Anda di halaman 1dari 3

NAMA NIM KELAS

: Zulfikri Irhamdani : 115020407111020 : GB

HUMAN DEVELOPMENT INDEX


I. Pembahasan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. II. HDI di Indonesia Di dalam literatur dikatakan bahwa penurunan kemiskinan yang berkelanjutan membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan juga berkelanjutan. Namun, pertumbuhan ekonomi hingga berkurangnya kemiskinan adalah suatu proses lama, tidak bisa terjadi dalam satu malam. Pada umumnya masyarakat miskin mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi tersebut membuat permintaan pasar meningkat terhadap pekerja murah dan output/jasa yang dihasilkan oleh masyarakat miskin (seperti produk-produk dari usaha mikro). Akan tetapi, time-lags dari penyebab hingga efeknya sering terjadi dalam hitungan tahunan. Oleh karena itu, untuk mempercepat proses pengurangan kemiskinan, perbaikan pendidikan dari masyarakat miskin adalah suatu keharusan. Memerhatikan tabel perkembangan PDRB dan HDI tahun 2009, dapat dilihat rentang HDI provinsi-provinsi di Indonesia adalah 64,53 (Papua, 2009) pada posisi terendah sampai dengan 77,36 (DKI, 2009) pada posisi tertinggi. Artinya, HDI regional Indonesia termasuk kategori menengah-bawah (lower-medium) sampai menengah-atas (upper-medium). Pada 2009, HDI regional tingkat menengahbawah masih diduduki Provinsi Papua dengan rasio penduduk miskin tertinggi di Indonesia sebesar 36,80%. Satu hal yang sering kali dikaitkan dengan pembangunan manusia adalah pertumbuhan ekonomi. Para ahli ekonomi banyak mengamati sejauh mana hubungan dan pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pembangunan manusia. Demikian pula halnya dengan UNDP yang menyatakan bahwa hingga akhir tahun 1990-an, pembangunan manusia di Indonesia ditentukan terutama oleh pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB). Pertumbuhan PDB dinyatakan akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

Rasanya Negara kita Indonesia masih ada di belakang, namun kita bersyukur karena sudah ada upaya untuk menuju ke perbaikan. Kalau fita cermati ternyata HDI ini sangat kental mengandung muatan MDGs yang sudah pernah di bahas dalam posting yang lalu. Mari kita coba melihat dan beropini satu demi satu : 1. Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran : Bila melihat parameter ini rasanya tidak mungkin dapat tercapai kalau kita tidak memperhatikan dengan betul hal hal sebagai berikut : a. Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) mulai dari hulu yaitu sejak konsepsi. b. Harapan hidup sejak kelahiran, berarti yang diharapkan adalah janin yang baik dan sehat, c. Ibu yang sehat dan tidak bermasalah saat hamil dan menyusui Suatu hal yang sangat kompleks dan memerlukan kerja keras dengan pendekatan komprehensip dan koordinasi yang mantap , namun jelas dapat kita lakukan 2. Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga) : Upaya pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sudah diamanatkan oleh UUD 45, sudah dilaksanakan namun belum optimal. Kita masih ingat Program Pemberantasan Buta Huruf di tahun 60 an saat itu ada operasi mendadak di setiap persimpangan jalan untuk meminta orang yang lewat membaca. Namun kadang prihatin karena pernah melihat tayangan di telivisi ada anak jalanan di ibukota yang masih buta hurup. Program Wajib Belajar 9 tahun dan Paket Kejar sangat diharapkan dapat memperbaiki parameter ini dalam memperbaiki HDI. 3. Standard kehidupan yang layak diukur dengan GDP per kapita gross domestic product ( produkdomestik bruto ) dalam paritas kekuatan beli (purchasing power parity ) dalam Dollar AS Bila melihat parameter ini sungguh lebih banyak muatan ekonomi dan pembangunan di negara kita. Kita apresiasi kepada Pemerintah yang sudah melaksanakan program pembangunan nya. Pendekatan sangat komprehensip karena melibatkan banyak hal antara lain : tingkat sosial ekonomi masyarakat yang ditansai dengan pendapatan, tersedia nya lapangan pekerjaan dan masalah keluarga berencana atau masalah kependudukan.

III. Solusi Jika kita ingin membuat Indonesia pada HDI yang cukup tinggi, maka kita harus meningkatkan faktor HDI apa saja yang masih kurang dengan cara mendukung segala program pemerintah untuk membuat Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain dan itu tentu saja akan membuat Human Development Index (HDI) juga akan mengalami peningkatan.

Anda mungkin juga menyukai