Anda di halaman 1dari 2

Rung OK Sesuai Standard: <!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.

08in } --> Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/MENKES/SK/X2004, persyaratan Ruang Operasi adalah sebagai berikut: Indeks angka kuma: 10 CFU/m, Indek pencahayaan: 300 500 lux, Standar suhu: 19 24 C, kelembaban: 45 60 %, tekanan udara: Positif, Indeks kebisingan 45 dBA dan waktu pemaparan 8 jam. Untuk pemantauan kualitas udara ruang harus dilakukan uji kualitas udara (kuman, debu, dan gas).

Sebagian besar Rumah Sakit belum sepenuhnya sesuai dengan keputusan tersebut diatas, khususnya tekanan udara- nya. Cara pengukuran tekanan udara ini sangat mudah, sekalipun tidak punya alat pengukur khusus, dapat dilakukan dengan cara konvensional, letakan pita ringan didepan pintu ruang operasi (pintu dalam keadaan dibuka sedikit; secukupnya), jika pita tersebut tidak bergerak menjauh dari pintu tersebut maka dipastikan tidak ada tekanan udara dari dalam ruang operasi. Dan selama AC yang dipakai di dalam ruang tersebut tidak menggunakan system supplay dan return air (ada udara yang diambil dari luar dan disaring kemudain masuk kedalam system pendingin untuk didistribusikan di dalam ruangan tersebut, serta adanya pembuangan sebagian udara ke luar ruang operasi melelui system pendingin udara) maka selama itu pula klasifikasi tekanan udara positif tidak pernah akan tercapai.

Produk AC yang siap pasang di pasaran adalah AC type split duct (system kerjanya seperti AC Sentral) tetapi daya listrik yang dibutuhkan relative kecil dan dapat di design untuk masingmasing ruangan operasi. Filter yang dipakai adalah jenis hepa filter yang besaran filternya bervariasi dari 0,5 mikron sampai dengan 0,3 mikron. Design kasar atas keperluan kapasitas AC model ini untuk standar ruang operasi dengan luas 6 x 6 meter tinggi plafon 3 meter dengan kelengkapan peralatan medis didalamnya cukup digunakan AC Split duck dengan kapasitas lebih kurang 6 PK. Biayanya relative murah bila dikaitkan dengan fungsi pemenuhan standard dan kualitas layanan.

Material Lantai, Dinding dan Plafon: Lantai: sebaiknya menggunakan vinyl ketebalan 2.5 mm 3 mm, warna sesuai selera, sebaiknya warna polos (tidak bercorak). Gunakan spesifikasi terbaik untuk fungsi jangka panjang. Dinding: sebaiknya menggunkan gypsum dengan ketebalan 15mm atau double layer dengan ketebalan masing-masing 10mm (lebih direkomendasikan menggunakan gypsum water resistant), dengan konstruksi yang kuat, jarak antara main support (vertical) tidak lebih dari 400mm (40cm), dan horizontal framenya tidak lebih dari 600mm (60 cm), bila ruangan operasi lebih dari satu dan bersebelahan, pasang isolasi antara kedua dinding dapat menggunakan Styrofoam, atau lembaran spon lembut. (hindari penggunaaan isolasi yang berasal dari bahan

yang mengandung partikel micron. Finishing pengecatan cukup bagus dengan bahan epoxy painting. Plafon: cukup menggunakan gypsum dengan ketebalan 12 mm jenis water resistant, rangka galvalum dengan aplikasi 300mm x 300 mm, dengan original accessories, memungkinkan untuk maintenance dengan beban minimal 60 kg. Finishing pengecetan epoxy sudah cukup memadai sesuai standar yang dikehendaki. Tidak dibenarkan ada opening untuk maintenance di dalam ruang operasi, jenis lampu penerangan dan lampu operasi harus dipilih yang berkualitas bagus agar pemasangannya tidak mengalami kendala pada permasalahan lubang-lubang kecil disekitar konstruksi lampu.

Kelengkapan lain: Gas Sentral minimal: Oksigen, N2O dan Medical compressed air. Bila tingkat kompleksitas ruangan operasinya tinggi (Micro Surgery) disarankan outlet oksigen lebih dari satu dan harus menggunakan system pendant termasuk kebutuhan outlet listriknya.

Anda mungkin juga menyukai