Keterangan Pasal Pasal 2 1. Produsen atau eksportir wajib mencantumkan label. 2. Label tidak boleh mudah lepas, luntur atau rusak dan diletakkan pada bagian kemasan yang mudah dilihat & dibaca. Pasal 3 Label berisi tentang keterangan pangan Syarat minimal keterangan mencakup : Nama Produk, Berat bersih, Daftar bahan tambahan, Nama dan alamat produsen, Tanggal/bulan/tahun kadaluarsa Pasal 5 Keterangan pada label tidak menyesatkan, baik tulisan ataupun gambar Pasal 8 Tidak boleh mencantumkan nama/identitas
Sesuai PP
Tidak Sesuai
lembaga analis pangan Pasal 10 Pencantuman label Halal. Setiap orang (orang perorangan/badan usaha) yang memproduksi atau memasarkan produk pangan dalam wilayah RI yang menyatakan bahwa pangan tsb HALAL BAGI UMAT ISLAM bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan tsb dan WAJIB MENCANTUMKAN KETERANGAN ATAU TULISAN HALAL pada label. Pernyataan halal merupakan bagian tak terpisahkan dari label. Pasal 12 Syarat minimum label (nama produk, isi bersih, nama produsen dan alamat). Pasal 13 Label jelas, teratur dan mudah dibaca dengan latar belakang yang mengaburkan label utama Pasal 14 Tempat label utama harus mudah dilihat, diamati dan dibaca. Pasal 15 Tulisan berbahasa indonesia, angka arab/huruf latin Pasal 17 Nama menunjukkan sifat dan atau keadaan yang sebenarnya Pasal 18 Nama khusus diatur secara khusus Pasal 19 Bahan yang dicantumkan pada label sesuai dengan urutan proporsinya kecuali vitamin, mineral & zat gizi tambahan Pasal 20 Air yang ditambahkan harus dicantumkan
Ada label halal namun tidak sesuai dengan logo halal MUI dan tidak ada nomor sertifikasi dari MUI
Bahan yang dicantumkan adalah teh hitam Tidak dicantumkan air yang ditambahkan ke dalam produk Tidak dicantumkan bahan bahan pemerkaya gizi Dicantumkan ukuran berat dalam satuan gram
Pasal 21 Label pemerkaya gizi boleh dicantumkan selama benar ditambahkan pada proses. Pasal 23 Berat bersih dicantumkan dalam satuan matrik (isi/berat)
Pasal 25 label dengan takaran saji harus mencantumkan berat bersih per takaran Pasal 26 Nama dan alamat produsen wajib dicantumkan Pasal 27 : 1. Tanggal, bulan-tahun kadaluarsa wajib dicantumkan. 2. Tanggal kadaluarsa dicantumkan setelah tulisan : baik digunakan sebelum: Pasal 28 Larangan menjual pangan yang kelewat waktu kadaluarsanya. Pasal 29 Larangan menghapus, menukar, mengganti, menutup, mencabut atau melabel kembali tanggal kadaluarsa. Pasal 30 Setiap produsen wajib mencantumkan nomor pendaftaran pangan Pasal 31 Kode produksi wajib dicantumkan dan kode berisi tentang riwayat produksi. Pasal 32 Label gizi wajib bagi pangan. Ada pernyataan mengandung vitamin, mineral dan zat gizi lain yang ditambahkan. Wajib memuat ukuran saji, jumlah saji dst Pasal 39 Pencantuman cara penggunaan/cara penyiapan (min pada kemasan). Pasal 40 Petunjuk cara penyimpanan Pasal 41 Bukan bahan segar
Tidak ada petunjuk cara penyimpanan Produk bukan merupakan bahan segar
Keterangan Pasal Pasal 2 1. Produsen atau eksportir wajib mencantumkan label. 2. Label tidak boleh mudah lepas, luntur atau rusak dan diletakkan pada bagian kemasan yang mudah dilihat & dibaca. Pasal 3 Label berisi tentang keterangan pangan Syarat minimal keterangan mencakup : Nama Produk, Berat bersih, Daftar bahan tambahan, Nama dan alamat produsen, Tanggal/bulan/tahun kadaluarsa Pasal 5 Keterangan pada label tidak menyesatkan, baik tulisan ataupun gambar
Sesuai PP
Tidak Sesuai
Pasal 8 Tidak boleh mencantumkan nama/identitas lembaga analis pangan Pasal 10 Pencantuman label Halal. Setiap orang (orang perorangan/badan usaha) yang memproduksi atau memasarkan produk pangan dalam wilayah RI yang menyatakan
Keterangan menyesatkan karena tercantum tulisan halal padahal produk tersebut merupakan tulang rusuk babi Tidak dicantumkan nama lembaga Ada label halal tetapi tidak sesuai dengan produk. Karena produk
bahwa pangan tsb HALAL BAGI UMAT ISLAM bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan tsb dan WAJIB MENCANTUMKAN KETERANGAN ATAU TULISAN HALAL pada label. Pernyataan halal merupakan bagian tak terpisahkan dari label. Pasal 11 Pengujian label Halal Untuk mendukung pernyataan halal produsen/importir wajib memeriksakan terlebih dahulu pangan tersebut pada lembaga pemeriksa yang telah terakreditasi.
Pasal 12 Syarat minimum label (nama produk, isi bersih, nama produsen dan alamat). Pasal 13 Label jelas, teratur dan mudah dibaca dengan latar belakang yang mengaburkan label utama Pasal 14 Tempat label utama harus mudah dilihat, diamati dan dibaca. Pasal 15 Tulisan berbahasa indonesia, angka arab/huruf latin Pasal 17 Nama menunjukkan sifat dan atau keadaan yang sebenarnya Pasal 21 Label pemerkaya gizi boleh dicantumkan selama benar ditambahkan pada proses. Pasal 23 Berat bersih dicantumkan dalam satuan matrik (isi/berat) Pasal 26 Nama dan alamat produsen wajib dicantumkan Pasal 27 : 3. Tanggal, bulan-tahun kadaluarsa wajib
Pengujian label tidak dilakukan karena produk tersebut merupakan produk haram tetapi masih saja tercantum label halal Tidak terdapat isi bersih dan nama produsen beserta alamat
Tidak menunjukkan sifat yang sebenarnya. Tidak dicantumkan bahan bahan pemerkaya gizi Dicantumkan ukuran berat dalam satuan gram Tidak dicatumkan nama dan alamat produsen
dicantumkan. 4. Tanggal kadaluarsa dicantumkan setelah tulisan : baik digunakan sebelum: Pasal 28 Larangan menjual pangan yang kelewat waktu kadaluarsanya. Pasal 29 Larangan menghapus, menukar, mengganti, menutup, mencabut atau melabel kembali tanggal kadaluarsa. Pasal 30 Setiap produsen wajib mencantumkan nomor pendaftaran pangan Pasal 31 Kode produksi wajib dicantumkan dan kode berisi tentang riwayat produksi. Pasal 32 Label gizi wajib bagi pangan. Ada pernyataan mengandung vitamin, mineral dan zat gizi lain yang ditambahkan. Wajib memuat ukuran saji, jumlah saji dst Pasal 39 Pencantuman cara penggunaan/cara penyiapan (min pada kemasan). Pasal 40 Petunjuk cara penyimpanan Pasal 41 Bukan bahan segar
Tidak Terdapat nomer pendaftaran pangan Tidak Terdapat nomor kode ptoduksi Tidak ada pernyataan tentang zat gizi lain yang ditambahkan