2-2012
PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN JARINGAN
pelaksanaan kegiatan secara teknis sesuai dengan KATA PENGANTAR kondisi di lapangan. Kami menyadari bahwa buku Pedoman Teknis ini masih Kondisi jaringan khususnya tersier diperkirakan lebih dari 40 % mengalami kerusakan, sehingga fungsinya tidak optimal dalam sistem irigasi. Walaupun secara ketentuan jaringan irigasi tersier menjadi tanggung jawab para petani/P3A, namun kenyataannya tidak semua Jakarta, Januari 2012 Direktur Pengelolaan Air Irigasi, jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca akan sangat kami hargai. Akhirnya kami berharap semoga buku ini bermanfaat.
petani/P3A mampu memperbaikinya. Oleh karena itu Pemerintah melalui Kementerian Pertanian perlu
membantu untuk memperbaikinya. Buku Pedoman Teknis Pengembangan Jaringan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan para petugas pertanian di daerah sebagai acuan teknis dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Jaringan. Pedoman ini disusun secara sederhana dan hanya memuat hal-hal secara garis besar. Untuk lebih detilnya Dinas Pertanian tingkat Propinsi agar menindaklanjuti dengan penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Dinas Pertanian Tingkat Kabupaten/Kota menyusun Petunjuk Teknis (Juknis). Dengan demikian diharapkan Ir. Prasetyo Nuchsin, MM NIP. 19570903 198503 1 001
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran PELAKSANAAN A. Lokasi B. Penyusunan RUKK C. Kontruksi D. Partisipasi Petani E. Pembinaan, Pengendalian Pengawasan 1 1 2 4 5 5 7 7 10 10 LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan Rencana Usulan Kerja Kelompok (RUKK) Form Laporan Realisasi fisik dan keuangan Kegiatan Ditjen PSP TA. 2012 (form PSP 01) Form Laporan Realisasi fisik & keuangan Kegiatan Ditjen PSP TA. 2012 (form PSP 02) Outline Laporan Akhir 22 23 24 25 26
II.
dan
III.
MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring B. Evaluasi C. Penilaian Perkembangan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Fisik dan Keuangan D. Pelaporan E. Indikator Kinerja PENUTUP
12 12 13 14
IV.
15 18 21
Pemberian air irigasi dari hulu (upstream) sampai I. A. Latar Belakang Terkait dengan tantangan di masa depan, isu lonjakan kependudukan (demografi) akan menjadi salah satu masalah utama di kawasan dunia. Dengan demikian ketahanan pangan nasional menjadi salah satu isu penting yang perlu PENDAHULUAN dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa: bendungan, bendung, saluran primer dan sekunder, box bagi, bangunan-bangunan ukur, dan saluran tersier serta saluran tingkat usaha tani (TUT). Rusaknya salah satu bangunan-bangunan irigasi akan
mempengaruhi kinerja sistem yang ada, sehingga mengakibatkan efisiensi dan efektifitas irigasi
mendapat perhatian dari seluruh pihak. Masalahmasalah memenuhi multidimensial permintaan yang dihadapi untuk pangan
menjadi menurun. Apabila kondisi ini dibiarkan terus dan tidak segera diatasi, maka akan berdampak terhadap penurunan produksi pertanian yang
komoditas
khususnya padi, berusaha diatasi pemerintah untuk terus meningkatkan produksi pangan melalui
diharapkan,
dan berimplikasi
negatif terhadap
berbagai inovasi teknologi pada berbagai aspek usahatani. Infrastruktur dan sarana merupakan salah satu faktor penting dalam proses usahatani, diantaranya infrastruktur irigasi. Infrastruktur irigasi sangat menentukan ketersediaan air yang berdampak langsung terhadap kualitas dan kuantitas tanaman khususnya padi.
kondisi pendapatan petani dan keadaan sosial, ekonomi disekitar lokasi. Undang-undang No. 7 tahun 2004 tentang SDA dan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi mengamanatkan bahwa tanggung jawab pengelolaan jaringan irigasi tersier sampai ke tingkat usahatani dan jaringan irigasi desa menjadi hak dan tanggung jawab petani pemakai air (P3A) sesuai dengan kemampuannya. Berdasarkan 2
Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang pembagian Pemerintah, Pemerintah urusan Pemerintah daerah pemerintahan daerah antara dan
2)
Meningkatkan penambahan
areal indeks
tanam pertanaman
melalui dan
Provinsi
penambahan baku lahan 3) 4) Meningkatkan produktivitas. Membangun rasa memiliki terhadap jaringan irigasi . C. Sasaran 1) Terbangunnya jaringan irigasi tingkat
Kabupaten/Kota
disebutkan
bahwa kewenangan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usahatani dan jaringan irigasi desa menjadi kewenangan dan tanggung jawab instansi tingkat kabupaten/kota yang menangani urusan pertanian. Mengingat sebagian besar
pemerintah kabupaten/kota dan perkumpulan petani pemakai air sampai saat ini belum dapat 2)
menjalankan tanggung jawabnya, maka Pemerintah dalam hal ini Ditjen Prasarana dan Sarana 3)
penambahan IP lebih dari lebih dari 30% dan peningkatan produktivitas lebih dari 1 ton/Ha. Terbangunnya rasa memiliki petani terhadap jaringan irigasi yang dibangun atau
Pertanian berusaha untuk membantu meningkatkan pemberdayaan P3A dalam pengelolaan jaringan irigasi melalui kegiatan Pengembangan Jaringan. B. Tujuan 1) Meningkatkan kinerja jaringan irigasi sehingga dapat meningkatkan fungsi layanan irigasi.
direhabilitasi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan: II. PELAKSANAAN Kegiatan pengembangan jaringan arahkan pada jaringan yang sangat memerlukan pembangunan/rehabilitasi atau pembangunan bendung yang terkena bencana sehingga memerlukan jaringan tersier baru. Biaya yang tersedia dalam mata anggaran bantuan sosial lainnya dipergunakan untuk kegiatan fisik pengembangan jaringan dengan mengacu pada pedoman umum Bansos Ditjen Prasarana Dan Sarana Pertanian. Sedangkan untuk kegiatan sosialisasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi dibiayai dari dana pendukung/sharing yang berasal dari APBD Propinsi atau APBD Kabupaten/kota. A. Lokasi b) Syarat Petani Kegiatan pengembangan jaringan dilaksanakan di jaringan irigasi desa / jaringan irigasi tingkat usaha tani pada daerah irigasi pemerintah, irigasi desa dan atau daerah reklamasi rawa yang memerlukan pembangunan dan atau pengembangan jaringan . Diutamakan tani/P3A, bantuan telah belum sejenis terbentuk pernah dan kelompok mendapatkan yang Lokasi harus didelinasi dengan menunjukkan posisi koordinatnya (LU/LS BT/BB). a) Syarat Lokasi Lokasi merupakan Daerah Irigasi Desa, Daerah Irigasi Pemerintah, Daerah reklamasi Rawa yang jaringan irigasi tingkat usaha taninya mengalami kerusakan. Jaringan utama ( primer dan sekunder) berfungsi baik Mempunyai potensi peningkatan IP
diutamakan
a. Pengembangan Jaringan/Optimasi Air Irigasi Di Daerah Irigasi Lahan Non Rawa Membangun/ rehabilitasi bangunan
musyawarah kelompok tani/P3A dengan bimbingan tim teknis atau koordinator lapangan. RUKK disusun berdasarkan kebutuhan bahan dari hasil SID dan harga setempat. RUKK sekurang-kurangnya memuat rencana kebutuhan bahan, tenaga kerja, biaya, sumber biaya dan waktu pelaksanaan. RUKK yang telah disusun harus diketahui oleh Tim
penangkap air, baik berupa bendung dan pengambilan bebas lainnya serta bangunan kelengkapannya. Membangun/rehabilitasi saluran (termasuk lining saluran) dan bangunan lainnya, seperti : box bagi, siphon, talang, bangunan terjun, gorong - gorong dsb. Membangun/meningkatkan/rehabilitasi saluran tersier dan kwarter (termasuk lining
teknis/koordinator lapangan dimintakan persetujuan dari KPA/PPK. C. Konstruksi Pelaksanaan dilaksanakan tani/P3A, konstruksi secara pengembangan oleh royong jaringan kelompok dengan
-
saluran). b. Pengembangan Jaringan/Optimasi Air Irigasi Di Lahan Rawa Pembangunan Baru atau normalisasi dan peningkatan saluran-saluran tersier, sub tersier dan kuarter yang telah mengalami kerusakan atau sedimentasi.
-
swakelola bergotong
secara
memanfaatkan tenaga kerja anggotanya. Kepada anggota kelompok yang berperan serta/berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan jaringan diberikan insentif yang besarannya ditentukan berdasarkan musyawarah kelompok dan tertulis dalam RUKK.
Membuat
atau
melengkapi
saluran
sub
Membuat saluran sudetan (drainase). Membuat tanggul keliling yang dilengkapi pintu-pintu air.
D.
Partisipasi Petani Kelompok tani/P3A diwajibkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini sejak dari proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan. Partisipasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk tenaga kerja, bahan bangunan, dana dan sebagainya.
Membuat/rehabilitasi area water retensi (area penyimpanan air) terutama pada lebak E. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Dalam upaya menjaga kesinambungan dan
pematang dan lebak tengahan, sehingga pada musim kemarau airnya dapat
keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Jaringan, Tim Pembina Propinsi bersama Direktorat Pengelolaan Air Irigasi melakukan pembinaan
dimanfaatkan.
-
Apabila perlu pemasangan pompa-pompa air yang berfungsi untuk mengeluarkan air lebih di musim hujan dan memasukkan air di musim kemarau. Sistem pengelolaan air ini dikenal dengan sistem Polder. Untuk bahan konstruksi bangunan saluran, agar lebih ekonomis, mudah dikerjakan dan cepat pelaksanaannya diharapkan dapat
kepada Tim Teknis Kabupaten/kota dan pelaksana kegiatan baik teknis maupun administrasi. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dilakukan (SPIP), dalam pelaksanaan oleh perlu Aparat
Pengawasan
Intern
Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Kementerian Pertanian yaitu Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian.
dibuat dari bahan ferosemen, ferosemen ini dibuat dengan ukuran atau dimensi sesuai dengan kondisi lapangan. 9
10
Tim
Teknis
Kabupaten/kota
pengendalian dan review atas kinerja pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan petani/P3A/GP3A
sehingga pelaksanaan kegiatan dapat mencapai tujuan dan sasaran secara efektif, efisien,
kegiatan Pengembangan Jaringan Irigasi TA. 2012. 1. Monitoring dititikberatkan pada pelaksanaan pembangunan/pengembangan/rehabilitasi sistem irigasi tersier, sub tersier, kwarter, saluran keliling, saluran cacing, JUT, goronggorong, pintu air dengan menggunakan Form Laporan Perkembangan Kegiatan
Pengembangan Jaringan TA. 2012. 2. Monitoring dilakukan petugas pusat maupun petugas Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Propinsi sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan di masing-masing lokasi. Tahapan
kegiatan ini mengacu pada jadwal pelaksanaan kegiatan dan ceklist analisa penanganan resiko. Sebagai contoh diberikan jadwal pelaksanaan kegiatan Pengembangan Jaringan TA. 2012 .
11
12
3. Hasil Monitoring dilaporkan ke Dinas Pertanian Propinsi, Prasarana dengan Dan tembuskan Sarana ke Ditjen dan
C.
Penilaian
Perkembangan
Realisasi
Pelaksanaan Kegiatan Fisik dan Keuangan Dalam melakukan penilaian/ pembobotan kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik dan keuangan dapat dilihat pada tabel berikut ini dengan mengacu pada Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.
Pertanian
Direktorat Pengelolaan Air Irigasi (PAI) via fax nomor : 021 7823975. E-mail :
Tabel 1. Tahapan
Kegiatan
dan
Pembobotan
Bobot (%) 20 2 5 4 2 4 3 80 80 100
rekapitulasi hasil monitoring Kabupaten/kota ke Ditjen Prasarana Dan Sarana Pertanian dan tembusan ke Direktorat Pengelolaan Air Irigasi (PAI) setiap 1 bulan sekali.
B. NO. A
pengembangan jaringan rigasi TA. 2010 dan 2011. Untuk kegiatan TA. 2011 evaluasi tersebut dilakukan pada akhir TA. 2012. Selanjutnya hasil monitoring dan evaluasi dibahas secara
13
14
Keterangan: Pembobotan dilakukan berdasarkan jumlah pencairan dana ke rekening kelompok sesuai dengan RUKK (Rancangan Usulan Kegiatan Kelompok) Contoh: Tahap 1: Tahap 2: 20% 80% 20/100*80 80/100*80 = 16 = 64
PSP 01, untuk kabupaten/kota, PSP 02 untuk propinsi. Laporan Akhir kegiatan pengembangan
jaringan irigasi harus disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Laporan akhir
dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi pada kondisi tahapan pelaksanaan pekerjaan ( awal, 50 % dan setelah pekerjaan selesai).
D.
Pelaporan Dinas pertanian kabupaten/kota selaku pelaksana kegiatan wajib menyusun dan menyampaikan
Laporan perkembangan / dampak/ manfaat kegiatan pengembangan jaringan dan optimasi air irigasi tahun sebelumnya disusun dengan format laporan form PSP 03 untuk
laporan pelaksanaan pengembangan jaringan dan optimasi air irigasi. Terdapat 3 ( tiga) jenis laporan yang harus disusun oleh pelaksana kegiatan pengembangan jaringan dan optimasi air irigasi, yaitu : Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan pengembangan jaringan tahun berjalan 1)
kabupaten/kota dan PSP 04 untuk propinsi. Alur pelaporan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota mengirimkan laporan laporan ( PSP 01, PSP 02 dan Laporan Akhir ) tersebut ke Dinas Pertanian ke
Dan
( 2012 ) dilakukan sejak mulai dilaksanakan persiapan sampai dengan selesainya kegiatan/ tahun anggaran dengan format laporan form
Propinsi Direktorat
dengan Jenderal
dan
tembusan
Prasarana
Sarana
Pertanian
Pertanian
cq.
Bagian
Evaluasi
dan
laporan PSP 01 dan 03) harus disusun dan dikirim ke Propinsi dan 5 Pusat bulan
Kementerian Lantai 8
selambat-lambatnya berikutnya.
tanggal
Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jaksel, via Fax : 021 7816086 atau E-mail : simonevPSP@deptan.go.id. Dinas Propinsi mengirimkan laporan form PSP 02 dan PSP 04 ke Direktorat -
Sedangkan
laporan Form
PSP 02 dan PSP 04 selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan akhir tahun. Laporan seluruh pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan yang dilengkapi dengan foto - foto dokumentasi pada kondisi awal
Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian, dengan alamat Ditjen Prasarana Dan Sarana Pertanian cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementerian Pertanian Gedung D Lantai 8 Jl.
pekerjaan, sedang dalam pelaksanaan 50 % dan setelah pekerjaan selesai 100% selambat-lambatnya satu bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.
Harsono RM No. 3 Ragunan, Jaksel, via Fax : 021 7816086 atau E-mail : simonevPSP@deptan.go.id. 2) Frekuensi pelaporan Laporan kegiatan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Laporan perkembangan pelaksanaan
E.
Indikator Kinerja Indikator kinerja dari kegiatan ini meliputi : keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Uraian rinci dari indikator kinerja disajikan sebagai berikut :
bulanan berupa laporan pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan (sesuai form 17 18
1)
Keluaran (Output) Terbangunnya jaringan irigasi dengan target di beberapa propinsi Meningkatnya rasa memiliki petani sesuai
4)
terhadap jaringan irigasi yang sudah dibangun / direhab. 2) Hasil (Outcome) Berfungsinya jaringan Irigasi untuk
mendukung pengembangan pertanian. Bertambahnya keterampilan daerah irigasi. 3) Manfaat (Benefit) Meningkatnya luas tanam akibat pengetahuan petugas dan petani dan di
dalam
pengelolaan
jaringan
penambahan Indeks Pertanaman dan Penambahan Baku Lahan. Meningkatnya kualitas lahan dan air serta produktivitas usahatani.
19
20
IV.
PENUTUP
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan
Lampiran 1
Kegiatan Pengembangan Jaringan sangat strategis dalam mendukung upaya pemerintah mensuksekan 4 (empat) tujuan utama Kementerian Pertanian yaitu: (a) Swasembada dan swasembada berkelanjutan;
No 1
(b) Diversifikasi pangan; (c) Nilai tambah, Daya saing dan ekspor, dan (d) Peningkatan kesejahteraan petani.
CPCL
Kegiatan Pengembangan Jaringan merupakan kegiatan pendukung usaha pertanian, khususnya dalam
3 Transfer Anggaran dan Penerbitan SP2D 4 Pelaksanaan Kegiatan Lapangan
penyediaan air untuk pertanian sehingga target suplus beras sebesar 10 juta ton tahun 2014, maka seluruh jajaran yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat bekerja dengan penuh tanggungjawab yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat pertanian. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk tercapainya pembangunan yang lebih baik.
21
22
Lampiran 2.
Kelompok Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Provinsi : ............................. : ............................. : ............................. : ............................. : ............................. RENCANA USULAN KERJA KELOMPOK KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran ........................ Kab/Kota ..................................................... Sesuai dengan Surat Keputusan *)......No......tanggal...........tentang penetapan kelompok sasaran kegiatan....................dengan ini kami mengajukan permohonan Dana Bantuan Sosial kepada petani sebesar Rp................(terbilang................) sesuai Rencana Usulan Kerja Kelompok (RUKK) dengan rekapitulasi kegiatan sebaga berikut : Biaya (rupiah) No. 1 Kegiatan Pemerintah Partisipasi Masyarakat 4 Jumlah
Lampiran 3
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN T.A. 2012
Dinas Kabupaten Provinsi Subsektor Program Bulan : .. : .. : .. : .. : .. : .. Pagu DIPA Keuangan Fisik (Rp) (Ha) 4 5 Realisasi Keuangan (Rp) 6 (%) 7 Fisik Konstruksi (Ha) Tanam (Ha) 8 9 Nama Kelompok 10 Lokasi Kegiatan Desa/ Koordinat Kecamatan 11 12 Keterangan 13
Form PSP.01
No.
Aspek
1 2 A. Pengelolaan Air
2 3 5 A. Insentif Tenaga Kerja 1................................ 2.................................. 3.................................. B. Bahan/Material 1................................ 2.................................. 3.................................. C. Lainnya..................... Jumlah Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor..................tanggal................., Dana Bantuan Sosial kelompok tersebut agar dipindahbukukan ke rekening petani/kelompok......................No. Rekening...........pada cabang/unit Bank...................di..................... MENYETUJUI Ketua Tim Teknis, .................................. NIP. MENGETAHUI/MENYETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen Kabupaten/Kota.............. .................................... NIP. *) Bupati/Walikota atau Kepala Dinas lingkup Pertanian atau pejabat yang ditunjuk **) Format ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat dan DIPA Propinsi Ketua Kelompok, .............................
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : simonevpla@deptan.go.id 3. Realisasi adalah realisasi kumulatif s/d bulan ini (bulan laporan) 4. Kolom (13) dapat diisi serapan tenaga kerja, dll *) Coret yang tidak perlu
., . 2012
Lampiran 4
23
24
Lampiran 5
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN T.A. 2012
Dinas Propinsi Subsektor Program Bulan : .. : .. : .. : .. : .. Pagu DIPA Keuangan Fisik (Rp) (Ha) 4 5 Realisasi Keuangan (Rp) (%) 9 10 Fisik Konstruksi (Ha) Tanam (Ha) 11 12 Keterangan 13
Form PSP.02
I.
No.nas Kabupaten/Kot 1 1
Aspek
Kegiatan 3 1. Pengembangan Jaringan 2. Pengembangn Sumber Air 3. Konservasi Air 4. dst 1. JUT 2. Optimasi Lahan 3. Reklamasi Lahan 4. dst .. 1. SID 2.Konstruksi 3. Pengadaan Saprodi 4. dst ..
II.
Pengelolaan Lahan
2 3
..
Catatan : 1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan 2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : simonevpla@deptan.go.id 3. Realisasi adalah realisasi kumulatif s/d bulan ini (bulan laporan) 4. Kolom (13) dapat diisi serapan tenaga kerja, dll *) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP **) Coret yang tidak perlu
III. IV. V.
., . 2012
VI.
Penanggung jawab kegiatan Propinsi
DOKUMENTASI
25
26
RINGKASANPEDOMANTEKNIS PENGEMBANGANJARINGANTA2012
KegiatanPengembanganJaringandilaksanakandenganpenjelasansebagai berikut: NO PENGEMBANGANJARINGAN 1 KONSEP: Upayapeningkatanfungsidanlayananirigasimelalui pembangunan/peningkatanjaringan Upayamengembalikanfungsidanlayananirigasimelalui perbaikan/rehabilitasijaringan. LOKASI: DaerahIrigasiPemerintah(JITUT) DaerahIrigasiDesa(JIDES) DaerahReklamasiRawa Dapatdilaksanakanpadasaluranirigasiterbukadan saluranirigasitertutup. 2 JENISKEGIATAN: Pembangunanbarujaringantersier/tingkatusahatani Peningkatanfungsidanlayanan Perbaikan/rehabilitasijaringan 3 TAHAPANKEGIATAN SID Konstruksi BIAYA Rp.1.000.000/Ha (untukupahtenagakerjadanmaterial)