Abstrak
Kereta api merupakan salah satu transportasi publik yang paling banyak memiliki konsumen di Indonesia. Harga tiket yang relatif murah dan kemampuannya untuk mengangkut orang dalam jumlah besar, membuat kereta api menjadi sarana transportasi favorit publik. Namun, banyaknya jumlah konsumen tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan perkeretaapian di Indonesia. Berbagai masalah sering muncul. Mulai dari keterlambatan jadwal datang kereta di stasiun sampai masalah kecelakaaan. Oleh karena itu, sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengetahui posisi akurat dari masing-masing kereta api yang terlibat dalam sistem. Dari data yang didapat, dapat diolah oleh sistem. Jika jarak kereta mendekati suatu perlintasan kurang dari 20 km, maka akan dikirim sms notifikasi ke penjaga pintu perlintasan kereta api. Selain itu, dengan mengetahui posisi kereta api, calon penumpang dapat mengetahui estimasi waktu sampai kereta api ke suatu stasiun, sehingga mereka tidak perlu berlama-lama menunggu di stasiun. Dari hasil implementasi dan pengujian, sistem yang dibangun dengan teknologi perangkat mobile berbasis Android yang dilengkapi dengan GPS sudah dapat memenuhi kebutuhan untuk melakukan proses update informasi posisi kereta api dari perangkat mobile dengan GPS ke server penyimpanan data. Sistem yang dibuat juga telah memenuhi kebutuhan pengguna untuk dapat mengakses peta dan posisi kereta api melalui aplikasi berbasis mobile dan web. Selain itu, sistem juga sudah terintegrasi dengan perangkat peringatan dengan teknologi sms gateway. Kata kunci : kereta api, longitude, latitude, mobile, Android, GPS Pendahuluan Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu transportasi publik yang paling banyak memiliki konsumen di Indonesia. Harga tiket yang relatif murah dan kemampuannya untuk mengangkut orang dalam jumlah besar, membuat kereta api menjadi sarana transportasi favorit publik. Namun, banyaknya jumlah konsumen tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan perkeretaapian di Indonesia. Berbagai masalah sering muncul. Mulai dari kecelakaan sampai yang paling sering terjadi adalah masalah keterlambatan jadwal datang kereta di stasiun. Menurut sebuah penelitian dari Departemen Perhubungan tahun 2008, rata-rata terjadi 117 kasus kecelakaan kereta api1. Dari angka tersebut, faktor terbesar adalah masalah SDM operator. Namun masalah yang tidak kalah penting adalah masalah sarana dan prasarana. Gambar 1.1 berikut merupakan diagram hasil penelitian yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan pada tahun 2008. 1 1.1 Masalah keterlambatan jadwal seringkali dikeluhkan pelanggan. Seringkali pelanggan harus menunggu cukup lama di stasiun karena kereta api datang terlambat ke stasiun. Belum lagi akses informasi masyarakat terhadap sarana kereta api masih cukup kurang. Masyarakat harus bertanya langsung ke stasiun untuk mengetahui dimana posisi kereta sekarang. Oleh karena itu, sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengetahui posisi akurat dari masingmasing kereta api yang terlibat dalam sistem. Dari data yang didapat, dapat diolah oleh sistem. Jika jarak kereta mendekati suatu perlintasan kurang dari 20 km, maka akan dikirim sms notifikasi ke penjaga pintu perlintasan kereta api. Selain itu, dengan mengetahui posisi kereta api, calon penumpang dapat mengetahui estimasi waktu sampai kereta api ke suatu stasiun, sehingga mereka tidak perlu berlama-lama menunggu di stasiun. Perkembangan teknologi perangkat mobile dan internet memungkinkan sistem ini dapat dibangun dan diaplikasikan sehingga dapat bermanfaat untuk kemajuan dunia transportasi dan teknologi Indonesia. 1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memberikan informasi posisi kereta api dengan menggunakan teknologi GPS. Posisi GPS yang didapatkan di masing-masing kereta api akan dikirimkan melalui mekanisme webservice ke web server untuk kemudian disimpan ke dalam database server. Data posisi kereta api tersebut dapat diolah sehingga dapat ditampilkan di peta digital berbasis Google Map di
Linux Kernel
Android dibangun dengan memanfaatkan kernel Linux, tetapi Android tidak dapat dikatakan sebagai Linux3. Pada Android tidak terdapat dukungan untuk glibc dan native windowing system. Selain itu, Android tidak menyertakan semua utilitas standar di Linux. Pada Gambar 2.2 di atas ditampilkan semua pustaka yang ada pada lapisan kernel Linux pada Android. Libraries
Di atas kernel Linux terdapat beberapa set pustaka termasuk bionic (libc buatan Google), dukungan media untuk audio, video dan grafis bersama dengan database lokal yang ringan yaitu SQLite. Pada Gambar 2.3 di atas ditampilkan semua pustaka yang ada pada lapisan Libraries pada Android. Sebenarnya, di bawah lapisan library Android terdapat lapisan abstraksi perangkat keras atau Hardware Abstraction Layer (HAL). Lapisan ini merupakan antar muka yang menjembatani antara logic dan akses perangkat keras. Berikut Gambar 2.4 yang menampilkan lapisan HAL.
Android Runtime
Komponen kunci dari Android terletak pada bagian runtime yang disebut Dalvik Virtual Machine (VM). Untuk melihat skema lapisan Runtime, dapat dilihat pada Gambar 2.5. Application Framework
. Lapisan teratas dari perangkat lunak Android adalah lapisan Application. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.7, terdapat beberapa aplikasi standar yang sudah disediakan oleh Android.
Global Positioning System (GPS) GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang berbasiskan satelit yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen Pertahanan (Departemen of Defense) Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 19787 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberi nama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi diubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik. Sejak tahun 1980, layanan GPS yang dulunya hanya untuk leperluan militer mulai terbuka untuk publik. Uniknya, walau satelit-satelit tersebut berharga ratusan juta dolar, namun setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis. Satelit-satelit ini mengorbit pada ketinggian sekitar 12.000 mil dari permukaan bumi. Posisi ini sangat ideal karena satelit dapat menjangkau area coverage yang lebih luas. Satelit-satelit ini akan selalu berada posisi yang bisa menjangkau semua area di atas permukaan bumi sehingga dapat meminimalkan terjadinya blank spot (area yang tidak terjangkau oleh satelit). Setiap satelit mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat cepat, sehingga mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi Anda di atas permukaan bumi. GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated circuit (IC) sehingga murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan oleh semua orang. GPS dapat digunakan utnuk berbagai kepentingan, misalnya mobil, kapal, pesawat terbang, pertanian dan di integrasikan dengan komputer maupun laptop. 2.3 XML RPC XMLRPC adalah akronim dari eXtensible Markup Language Remote Procedure Call 8. Sebuah spesifikasi XML yang menjelaskan mengenai mekanisme pemanggilan prosedur jarak jauh dengan menggunakan 2.2
Gambar 2.11: Bagan Cara Kerja XMLRPC
. Spesifikasi yang dibuat oleh tim XMLRPC sudah cukup lengkap, misalnya bagaimana cara mengirim parameter dan mengembalikan return value. Termasuk pula data type standar XMLRPC juga disertakan. 2.4 Gammu Gammu adalah nama sebuah project yang ditujukan untuk membangun aplikasi, script dan drivers yang dapat digunakan untuk semua fungsi yang memungkinkan pada telepon seluler atau alat sejenisnya. 2.5 Perhitungan Jarak Dua Titik Seperti kita ketahui, suatu posisi di bumi dapat direpresentasikan dengan posisi garis lintang (latitude) dan bujur (longitude). Untuk menentukan jarak antara dua titik di bumi berdasarkan letak garis lintang dan bujur, ada beberapa rumusan yang digunakan. Semua rumusan yang digunakan berdasarkan bentuk bumi yang bulat (spherical earth) dengan menghilangkan faktor bahwa bumi itu sedikit elips (elipsodial factor). Untuk metode ini, kemungkinan kesalahan hanya mencapai 0.5%. Haversine Formula 9 Formulasi ini menggunakan rumus haversine sebagai dasar. Rumus ini dapat digunaka untuk menghitung jarak lingkaran yang jauh antara dua titik. Berikut rumus haversine formula.
R = earths radius (mean radius = 6,371km) lat = lat2 lat1 long = long2 long1 a = sin(lat/2) + cos(lat1).cos(lat2).sin(long/2) c = 2.atan2(a, (1a)) d = R.c
Spherical Law of Cosines 9 Metode haversine formula di atas diciptakan ketika tingkat presisi hasil penghitungan masih sangat terbatas. Namun sekarang, penghitungan komputer dapat memberikan tingkat presisi yang sangat akurat sehingga dengan menggunakan rumus spherical law of cosine
Perancangan Sistem Deskripsi Umum Pengerjaan tugas akhir ini akan membangun suatu sistem pelaporan dan informasi kereta api. Sistem ini terdiri dari beberapa aplikasi yang dibangun pada perangkat mobile berbasis Android dan perangkat lunak berbasis web. 1. Aplikasi pertama bertugas mendapatkan posisi kereta (longitude dan latitude) dari sistem GPS dan kemudian mengirimkannya melalui koneksi GPRS ke server melalui mekanisme webservice. 2. Aplikasi kedua dalam sistem ini, meminta data seluruh posisi kereta dari server pusat dengan mekanisme webservice dan teknologi XML. Data yang masuk kemudian mengalami proses pembacaan dan penerjemahan. Data masingmasing kereta dimanfaatkan untuk menggambar posisi kereta dengan bantuan Google Map. Selain itu juga dibuat server untuk layanan webservice dengan teknologi XML RPC. Untuk membangun aplikasi ini digunakan framework CodeIgniter yang berbasis PHP. 3. Aplikasi ketiga dalam sistem ini merupakan aplikasi berbasis web. Aplikasi ini meminta data posisi kereta dari database server. Data posisi kereta tersebut digunakan untuk menggambar posisi kereta dengan bantuan Google Map. 4. Aplikasi keempat dalam sistem ini merupakan aplikasi berbasis Java. Aplikasi ini akan meminta data posisi kereta dan perlintasan, dan selanjutnya melakukan penghitungan jarak antara kereta api dan perlintasan. Jika jarak kereta api dan perlintasan kurang dari 20 km, maka akan dikirimkan sms peringatan kepada penjaga palang pintu kereta api melalui mekanisme sms gateway. Sistem sms gateway yang ada pada tugas akhir ini memanfaatkan perangkat lunak Gammu server. 3.2 Arsitektur Sistem Rancangan arsitektur dari sistem yang dibuat dapat digambarkan dalam diagram Gambar 3.21 berikut :
3 3.1
Jalannya sistem secara umum adalah sebagai berikut : Aplikasi pertama ditanam pada perangkat mobile berbasis Android dan dipasang pada setiap kereta api yang terlibat dalam sistem. Perangkat lunak ini akan meminta data posisi dari satelit GPS dan dalam selang waktu tertentu akan mengirimkan data posisi tersebut ke server melalui mekanisme webservice dengan memanfaatkan teknologi XML RPC. Webserver yang menerima kiriman data tersebut akan menjalankan fungsi untuk menyimpan data kereta api yang bersangkutan ke dalam database server. Data posisi masing-masing kereta yang tersimpan dalam database server diakses oleh aplikasi kedua yang juga merupakan aplikasi mobile berbasis Android. Data posisi tersebut diambil dengan menggunakan mekanisme webservice dengan memanfaatkan teknologi XML RPC. Pada aplikasi kedua, pengguna dapat melihat posisi kereta api pada peta berbasis Google Map. Data posisi juga dimanfaatkan aplikasi ketiga yang berbasis web. Data posisi tersebut dimanfaatkan melalui mekanisme koneksi antara webserver dan database server. Selain itu, data posisi masing-masing kereta tersebut dimanfaatkan oleh aplikasi keempat yang bertugas menghitung jarak antara kereta dengan perlintasan. Jika terdapat kereta yang mendekati perlintasan dengan jarak kurang dari 20 km (dengan penghitungan jarak lurus antar dua titik), maka aplikasi akan mengirimkan data ke database sistem sms gateway untuk kemudian dikirimkan melalui mekanisme sms ke setiap penjaga pintu perlintasan kereta api. 3.3 Perancangan Use Case Pada Gambar 3.2 berikut akan ditampilkan diagram use case yang mewakili aktor-aktor yang terlibat dalam sistem yang dibangun dalam tugas akhir ini.
Perancangan Basis Data Pada Gambar 3.3 berikut akan ditampilkan gambar diagram fisik basis data yang digunakan dalam server yang digunakan untuk menyimpan data posisi kereta api.
3.4
Gambar 3.3: Diagram Fisik Basis Data pada Server Penyimpan Data Posisi
Gambar 3.10: Rancangan Antar Muka Aplikasi Mobile untuk Melihat Posisi Kereta dan Menghitung Jarak
Perancangan Antar Muka Pada bagian berikut akan disajikan perancangan antar muka aplikasi-aplikasi yang dibangun dalam tugas akhir ini. 3.5.1 Perancangan Antar Muka Web
3.5
Pada Gambar 3.8 berikut disajikan rancangan antar muka aplikasi berbasis web.
menghitung jarak kereta api dengan suatu posisi. 4 Implementasi Sistem 4.1 Perancangan Aplikasi Pertama Aplikasi pertama mendapatkan posisi kereta (longitude dan latitude) dari sistem GPS dan kemudian mengirimkannya melalui koneksi GPRS ke server melalui mekanisme webservice. Pseudocode bagian method untuk menangani mekanisme XML RPC. Pada Gambar 4.1 berikut diimplementasikan method untuk menangani mekanisme pemanggilan webservice dengan teknologi XML RPC.
CONSTRUCT XMLRPC_Client SET url to XMLRPC_Client TRY CALL HttpPost WITH method,parameter SET HttpResponse = GET Response FROM HTTPPOst IF HttpResponse.Status == "SC.OK" CALL XMLParser(HTTPResponse) SET ObjectResult = GET result FROM XMLParser CALL CallBack_Method(Result) ELSE THROW Exception EXCEPTION WRITE to system_log Gambar 4.1: Pseudocode bagian method untuk menangani mekanisme XML RPC.
Gambar 3.8: Rancangan Antar Muka Web untuk Melihat Posisi dan Manajemen Perkeretaapian
3.5.2 Perancangan Antar Muka Aplikasi Mobile untuk Update Posisi Kereta Pada Gambar 3.9 berikut disajikan rancangan antar muka aplikasi mobile untuk login dan update posisi kereta api.
Gambar 3.9: Rancangan Antar Muka Aplikasi Mobile untuk Update Posisi Kereta
Pseudocode bagian kode untuk listener GPS Pada Gambar 4.5 berikut, diimplementasikan kode fungsi yang akan selalu dijalankan ketika listener GPS terus berjalan. Interval update akan disesuaikan dengan parameter.
ON EVENT LocationChange DO SET longitude = CALL GetLongitude SET latitude = CALL GetLatitude SET speed = CALL GetSpeed Gambar 4.5: Pseudocode bagian kode untuk listener GPS
3.5.3 Perancangan Antar Muka Aplikasi Mobile untuk Melihat Posisi Kereta dan Menghitung Jarak
4.2
COSINUS(DegreeToRadian(theta)) SET distance = ACOS(distance) SET distance = RadianToDegree(distance) SET distance = distance * 60 * 1.1515 SET distance = distance * 1.609344 Gambar 4.13: Pseudocode untuk menghitung jarak antara kereta dengan perlintasan Uji Coba dan Evaluasi Uji Coba Fungsional Uji coba fungsionalitas dilakukan untuk melihat apakah fungsi-fungsi dasar dari sistem ini berjalan secara maksimal. Uji coba fungsionalitas dilakukan terhadap aplikasi berbasis mobile dan aplikasi berbasis web. 5.1.1 Skenario Melihat Posisi Kereta Api Via Web Untuk menjalankan skenario ini, pengguna cukup mengakses halaman utama dari web yang telah dibuat. Tampilan dari halaman utama tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut. 5 5.1
Perancangan Aplikasi Ketiga Aplikasi ketiga dalam sistem ini merupakan aplikasi berbasis web. Aplikasi ini meminta data posisi kereta dari database server. Data posisi kereta tersebut digunakan untuk menggambar posisi kereta dengan bantuan Google Map.
SET ResultQuery = QUERY FROM TABLE "position" CONSTRUCT Map Set Center of Map FOR Each Object in ResultQuery DO CREATE GeoPoint DRAW GeoPoint ON Map END FOR Gambar 4.11: Pseudocode untuk menampilkan posisi kereta api dalam peta berbasis web
4.3
Perancangan Aplikasi Keempat Pada Gambar 4.13 berikut, diimplementasikan fungsi pada aplikasi pengiriman sms untuk menghitung jarak antara kereta api dan perlintasan. SET trainLongitude,trainLatitude SET crossingLongitude,crossingLatitu de SET theta = trainLongitudecrossingLongitude SET distance = SINUS(DegreeToRadian(trainLatitu
Gambar 5.1: Tampilan Halaman Utama Web
4.4
5.1.2 Skenario Melihat Posisi Kereta Api Via Aplikasi Mobile Tampilan posisi kereta api dalam peta aplikasi mobile dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut.
5.2
Gambar 5.2: Tampilan Posisi Kereta Api dalam Peta pada Aplikasi Mobile
5.1.3 Skenario Melihat Kecepatan dan Estimasi Waktu Sampai Tampilan kecepatan dan estimasi sampai kereta api terhadap tujuan seperti pada Gambar 5.3 berikut.
Lat
I II
Lon
Lat
-7.290354 -7.275343
Lon
112.79991 1 112.79503 5 112.79781 4 12.0012 15.7449
-7.2902594 112.79985 8817 7.2753664 8333 7.2789741 3333 112.79519 0517 112.79784 7667
III
-7.278804
11.6152
Gambar 5.3: Tampilan Halaman yang Menunjukkan Jarak Antara Kereta Api dengan Suatu Stasiun
Dari tabel hasil pengujian di atas, rata-rata jarak antara posisi yang didapatkan oleh aplikasi mobile yang telah dibangun dengan posisi dalam Google Map adalah 13,120433 meter. Dari hasil pengujian ini didapatkan kesimpulan bahwa aplikasi pengirim posisi GPS ini mempunya akurasi yang cukup untuk diimplementasikan dalam sistem kereta api. Uji Kecepatan Transfer Data via Webservice Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan transfer data dari server ke aplikasi mobile untuk melihat posisi kereta api berbasis Android. Uji coba dilakukan dengan melakukan permintaan data kereta api beserta posisinya ke server dari perangkat mobile berbasis Android melalui mekanisme webservice XML-RPC. Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.2 berikut.
Tabel 5.2: Tabel Hasil Uji Kecepatan Transfer Data Via Webservice Pengujian Koneksi EDGE Kecepatan Transfer (dalam detik) 8,706
5.1.4 Skenario Update Posisi Kereta Api dari Perangkat Mobile Tampilan halaman utama aplikasi seperti pada Gambar 5.4 berikut.
5.3
GPS. Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.4 berikut.
Tabel 5.4: Tabel Hasil Uji Kecepatan Akses Satelit GPS
Pengu jian I II Koneksi Longitude -7.2902594 7.2753664833 3 7.2789741333 3 -7.2902594 7.2753664833 3 7.2789741333 3 Latitude 112.799858817 Cerah 112.795190517 Cerah Cuaca Kecepata n Akses (detik) 15 8
Dari tabel hasil pengujian di atas, didapatkan ratarata kecepatan transfer data via webservice melalui jaringan EDGE dalam aplikasi mobile yang telah dibangun adalah 5,638333 detik, sedangkan melalui jaringan HSDPA didapatkan rata-rata 3,1287 detik. Dari hasil pengujian ini didapatkan kesimpulan bahwa dengan menggunakan koneksi HSDPA, transfer data berlangsung lebih cepat. Namun, dengan koneksi EDGE data masih tertransfer dengan waktu yang cukup memadai. 5.4 Uji Kecepatan Pemuatan Peta Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pemuatan peta pada aplikasi mobile untuk melihat posisi kereta api berbasis Android. Uji coba dilakukan dengan memuat posisi kereta api dalam peta berbasis Google Map pada aplikasi mobile berbasis Android yang telah dibuat.
III
112.797847667 Cerah
I II
32 15
III
112.797847667 Mendung
10
Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.3 berikut.
Tabel 5.3: Tabel Hasil Uji Kecepatan Kecepatan Pemuatan Peta Pengujian Koneksi Kecepatan Pemuatan Peta (dalam detik) 14,235 4,116 10,107 7,102 3,013 4,215
I II III I II III
Dari tabel hasil pengujian di atas, didapatkan ratarata kecepatan pemuatan peta melalui jaringan EDGE dalam aplikasi mobile yang telah dibangun adalah 11,486 detik, sedangkan melalui jaringan HSDPA didapatkan rata-rata 4,777 detik. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kecepatan pemuatan peta dengan menggunakan koneksi HSDPA, berlangsung lebih cepat. Namun, dengan koneksi EDGE peta masih tertransfer dengan waktu yang cukup memadai. Uji Kecepatan Akses Satelit GPS Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan akses aplikasi untuk menerima posisi awal dari satelit GPS pada saat aplikasi pertama dijalankan. Uji coba dilakukan dengan dengan menjalankan aplikasi untuk update posisi kereta api. Pengukuran waktu dilakukan mulai dari layanan GPS pada aplikasi mobile dijalankan sampai mendapatkan posisi awal dari satelit 5.5
Dari tabel hasil pengujian di atas, didapatkan ratarata kecepatan akses aplikasi terhadap satelit GPS pada cuaca cerah adalah 9.67 detik, sedangkan pada saat cuaca mendung didapatkan rata-rata kecepatan adalah 19 detik. Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan bahwa kecepatan akses aplikasi terhadap satelit GPS ketika pertama kali dijalankan lebih lama daripada saat aplikasi dijalankan untuk kedua dan ketiga kalinya. Selain itu, dalam kondisi cuaca cerah, kecepatan akses satelit GPS lebih cepat dibandingkan pada kondisi cuaca mendung. 5.6 Uji Kecepatan Pengiriman Pesan dengan SMS Gateway Uji ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pengiriman pesan melalui mekanisme short message system. Pesan singkat ini akan dikirimkan kepada penjaga pintu kereta api. Uji coba ini dilakukan dengan menjalankan aplikasi pengecekan jarak antara kereta api dan perlintasan. Dalam uji ini, ada lebih dari satu nomor perlintasan yang akan dikirim pesan. Waktu pengiriman pesan akan dihitung dari pertama kali pesan masuk ke sistem sms gateway sampai diterima oleh penerima pesan. Dari hasil pengujian didapatkan beberapa hasil seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5.5 berikut.
Tabel 5.5: Tabel Hasil Uji Kecepatan Pengiriman Pesan dengan SMS Gateway No Perangkat Kecepatan Pesan Sampai (detik) 6 8 10
1 2 3
Dari tabel hasil pengujian di atas, didapatkan ratarata kecepatan pengiriman pesan dengan sms gateway adalah 8 detik. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan
4.
Daftar Pustaka Departemen Perhubungan, Tim. Statistik Jumlah Kecelakaan Kereta Api; 2008. [Diakses tanggal 20 September 2010]. <http://perkeretaapian.dephub.go.id/index.php? option=com_content&view=article&id=108&Ite mid=26&a728c66ceac927a1a5624c56ff8c277c= 27eeb8eb8075a712111282208e8edd52>. 2. OSSFest, Tim. Sejarah Android (Sistem Operasi);2010. [Diakses tanggal 1 November 2010]. <http://ossfest-indonesia.web.id/2010/10/sejarahandroid-sistem-operasi/>. 3. Brady, Patrick. Android Anatomy and Physiology; 2008. [Diakses tanggal 24 November 2010]. <http://sites.google.com/site/io/anatomyphysiology-of-an-android>. 4. Morril, Dan. Inside the Android Application Framework;2008. [Diakses tanggal 24 November 2010] <http://sites.google.com/site/io/inside-theandroid-application-framework> . 5. DiMarzio, Jerome. Android : A Programmer's Guide. New York : The McGraw-Hill Companies; 2008. 6. Rogers, Rick, John Lombardo. Android Application Development, 1st Edition. New York : O'Reilly Media, Inc; 2009. 7. Theiss,A. ,David C. Yen, Cheng-Yuan Ku. Global Positioning Systems: an analysis of applications, current development and future implementations. Proceeding of Computer Standards & Interfaces 27 (2005) 89 100. 8. UserLand Software, Team. XML RPC Home Page. [Diakses tanggal 30 November 2010]. <http://www.xmlrpc.com/>. 9. ZipCodeWorld, Team. Longitude Latitude Distance Calculation in Java. [Diakses tanggal 24 November 2010] <http://www.zipcodeworld.com/samples/distanc e.java.html> 10. Calculate distance, bearing and more between Latitude/Longitude points. [Diakses tanggal 19 Desember 2010] <http://www.movabletype.co.uk/scripts/latlong.html> 11. Mintsis,G. , S. Basbas, P. Papaioannou, C. Taxiltaris, I.N. Tziavos. Applications of GPS technology in the land transportation system. Proceeding of European Journal of Operational Research 152 (2004) 399409. 1.