan 5 kotamadya, dan tahun 1999 jumlah kotamadya bertambah menjadi 8 kotamadya. Kota administratif berkurang dari enam daerah menjadi empat, karena Kotip Depok pada tahun 1999 berubah status menjadi kota otonom. Dengan lahirnya UU No.23 Tahun 2000 tentang Provinsi Banten, maka Wilayah Administrasi Pembantu Gubernur Wilayah I Banten resmi ditetapkan menjadi Provinsi Banten dengan daerahnya meliputi: Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten/Kota Tangerang serta Kota Cilegon. Adanya perubahan itu, maka saat ini Provinsi Jawa Barat terdiri dari: 16 Kabupaten dan 9 Kotamadya, dengan membawahkan 584 Kecamatan, 5.201 Desa dan 609 Kelurahan. Geografi Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 550' - 750' LS dan 10448' - 10448 BT dengan batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa bagian barat dan DKI Jakarta di utara, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, antara Samudra Indonesia di Selatan dan Selat Sunda di barat. Dengan daratan dan pulau-pulau kecil (48 Pulau di Samudera Indonesia, 4 Pulau di Laut Jawa, 14 Pulau di Teluk Banten dan 20 Pulau di Selat Sunda), luas wilayah Jawa Barat 44.354,61 Km2 atau 4.435.461 Ha. Dengan ditetapkannya Wilayah Banten menjadi Provinsi Banten, maka luas wilayah Jawa Barat saat ini menjadi 35.746,26 Km2. Kondisi geografis yang strategis ini merupakan keuntungan bagi daerah Jawa Barat terutama dari segi komunikasi dan perhubungan. Kawasan utara merupakan daerah berdatar rendah, sedangkan kawasan selatan berbukit-bukit dengan sedikit pantai serta dataran tinggi bergunung-gunung ada di kawasan tengah. Pemerintah Provinsi Jawa barat terdiri dari 16 Kabupaten dan 9 pemerintahan kota, dengan Bandung sebagai ibukotanya. Berbatasan dengan Provinsi Banten di sebelah barat, dimana terletak pulau gunung berapi Anak Krakatau, yang masih aktif dan merupakan gunung berapi yang paling besar daya rusaknya di dunia. Dibagian tenggara Jakarta di perbukitan sejuk, terletak Bandung, Ibukota Provinsi Jawa Barat, kota yang pernah menyelenggarakan kegiatan internasional pada tahun 1955, yaitu Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai cikal bakal gerakan Non-Blok.

Pada awal tahun 2000, wilayah Provinsi Jawa Barat kehilangan 4 kabupaten dan kota-kota Tangerang, Serang, Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Tangerang yang memisahkan diri menjadi Provinsi Banten. Topografi Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0 . 10 m dpl, dan wilayah aliran sungai. Iklim Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9 0 C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 0 C di Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun. Demografi Penduduk asli Jawa Barat adalah suku Sunda. Jawa Barat merupakan wilayah berkarakteristik kontras dengan dua identitas; masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah JABOTABEK (sekitar Jakarta) dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi. Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun. Sosial Budaya Masyarakat Jawa Barat di kenal sebagai masyarakat yang agamis, dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, serta memiliki prilaku sosial yang berfalsafah pada silih asih, silih asah, silih asuh, yang secara harfiah berarti saling mengasihi, saling memberi pengetahuan dan saling mengasuh diantara warga masyarakat. Tatanan kehidupannya lebih mengedepankan keharmonisan seperti tergambar pada pepatah; Herang Caina beunang laukna yang berarti menyelesikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru atau prinsip saling menguntungkan. Masyarakat Jawa Barat memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah ulah unggut kalinduan, ulah gedag kaanginan; yang berarti konsisten dan konsekuen terhadap kebenaran serta menyerasian antara hati nurani dan rasionalitas, seperti terkandung dalam pepatah sing katepi ku ati sing kahontal ku akal, yang berarti sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan pikiran secara seksama. Jawa Barat di lihat dari aspek sumber daya manusia memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia dan sebagai Provinsi yang mempunyai proporsi penduduk dengan tingkat pendidikan, jumlah lulusan strata 1, strata 2 dan strata 3, terbanyak dibandingkan dengan Provinsi lain. Ekonomi Jawa Barat selama lebih dari tiga dekade telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Saat ini peningkatan ekonomi modern ditandai dengan peningkatan pada sektor manufaktur dan jasa. Disamping perkembangan sosial dan infrastruktur, sektor manufaktur terhitung terbesar dalam memberikan kontribusinya melalui investasi, hampir tigaperempat dari industri-industri manufaktur non minyak berpusat di sekitar Jawa Barat.

PDRB Jawa Barat pada tahun 2003 mencapai Rp.231.764 milyar (US$ 27.26 Billion) menyumbang 14-15 persen dari total PDB nasional, angka tertinggi bagi sebuah Provinsi. Bagaimanapun juga karena jumlah penduduk yang besar, PDB per kapita Jawa Barat adalah Rp. 5.476.034 (US$644.24) termasuk minyak dan gas, ini menggambarkan 82,4 persen dan 86,1 persen dari rata-rata nasional. Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 adalah 4,21 persen termasuk minyak dan gas 4,91 persen termasuk minyak dan gas, lebih baik dari Indonesia secara keseluruhan. (US$1 = Rp. 8.500,-). Provinsi Jawa Barat memiliki sumber daya alam yang belum tergarap secara optimal, seperti sektor pertanian, kelautan dan perikanan, sumber daya manusia, energi dan industri pariwisata. Potensi sumber daya yang akan dikembangkan dapat terlihat dari bawah ini Tujuan Wisata yang sangat menarik; Rangkaian Zamrud Jawa Barat merupakan bagian dari rangkaian zamrud khatulistiwa. Jawa Barat menawarkan tempat-tapat wisata kelas dunia dengan pemandangan yang menakjubkan diantara pasir putih dan kehangatan lautan tropis (Pantai Pangandaran dan Pelabuhan Ratu), objek menarik yang tenang dan dekat alam; mulai dari sumber air panas Ciater sampai dengan sejumlah Spa Ekslusif dengan nuansa taman tropis. Tahun 2002 sektor ini menyumbang 24,7 % pada PDRB Jawa Barat. Sebagai tanah asal dan rumah bagi masyarakat Sunda yang hangat dan ramah kepada turis. Seperti umumnya di hampir seluruh Indonesia, Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki budaya dan alam yang indah sebagai daya tarik kuat bagi investasi di bidang pariwisata. Suatu penelitian yang lengkap telah dikembangkan untuk mengembangkan kawasan Air panas Ciater untuk menjadi tempat wisata kelas dunia. Berlokasi diantara keindahan pegunungan, dan hanya sekitar 1 jam dari Bandung, tempat ini sangat tepat untuk istirahat dari kesibukan sehari-hari. Tempat wisata Jatiluhur berada diantara dua kota; Jakarta (2jam dengan menggunakan kendaraan)dan Bandung (1Jam dengan menggunakan kendaraan), memiliki keindahan disekitar wadukyang sangat indah dengan latar belakang Bendungan Jatiluhur. Sumber daya wisata yang sangat unik ini belum dikelola dan dikembangkan secara optimal. Tak kalah besar andilnya dalam pengembangan sumber daya wisata adalah hadirnya industri garmen dan pakaian di wilayah Jawa Barat. Sebagian besar dari industri ini memiliki lokasi di sekitar Bandung, kehadirannya berimplikasi pada penunjangan sisi promosi daerah sekaligus menjadi salah satu tolak ukur trend pengembagan industri pakaian di Indonesia. Dalam waktu bersamaan Industri Tekstil ini menyerap wisatawan domestik maupun mancanegara ke Jawa Barat. Ditahun 2003, sektor perdagangan, pariwisata dan jasa menyumbangkan 65,92 persen pendapatan kotor Provinsi Jawa Barat. Manufaktur Provinsi Jawa Barat memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi untuk manufaktur termasuk diantaranya elektronik, industri kulit, pengolahan makanan, tekstil, furnitur dan industri pesawat. Juga panas bumi, minyak dan gas, serta industri petrokimia menjadi andalan Jawa Barat. Penyumbang terbesar terhadap GRDP Jawa Barat adalah sektor manufaktur (36,72%), hotel, perdagangan dan pertanian (14,45%), totalnya sebesar 51,17%. Terlepas dari adanya krisis, Jawa Barat masih menjadi pusat dari industri tekstil modern dan garmen nasional, berbeda dengan daerah lain yang menjadi pusat dari industri tekstil tradisional. Jawa Barat menymbangkan hampir seperempat dari nilai total hasil produksi Indonesia di sektor non Migas. Ekspor utama tekstil, sekitar 55,45% dari total ekspor jawa Barat, yang lainnya adalah besi baja, alas kaki, furnitur, rotan, elektronika, komponen pesawat dan lainnya.

Pertanian: Lahan dan Perairan Dikenal sebagai salah satu 'lumbung padi' nasional, hampir 23 persen dari total luas 29,3 ribu kilometer persegi dialokasikan untuk produksi beras. Tidak dipungkiri lagi, Jawa Barat merupakan 'Rumah Produksi' bagi ekonomi Indonesia, hasil pertanian Provinsi Jawa Barat menyumbangkan 15 persen dari nilai total pertanian Indonesia. Hasil tanaman pangan Jawa Barat meliputi beras, kentang manis, jagung, buah-buahan dan sayuran, disamping itu juga terdapat komoditi seperti teh, kelapa, minyak sawit, karet alam, gula, coklat dan kopi. Perternakannya menghasilkan 120.000 ekor sapi ternak, 34% dari total nasional. Kelautan dan Perikanan Jawa Barat berhadapan dengan dua sisi lautan Jawa pada bagian utara dan samudera Hindia di bagian selatan dengan panjang pantai sekitar 1000 Km. Berdasarkan letak inilah Provinsi Jawa Barat memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Suatu perencanaan terpadu tengah dilaksanakan untuk pengembangan Pelabuhan Cirebon, baik sebagai pelabuhan Pembantu Tanjung Priok Jakarta, maupun sebagai pelabuhan perikanan Jawa Barat yang dilengkapi dengan industri perikanan. Untuk potensi perairan darat, tidak hanya dari sejumlah sungai yang mengalir di Jawa Barat, Tetapi potensi ini juga diperoleh dari penampungan air / DAM saguling di Cirata dan DAM Jatiluhur yang selain menghasilkan tenaga listrik juga berguna untuk mengairi area pertanian dan industri perikanan air tawar. Sumber Daya Manusia; Jumlah Penduduk dan Tenaga Kerja Dengan jumlah penduduk sekitar 37 juta manusia pada tahun 2003, 16 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Pertumbuhan urbanisasi di Provinsi tumbuh sangat cepat, khususnya disekitar JABOTABEK (sekitar Jakarta). Jawa Barat memiliki tenaga pekerja berpendididkan berjumlah 15,7 juta orang pada tahun 2001 atau 18 persen dari total nasional tenaga pekerja berpendidikan. Sebagian besar bekerja pada bidang pertanian, kehutanan dan perikanan (31%), pada industri manufaktur (17%), perdagangan, hotel dan restoran (22,5%) dan sektor pelayanan (29%). Minyak-Mineral dan Geothermal Minyak dapat ditemukan di sepanjang Laut Jawa, utara Jawa Barat, sementara cadangan geothrmal (panas bumi) terdapat di beberapa derah di Jawa Barat. Tambang lain sepert Batu gamping, andesit, marmer, tanah liat merupakan pertambangan mineral yang dapat ditemukan, termasuk mineral lain yang cadangan depositnya sangat potensial, Emas yang dikelola PT. Aneka Tambang, potensinya sebesar 5,5 million ton, dan menghasilkan 12, 1 gram emas per ton. Wisata 1. Senyuman Masyarakat Sunda Sebagai ciri khas Jawa Barat tidak lain adalah senyum masyarakat sunda, yang selalu menyertai kemana saja kita pergi ketempat-tempat menarik yang terdapat di Provinsi ini, kalimat yang paling sesuai ditujukan bagi senyum mereka tersebut adalah keramahtamahan. Jadi sekaranglah saatnya untuk datang dan menikmati daya tarik Jawa Barat serta dijamin kegembiraannya. sekali untuk seumur hidup sebagai pengalaman yang tidak terlupakan. 2. Bandung, The Paris Van Java

Perjalanan ke Jawa Barat tidak akan lengkap jika belum berkunjung ke ibukota Provinsi. Dengan kepadatan populasi lebih dari tiga juta jiwa, Bandung telah lama dikenal sebagai tempat untuk pariwisata dan memiliki berbagai macam kebutuhan fasilitas yang berstandar internasional. Di sebelah utara terdapat Tangkuban Perahu dan di sebelah selatan dari the Paris Van Java ini terdapat Kawah Putih yang dikelilingi oleh berbagai jenis tata letak yang spektakuler, serta dapat menikmati spa dan pemandian air panas di Ciater atau Cipanas Tarogong Garut, yang berjarak sangat dekat dari Bandung. 3. Surganya Belanja Jawa Barat merupakan tempat yang sangat menjanjikan bagi para pembelanja, terutama di Bandung. Dapat memberikan kegembiraan yang lebih dan berharap petualangan ini tidak hanya dapat ditemukan di pedagang kali lima saja yang selalu menawarkan dagangannya yang unik, hal semacam ini dapat dilakukan tawar menawar harga. Tetapi mereka tetap memiliki tempat yang cukup besar dari banyaknya tempat perbelanjaan yang telah menjamur atau pasar kedua yang selalu memberikan hal-hal mengenai gaya kebaratan namun tidak semua pertokoan menyediakan, ruang pendingin pasar swalayan yang mengikuti perkembangan gaya kebaratan, toko perbelanjaan moderen dan factory outlet. 4. Keindahan Puncak Pass Selamat datang di daerah Puncak Pass, sebagai salah satu daya tarik Pariwisata Jawa Barat. Dari arah selatan Jakarta dapat ditempuh satu jam berkendaraan, sudah menjadi kebiasaan di setiap akhir minggu Puncak Pass digunakan sebagai tempat untuk beristirahat. Disamping udara pegunungan yang sejuk, juga masih banyak lagi yang dapat dinikmati, antara lain Cibodas dan Kebun Raya Bogor, Taman Nasional Gede Pangrango, beberapa perkebunan teh dan Taman Safari, ini semua hanya sebagian kelebihan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung terhadap keindahan dari Puncak Pass. 5. Cirebon Sebagai Kota Raja Istana kesultanan, pusat dari kerajaan masyarakat Jawa Barat, suatu kesempatan untuk menyaksikan harta peninggalan yang unik dan tradisi masa lalu. Cirebon merupakan tempat pertemuan dari berbagai perbedaan percampuran yang sangat menarik dari budaya masyarakat sunda yang beragama islam, masyarakat Cina dan Hindu serta pre-Hindu. Hanya sebentar jarak yang ditempuh dari Cirebon untuk dapat ke Resort Spa Sangkuriang, disini kita dapat beristirahat dan menikmati pemandian air panas aroma terapi di Ciremai. Ini semua hanya sebagian kelebihan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung terhadap daya tarik daerah pariwisata kota raja Cirebon Jawa Barat. 6. Legenda Pelabuhan Ratu Selamat datang di wilayah Pelabuhan Ratu, tujuan lain Pelabuhan Ratu Jawa Barat, merupakan tempat tinggal Ratu Kidul, Ratu Pantai Selatan. Hanya tiga jam jarak yang ditempuh dari Jakarta dengan berkendaran. Saat berkunjung ke pantai ini, kita dapat menikmati yaitu daerah pemandangannya seperti danau Lido yang terdapat di Kabupaten Sukabumi. Berbagai macam dapat anda lakukan disini, antar lain berkunjung ke pasar ikan, menyaksikan upacara kelautan yang unik, menyaksikan penyu yang pergi meninggalkan telurnya di pantai Pangumabahan dan jika ingin mencari petualangan, perjalanan arung jeram di Sungai Citarik akan menjadi pengalaman yang tidak dapat terlupakan. 7. Petualangan Selama di Pangandaran

Selamat datang di daerah petualangan Pangandaran, sebagai salah satu daya tarik Jawa Barat. Hanya tujuh jam berkendaraan dari Jakarta dan empat setengah jam dari Bandung, Pangandaran sebagai daerah yang memiliki keindahan memberikan pengalaman yang tidak dapat terlupakan. Disini juga dapat berenang dengan aman dan menikmati keindahan pantai, mengunjungi cadangan alam Pananjung dan green canyonnya serta beristirahat di kampung Naga. ini semua hanya sebagian kelebihan yang dapat dinikmati oleh para pengunjung terhadap daya tarik daerah Pananjung.

Anda mungkin juga menyukai